, Semarang - Lawang Sewu memang sudah bermetamorfosis. Bangunan yang dulu terkenal karena keangkerannya itu kini menjadi spot favorit anak muda untuk berswafoto.
Meski begitu, kisah misterinya masih dituturkan hingga kini. Pemandu wisata di Lawang Sewu, Abdul Hadi (50) menceritakan salah satunya yang membuat bulu kuduk merinding.
Gedung berlantai dua yang luas tersebut hanya berupa ruang kosong. Di lantai bawah tanah terdapat lorong bak penampungan air dan menurut cerita pernah digunakan sebagai tempat penyiksaan.
Advertisement
Menurut penuturan Abdul, gedung tersebut menjadi tempat bersemayam banyak makhluk gaib. Tapi, ketenangan para "penghuni" gedung terusik gara-gara sebuah acara stasiun televisi swasta dari Jakarta yang memanggil mereka dengan sesajen.
Acara televisi tersebut dikatakan ibarat membangunkan orang yang sedang tidur dalam kedamaian, sehingga kemudian berkeliaran dan menampakkan diri kepada pengunjung.
Baca Juga
"Karena dibangunkan, makhluk halus tersebut kemudian meminta sesajen lagi dan kalau tidak mendapatkannya, mereka akan mengganggu pengunjung lain," kata Abdul dengan mimik wajah serius, dilansir Antara, Selasa, 12 Juni 2018.
Pada sebuah kesempatan saat memandu, seorang wisatawan kepada Abdul mengatakan bahwa ia melihat seorang noni Belanda dengan pakaian serba putih berdiri di pojok ruangan.
Ada juga pengunjung wanita yang diyakini "dimasuki" oleh roh gaib, tiba-tiba melakukan gerakan tari balet di salah satu lorong. Padahal dalam sehariannya wanita tersebut sama sekali tidak memiliki bakat menari, apalagi tari balet.
Beberapa cerita mengenai makhluk halus penghuni Lawang Sewu yang dikemas sedemikian rupa, membuat pengunjung seolah terbawa pada dunia gaib. Tidak sedikit yang mengaku merinding.
Salah seorang pengunjung wanita, Denty asal Jakarta, sampai meminta tolong kepada rekannya agar ditemani ke toilet yang terletak di salah satu pojok bangunan dan saat itu sepi pengunjung.
Cerita mengenai "penghuni" Lawang Sewu dan segala keseruannya yang membuat bulu kuduk berdiri, hanyalah sisi lain dari sejarah gedung tersebut. Sebagai sebuah bangunan bersejarah, Lawang Sewu memang menyimpan banyak kisah menarik, terutama mengenai sejarah kolonialisme Belanda di Tanah Air.
Arsitek Prof. Jacob F. Klinkhamer (TH Delft) dan B.J. Quendag, dua tokoh di balik pembangunan gedung Lawang Sewu, mengajarkan kepada semua pihak bahwa proses pembangunan dengan menggunakan bahan bermutu serta perencanaan yang matang akan menghasilkan karya yang mampu bertahan ratusan tahun.
Tidak hanya soal mutu bangunan, tetapi juga estetika. Contoh kecilnya adalah soal pipa saluran air hujan yang rapi mengalir, tanpa menimbulkan genangan saat musim hujan.
"Coba lihat, tidak ada satu pun dinding yang retak, padahal gedung ini sudah berusia ratusan tahun," kata Abdul saat memandu sekitar 10 pengunjung yang berasal dari luar Jawa Tengah.
Gedung yang dibangun tahun 1904 sebelumnya merupakan kantor pusat perusahaan kereta api (trem) milik Belanda. Saat dikuasai Jepang, di gedung ini pernah terjadi pertempuran hebat. Sekitar 2000 pejuang dan 800 tentara Jepang tewas.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dipandu Lebih Baik
![Rahasia Lawang Sewu, Salah Satu Tempat Terangker Di Dunia](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/OQZtdQwtYy5Qmv0A2vwo4rgcmac=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1756812/original/086183200_1509452538-C360_2015-08-16-16-37-34-656.jpg)
Dengan membayar Rp 70 ribu sebagai jasa untuk satu kali pemanduan yang berlangsung sekitar satu jam, pengunjung bisa mendapatkan penjelasan Abdul soal Lawang Sewu. Ia tampak sudah hafal di luar kepala soal gedung bersejarah itu.
Untuk lebih meyakinkan pengunjung yang dipandunya, Abdul terlebih dahulu memperlihatkan kartu anggota Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Cabang Semarang. Kartu dan lisensi sebagai pemandu diperolehnya setelah mengikuti pelatihan yang diadakan Dinas Pariwisata Jawa Tengah.
"Pemandu wisata di kawasan Lawang Sewu ini harus mempunyai lisensi agar pengunjung benar-benar mendapatkan informasi yang benar dan akurat. Tidak sedikut pemandu abal-abal yang asal memandu supaya dapat uang," kata Abdul yang sudah lebih dari 20 tahun menekuni profesinya.
Abdul adalah salah satu dari sebanyak 31 pemandu wisata yang beroperasi di Lawang Sewu, gedung bersejarah di pusat Kota Semarang yang merupakan peninggalan penjajah Belanda. Pada awalnya, gedung itu digunakan sebagai kantor pusat perusahaan kereta api yang disebut Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau disingkat NIS .
Sebagian besar pengunjung Lawang Sewu adalah anak-anak muda yang datang berpasangan atau rombongan keluarga. Namun, sebagian besar pengunjung, terutama pasangan muda, tidak banyak yang tertarik untuk menggunakan jasa pemandu.
"Mereka datang hanya untuk berselfie ria dengan latar belakang bangunan yang indah. Tidak banyak pengunjung, terutama anak muda yang tertarik untuk mengetahui secara detail sejarah gedung ini. Padahal, pengetahuan sejarah itu penting," kata Abdul menambahkan.
Gaya arsitektur Lawang Sewu yang merupakan perpaduan arsitektur tropis dan Eropa itu memang memiliki pesona yang berbeda sehingga menjadi sangat instagramable dan digemari anak muda sebagai latar belakang foto.
Lawang Sewu yang berarti gedung dengan seribu pintu, adalah gedung yang berlokasi di bundaran Tugu Muda, Kota Semarang, mulai dibangun pada 1904 dan selesai tiga tahun kemudian.
Sebagaimana halnya nama Kepulauan Seribu di DKI Jakarta, jumlah pintu gedung tersebut sebenarnya tidak persis seribu buah, tetapi lebih tepatnya 429 pintu saja dengan sekitar 1.200 daun pintu.
Sampai 1994, Lawang Sewu masih digunakan oleh pemerintah sebagai Kantor Kereta Api Indonesia. Pada 2009, bangunan direstorasi dan diperbaiki tanpa mengubah bentuk aslinya.
Pada 2011, gedung tersebut pun dibuka untuk umum sebagai lokasi wisata sejarah dan menjadi salah satu tujuan wisata andalan di Kota Semarang dan Jawa Tengah.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Terkini Lainnya
Rahasia Lawang Sewu, Salah Satu Tempat Terangker di Dunia
Yuk, Isi Libur Lebaran dengan Daki Gunung Halimun Salak
Bocah 10 Tahun Titip Surat ke Jokowi Lewat Menhub, Apa Isinya?
Dipandu Lebih Baik
Semarang
Lawang Sewu
Noni Belanda
Rekomendasi
Indonesia Sabet 2 Penghargaan Pelayanan Publik PBB, Berkat Pendeteksi Risiko Iklim SIDIK dan Layanan Kesehatan Ibu-Anak SANPIISAN
Dinilai Berhasil Tangani Stunting, Pemkot Semarang Terima Penghargaan dari PBB di Korsel
PGN Tambah Jargas di Kota Semarang, 2 Ribu Rumah Tangga Bisa Nikmati Gas Bumi
YPP SCTV-Indosiar Gelar Bakti Sosial Tanam 1.000 Pohon Alpukat di Semarang
Jokowi Ingin Penataan Kampung Nelayan di Tambak Lorok Semarang Dicontoh Daerah Lain
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Pertandingan 8 Besar Euro 2024
Terkesan Penampilannya di Euro 2024, Real Madrid Ingin Datangkan Rekan Setim Jude Bellingham
Top 3: Pola Makan Nabati Bisa Perlambat Perkembangan Kanker Prostat
Top 3 Berita Bola: Timnas Belanda Lolos ke Perempat Final Euro 2024, Ronald Koeman Malah Menyesal
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Prediksi Copa America 2024 Argentina vs Ekuador: Semuanya Memihak Tim Tango
Timnas Ekuador Siap Berjuang Mati-matian di Perempat Final Copa America 2024
Copa America 2024 Argentina Vs Ekuador: Tim Tanggo Didukung Rekor Apik
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
Survei Warna Research Center: Tingkat Elektabilitas Hendy Siswanto dan Faida Tinggi Jelang Pilkada Jember 2024
Respons Jokowi soal Kabar Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024, Benarkah Sodorkan ke Parpol?
Ridwan Kamil Dianggap Masih Kuat di Pilkada Jawa Barat, Bawa Untung Buat Golkar
Bobby Nasution Terima Pinangan PKB Jadi Bakal Cagub di Pilkada Sumut 2024, Cari Cawagub Perempuan
TOPIK POPULER
Populer
Wadir CV Inawah Pratama Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Gedung South Sulawesi Creative Hub
Jadwal Lengkap Pertandingan 8 Besar Euro 2024
Inovasi Pustakawan Iswadi dan Cita-Cita Masyarakat Sumbar Literat
3.43 Hektare Terumbu Karang Dirusak Reklamasi di Anambas
Spesifikasi Zenless Zone Zero, Game Action RPG Baru dari HoYoverse
Heboh Ada Jasa Joki Strava, Apa Itu?
Gunung Ibu Meletus Lagi Kamis Malam 4 Juli 2024, Semburkan Abu Vulkanik 3.000 Meter
Amsakar Achmad Dijagokan 3 Partai Dalam Pilwakot Batam
Peksiminas 2024, Tiga Mahasiswi UBL Bakal Bawa Nama Lampung
Liburan Sekolah, Ini Jadwal Acara Seru di Perpustakaan Bung Karno Expo 2024
Ketua KPU
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Jokowi Sebut Keppres Pemberhentian Hasyim Asy'ari dari Ketua KPU Masih Diproses
DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari, Jokowi Pastikan Pilkada 2024 Jujur dan Adil
Berita Terkini
Karen Agustiawan Pernah Menang Kasasi Lawan Kejagung, KPK Tak Mau Kecolongan
Ayu Ting Ting Putus Pertunangan, Bagaimana Hukum Batal Nikah setelah Lamaran dalam Islam?
Tergiur Emas Milik Korban Ternyata Imitasi, Sepasang Kekasih jadi Tersangka Kasus Pembunuhan Wanita di Sukabumi
Mengapa Food Testing Sebelum Pesta Pernikahan Penting Dilakukan Calon Pengantin?
Polisi Buru 2 DPO Terkait 45 Kg Sabu yang Disimpan dalam Mobil di Parkiran RS Fatmawati
Mau Cepat Kaya? Coba Amalkan Ini Tiap Jumat dari Guru Sekumpul, Rezeki Datang Tak Terduga
Pengantin Habiskan Bujet Katering Pernikahan Rp216 Juta, Menunya Sushi Tei sampai Kopi Kenangan
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Ambung Gila, Permainan Mistis yang Libatkan Roh
Mengenal Asteroid Ryugu, Lebih Tua dari Matahari
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Jumat 5 Juli 2024
Dahlan Iskan Dicecar KPK soal Perannya Sebagai Kuasa Pemegang Saham PT Pertamina di Kasus Korupsi LNG
Duga Penyidik Tak Profesional, Petani Lapor Propam Polda Kalteng
Jakarta BIN vs Pertamina Enduro Mengawali Empat Besar PLN Mobile Proliga 2024
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini