uefau17.com

Alasan Anies Lebih Banyak Kampanye lewat Dialog 'Desak Anies' - Pemilu

, Jakarta Calon presiden nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan mengungkapkan alasan lebih memilih kampanye dengan metode dialog bertajuk "Desak Anies". Menurut Anies, kegiatan itu adalah bentuk penghormatan kepada rakyat Indonesia yang akan menggunakan hak suara pada pemilu 2024.

"Kenapa kami memilih melakukan Desak Anies? Mengapa kami memilih dialog selama ini? Karena kami ingin rakyat Indonesia dihormati. Itu cara kami menghormati rakyat," kata Anies Baswedan di kediaman pribadinya, Jalan Lebak Bulus Dalam II, Jakarta Selatan, Minggu (7/1/2024).

Anies mengatakan masyarakat akan memilih bukan sekadar menentukan foto siapa yang akan dipasang di ruang kelas atau di kantor-kantor, tapi yang akan dipilih oleh rakyat diberi tugas untuk mengambil keputusan atas nama rakyat.

"Maka rakyat Indonesia harus bisa punya akses, jalan berpikirnya, cara mengambil keputusannya, nilai-nilai yang dipegang, etika yang dipegang. Itu sebabnya kami memilih berdialog," ujar Anies.

"Dengan begitu, rakyat akan bisa merasakan berapa persen saya sama dengan calon nomor satu Anies, tidak mungkin 100 persen. Mungkin ada yang merasa saya samanya 40 persen, saya samanya 70 persen, saya samanya 90 persen, dari situ mereka ambil keputusan," sambung dia.

Anies berpendapat, tanpa dialog, rakyat tidak tahu berapa persen kesamaannya dengan pasangan calon yang akan dipilihnya nanti, sehingga yang terjadi mereka mengambil pilihan semata-mata berdasarkan citra yang diciptakan lewat visual, lewat audio.

"Nah, kami ingin menghargai rakyat dengan dialog," ujar Anies.

Anies menilai program Desak Anies sama halnya seperti debat yang memberikan kesempatan untuk rakyat menilai pasangan calon yang akan bertarung di pilpres 2024.

"Mana yang menggunakan cara yang teknis, mana yang substantif, mana yang pakai singkatan, mana yang pakai substansi, macam-macamlah. Di situ kan rakyat bisa menilai. Yang penting pada saat debat kesempatan bagi rakyat untuk melihat cara berpikir, cara mengambil keputusan, cara menyampaikan, seperti Desak Anies," Anies menandaskan.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Izin Acara 'Desak Anies' di Sumbar Kembali Dicabut Sehari Sebelum Acara Digelar

Calon presiden (capres) nomor urut satu Anies Baswedan membenarkan izin acara 'Desak Anies' yang seharusnya dihelat di Istana Basa Pagaruyung, Rabu (3/1/2024), telah dibatalkan izin lokasinya sehari jelang kedatangannya ke Sumatera Barat.

Akhirnya, acara 'Desak Anies' yang rutin dilaksanakan selama masa kampanye, harus pindah lokasi ke Lapangan Cindua Mato, Tanah Datar, Sumbar.

"Kami sering sekali mengalami hal seperti itu. Pindah lokasi, mendadak izin dibatalkan, lalu kita sudah merencanakan mendadak harus diubah," kata Anies Baswedan kepada wartawan di Bandara Internasional Minangkabau, Sumbar, Rabu (3/1/2024).

Anies menilai hal itu menjadi bagian dari perjuangan yang harus dihadapi. Menurut Anies, kesulitan yang ditemui itu tidaklah sebanding dengan susahnya kehidupan banyak keluarga di Indonesia.

"Seberat-beratnya perjuangan yang kita harus lewati, masih lebih berat perjuangan keluarga untuk bisa memastikan anaknya sekolah, memastikan kebutuhannya terpenuhi. Jadi bila ini bagian dari perjuangan, kita jalani kita hadapi," ujar Anies.

Terpisah, Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) AMIN Sumatera Barat (Sumbar), Rahmat Saleh, mengatakan izin pemakaian Istana Basa Pagaruyung untuk acara 'Desak Anies' memang tiba-tiba ditolak oleh Pemerintah Kabupaten Tanah Datar.

"Kita tidak mau menduga, tapi yang jelas itu ditolak oleh Pemkab Tanah Datar. Tapi kita sudah melakukan izin, konsultasi ke Bawaslu. Kata Bawaslu Provinsi boleh, tapi faktanya kita tidak dapat izin di situ," kata Rahmat.

Padahal, menurut Rahmat, pengajuan izin telah dilakukan oleh pihaknya kepada Pemkab Tanah Datar. Namun, mendadak dibatalkan H-1 acara 'Desak Anies' bakal digelar, sehingga Lapangan Cindua Mato menjadi alternatif lain yang dipilih.

"Kita kan pengajuan (izin) karena tanggal merah libur panjang, kemudian baru kemarin (izin). Kemudian komunikasi informal sudah dilakukan, baik itu lewat ketua DPW PKS, kebetulan gubernur sudah komunikasi ke bupati, katanya sudah oke, tidak ada masalah. Tapi pas H-1 kita dapat surat penolakan," kata Rahmat.

3 dari 3 halaman

Acara 'Desak Anies' di Taman Budaya NTB Dibatalkan Sepihak

Sebelumnya, Anies Baswedan mengungkapkan izin acara "Desak Anies" di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), sempat dibatalkan sepihak.

Sedianya acara dialog "Desak Anies" akan digelar di Taman Budaya NTB, Jalan Majapahit Nomor 2, tetapi dibatalkan. Hingga akhirnya pindah ke Amanah Food Court di Jalan Majapahit Nomor 100.

Izin penggunaan tempat di Taman Budaya dibatalkan di detik akhir. Padahal, saat ini masa kampanye diperbolehkan menggelar acara di ruang terbatas.

"Last minute, izin dibatalkan secara sepihak. Ini adalah negeri merdeka yang semua memiliki hak yang sama untuk menjalani proses kampanye, dan ini adalah masa di mana kita boleh melakukan dialog di ruang terbatas. Bukan di ruang terbuka, dan ini adalah ruang terbatas," ujar Anies Baswedan usai acara "Desak Anies" di Mataram, NTB, Selasa (19/12/2023).

Anies meminta pemerintah memberikan arahan kepada seluruh aparat sipil negara untuk netral dan tidak mempersulit salah satu pasangan calon.

"Saya ingin mengimbau kepada pemerintah untuk memberikan arahan kepada seluruh jajaran aparatur sipil negara agar bersikap netral dan tidak mempersulit salah satu calon, baik itu pilpres maupun pileg. Dan itu kami rasakan bukan hanya sekali, sudah berkali-kali," kata Anies.

Mantan gubernur DKI Jakarta ini meminta jangan sampai aparat negara menunjukkan sikap tidak netral di pemilu 2024. Ia mengaku akan mengungkap segala bentuk penghalangan ke publik.

"Jadi saya mengimbau kepada semuanya, dan kami akan mengungkapkan saja setiap kali ada penghalangan-penghalangan. Kami laporkan kepada publik bahwa ini bukan praktik yang sehat. Karena kita ingin menjaga demokrasi kita," ujar capres yang diusung Partai Nasdem, PKB, dan PKS.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat