, Jakarta - Seorang taruna Politeknik Ilmu Pelayaran atau PIP Semarang, Jawa Tengah bernama Zidan Muhammad Faza (21) meninggal dunia lantaran diduga dianiaya seniornya.
Zidan merupakan taruna PIP Semarang tingkat III yang baru saja selesai menjalani Praktek Kerja Lapangan.
Baca Juga
Kejadian penganiayaan itu diduga terjadi di luar lingkungan kampus karena sampai dengan saat ini pembelajaran masih dilakukan secara online.
Advertisement
Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan membenarkan adanya kejadian penganiayaan tersebut. Donny menambahkam pelaku saat ini sudah ditangkap.
"Tersangka dan barang bukti sudah diamankan di polsek, selanjutnya akan diproses lebih lanjut di polrestabes," kata Donny, Selasa 7 September 2021.
Berikut 6 fakta terkait kabar dugaan penganiayaan taruna PIP Semarang hingga akhirnya meninggal dunia dihimpun :
Sebanyak enam anggota TNI Angkatan Laut di Purwakarta yang menganiaya dua orang warga hingga satu di antaranya tewas, kini ditahan di Markas Denpomal TNI AL. Begini kronologi awal mula penganiayaan terjadi.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
1. Terjadi di Luar Kampus
![Bullying Penindasan dan Kekerasan](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/iekA3j7_wXHcODM8dpKj50WoRcQ=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1650652/original/050821600_1500278457-Bullying8.jpg)
Taruna Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang bernama Zidan Muhammad Faza (21) meninggal dunia pada Senin, 6 September 2021 akibat tidakan kekerasan oleh seniornya.
Tindak kekerasan tersebut terjadi di luar lingkungan kampus karena sampai dengan saat ini pembelajaran masih dilakukan secara online.
Almarhum Zidan, merupakan taruna tingkat III yang baru saja selesai menjalani Praktek Kerja Lapangan (PKL).
Advertisement
2. Pelaku Ditangkap
![ilustrasi muda mudi dianiaya](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/mHmsbSDK_5c3TB2qh_IlfvIsrZA=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1770872/original/044541200_1510734553-ilustrasi_muda_mudi_dianiaya_02.jpg)
Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan di Semarang membenarkan informasi tewasnya taruna asal Jepara tersebut, seperti dilansir Antara, Selasa 7 September 2021.
Taruna semester 6 tersebut diduga tewas setelah dipukul seniornya yang bernama Samudra Tampubolon.
Dari informasi yang dihimpun, peristiwa penganiayaan yang terjadi pada Senin malam 6 September 2021 itu bermula ketika korban dan pelaku terlibat kecelakaan saat mengendarai sepeda motor.
Pelaku yang tidak terima diduga memukul bagian dada korban hingga terjatuh. Donny menambahkan pelaku sendiri saat ini sudah ditangkap.
"Tersangka dan barang bukti sudah diamankan di polsek, selanjutnya akan diproses lebih lanjut di polrestabes," kata Donny.
3. Pelaku Ditahan Polisi
![Ilustrasi Penganiayaan](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/HJ1tkgI1inV0sO4BOsK5BPIxtdE=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1598151/original/057360300_1495102248-1.jpg)
Mahasiswa Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang, Caesar Ricardho Bintang (CRB) ditetapkan tersangka terkait kasus penganiayaan hingga menyebabkan kematian juniornya, Zidan Muhamad Faza (20). Penetapan tersangka berdasarkan laporan dan hasil pemeriksaan saksi.
"CRB sudah tersangka dan kami tahan. Pelaku dijerat dengan pasal 351 tentang penganiayaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara," kata Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny S. Lumbantoruan saat dikonfirmasi, Rabu (8/9/2021).
Dia menyebut penetapan tersangka tidak didasarkan hasil autopsi. Sebab belum ada persetujuan dari keluarga korban.
Advertisement
4. Korban Sempat Dibawa ke RS
![Pemilik Warung Kopi Polisikan Pelanggannya, Aniaya Hingga Jari Putus](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/ff1dBIhaFxP2k4Vz55E3rWJV0xQ=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2301352/original/022125600_1533289253-15332892531994159c5f534932f6-1506145588-0afd7d657f177e8a072a53b2b626c394.jpg)
Donny mengatakan, sebelum dipastikan meninggal dunia, korban sempat dibawa ke rumah sakit oleh saksi Adyatma Eilen Rasyid (20) dan terduga pelaku.
"Setelah dirawat di rumah sakit, beberapa saat kemudian, satu jam kemudian. (ke rumah sakit) dalam kondisi hidup," kata Donny.
Donny menyebut, terduga pelaku melakukan pemukulan terhadap korban sebanyak satu kali pada bagian dada atau ulu hati Zidan. Hal itu, yang kemudian menyebabkan korban langsung jatuh.
"Sejauh ini dugaan kami akibat pemukulan tersebut. Informasi sementara sekali (dipukul), tapi di ulu hati," terang dia.
5. Keluarga Tolak Autopsi
![Ilustrasi Penganiayaan (2)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/AYdZGlo_bi-NiKyK7iey9Qe0oHI=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/690595/original/ilustrasi-pemerkosaan-2-140612-andri.jpg)
Polisi terus mendalami kasus kematian taruna PIP Semarang. Namun mereka terkendala karena keluarga tidak mengizinkan jasad korban diautopsi.
"Proses hukum tetap jalan, cuma butuh autopsi untuk membuktikan penyebab kematiannya. Sampai sekarang masih menjadi kendala keluarga korban belum memberikan izin, secara visum luar sudah dilakukan sebetulnya korban mengalami luka di hulu hati," kata Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny S Lumbantoruan.
Saat ini polisi masih memeriksa saksi untuk mengetahui kronologi kejadian awal.
"Kita sudah periksa satu saksi teman korban yang membonceng. Informasinya korban dipukul satu kali oleh pelaku," terang dia.
Advertisement
6. Kronologi Lengkap Kejadian
![Korban Trafficking Jalani Perawatan Akibat Penganiayaan Suami Kontrak](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/1xX91UkV1_MIl5mg40Aw8r7eSL8=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2301331/original/071061500_1533289231-153328923152065ilustrasi-perdagangan-orang-ilustrasi-dwiangga-1533021261-jpg.jpg)
Seorang taruna PIP Semarang, Jawa Tengah, Zidan Muhammad Faza (21) meninggal dunia akibat diduga dianiaya seniornya berinisial CRBST (23). Penganiayaan itu diduga terjadi pada Senin 6 September 2021 sekira pukul 23.00 WIB.
Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan mengatakan, kejadian itu terjadi di Jalan Tegalsari Barat Raya depan Pos Kamling RT 02 RW 13, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Candisari, Semarang.
Korban yang saat itu berboncengan motor dengan temannya bersenggolan dengan pelaku.
"Korban dan saksi berboncengan menggunakan sepeda motor, saat di jalan bersenggolan dengan pelaku. Kemudian semuanya berhenti dan pelaku menegur korban serta melakukan pemukulan di atas perut, sehingga tidak sadarkan diri," kata Donny.
Mengetahui korban tak sadarkan diri, terduga pelaku kemudian langsung membawa Zidan bersama dengan saksi yakni Adyatma Eilen Rasyid (20) ke rumah sakit. Namun nyawa korban tak tertolong.
"Kemudian pelaku dan saksi membawa korban ke RS. Roemani, sesampainya di RS korban dinyatakan meninggal dunia," jelas Donny.
(Lesty Subamin)
Terkini Lainnya
Waspada Praktik Calo dan Penipuan, Polri Tegaskan Masuk Akpol Gratis
Buntut Kasus Taruna Tewas, Menhub Bakal Rombak Kurikulum STIP
Polisi Selidiki Rekaman CCTV Penganiayaan Mahasiswa STIP Jakarta
1. Terjadi di Luar Kampus
2. Pelaku Ditangkap
3. Pelaku Ditahan Polisi
4. Korban Sempat Dibawa ke RS
5. Keluarga Tolak Autopsi
6. Kronologi Lengkap Kejadian
Taruna
Taruna PIP Semarang
senior
Junior
Rekomendasi
Buntut Kasus Taruna Tewas, Menhub Bakal Rombak Kurikulum STIP
Polisi Selidiki Rekaman CCTV Penganiayaan Mahasiswa STIP Jakarta
Senioritas di STIP Jakarta Kembali Makan Korban Jiwa, Mau Sampai Kapan?
Jadi Skandal Penganiayaan Senior hingga Tewas, STIP Jakarta Bakal Dibubarkan?
Polisi Ungkap Kronologi Kematian Taruna STIP Marunda di Tangan Seniornya
STIP Jakarta Jadi Skandal Pembunuhan, Segini Biaya Sekolahnya
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Paraguay vs Brasil, Sebentar Lagi Tanding di Vidio
Hasil Copa America 2024: Hajar Kosta Rika 3-0, Kolombia Selangkah Lagi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Paraguay vs Brasil di Indosiar dan Vidio, Sabtu 29 Juni Pukul 08.00 WIB
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
4 Negara Tersukses Sepanjang Sejarah Copa America, Plus Era Keemasan dan Pemain Legenda yang Menentukan Prestasi
Timnas Argentina Parkir Lionel Messi di Laga Terakhir Grup Copa America 2024
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Kamis 27 Juni Pukul 19.30 WIB: Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
MUI Ajak Masyarakat Dukung Polri Berantas Judi Online dan Pinjol
Soal Bandar Judi Online Terdeteksi di Indonesia, Kapolri: Penelusuran Sampai Titik Puncak
HEADLINE: PPATK Membongkar Ada 1.000 Anggota DPR dan DPRD Terlibat Judi Online, Siap Buka Data?
Judi Online Merebak, Begini Islam Memandang Hal Tersebut
Gara-Gara Judi Online dan Pinjol, Kasus Perceraian di Depok Meningkat
Kominfo Luncurkan Dua Aplikasi Pemberantasan Judi Online
Pilkada 2024
Buka Mukerwil DPW PPP Kepri, Mardiono Sebut Akan Siapkan Calon Terbaik di Pilkada 2024
Aliansi Relawan Gibran Minta Presiden Terpilih Akomodir Anak Muda Masuk Kabinet Pemerintahan
Survei Pilkada Tana Tidung: Said Agil Unggul Tipis dari Petahana
Pengamat Nilai Program Pro Rakyat Sekda Majalengka Eman Suherman Bisa Raih Dukungan di Pilkada 2024
Jelang Pilkada Indramayu, Kelompok Petani Milenial Akui Kinerja Nina Agustina
Pj Gubernur Kalbar Imbau Masyarakat Waspadai Hoaks Jelang Pilkada 2024
TOPIK POPULER
Populer
Waspada Modus Baru Penipuan: Pencurian Data Melalui Like di Youtube
Jelang HUT ke-78 Bhayangkara, Kapolri Akui Polisi Masih Banyak Kekurangan
Adian PDIP Kritisi Cara Penyidik KPK Periksa Hasto Kristiyanto
Indonesia dan Albania Sepakat Kerja Sama Perkuat Kapasitas Ketenagakerjaan
Cuaca Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024: Langit Pagi Jabodetabek Cerah Berawan, Siang Diguyur Hujan
Mantan Ketua YLBHI Sebut Penyidik KPK Tak Mengacu Aturan Hukum Saat Sita Barang Hasto dan Stafnya
NasDem Gelar Kongres Bahas Posisi Ketua Umum, Masih Dijabat Surya Paloh?
Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad Diperiksa Polisi di Jakarta, Terkait Kasus Apa?
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Lolos dari Jalur Neraka di Babak Gugur Euro 2024, Bek Timnas Inggris Pantang Anggap Remeh Lawan
Meriahkan UEFA Euro 2024, EA Sports FC Mobile Gelar Exhibition dan Turnamen Seru di Sarinah
Memantau Persiapan Timnas Jerman Hadapi Denmark di 16 Besar Euro 2024
Phil Foden Kembali Gabung Timnas Inggris Jelang 16 Besar Euro 2024 Melawan Slovakia
Berita Terkini
Penggemar Ultraman, Jangan Lewatkan Ragam Agenda Seru di Neo Soho Mall
Inflasi AS Sesuai Prediksi, Harga Emas Bersinar
IHSG Melambung ke Posisi 7.000, Kapitalisasi Pasar Sentuh Rp 12.092 Triliun pada 24-28 Juni 2024
Jelang HUT ke-78 Bhayangkara, Kapolri Akui Polisi Masih Banyak Kekurangan
Link Live Streaming Copa America 2024 Paraguay vs Brasil, Sebentar Lagi Tanding di Vidio
Ijazah Doa agar Bebas Jerat Utang dan Mencapai Kemuliaan dari Ustadz Adi Hidayat
Desain Loreng Harimau Seragam Malaysia untuk Olimpiade Paris yang Dinilai Terlihat Murahan dan Tuai Cemooh Publik
Tidak Ada yang Namanya Ikan Segar Kecuali Masih Hidup, Mengapa?
7 Potret Nyeleneh yang Ditemukan di Bengkel Ini Absurd Banget
Mitos atau Fakta? Wanita Lebih Gampang Gemuk daripada Pria, Simak Penjelasannya Secara Medis
Jalan Kaki 5.000 vs 10.000 Langkah, Mana Paling Ampuh untuk Bakar Lemak?
Azriel Hermansyah Banjir Air Mata saat Lamar Sarah Menzel, Penyebabnya karena Faktor Keluarga
Akhir Pekan Sabtu 29 Juni 2024, Tak Ada Peraturan Ganjil Genap Jakarta