uefau17.com

Semarang Siap Bebaskan Biaya Opname Pasien, Asal... - Regional

, Semarang - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi meluncurkan program Universal Health Coverage (UHC) menggandeng BPJS Kesehatan untuk seluruh warga Kota Semarang pada Rabu, 25 Oktober 2017. Dengan program itu, Pemerintah Kota Semarang siap menanggung seluruh biaya perawatan pasien yang merupakan warga Kota Semarang.

Hendi, panggilan akrab Wali Kota, menjelaskan sumber pendanaan program itu sudah dialokasikan dalam APBD Kota Semarang dan disetujui BPJS Kesehatan. Ia menjanjikan masyarakat yang terdeteksi berpenyakit bisa segera ditangani melalui program ini.

"Prinsip dari Universal Health Coverage ini adalah bagaimana pemerintah melalui BPJS melindungi semua warganya agar mereka dapat biaya pengobatan gratis, termasuk opname. Syaratnya adalah masuk ke kelas 3," kata Hendi dalam keterangan tertulis kepada , Rabu, 25 Oktober 2017.

Meski bersifat terbuka bagi seluruh pemegang KTP Semarang, Hendi mengatakan program itu terlarang bagi mereka yang bermasalah dengan tunggakan di keanggotaan BPJS Kesehatan. "Bagi mereka yang sudah memiliki keanggotaan BPJS, masuk ke kelas 1, tiba-tiba mereka menunggak sekian lama, kemudian ikut program UHC, itu yang enggak boleh," kata Hendi.

Pemkot Semarang menargetkan 95 persen penduduk kota terlindungi program UHC. Untuk memaksimalkan pelayanan, Hendi mengungkapkan rencana menambah ruang perawatan di RSUD KRMT Wongsonegoro dengan membangun Ruang Sadewa khusus untuk kelas 3.

"Namun, fasilitasnya jauh lebih baik dari kelas 3 yang lain," ucap Hendi.

Sementara, Direktur Pelayanan dan Perluasan Kepesertaan BPJS, Andayani Budi Lestari mengatakan, sampai dengan saat ini sudah 54 kota/kabupaten di Indonesia yang telah melaksanakan program UHC. Kota Semarang menjadi kota pertama di Jawa Tengah yang menjadi pelopor program ini.

"Kami memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Semarang yang telah menginisiasi program UHC karena ini bukan hal yang gampang serta adanya dukungan dalam hal anggaran," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Pemkot Semarang juga membuka layanan deteksi dini kanker serviks dan kanker payudara yang dipusatkan di Puskesmas Halmahera, Semarang Timur. Data menunjukkan bahwa kanker serviks dan kanker payudara menduduki posisi tertinggi penyakit penyebab kematian di Indonesia dengan rata-rata korban 500 ribu orang per tahun.

"Mulai hari ini kita bersama-sama bisa menurunkan angka yang tinggi baik dari kanker serviks maupun payudara. Ini merupakan terobosan yang luar biasa dari BPJS Kesehatan untuk masyarakat," kata Wali Kota Semarang.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat