uefau17.com

Dokter Muda Larang Calon Mahasiswa Pilih Jurusan Kedokteran, Apa Alasannya? - Lifestyle

, Jakarta - Salah satu fakultas maupun jurusan favorit di perguruan tinggi adalah kedokteran, karena dokter masih termasuk profesi yang banyak diminati. Namun, sudah menjadi rahasia umum bahwa sekolah kedokteran cukup berat. Bukan hanya dari segi biaya, tapi juga memakan waktu yang tidak sebentar.

Ada berbagai tahapan yang harus dilewati oleh mahasiswa, mulai dari preklinik, koas, internship, dan sekolah spesialis yang harus dilewati sebelum bisa praktik sebagai dokter. Perkiraan waktu mahasiswa kedokteran untuk belajar dan bisa memiliki Surat Izin Praktik (SIP) di Indonesia memerlukan waktu sekitar tujuh tahun.

Dengan alasan tersebut, dokter Asa Ibrahim kemudian membuat konten dengan sejumlah dokter muda. Ia bertanya apakah akan mengizinkan adik-adik mereka untuk mengambil jurusan kedokteran atau tidak, mengingat lamanya waktu yang harus ditempuh untuk menjadi dokter.I a justru tidak terlalu menyarankan untuk mengambil kuliah kedokteran.

"Kalau adekmu mau jadi dokter, akan kamu dorong atau kamu larang?" tanya dr. Asa Ibrahim seperti dilansir dari akun Instagram pribadinya pada Rabu, 20 September 2023. Sebagian besar dari mereka akan melarang adik-adiknya untuk menempuh pendidikan di sekolah kedokteran.

Alasan yang paling menonjol dari beberapa dokter muda tersebut karena saat sekolah kedokteran itu sangat sibuk yang berbeda dengan jurusan lain.

"Larang lah, jangankan adek saya dok, saya aja kalo bisa ngomong ke diri saya, saya larang diri saya dok. Pertama capek, no life, apalagi selama sekolah rasanya no life banget kalo dibandingin sama temen sepantaran yang lain,” kata dokter Sweety.

"Tergantung niatnya dok, kalo kayak aku yang cuma masuk kedokteran karena kepengaruh Drakor (Drama Korea), kayaknya mending gak usah,” jelas dokter Yovita.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kuliah Kedokteran Lama dan Mahal

Meski untuk menyandang gelar dokter itu butuh waktu yang tidak sebentar, salah seorang dokter mengatakan bahwa pilihan itu bergantung pada niat dalam diri masing-masing. "Kayaknya aku lebih pilih tergantung dianya sih. Kalo misalnya emang dia tertarik buat belajar lama dan menolong orang, ya silahkan aja dokter,” kata dokter Zhafira.

Dari berbagai pendapat yang dikumpulkannya, dokter Asa menyimpulkan beberapa hal yaitu, kuliah kedokteran dinilai lama, bahkan terlalu lama bagi beberapa orang. Selama kuliah juga tidak berhenti belajar karena harus terus update informasi seputar bidang kedokteran.

Selain itu, biayanya mahal apalagi kalau tidak mendapat beasiswa. Terakhir, tidak punya kehidupan karena harus terus belajar jadi jarang bermain atau melakukan kegiatan lainnya. Meski terkesan sangat berat, dokter Asa mengatakan, kalau semua itu bisa dilalui, Insya Allah hasilnya akan baik.

Ia menambahkan, bila dari awal niatnya ingib kaya atau mendapatkan banyak penghasilan saat bekerja nantinya, ia menyarankan calon mahasiswa mengambil jurusan lain seperti hukum atau ekonomi.’

"Kalau dokter umum sekarang sudah jenuh dan banyak banget jumlahnya dan kalau ngarep kaya nanti malah stres sendiri,” tulisnya.

"Niatnya ya dibikin aja : jadi dokter yg profesional, bekerja dengan baik, dapat imbal jasa yang sepadan dan bisa menghidupi keluarga 😇😇," sambungnya.

 

3 dari 4 halaman

Perjuangan Jadi Dokter Sebanding dengan Hasilnya

Unggahan itu mendapat beragam komentar dari sejumlah warganet. Ada yang sependapat dan ada juga yang tetap menilai bahwa profesi dokter sangat dihormati meskipun kuliahnya sangat tidak mudah.

"Muridku kedua ortunya dokter, waktu aku tanya apakah dia mau jadi dokter jawabnya "enggak" aku tanya kenapa dia jawab "gak ada waktu buat keluarga, kerja terus gak pernah ketemu anaknya",” komentar seorang warganet.

"Perjuangan nya dengan hasilnya sebanding mungkin ya, dan masyarakat umum juga masih menganggap dokter adalah profesi yang prestisus dan terhormat,” ujar warganet lainnya.

"Ini dokter apalagi bidan,,, bukannya gak bersyukur tapi kalau bisa milih mending jd pengusaha aja beneran asli🤭😂,” kata warganet lainnya.

"Kalo saya sebagai orang tua akan bilang..tentang kesulitanya dan beratnya dulu sebagai dokter selanjutnya terserah anaknya mau tetap jadi dr atau tidak," timpal warganet lainnya.

Jurusan kedokteran adalah salah satu jurusan yang mempelajari berbagai materi mengenai tubuh makhluk hidup, mulai dari fungsi, penyakit, dan pengobatannya. Kuliah di jurusan kedokteran memang memakan waktu yang lebih lama ketimbang dengan jurusan lainnya. Waktunya bisa bervariasi tergantung prestasi.

4 dari 4 halaman

Profesi Lulusan Jurusan Kedokteran

Pada umumnya, pendidikan kedokteran bisa diselesaikan dalam waktu minimal 6 tahun. Menjadi seorang dokter yang bekerja di rumah sakit tentu menjadi pilihan karier utama ketika kamu lulus dari Fakultas Kedokteran. Namun, nyatanya kamu masih bisa memilih profesi lainnya jika enggan bekerjadi rumah sakit.

Sarjana kedokteran juga bisa berprofesi menjadi klinisi dan scientist. Bukan hanya itu, dilansir dari kanal Regional , 21 November 2023, ada beberapa profesi yang bisa dijakani usai kamu lulus dari jurusan kedokteran.

1. Akademisi

Akademisi yang dimaksud adalah staf di fakultas kedokteran, atau bahasa awamnya menjadi pengajar atau peneliti. Usai mendapatkan gelar dokter, kamu tidak harus selalu mengenyam pendidikan spesialis. Untuk menjadi dosen misalnya, mereka harus menyelesaikan S2 terlebih dahulu.

2. Peneliti

Peneliti atau kerap disebut dengan scientist adalah sebutan bagi seseorang yang tugas utamanya melakukan penelitian atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kebanyakan dari penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mencari solusi dari berbagai permasalahan.

3. Institusi Pemerintahan

Seorang dokter bisa bekerja di Kementerian Kesehatan atau di puskesmas dan klinik pemerintahan. Tak hanya itu, dokter mampu menjadi staf di birokrasi dan digaji oleh negara atau korporasi.

4. Relawan di Organisasi Dunia

Seorang dokter juga dapat menjadi relawan, contoh bergabung dengan WHO atau NGO lokal untuk menjalankan tugas kemanusiaan dan membantu menanggulangi krisis kesehatan di negara terpencil.

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat