uefau17.com

Jurnalis Televisi Ungkap Perlakuan Kedua Orangtua Jessica Wongso pada Otto Hasibuan di Balik Persidangan - Lifestyle

, Jakarta - Salah seorang jurnalis yang mengikuti perkembangan kasus kopi sianida Jessica Wongso adalah Fristian Griec. Sosok wartawati di sebuah stasiun televisi swasta ini pun tampil di film dokumentar 'Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso'.

Dalam film dokumenter itu terkuak kalau Fristian menghadiri semua sidang Jessica Wongso dan bahkan sempat berinteraksi langsung dengan Jessica dan orangtuanya.

Belum lama ini, ia tampil sebagai bintang tamu di podcast Feni Rose. Fristian menceritakan bahwa ia diwawancarai selama dua jam untuk keperluan dokumenter tersebut. Meski berkontribusi dalam dokumenter, Fristian mengungkapkan bahwa ia tidak mengetahui siapa saja narasumber lain yang diwawancarai oleh tim produksi.

"Saya hanya tahu ada Edi Darmawan Salihin (ayah mendiang Wayan Mirna Salihin) dan Otto Hasibuan yang juga ikut diwawancarai," ungkapnya dalam tayangan yang diunggah ulang leh akun Tiktok @asriamelya3, pada Minggu, 15 Oktober 2023.

Dalam wawancara itu, ia juga mengungkapkan karakter orangtua Jessica Wongso, Imelda Wongso dan Winardi Wongso, selama proses persidangan. Fristian Griec menyebut saat itu kedua orangtua Jessica justru tidak bisa memberi banyak hal.

Mereka juga tidak pernah hadir selama sidang. Ia mengatakan, keduanya hanya menemani pengacara putri mereka, Otto Hasibuan dan tim yang mempersiapkan berkas persidangan.

"Saya ikut tim Bang Otto untuk melihat persiapan mereka. Dari situ saya bisa lebih dekat dengan tante Imelda Wongso dan om Winardi Wongso. Saya bisa melihat bagaimana tante dan om sewaktu tim pengacara sedang sibuk menyiapkan berkas, mereka berdua duduk di belakang menunggu sambil sesekali mengamati," tuturnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Orangtua Jessica Wongso Temani Tim Pengacara

"Mungkin mereka berdua kurang mengerti atau memahami apa yang lagi dibicarakan pengacara," sambungnya. Walaupun tidak ikut campur, kedua orangtua Jessica selalu siap sedia jika tim Otto Hasibuan butuh makanan atau minuman.

Menurut Fristian, mereka bahkan rela ikut begadang sampai pukul 2 atau 3 pagi jika tim Otto membutuhkan sesuatu. Dalam perbincangan tersebut, Fristian juga mengungkapkan bahwa ia dilarang oleh tim produksi untuk mengambil foto atau video selama proses syuting.

"Tim produksi memberitahu saya bahwa mereka mungkin tidak akan menayangkan dokumenter jika tidak mendapatkan unsur yang mereka inginkan," ucap Fristian. Selain berbicara tentang pengalaman syuting, Fristian juga menceritakan detail lain tentang tim produksi.

Ia mengatakan, tidak semua staf produksi berasal dari Indonesia. Beberapa di antaranya adalah warga asing. "Sutradara dan produser dokumenter itu berasal dari Singapura, tapi ada juga staf dari Indonesia," ungkapnya.

Satu hal yang menarik perhatian adalah keterlibatan Jessica Wong dalam produksi film dokumenter itu. Sebelumnya, Edi Darmawan Salihin pernah menyebutkan bahwa Jessica Wong, adalah produser Netflix dan film dokumenter tentang kasus kopi sianida tersebut.

3 dari 4 halaman

Pesan Tertulis Jessica pada Fristian

Namun,saat ditanya lebih lanjut mengenai hal tersebut, Fristian hanya tersenyum dan memilih untuk tidak memberikan jawaban pasti.  Film dokumenter tentang kasus Jessica Wongso bisa dibilang menimbulkan perspektif baru di masyarakat karena munculnya "fakta yang belum pernah terekspos.

Salah satunya adalah momen Jessica Kumala Wongso memberi secarik kertas pada Friatian Griec.Setelah mendapat pesan, Fristian sempat berbincang dengan Jessica saat jeda persidangan. Kejadian itu sebenarnya sudah pernah dibahas di sebuah podcast, tapi tidak terlalu mendapat perhatian.

Fristian mengungkap momen itu saat jadi bintang tamu podcast Stefani Ginting yang dibagikan melalui video di kanal YouTube-nya bertajuk "KASUS KOPI BERSIANIDA JESSICA WONGSO || CERITA DI BALIK LIPUTAN FRISTIAN GRIEC (PART 1)." Podcast itu tayang pada 24 Juni 2020.

Saat itu, dunia tengah dilanda pandemi, sehingga wawancara dilakukan secara online. "Jadi saya kan selalu dapat tugas dari kantor untuk meliput sidang Jessica Wongso. Saya selalu duduk di dekat pengacaranya, mungkin karena itu dia (Jessica) lama-kelamaan notice kehadiran saya karena selalu mengikuti sidang," kenang Fristian.

 

4 dari 4 halaman

Usaha Fristian Mendekati Jessica

Suatu waktu saat usai sidang, Fristian tiba-tiba dihampiri pengacara Jessica yang memberi sebuah kertas yang katanya pesan tertulis dari kliennya.

"Waduh saya sempat takut ya, karena tahu sendiri kan bagaimana penggambaran orang tentang karakter Jessica saat itu. Tapi pas saya baca isinya, saya malah heran dan kaget. Dia hanya menulis, "Saya sangat suka pakaianmu.' Wah ternyata dia memperhatikan penampilan saya juga," lanjutnya sambil tertawa.

Fristian memanfaatkan momen itu untuk bisa menyapa Jessica secara langsung dan meminta wawancara. Saat jeda persidangan, wartawati yang konsisten berambut pendek ini pun mengambil kesempatan tersebut.

Di momen itu, Jessica diceritakan "terbuka" padanya, dan menurut Fristian, sifatnya berbanding terbalik dengan yang apa yang disebutkan orang lain selama ini. Sebagai informasi, perempuan yang sempat tinggal di Australia ini disebut "berdarah dingin dan cenderung psikopat."

"Begitu dia merasa nyaman dengan saya, di situlah saya berusaha memintanya agar bisa mewawacarai ibunya, karena dia memang dekat banget sama ibunya," ungkapnya. Usaha Fristian tidak sia-sia. Ia akhirnya bisa mewawancarai ibunda Jessica, Imelda Wongso, secara eksklusif.

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat