uefau17.com

Pemprov Jateng Salurkan Bisyaroh ke 2020 Penghafal Al Quran, Masing-masing Dapat Rp1 Juta - News

, Semarang Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mencanangkan banyak program bagi pondok-pondok pesantren di Jateng selama hampir lima tahun terakhir ini atau sejak 2019 lalu. Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mengatakan salah satu program yang dicanangkan adalah pemberian bisyaroh bagi santri penghafal Al Quran 30 juz.

"Program ini sudah dicanangkan sejak awal saya menjabat wagub mendampingi Mas Ganjar. Program ini bukan hanya untuk muslim saja, melainkan juga bagi penganut agama lainnya. Meskipun saat ini, yang paling banyak menerima manfaat adalah dari (pondok) pesantren," kata Taj Yasin, Rabu (5/7/2023).

Sejak digulirkan tahun 2019, bisyaroh senilai Rp1 juta ini telah disalurkan kepada 2020 orang santri. Mereka merupakan santri dari berbagai pondok pesantren di Jawa Tengah. Setiap tahunnya, penerima bisyaroh terus bertambah. Mulai dari tahun 2019 jumlah peserta penerima bisyaroh sebanyak 105 orang. Tahun berikutnya jumlah peserta sebanyak 81 orang. Pada tahun 2021 bisyaroh diterima oleh 358 orang.

Jumlah penerima bisyaroh meningkat signifikan pada tahun 2022, total penyaluran bisyaroh kepada 763 orang. Sedangkan di tahun 2023 hingga Bulan Juli 2023 bisyaroh diterima oleh 713 orang. Taj Yasin berharap program ini dapat diteruskan di tahun-tahun mendatang.

"Kami harap program bisyaroh ini bisa diteruskan. Kalau perlu bisa ditingkatkan lagi agar yang menerima manfaat bisa lebih banyak," imbuhnya.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berikan Insentif Bagi Pengajar Agama

Selain program Bisyaroh bagi penghafal Al Qur-an, Pemprov Jateng juga memberikan insentif bagi pengajar agama. Total dana hibah yang diberikan Pemprov Jateng tahun 2023 mencapai Rp277 miliar. Nominal tersebut diserahkan kepada sebanyak 230.830 guru agama. Mereka menerima Rp1,2 juta per tahun.

Wagub menambahkan, sejak program berjalan, pihaknya ingin setiap tahun ada kenaikan jumlah penerima. Ia berharap di tahun-tahun mendatang insentif ini dapat terus dilaksanakan.

"Pada tahun 2023 ada kenaikan penerimanya, walaupun tidak signifikan. Dan kami di pemerintahan, di sisa dua bulan (kepemimpinan) ini juga masih memperjuangkan untuk di tahun 2024 tidak hilang, tetap ada," katanya.

 

(*)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat