uefau17.com

Politisi PDIP: Jangan Pilih Presiden yang Berlumuran Darah - News

, Jakarta - Ketua DPP PDI Perjuangan yang juga saksi sejarah peristiwa Kudatuli, Ribka Tjiptaning, mengajak semua orang jangan memilih calon presiden yang berlumuran darah.

Hal itu disampaikan dalam Refleksi Perisitiwa 27 Juli 1996 Gerbang Demokratisasi Indonesia di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (27/7). Penyelesaian peristiwa Kudatuli ini belum selesai sampai hari ini.

"Yang penting kita jangan pilih presiden yang berlumuran darah. Persoalannya belum selesai," ujar Ribka.

Lantas, Ribka menyindir salah seorang anggota PDIP yang pernah bersuara lantang melawan seorang jenderal penculik. Kini malah memujinya sebagai tokoh nasionalis.

"Kawan kita juga yang agak error itu, yang dulu dia berorasi di sini setengah mati suaranya melawan si penculik itu yang menculik dan menghilangkan kawan-kawannya," ujarnya.

"Tapi sekarang malah bilang tokoh nasionalis lah, bagaimana dibilang tokoh nasionalis saat Indonesia lagi carut marut dia malah kabur ke luar negeri," lanjut Ribka menegaskan.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Masih Mencari Keadilan

Ribka sampai hari ini masih mencari keadilan bersama para korban peristiwa Kudatuli. Perjuangannya sampai hari ini belum usai.

"Meskipun kita sudah pernah punya presiden, sekarang mau milih presiden lagi tapi kok belum selesai kasus 27 Juli," tegasnya.

Ribka menuturkan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menegaskan bahwa peristiwa Kudatuli belum pernah ditutup. Ia pun akan mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo untuk menyelesaikan kasus ini.

"Cuma persoalannya keluhannya ini supaya kita juga mengusulkan ke pemerintah terutama Pak Jokowi, kemarin menyakitkan juga pas diumumkan bahwa kasus 27 Juli tidak dikategorikan pelanggaran HAM berat," tegas Ribka.

Sumber: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat