, Jakarta Perubahan status kepegawaian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi aparatur sipil negara (ASN) menuai polemik. Termasuk yang menjadi sorotan adalah dugaan tidak lolosnya Novel Baswedan dari tes ASN tersebut.
Diketahui sebanyak 75 pegawai KPK tidak lolos dalam tes wawasan kebangsaan (TWK) tersebut. Berbagai kritik yang menganggap hal tersebut merupakan kemunduran dari integritas lembaga antirasuah pun bermunculan.
Salah satunya datang dari Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid.
Advertisement
Dia mengingatkan pemerintah agar tidak menjadikan tes wawasan kebangsaan sebagai alat untuk mengusir para pegawai yang memiliki pandangan politik berbeda. Cara seperti ini, justru mundur dari orde baru.
"Itu sama saja mundur ke era pra-reformasi, tepatnya pada 1990, ketika setiap pegawai negeri harus melalui “litsus atau penelitian khusus” atau “bersih lingkungan” yang diskriminatif," ucap Usman, Kamis (6/5/2021).
Sementara itu, nama-nama yang dinyatakan tidak lolos dalam TWK tersebut hingga kini belum diumumkan secara luas ke publik. Menurut Ketua KPK Irjen Firli Bahuri, mekanismenya harus dihadiri oleh seluruh pimpinan KPK serta ejabat struktural di komisi antirasuah.
Berikut sejumlah pernyataan Ketua KPK terkait pegawainya yang tak lolos ASN dihimpun :
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Terkait kasus dugaan korupsi bantuan sosial covid-19, KPK bisa saja mengambil opsi tuntutan hukuman mati kepada para pelaku korupsi bansos covid-19. Hal itu mengacu pada Pasal 2 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pi...
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
1. Hasil Tes Masih Disegel
Firli menegaskan, hasil tes wawasan kebangsaan (TWK) pegawai KPK hingga kini masih tersegel di lemari besi. Firli menerima hasil tes tersebut dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN) pada 27 April 2021.
Namun, Firli mengatakan dirinya tidak bisa langsung mengumumkan hasil tes tersebut karena berbagai alasan. Menurut dia, pembukaan hasil TWK pegawai KPK harus dihadiri oleh pimpinan lengkap serta seluruh pejabat struktural di komisi antirasuah.
"Kami mengumumkan hasil setelah Sekjen melaporkan hasilnya ke pimpinan karena ada proses yang harus ditindaklanjuti pascamenerima hasil. Walaupun itu teknis kepegawaian di bawah tanggung jawab Sekjen KPK," kata Firli, Rabu, 5 Mei 2021.
"Jadi sampai sekarang hasil tes wawasan kebangsaan belum dibuka dan masih disegel, di lemari besi," sambungnya.
Firli menjelaskan, penundaan pengumuman hasil tes tersebut juga dikarenakan adanya gugatan judicial review atas UU Nomor 19 tahun 2019 tentang KPK di Mahkamah Konstitusi (MK).
Advertisement
2. Hati-Hati Ambil Keputusan
Firli menuturkan, kepemimpinan KPK bersifat kolektif kolegial di mana semua keputusan diambil secara bulat dan atas tanggung jawab bersama. Dia menekankan, setiap keputusan yang diambil tidak ada unsur pemaksaan.
"Kami sangat hati hati dalam pengambilan keputusan karena kami taat dan tunduk pada segala peraturan perundang-undangan serta melaksanakannya selurus- lurusnya," jelas Firli.
3. Alasan Tak Buka Nama 75 Pegawai yang Tidak Lolos Tes
Ketua KPK mengungkapkan ada alasan khusus yang membuat 75 pegawai KPK tersebut tak lolos dalam tes yang menjadi syarat sebagai aparatur sipil negara (ASN).
Firli menilai apabila nama-nama yang tak lolos tes disampaikan ke publik, akan berdampak kepada keluarga mereka.
"Kita ingin memastikan bahwa kita menjunjung, menghormati, hak asasi manusia karena kalau kami umumkan tentu akan berdampak pada anak, istri, cucu, besan, mertua, kampungnya. Kami bukan memiliki cara kerja seperti itu," jelasnya.
Advertisement
4. Tidak Ingin Menebar Isu
Firli Bahuri menekankan dirinya belum mau membeberkan 75 nama pegawai yang tidak lolos dalam Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Hal ini disampaikannya menanggapi penyidik senior KPK Novel Baswedan yang diduga menjadi salah satu yang tak lolos dalam tes tersebut.
"Untuk 75 nama, kami akan menyampaikan nama melalui Sekjen setelah surat keputusan keluar. Karena kami tidak ingin menebar isu," kata Firli dalam konferensi pers, Rabu, 5 Mei 2021.
5. Sampai Hari Ini Tidak Ada Pemecatan
Ketua KPK Firli Bahuri menekankan, hingga kini pihaknya tidak pernah memecat 75 pegawai yang tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK). Adapun tes tersebut merupakan syarat pengalihan status pegawai KPK menjadi aparatur sipil negara (ASN).
"Sampai hari ini KPK tidak pernah mengatakan dan menegaskan ada proses pemecatan. KPK juga tidak pernah bicara memberhentikan orang dengan tidak hormat," kata Firli dalam konferensi pers, Rabu, 5 Mei 2021.
"KPK juga tidak pernah bicara soal memberhentikan pegawainya dengan hormat. Tidak ada," sambungnya.
Dia memastikan, KPK akan tunduk pada peraturan yang berlaku di perundang-undangan. Namun, Firli menyatakan tidak berniat untuk memecat 75 pegawai KPK yang tak lolos dalam tes asesmen.
"Kalaupun ada di koran (soal pemecatan 75 pegawai), itu adalah buatan pihak-pihak yang tidak bisa dipertanggungjawabkan KPK. Jadi enggak ada KPK mengatakan pemecatan, ini kita luruskan saja," kata dia.
Syauyiid Alamsyah
Terkini Lainnya
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Hasil Tes Masih Disegel
2. Hati-Hati Ambil Keputusan
3. Alasan Tak Buka Nama 75 Pegawai yang Tidak Lolos Tes
4. Tidak Ingin Menebar Isu
5. Sampai Hari Ini Tidak Ada Pemecatan
KPK
ASN
Pegawai KPK
Ketua KPK Firli Bahuri
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
Soal Pilkada Banten, AHY Ragu dengan Kader Sendiri?
TOPIK POPULER
Populer
Prangko Eksklusif J&T Express Ramaikan Pameran dan Kompetisi Filateli International Jakarta 2024
Heru Budi Ajak Daerah Lain Bangun Sekolah Berkualitas Setara Jakarta
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Menangis Saat Baca Pleidoi, SYL: Kesaksian dalam Sidang Bagai Guntur dan Petir
Polisi Sudah Periksa Pendeta Gilbert Terkait Penistaan Agama
Baca Nota Pembelaan, SYL: Seolah-olah Saya Manusia Rakus dan Maruk
Pencairan KJP Plus Dipercepat, Saat Ini Masuk Tahap Verifikasi Akhir
Masa Tugas Satgas BLBI Akan Diperpanjang, Menko Hadi: Masih Banyak Aset yang Harus Diselesaikan
Euro 2024
Link Live Streaming Euro 2024 Portugal vs Prancis, Sabtu 6 Juli Pukul 02.00 WIB
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Jerman Jumat 5 Juli Pukul 23.00 WIB, Duel Raksasa di 8 Besar
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Berita Terkini
Hina Agama Islam dan Rasis, Petinju Ryan Garcia Dipecat WBC
Erick Thohir Buru Koruptor BUMN, Bakal Gandeng KPK
Kekayaan Merosot, Elon Musk jadi Miliarder Dunia Paling Boncos di Semester I 2024
Kolaborasi Penyanyi dan Restoran Sushi, Ado dan Kura Sushi Sukses Garap Lagu Baru
Bukan Bentrokan, Pendeta Paulus Tegaskan Insiden di GPIB Taman Harapan Adalah Penyerangan
Bakal Calon Gubernur Jateng, Kaesang Pangarep Dinilai Punya Peluang Besar
6 Potret Rafathar Menuju ABG Disebut Mulai Tampil Gaya, Raffi Ahmad Curhat Susah Peluk Anak Sendiri
TKN: Pemecatan Hasyim Asy’ari Jadi Bukti Tak Ada Backup Penguasa di KPU
Apa Saja Manfaat Sertifikat Tanah Elektronik?
Model di Inggris Jual Wine Pakai Anggur yang Diinjak Kakinya, Harganya Rp2 Juta Per Botol
Ganjar hingga Ahok Jadi Pengurus DPP PDIP, Ini Kata Puan Maharani
Kepemilikan Harta Dipertanggungjawabkan di Hari Kiamat, Bagaimana Cara Selamat?
Mau Jadi Pemain Utama Industri Kendaraan Listrik Dunia, Indonesia Perlu Perkuat Pasar Domestik
Bella Saphira Lebih Bangga Unggah Kuliner Lokal daripada yang Mewah dan Pemilih Saat Terima Endorse