uefau17.com

Pengakuan Selebgram Palembang Usai Disorot Dukung Pembakaran Lahan - News

, Jakarta - Postingan video selebgram Yoan Sandra mendadak viral beberapa hari belakangan. Penyebabnya, dalam video tersebut, Yoan mendukung pembakaran lahan.

Dikutip dari akun Instagram @palembang_bedesau.id, Yoan menyebut membuka lahan lebih mudah dengan cara dibakar meskipun menyebabkan kabut asap.

Video Yoan Sandra yang mendukung pembakaran lahan berbuntut panjang. Ia pun diperiksa penyidik Subdit V Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumatera Selatan. Usai diperiksa, Yoan akhirnya meminta maaf.

Ia mengaku, video tersebut dibuat hanya untuk mencurahkan isi hatinya. Sebab, anaknya kembali menjalani sekolah daring atau jarak jauh akibat kabut asap tebal.

"Saya meminta maaf sebesar besarnya kepada warga negara Indonesia khususnya Sumatera Selatan atas video saya tentang kebakaran lahan menjadi kegaduhan di masyarakat. Saya tidak ada maksud apa pun melainkan hanya mencurahkan isi hati saya kepada anak saya yang awalnya sekolah tatap muka menjadi sekolah daring atau jarak jauh akibat asap tebal," kata Yoan dikutip dari akun Instagram @oypalembang, Rabu (4/10/2023).

Yoan mengaku, menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya karena telah membuat kegaduhan di masyarakat.

"Saya menyesali dan mengakui kesalahan saya. Sekali lagi saya meminta maaf kepada seluruh warga Indonesia dan khususnya warga Palembang. Saya berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang telah saya buat. Demikian lah peromohonan maaf yang telah saya buat," tutur Yoan.

Sebelumnya, seorang wanita yang diduga istri masinis kereta api di Palembang, Sumatra Selatan jadi sorotan usai membuat pernyataan kontroversial. Dalam unggahannya di media sosial, ia mengatakan mendukung upaya membuka lahan dengan cara pembakaran lahan.

Dalam video yang beredar, wanita yang diketahui seorang selebgram bernama Yoan Sandra ini mengatakan bisa membayar petugas pemadam kebakaran (damkar) untuk memadamkan api kebakaran lahan.

"Lah memang asap, mau gimana lagi. Logika saja ya, misalnya kalian punya 100 hektare, kalian saja atau saya saja ya, mana mau lah saya nyuruh orang untuk menebangnya (pohon/rumput). Mending saya bakar saja, sekali lewat sudah (bersih)," kata Yoan disesuaikan dalam Bahasa Indonesia, dikutip dari akun Instagram @terang_media, Selasa, 3 Oktober 2023.

"Nanti bayar saja mobil damkar supaya api reda, yang penting kan abis. Sebenarnya (kebakaran lahan) ini nih balik-baliknya keegoisan kita sebenarnya,” sambungnya.

"Dan mungkin kalau misalnya saya juga yang punya lahan, saya juga pasti mikirnya begitu (buka lahan dengan cara dibakar). Cuma paling banter beberapa hari (asapnya), palingan hilang,” tambahnya,

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menteri LHK: 267.000 Hektare Lahan Terbakar, Diperkirakan Akan Bertambah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin rapat terbatas (ratas) membahas soal mitigasi dampak fenomena cuaca El Nino di Istana Merdeka Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Dalam rapat tersebut, Jokowi dan jajaran membahas masalah kekeringan, ketersediaan air bersih, situasi pertanian, hingga antisipasi dan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Intinya, arahan Yang Terhormat Bapak Presiden ada tiga hal, yaitu pertama pemetaan persoalan secara komprehensif, yang kedua fokus untuk strategi tersedianya air, dan yang ketiga daerah sentra produksi pangan agar dicek terus menerus untuk kecukupan air," ujar Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar usai rapat di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Terkait dengan karhutla, Siti menjelaskan bahwa berdasarkan data per 2 Oktober 2023, terdapat 6.659 titik panas (hot spot) dengan peluang 80 persen menjadi titik api atau fire spot. Sementara, kata dia, saat ini, ada 267.000 hektare lahan yang terbakar.

"Areal yang terbakar sudah terekam 267.000 hektare dan perkiraan saya dengan situasi bulan September kemarin dan Oktober, kelihatannya masih akan bertambah," jelasnya.

Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah melalui berbagai kementerian/lembaga telah melakukan sejumlah langkah seperti pemadaman dan teknik modifikasi cuaca (TMC) di sejumlah provinsi yang menjadi titik rawan terjadinya karhutla.

Siti Nurbaya memastikan bahwa hingga saat ini tidak ada pencemaran asap lintas batas atau transboundary haze ke negara tetangga.

"Sejauh ini tidak ada transboundary haze ke Malaysia. Jadi kalau dibilang bahwa di Malaysia tidak ada hot spot, kalau lihat datanya citra satelinya di sana juga ada," ucap Siti.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat