uefau17.com

Mensos Risma Jelaskan soal Distribusi Bansos Saat Jadi Pembicara di Forum OECD Paris - News

, Jakarta Menteri Sosial Republik Indonesia, (Mensos RI) Tri Rismaharini mengangkat tema soal distribusi bantuan sosial atau bansos, saat menjadi pembicara dalam Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) di Paris, Perancis.

Menurut Risma, kemeteriannya terus mengembangkan Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (Pahlawan Ekonomi Nusantara - PENA) yang suda dimulai di akhir 2022 dan telah menggraduasi 21.333 keluarga.

“Mereka berhasil keluar dari kemiskinan yang artinya tidak lagi menjadi penerima bantuan sosial. Mereka yang keluar dari kemiskinan termasuk lebih dari 3.500 keluarga dari penyandang disabilitas,” tutur Risma dalam forum tersebut, seperti dikutip dari siaran pers, Sabtu (13/4/2024).

Direktur Pusat Pengembangan OECD, Ragnheidur Elin Arnadottir (Ragga) mengatakan, apa yang dilakukan Risma dengan program PENA merupakan cermin dari inklusivitas sosial dengan menciptakan startup yang berdampak pada global vaue chain, sampai dengan infrastrukturnya.

“Konteks mengubah pendekatan pemberian bantuan sosial menjadi pemberdayaan, pasti tidak mudah bagi Indonesia karena harus mentransformasikan pola pikir,“ turur Rangga.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Banyak Sekutu

Dia juga menyampaikan sebagai anggota OECD, Indonesia akan mempunyai banyak sekutu untuk meningkatkan skala penanganan masalah seperti pemberdayaan PENA dan contoh-contoh penanganan terbaik yang dapat diterapkan dalam konteks keindonesiaan.

“Pengalaman Indonesia ini, bisa menjadi contoh bagi anggota-anggota OECD nantinya,” bangga dia.

Senada dengan itu, Direktur Urusan Tenaga Kerja dan Sosial OECD, Stefano Scarpetta menilai, perkembangan proses Indonesia untuk menjadi anggota OECD sangat luar biasa. Dia mencatat, adalah hal pentingnya mencapai standar dan konsistensi penerapannya.

“Saya berharap adanya komunikasi yang berkelanjutan antara OECD dan Indonesia,” harap dia menandasi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat