uefau17.com

Nissan dan Mitsubishi Investasi Rp 13 Triliun untuk Mobil Listrik Renault - Otomotif

, Jakarta - Nissan dan Mitsubishi berencana menggelontorkan dana sebesar 800 juta euro atau setara Rp 13 triliun untuk pengembangan mobil listrik Renault, Ampere. Rencananya, dana tersebut akan digunakan untuk melakukan riset kendaraan ramah lingkungan di Eropa.

Disitat dari Reuters, aliansi baru dari tiga produsen mobil ini, akan lebih lebih kecil dan lebih pragmatis, berfokus pada kerja sama regional.

Sementara itu, dalam keterangan aliansi, Nissan akan menjadi investor strategis di Ampere. Demikian disampaikan oleh Makoto Uchida, CEO Nissan kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa perusahaan dapat menggunakan inovasi perangkat lunak dan konektivitas unit EV ini di pasar di luar Eropa.

"Menyusun kendaraan listrik di seluruh dunia sendirian akan sangat menantang," katanya.

Ampere sendiri akan mengembangkan dan produksi versi listrik dari Nissan Micra atau march, yang akan dipasarkan di pasar Eropa.

Untuk Mitsubishi sendiri, akan dikembangkan versi roda empat bertenaga baterai untuk ukuran SUV karena pabrikan berlambang tiga berlian ini memang ahli di segmen tersebut.

CEO Renault, Luca de Meo mengatakan Ampere akan memangkas biaya Micra untuk Nissan sebesar 50 persen. Para mitra aliansi juga mengonfirmasi proyek bersama ini akan dilakukan juga di Amerika Latin dan India.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Nissan Bakal Pangkas 60 Persen Jenis Mesinnya untuk Fokus ke Mobil Listrik

Nissan Motor berencana untuk memangkas hingga 60% jenis mesin untuk mobil yang akan memulai debutnya pada 2028 dan selanjutnya. Saat ini Nissan sedang mengembangkan 10 jenis mesin bensin untuk berbagai jenis kendaraan. 

Dikutip dari Nikkei Asia, dimulai dengan model-model baru pada 2028, Nissan akan fokus pada empat jenis mesin bensin yang ditujukan untuk kendaraan hibrida merek e-Power, yang mengintegrasikan mesin bensin dan motor listrik.

Oleh karena itu, pengembangan mesin baru untuk mobil yang hanya bertenaga bensin pada dasarnya akan berakhir.

Namun, karena kendaraan bertenaga bensin akan tetap ada dalam jajaran produknya, perusahaan akan terus memproduksi mesin untuk kendaraan ini. 

Di Amerika Serikat, di mana permintaan untuk truk pickup bertenaga bensin dan kendaraan lain sangat kuat, Nissan berencana untuk meningkatkan mesin yang sudah ada, bukan mengembangkan mesin baru.

Nissan menginginkan 55 persen dari jajaran kendaraannya menjadi kendaraan listrik pada tahun fiskal 2030 dan akan meluncurkan 27 model kendaraan listrik baru.

Nissan juga akan merampingkan pengembangan mobil baru untuk mempersiapkan investasi besar dalam upaya elektrifikasi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat