, Jakarta - Sedotan kertas mungkin tidak "se-ramah lingkungan" seperti yang selama ini dipromosikan. Peneliti Belgia menemukan bahwa peralatan ini beracun, dan karenanya berpotensi lebih buruk bagi lingkungan dibandingkan sedotan plastik, menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Food Additives & Contaminants.
"Sedotan yang terbuat dari bahan nabati, seperti kertas dan bambu, sering kali diiklankan lebih ramah lingkungan dibandingkan sedotan plastik," kata Thimo Groffen, Ph.D., penulis studi dan ilmuwan lingkungan di Universitas Antwerpen, dalam sebuah pernyataan, dilansir dari NY Post, Selasa, 28 Agustus 2023.
Ia menyambung, "Namun, adanya PFAS (zat berbasis poli dan perfluoroalkil yang dikenal sebagai bahan kimia forever karena dapat bertahan lama sebelum terurai) di dalam sedotan menunjukkan bahwa hal tersebut belum tentu benar."
Advertisement
Penelitian baru ini muncul menyusul berbagai inisiatif yang diberlakukan banyak kota di AS, termasuk New York, dan jaringan restoran untuk melarang sedotan plastik sekali pakai yang terbuat dari polipropilen dan polistiren, yang membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai.
Menurut makalah penelitian baru, ini adalah "argumen yang tidak masuk akal," karena alternatif "sedotan ramah lingkungan" berpotensi mengandung lebih banyak PFAS daripada versi plastik yang "jahat."
Demimenyimpulkan teori kaliptik-sedotan ini, peneliti menganalisis konsentrasi PFA dari 39 merek sedotan, yang terdiri dari lima bahan: kertas, bambu, kaca, stainless steel, dan plastik.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Temuan Peneliti
![Ilustrasi Sedotan Kertas](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/qT7qVdP0vjllzTXgWy6hImKt1sc=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3261242/original/041391200_1602129139-meghan-rodgers-9ZUbyjA2Akk-unsplash.jpg)
Peneliti menemukan, sedotan kertas adalah yang paling banyak mengandung PFA, yakni sampai 90 persen sampel. Sementara, sedotan bambu menempati urutan kedua dengan persentase 80 persen, diikuti 75 persen sedotan plastik, 40 persen sedotan kaca, dan tidak ada untuk sedotan stainless steel.
Sejauh ini, PFA yang paling umum adalah asam perfluorooctanoic, yang telah dilarang secara global sejak 2020. Namun, zat ini masih diproduksi di beberapa negara dan mungkin terdapat pada produk yang dibeli konsumen.
Juga, terdapat asam trifluoroasetat dan asam trifluoromethanesulfonic, PFAS yang mudah larut dalam air, sehingga berpotensi larut dari sedotan ke dalam minuman.
"Keberadaan PFAS pada sedotan kertas dan sedotan bambu menunjukkan bahwa bahan-bahan tersebut belum tentu dapat terurai secara hayati," Groffen memperingatkan.
Tidak jelas bagaimana zat-zat ini, yang telah digunakan sejak tahun 1940-an untuk mengusir air dan lemak dalam segala hal mulai dari peralatan masak hingga karpet, bisa sampai ke dalam sedotan. Kendati, keberadaannya di setiap merek menunjukkan bahwa bahan kimia beracun itu sengaja ditambahkan sebagai penolak cairan.
Advertisement
Efek pada Tubuh Manusia
![Sedotan kertas/Meghan Rodgers Unsplash](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/IYDa6dPBKIsonWHBxB4BCmE0EPE=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2924196/original/080083700_1569585703-meghan-rodgers-NLSvKQTJOz0-unsplash.jpg)
Sumber PFA potensial lain dapat berasal dari tanah tempat bahan nabati ditanam, serta air yang digunakan dalam pembuatannya, menurut Phys.org. Untungnya, konsentrasi PFAS yang rendah, seperti jumlah yang tertelan dari penggunaan sedotan, tidak menimbulkan risiko kesehatan yang serius.
Namun, penelitian pada hewan menunjukkan bahwa akumulasi bahan kimia ini dari waktu ke waktu dapat menyebabkan serangkaian efek samping yang mengerikan. Ini termasuk kerusakan hati, melemahnya sistem kekebalan tubuh, berat badan bayi kurang, bahkan kematian bayi.
Namun, efek jangka panjang pada manusia belum diketahui karena uji coba pada hewan dilakukan dengan kadar PFA yang lebih tinggi. Berdasarkan temuan tersebut, Goffen menyimpulkan, sedotan berbahan nabati mungkin tidak seramah itu pada lingkungan dan mungkin hanya ada satu alternatif yang benar-benar ramah lingkungan, selain plastik.
"Kami tidak mendeteksi adanya PFAS pada sedotan stainless steel. Jadi, saya menyarankan konsumen untuk menggunakan sedotan jenis ini atau hindari penggunaan sedotan sama sekali," saran peneliti.
Sedotan dari Pasta
![Sedotan Psta](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/YO2QfdarK9oXvxk9pKdc6E_H0mo=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2934143/original/046749000_1570593558-1.jpg)
Sebenarnya sudah banyak ide pengganti sedotan plastik. Namun, tidak seluruhnya diberdayakan secara berkelanjutan, termasuk sedotan berbahan pasta. Pada 2019, deretan bar di Italia mulai menggantikan sedotan plastik dengan sedotan pasta.
Inovasi ini dikatakan sangat mungkin jadi alternatif di tengah kebutuhan akan bahan-bahan lebih ramah lingkungan. Komitmen ini didukung dengan keberadaan perusahaan yang memproduksi sedotan pasta, Stroodles.
Melansir Bored Panda, 9 Oktober 2019, pihaknya menjelaskan, sedotan pasta bisa bertahan lebih dari satu jam setelah dicelupkan ke minuman dingin. Makin dingin minumannya, makin lama sedotan pasta bisa bertahan. Sementara, untuk minuman panas memang tidak direkomendasikan diminum dengan sedotan, lantaran dapat membuat lidah terbakar.
"Setelahnya (sedotan pasta) bisa ditinggalkan untuk jadi kompos," tutur Founder Stroodles Maxim Gelmann. Pasta dpilih sebagai bahan baku, bukan karena sudah sangat lekat dengan Italia, tapi juga dikenal hampir semua orang di dunia.
"Jadi, kami bisa menyolek mereka yang paparan informasinya cenderung rendah tentang produk ramah lingkungan," tambahnya. Maxim mengatakan, sedotan pasta hanya langkah awal perusahaannya melawan penggunaan plastik sekali pakai.
![Bahaya Sampah Plastik di Laut](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/jyL-aArOdaAyFRfrKq3prWAFHlA=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4272817/original/082833900_1672033261-WhatsApp_Image_2022-12-23_at_15.23.04.jpeg)
Terkini Lainnya
Temuan Peneliti
Efek pada Tubuh Manusia
Sedotan dari Pasta
sedotan plastik
sedotan stainless
sedotan kertas
Bahan kimia
Bahan Kimia Beracun
Bahan Kimia Forever
Sedotan Bambu
Perubahan Iklim
Climate Change
Climate Project Liputan6.com
Sedotan
Sedotan Ramah Lingkungan
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Timnas Indonesia U-16
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Rabu 3 Juli Pukul 15.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Pilkada 2024
PDIP: Mantan Panglima TNI Andika Perkasa Lebih Cocok Jadi Bakal Cagub daripada Wagub di Pilkada Jakarta 2024
Pilkada 2024, Burhanuddin Didukung Maju Jadi Cabup Bombana
PKPU soal Syarat Eks Napi Koruptor Maju Pilkada Harus dengan Catatan
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
TOPIK POPULER
Populer
3 Resep Ayam Kukus Suwir yang Lezat supaya Tidak Selalu Makan Gorengan
Hijaukan Labuan Bajo, 18 Duta Besar Tanam Pohon Tabebuya di Bukit Parapuar
Sebar Kuis Cari Pacar, Influencer dari Belanda Mengaku Sudah Tolak 5.000 Pria
Top 3 Berita Hari Ini: Taman Safari Indonesia Resmi Laporkan Pemberi Makan Sampah Plastik Kuda Nil ke Polisi
Cara Mencairkan Daging Sapi yang Masih Membeku, Jangan Cuma Cepat tapi Harus Aman
Pandji Pragiwaksono Singgung Marshel Widianto yang Maju Pilkada dan Kritik Parpol Pengusung, Apa Alasannya?
Tips Merawat Rambut agar Tetap Kuat dan Sehat: Panduan Lengkap untuk Rambut Panjang Impian
Profil Xaviera Putri, Mahasiswi Indonesia di KAIST Curi Perhatian Usai Jadi Peserta Clash of Champions
Euro 2024
Daftar Tim 8 Besar Euro 2024 Beserta Ranking Masing-masing, Cek di Sini
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Dua Gol Merih Demiral Antar Turki Melaju ke Perempat Final Euro 2024
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Berita Terkini
115 Penerbangan Jet Komersial Korea Selatan Terganggu Balon Sampah Korut, 10.000 Penumpang Pesawat Terdampak
Saksikan Mega Series Magic 5, di Indosiar Rabu 3 Juli 2024, via Live Streaming Pukul 17.30 WIB
Kemenag: 81 Ribu Lebih Jemaah Haji Tiba di Tanah Air
Firli Bahuri Tersandung Kasus Lagi, Polda Metro Usut soal Larangan Pimpinan KPK Bertemu Pihak Berperkara
PKB Yakin Sandiaga Sangat Siap Lawan Ridwan Kamil di Pilkada Jawa Barat
Pakai Baterai Lokal, Intip Keunggulan Mobil Listrik Hyundai Kona Electric
MIND ID Genggam Saham Mayoritas Vale Indonesia, Dapat Hak Beli Bijih Nikel Mulai 2026
Prudential Akui Lebih dari 2,5 Juta Data Nasabah dan Karyawan Disusupi Hacker
Incar Blok Migas Baru, Pertamina Internasional EP Buka Kantor Cabang di Dubai
Media Italia Bikin Heboh Bursa Transfer, Sebut Manchester United Bakal Tukar Rasmus Hojlund demi Victor Osimhen
Peringatan 3 Juli, Hari Bebas Kantong Plastik Sedunia
Menikah Tidak Didampingi Ayah, Ini 6 Potret Kebersamaan Dea Sahirah dan Ibunda
Thariq Halilintar Dicibir Perkara Gelar Haji, Atta Halilintar Iba: Anggap Cobaan dan Penghapus Dosa
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Fenomena Remaja Jompo, Ketika Nyeri Sendi Menghantui Generasi Muda Kurang Aktif