, Oben - Hangat, ramah dan penuh kebahagian. Itulah kesan pertama yang dirasakan saat tiba di desa Oben, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Oben dikenal sebagai desa yang ramah terhadap kelompok disabilitas. Kira-kira ada sekitar 30 orang dengan kebutuhan yang tinggal di sana.
Tiap bulan pasti mereka melakukan pertemuan di balai desa. Melakukan rapat terkait upaya pemberdayaan penyandang disabilitas.
Advertisement
Meski punya keterbatasan, mereka bekerja tanpa batas. Salah satunya Jonny, penyandang difabel fisik. Ia punya usaha pangkas rambut di kampung itu.
"Bapa-bapa dan anak-anak suka pangkas rambut dengan saya. Tarifnya hanya Rp10.000 saja," kata Jonny, Kamis (27/6/2024).
"Pertama kali belajar pangkas rambut itu diminta oleh teman pakai gunting biasa waktu masih SMA."
Wadah Bagi Kaum Difabel
Sementara itu, menurut Fasilitator Desa Oben untuk program SOLIDER - Disabilitas Fisik Kenaz Taebonat, pertemuan para difabel di balai desa menjadi wadah bagi mereka untuk saling berbagi dan memberi informasi.
"Kelompok difabel di sini pertama diberikan wadah dan kita melakukan sharing terkait kebutuhan yang mereka butuhkan. Apakah mereka punya KTP, Kartu Keluarga dan lainnya," kata Kenaz yang juga seorang penyandang disabilitas.
"Setelah mendengar cerita dari mereka, baru saya berkoordinasi kepada pemerintah desa untuk memberikan dukungan untuk pengurusan dokumen seperti KTP dan KK."
Kenaz juga menututkan bahwa alat-alat bantu juga banyak dibutuhkan oleh warga di sini. Dalam pertemuan juga ia menanyakan apa yang mereka butuhkan. Seperti kursi roda, alat pendengaran dan lainnya.
"Dalam prosesnya, kurang lebih enam sampai sembilan bulan kami sosialitasi dan membuka wawasan serta perhatian tentang disabilitas ini membutuhkan perhatian dari pemerintah," kata Kenaz.
"Selain Jonny, kegiatan memberdayakan kaum difabel di desa Oben terdiri dari banyak hal. Misalnya, kami berdayakan mama-mama penyandang difabel untuk memasak serundeng. Selain itu, ada juga teman-teman saya yang bisa buat kue, kain tenun, las besi dan rental komputer hingga beternak babi."
Sebuah video tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Di mana dua orang siswa SD membantu seorang temannya yang mengalami celebral palsy agar makan saat waktu istirahat di kelas.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Upaya Menggerakan Warga Desa Oben
![Elmi dari Gerakan Advokasi Transformasi Disabilitas Untuk Inklusi yan dikenal sebagai GARAMIN NTT mengaku menghadapi tantangan dalam meyakinkan pihak desa untuk masuk dan memperkenalkan program mereka (Dok. /Teddy Tri Setio Berty).](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/nxq5vLwvQ7oBJFElwFGi6tPuc8U=/0x0:0x0/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,540,20,0)/kly-media-production/medias/4879863/original/038415800_1719810528-WhatsApp_Image_2024-07-01_at_11.49.48.jpeg)
Upaya menggerakan pemberdayaan kelompok difabel di desa Oben tidak serta merta mudah untuk dilakukan. Hal ini pertama kali dilakukan oleh Elmi Sumarni Ismau. Ia merupakan bagian dari Gerakan Advokasi Transformasi Disabilitas Untuk Inklusi yan dikenal sebagai GARAMIN NTT.
Pada awalnya Elmi mengaku menghadapi tantangan dalam meyakinkan pihak desa untuk masuk dan memperkenalkan program mereka.
"Jadi awalnya, pertama kali saya hubungi bapak kepala desa tidak respons karena sibuk. Bapak desa ini petani. Waktunya banyak dihabiskan dikebun," kata Elmi.
"Jadi tidak ada respons sama sekali, waktu itu saya hampir menyerah. Waktu itu saya bersama kak Berty, Program Manajer dari GARAMIN datang ke desa untuk melakukan pendekatan dan kita bertemu langsung."
Waktu Elmi berupaya untuk membangun hubungan secara kekeluargaan dengan warga desa Oben. Hingga akhirnya mereka diterima dan sampai sekarang dari tahun 2022.
"Tujuan dan harapan kami dari GARAMIN, ketika program di sini sudah selesai, kalaupun kita tidak mendampingi, kami bisa masih menjadi keluarga," kata Elmi.
"Dan juga, kelompok difabel di sini bisa menjadi mandiri dan berdaya. Mereka bisa dilibatkan dalam perencanaan dan monitoring program di desa."
"Teman-teman difabel ini juga kuat secara kerja sama kelompok. Mereka ini sudah ada buku pencatatan dan administrasi jadi kita berharap kuat dalam bekerja. Saya juga berharap mereka bisa mengadvokasi hak-hak mereka di level desa."
Advertisement
Wujud Kemitraan Pemerintah Australia dan Indonesia
![Program di desa Oben merupakan wujud dari kemitraan Australia-Indonesia Menuju Masyarakat Inklusif (INKLUSI), berupaya untuk meningkatkan partisipasi kelompok-kelompok yang terpingirkan(Dok. /Teddy Tri Setio Berty).](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/kTwfk7ZZ3guot-yrKQjxTS2A0Ak=/0x0:0x0/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,540,20,0)/kly-media-production/medias/4879874/original/013796500_1719810950-WhatsApp_Image_2024-07-01_at_12.14.43.jpeg)
Program di Desa Oben mendukung Kelompok Disabilitas Desa (KDD) dalam pemberdayaan penyandang disabilitas dan kolaborasi dengan pemerintah daerah.
SIGAB dan Garamin mendukung pembentukan Kelompok Disabilitas Desa (KDD) dan Kelompok Disabilitas Kelurahan.
Program ini juga merupakan wujud dari kemitraan Australia-Indonesia Menuju Masyarakat Inklusif (INKLUSI), berupaya untuk meningkatkan partisipasi kelompok-kelompok yang terpingirkan dalam pembangunan sosial-budaya, ekonomi, dan politik di Indonesia, serta manfaat yang mereka peroleh dari pembangunan tersebut.
INKLUSI adalah program Pemerintah Australia yang berdurasi 8 tahun (2021-2029) senilai 120 juta dolar Australia. Program ini bertujuan untuk memperkuat kontribusi Organisasi Masyarakat Sipil (OMS), melalui kemitraan dengan pemerintah, untuk meningkatkan kesetaraan gender, disabilitas, dan inklusi sosial bagi kelompok marginal atau yang terpinggirkan di Indonesia.
INKLUSI dilaksanakan oleh 11 mitra OMS Indonesia (termasuk organisasi perempuan dan gerakan sosial, organisasi berbasis agama, Organisasi Penyandang Disabilitas/OPD – 'Aisyiyah, BaKTI, KAPAL Perempuan, Kemitraan, Migrant Care, PEKKA, PKBI, SIGAB, PERMAMPU, LAKPESDAM NU, dan PR YAKKUM) serta jaringannya.
Sebelas OMS ini, bersama dengan 120 lebih sub-mitranya, bekerja sama dengan pemerintah daerah dan nasional, di lebih dari 650 desa, 120+ kabupaten, dan 32 provinsi.
![Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/rB8GzlXSA_fKTahKSqGw03fJ6v0=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2984057/original/044115000_1575280009-Infografis_Akses_dan_Fasilitas_Umum_Ramah_Penyandang_Disabilitas.jpg)
Terkini Lainnya
Wadah Bagi Kaum Difabel
Upaya Menggerakan Warga Desa Oben
Wujud Kemitraan Pemerintah Australia dan Indonesia
kupang
Desa Oben
Disabilitas
Inklusi
Penyandang Disabilitas
Australia
Australia di Kupang NTT
nusa tenggara timur
desa inklusif
Inklusif
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah dan Kebobolan 5 Gol, Garuda Nusantara Gagal ke Final
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah, Garuda Nusantara Paksa Skor Imbang di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Senin 1 Juli Pukul 19.30 di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Dalam 3 Bulan Polda Lampung Blokir 259 Situs Judi Online
MKD Akan Rapat Internal, Bahas Sanksi Tegas Bagi Anggota Dewan Terlibat Judi Online
Nama Jurnalis Dicatut untuk Hoaks Promosi Situs Judi, Simak Daftarnya
PBNU Minta Ada Tindakan Tegas Terhadap Bandar Besar Judi Online
Heru Budi Telusuri Oknum ASN Pemprov Jakarta Terlibat Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Pilkada 2024
Kapolri Pastikan Pemetaan Potensi Kerawanan Pilkada 2024 di HUT ke-78 Bhayangkara
Jelang Pilkada 2024, Jokowi Minta Polri Jaga Netralitas dan Stabilitas
KPU Jakarta Tunggu PKPU soal Batas Usia Kepala Daerah
Santun dan Sederhana, Dukungan pada Eman Suherman Maju Cabup Disebut Terus Datang
Sandiaga Tunggu Penugasan PPP untuk Maju Pilkada 2024
Heru Budi Respons Peluang Maju Pilkada Jakarta 2024: Saya ASN, Tidak Pengalaman di Bidang Politik
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
1 Juli 2023: Bus Pariwisata Hangus Terbakar Usai Tabrak Pembatas Jalan di Maharashtra India, 25 Orang Tewas
Populer
Korea Utara Tindak Tegas Pelaku Pelanggaran Budaya, Larang Pakai Gaun Pengantin hingga Bahasa Gaul
Cerita Penyandang Disabilitas dan Lansia di Desa Besmarak NTT Bertahan Hidup dari Efek Perubahan Iklim
Mengenal Loki Patera Danau Lava di Bulan Jupiter
Ketegangan AS-Tiongkok Meningkat Akibat Masalah Kabel Bawah Laut, Beijing Dituduh Lakukan Spionase
Ketegangan Israel-Hizbullah Meningkat, Arab Saudi Desak Warganya Tinggalkan Lebanon Sesegera Mungkin
Bank Sentral Myanmar Bantah Laporan PBB soal Transaksi Senjata: Kami
Indonesia Kecam Keputusan Israel Sahkan Pos Pemukiman Yahudi, Dinilai Langgar Hukum Internasional dan Resolusi PBB
Pria di Florida AS dalam Kondisi Kritis Usai Diserang Hiu
Miliarder di Inggris Bakar Rumah Mewahnya, Tak Rela Dimiliki oleh Mantan Istri
Mengenal Kampung Oben, Desa Inklusif yang Berdayakan Penyandang Disabilitas
Euro 2024
Dapatkan Link Live Streaming Euro 2024 Portugal vs Slovenia, Sesaat Lagi Tanding
Hasil Euro 2024: Susah Payah Tekuk Belgia, Gol Bunuh Diri Jan Vertonghen Antar Prancis ke Perempat Final
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Dapatkan Link Live Streaming Babak 16 Besar Euro 2024 Prancis vs Belgia, Tayang Sesaat Lagi
Link Live Streaming 16 Besar Euro 2024 Portugal vs Slovenia, Selasa 2 Juli Pukul 02.00 WIB
Berita Terkini
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Selasa 2 Juli 2024
Kejagung Sita Aset Emas Batangan 7,7 kg di Kasus Korupsi Impor Emas
Kenali Sifat Kepribadian Mencerminkan Caramu Menghadapi Masalah
Jadwal Puasa Sunnah Juli 2024: Puasa Muharram Tasu’a-Asyura, Ayyamul Bidh hingga Senin Kamis
Dapatkan Link Live Streaming Euro 2024 Portugal vs Slovenia, Sesaat Lagi Tanding
Polisi Tangkap 3 Tersangka Distribusi Ilegal Tayangan Nex Parabola, Terancam Hukuman 9 Tahun Penjara
Suami di Tangerang Tega Bakar Istri, Ini Alasannya
Fakta Unik Reog Ponorogo, Warisan Budaya Asal Jawa Timur
Mengenal Loki Patera Danau Lava di Bulan Jupiter
Hasil Euro 2024: Susah Payah Tekuk Belgia, Gol Bunuh Diri Jan Vertonghen Antar Prancis ke Perempat Final
Gus Baha Membalik Doa, Demi Sholat Menjaga Ekonomi
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Lagu Ours to Keep Mewarnai TikTok dengan Narasi Menyentuh Hati, Buah Kolaborasi Kakak Beradik Kendis dan Adis
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga