uefau17.com

Kepemilikan Harta Dipertanggungjawabkan di Hari Kiamat, Bagaimana Cara Selamat? - Islami

, Cilacap - Mencari rezeki atau harta yang halal merupakan suatu keharusan. Islam melarang manusia yang mendapatkan rezeki dengan cara-cara yang haram.

Di hari kiamat, dalam kaitannya dengan rezeki menjadi salah satu pertanyaan dari sekian banyak yang harus dipertanggungjawabkan di hari kiamat.

Harta menjadi salah satu yang dipertanggungjawabkan di Yaumul Hisab, hari kiamat.

Perihal larangan mencari rezeki yang haram Rasulullah SAW bersabda, 

أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللَّهَ وَأَجْمِلُوا فِى الطَّلَبِ فَإِنَّ نَفْسًا لَنْ تَمُوتَ حَتَّى تَسْتَوْفِىَ رِزْقَهَا وَإِنْ أَبْطَأَ عَنْهَا فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَجْمِلُوا فِى الطَّلَبِ خُذُوا مَا حَلَّ وَدَعُوا مَا حَرُمَ 

“Wahai manusia bertakwalah kepada Allah dan pilihlah cara yang baik dalam mencari rezeki, karena tidaklah suatu jiwa akan mati hingga terpenuhi rezekinya, walau lambat rezeki tersebut sampai kepadanya, maka bertakwalah kepada Allah dan pilihlah cara yang baik dalam mencari rezeki, ambillah rezeki yang halal dan tinggalkanlah rezeki yang haram,” (HR. Ibnu Majah).

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

4 Pertanyaan di Hari Kiamat, Termasuk di Dalamnya Harta

Menukil laman Islami , empat hal tersebut akan menjadi pertanyaan besar di hari kiamat. Beruntunglah bagi mereka yang bisa menjawabnya dengan mudah dan rugilah bagi yang menghabiskan waktu hidupnya di dunia dengan kegiatan yang sia-sia tanpa beribadah kepada Allah SWT.

Empat pertanyaan tersebut sudah dibocorkan oleh Rasulullah SAW jauh-jauh hari. Dalam hadis riwayat Ibnu Hibban dan at-Tirmidzi, empat pertanyaan di hari kiamat yaitu tentang umur, jasad, ilmu, dan hartanya.

لَا تَزُوْلُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ أَرْبَعٍ عَنْ عُمُرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ جَسَدِهِ فِيْمَا أَبْلَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ مَاذَا عَمِلَ فِيْهِ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ (رَوَاهُ ابْنُ حِبَّانَ وَالتِّرْمِذِيُّ)   

Artinya: "Kedua kaki seorang hamba tidaklah beranjak dari tempat hisabnya pada hari kiamat hingga ia ditanya mengenai 4 hal: (1) umurnya, untuk apakah ia habiskan, (2) jasadnya, untuk apakah ia gunakan, (3) ilmunya, apakah telah ia amalkan, (4) hartanya, dari mana ia peroleh dan dalam hal apa ia belanjakan." (HR Ibnu Hibban dan at-Tirmidzi).

 

3 dari 3 halaman

3 Golongan Manusia dalam Kaitannya dengan Kepemilikan Harta

Dalam masalah harta, manusia terbagi menjadi tiga golongan, dua celaka dan satu yang selamat. 

Dua golongan yang celaka pada hari kiamat adalah mereka yang mengumpulkan harta dengan cara yang haram atau dari sumber yang haram, dan mereka yang mengumpulkan harta dengan cara yang halal tapi membelanjakannya untuk hal-hal yang diharamkan. 

Sedangkan golongan yang selamat adalah mereka yang mengumpulkan harta dengan jalan yang halal dan membelanjakannya untuk perkara-perkara yang halal. 

Rasulullah bersabda:

نِعْمَ الْمَالُ الصَّالِحُ لِلرَّجُلِ الصَّالِحِ (رَوَاهُ أَحْمَدُ فِي مُسْنَدِهِ)   

Artinya: “Sebaik-baik harta adalah harta milik orang yang shalih.” (HR Ahmad dalam al-Musnad)   

Karena orang yang shalih akan mencari harta dengan cara yang halal dan membelanjakannya untuk hal yang dihalalkan Allah.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat