, Cilacap - The System of Rice Intensification Organic (SRI Organik) menjungkalkan logika umum petani yang terbiasa menanam padi secara konvensional, dengan jumlah benih antara tiga hingga tujuh batang per lubang.
Memang, beragam alasan melatarbelakangi mengapa tancapan selalu lebih dari dua batang benih. Antara lain, mengantisipasi serangan hama dan penyakit. Jika satu mati, masih ada setidaknya dua batang lainnya.
Alasan lainnya, satu batang tanaman hanya menghasilkan batang-batang muda yang terbatas jumlahnya. Dengan menanam lebih dari dua batang benih, diharapkan batang indukan akan bersama-sama menumbuhkan rumpun yang tebal dan menghasilkan banyak panen.
Advertisement
Baca Juga
Umur benih pun biasanya lebih dari 20 hari. Alasannya, pada usia itu, benih dianggap sudah lebih kuat batangnya dan tak mudah roboh. Logika ini pun ditumbangkan oleh SRI Organik yang nyaris selalu berkebalikan dengan pendapat umum.
Pupuk kimia, terutama urea dan pupuk lengkap NPK pun harus ditebar sejak dini. Hal itu untuk memastikan tanamannya mendapatkan nutrisi yang cukup.
Bagi Fuad (52), hitungan matematis sederhana ala petani konvensional itu lah yang dipakai. Sebab itu, ia tercengang tatkala untuk pertama kalinya mengikuti pelatihan SRI Organik, sekitar tahun 2012 lalu.
Dia tertarik ikut pelatihan SRI Organik lantaran salah satu sawahnya berada di wilayah yang tak subur. Sawah itu berimpitan dengan sungai kecil yang letaknya lebih tinggi.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Sawah Miskin Hara Jadi Subur dengan Pupuk Kandang
![Saat menanam, petani Sri Organik di Kelompok Petani Akar Rumput Cipari gembira mengingat hasil panen yang baik pada masa tanam sebelumnya. (Foto: /Muhamad Ridlo)](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/blank.png)
Bukannya membuat subur sawah, kali mungil itu justru menyebabkan sawahnya penuh dengan pasir. Jika sawah diidentikkan dengan lumpur, maka sawah Fuad justru sebaliknya. Sawahnya penuh dengan pasir kali.
Meski diketahui, tanah berstruktur pasir lebih mudah diolah, tetapi miskin unsur hara. Sebab itu, berpuluh kali musim, tanaman padi Fuad tetap kerdil. Hasil panennya pun minim.
"Sudah diberi pupuk kimia lebih dari ukuran normal. Tapi padinya kerdil-kerdil, tidak tumbuh baik," ucap Fuad, beberapa waktu lalu.
Kembali ke SRI Organik, pada mulanya, saat itu petani asal Cipari Kabupaten Cilacap ini ragu apakah teori yang disampaikan oleh pemateri cocok diterapkan pada lahannya. Dia sama sekali tak dianjurkan untuk menambah pupuk kimia untuk membuat subur sawahnya.
Sebaliknya, dia diminta untuk menebar sekitar 30 karung ukuran sedang pupuk kandang dengan bobot sekitar 35 kilogram per karung. Satu ton pupuk kandang itu lah yang direkomendasikan untuk ditebar dan bakal memperbaiki hasil panen sawah seluas 1500-an meter persegi miliknya.
Ia pun dianjurkan untuk menanam benih berumur kurang dari 12 hari. Itu berarti, tingginya hanya sekitar 13 sentimeter dan dipastikan tenggelam dijejer dengan rumput-rumput mungil yang biasa disabit untuk pakan kambing.
Per lubang pun hanya berisi satu batang benih ukuran mungil. Jaraknya diperlebar, setidaknya 25 sentimeter antara tanaman dan harus benar-benar lurus.
Advertisement
Nutrisi Tambahan dari Pupuk Cair Padat
![Pada awal tanam, padi yang ditanam nyaris tak kelihatan layaknya rumput, saking mudanya. (Foto: /Muhamad Ridlo)](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/blank.png)
Meski ragu, tak urung, ia lakukan juga saran fasilitator dalam pelatihan SRI Organik itu. Ia pun menyiapkan berbagai pupuk organik cair seperti, mikro organisme lokal (MOL) buah maja, sirisida, bambu muda (bung pring), nasi, hingga MOL keong.
"Masing-masing memiliki fungsi sendiri. Buah maja untuk memberikan asupan nitrogen, fospor dan kalium. Sudah lengkap. Lainnya, untuk pelengkap. MOL keong untuk menambah mineral juga," dia menjelaskan.
Hari ke-10 setelah tanam benih berumur sembilan hari, ia kaget bukan kepalang. Ternyata, benih padi yang 10 hari lalu masih setinggi rumput, kini sudah berkembang menjadi cabang tiga. Saat itu, ia menanam padi verietas lokal, mentik wangi.
Masa menyiangi tanaman pun dimulai. Jika biasanya ia menggunakan tangan, kini ia memakai alat sederhana, yakni roda bergerigi dan alat gosrok gulma yang dibuatnya sendiri.
Gunanya, selain untuk mencabut gulma, alat itu sekaligus kembali menggemburkan tanah sawah yang tadinya sudah padat. Alat itu juga memutus perakaran tanaman yang sudah memanjang. Setelah itu, ia semprotkan campuran MOL buah maja, sirisida, dan keong.
Tanpa disangka, tujuh hari kemudian, tanamannya sudah berkembang dari satu batang per lubang menjadi antara tujuh hingga 12 batang per lubang.
"Gunanya menggaruk tanah itu untuk menggemburkan. Kalau akar putus, itu akan merangsang tanaman untuk beranak," dia menerangkan.
Sering Menyiangi Gulma, Anakan Tanaman Padi Makin Banyak
![“Matun” atau menyiangi gulma dengan alat roda bergerigi dan alat garuk 10 hari setelah tanam. Saat itu tanaman padi sudah beranak 3 sampai 5 batang. (Foto: /Muhamad Ridlo)](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/blank.png)
Usai menyiangi tanaman padi yang ketiga, atau yang terakhir pada umur 40-45 hari setelah tanam, satu rumpun tanaman padinya telah berkembang menjadi antara 35-40 batang di pinggiran atau di sebelah kamalir tengah. Adapun rumpun yang berada di tengah berkisar antara 17-23 batang tanaman.
"Ternyata sangat subur. Mulai matun yang kadua saya sudah yakin akan berhasil. Saya tambah semangat," dia menuturkan.
Masa generatif pun tiba. Padi-padinya mulai mapak dan akan berbunga. Saat itu lah ia menyemprotkan pupuk buah. Ia juga mencampur MOL buah pepayanya dengan bakterisida dan fungisida yang terbuat dari rendaman cengkir atau kelapa muda.
Lagi-lagi, tanpa disangka, hasil panen pada 2009 itu menciptakan rekor terbaik selama belasan tahun dia menggarap tanaman padi. Dari lahan seluas 1500 meter yang tadinya gersang itu, ia menghasilkan 1.200 kilogram gabah basah.
Sebelumnya, sawahnya itu hanya menghasilkan maksimal 850 kilogram gabah basah. Bahkan, pada musim tanam kedua, terkadang sawahnya hanya menghasilkan sekitar 500 kilogram gabah basah.
Advertisement
Panen Menakjubkan dari Teknik SRI Organik
![Seorang petani memanen padi yang dibudidayakan dengan teknik SRI Organik, varietas mentik wangi. (Foto: /Muhamad Ridlo)](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/blank.png)
Karenanya, ia semakin yakin dengan teknik SRI Organik yang tampak nyeleneh lantaran menabrak kebiasaan petani umumnya. Pada musim tanam berikutnya, dia menambahkan sekitar 40 karung pupuk kandang.
Pada akhir masa panen, ia takjub dan juga bersyukur. Panen dari budidaya padi SRI Organiknya mencapai 1.600 kilogram gabah basah, atau lebih tinggi dua kali lipat dari biasanya.
Rupanya gabah dan beras organik pun dihargai lebih tinggi dibanding harga gabah dan beras biasa. Harga gabah organik Rp 6.000 per kilogram, atau sekitar Rp 2.000 lebih tinggi dibanding harga gabah biasa yang hanya di kisaran Rp 4.000-an per kilogram.
Begitu pula, harga jual beras organik yang lebih tinggi satu setengah kali lipat dibanding harga beras biasa. Saat itiu, ia menjual beras yang dibudidayakan secara organik dengan harga Rp 12 ribu per kilogram, atau lebih tinggi dibanding harga beras biasa yang hanya di kisaran Rp 8.000 per kilogram.
Dan kini, harga beras organiknya dibeli konsumen dengan harga minimal Rp 18.000 per kilogram. Tentu jauh lebih tinggi dibanding harga beras biasa yang dijual di supermarket dengan harga kisaran Rp 14 ribu per kilogram, atau di pasar tradisional sekitar Rp 13 ribu per kilogram saat harga tertinggi.
"Saya kalau dihitung-hitung untungnya empat kali lipat dari sebelum menerapkan pertanian organik," ucap Fuad, bangga.
Ia pun yakin, jika diterapkan di sawah normal, hasilnya akan lebih tinggi lagi.
Simak video pilihan berikut ini:
Alih-alih freestyle di atas motor, pengendara motor ini malah nyungsep ke sawah.
Terkini Lainnya
Mentan Buka Lahan Sawah Seluas 300 Ribu Ha untuk Padi Organik
Kunci Beras Organik Banyuwangi Tembus Pasar Amerika Serikat
Buton Utara Jadi Kabupaten Pertanian Organik
Sawah Miskin Hara Jadi Subur dengan Pupuk Kandang
Nutrisi Tambahan dari Pupuk Cair Padat
Sering Menyiangi Gulma, Anakan Tanaman Padi Makin Banyak
Panen Menakjubkan dari Teknik SRI Organik
SRI Organik
Cilacap
Padi Organik
Organik
Rekomendasi
Terinspirasi David Beckham, Raja Charles III Jual Madu Organik dari Peternakan Lebah Kerajaan Inggris
Bakal Jadi Tren, LPEI Dorong Produk Organik Indonesia Mendunia
Mengapa Sebaiknya Tidak Memberi MPASI Kemasan Berlabel Organik?
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
Pilkada Sulteng 2024, PKS Beri Surat Rekomendasi untuk Pasangan Anwar-Reny
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
TOPIK POPULER
Populer
Kolaborasi Penyanyi dan Restoran Sushi, Ado dan Kura Sushi Sukses Garap Lagu Baru
Jurus Taktis Bapas Pangkalpinang Awasi 1.638 WBP, Bimbingan hingga Pendampingan
Baifern Pimchanok dan Nine Naphat Resmi Putus Usai Pacaran 2 Tahun
Sempat Diprotes Ormas, Festival Kuliner Non-Halal di Solo Kembali Dibuka
Gempa Magnitudo 4,8 Terasa di Sinabang Aceh
Berbasis MicroPET/CT, BRIN Kembangkan Radiofarmaka Baru untuk Deteksi Dini Kanker
Cerita Perjuangan Tunardi, Pustakawan Sukoharjo yang Berkawan dengan Kemajuan Teknologi
Langgar Aturan Domisili, 262 Siswa Dianulir dari PPDB Jabar 2024
Bersenggolan di Jalan, 2 Pengemudi Sedan Dikeroyok Rombongan Pengajian di Sukabumi
Euro 2024
Hasil Euro 2024: Pedri Cedera, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 untuk Tiket Semifinal
Dapatkan Link Live Streaming Perempat Final Euro 2024 Portugal vs Prancis, Tayang Sesaat Lagi
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Jerman, Sebentar Lagi Tanding
Link Live Streaming Euro 2024 Portugal vs Prancis, Sabtu 6 Juli Pukul 02.00 WIB
Berita Terkini
Satgas Judi Online Sudah Serahkan Nama Diduga Terlibat Judol ke Masing-masing Kementerian Hingga Pemda
Kemuliaan Tahun Baru Islam, Menyingkap Rahasia Muharam
Uber di Eropa Kini Bisa Sewa Kapal hingga Perahu Limousine untuk Wisata, Berapa Tarifnya?
30 Ucapan Tahun Baru Islam 1446 H dalam Bahasa Arab, Penuh Doa dan Harapan
Sepasang Kekasih Jadi Korban Pembegalan di Depok
Mengenal Bubur Ayam Mang H Oyo, Kuliner Legendaris di Bandung
5 Galaksi Satelit Bima Sakti
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024
Sahroni DPR Puji Kinerja Kejagung yang Terus Membaik
Siswi SMK di Lampung Diperkosa dan Dibunuh Pamannya, Berawal dari Tumpangan Saat Pulang Sekolah
Bahaya Minum Obat Pereda Nyeri Migrain Secara Berlebihan, Begini Anjuran Dokter Syaraf
Hasil Euro 2024: Pedri Cedera, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 untuk Tiket Semifinal
Dapatkan Link Live Streaming Perempat Final Euro 2024 Portugal vs Prancis, Tayang Sesaat Lagi
Jangan Sampai Terlewat! Ini Amalan Terbaik Malam 1 Suro, Perspektif Islam
10 Hiu Prasejarah yang Luar Biasa, Bentuknya Sangat Aneh