, Jakarta - Limbah fesyen tidak bisa diabaikan. Kontribusinya signifikan yang menurut data dari Asosiasi Daur Ulang Tekstil Inggris, industri fesyen menyumbang polusi terbesar kedua di dunia. Sebanyak 1,2 miliar ton emisi gas rumah kaca dihasilkan oleh industri tekstil di dunia.
Sementara, data Komisi Eropa pada 2017 menyatakan industri tekstil di Uni Eropa saja menghasilkan sekitar 16 juta ton limbah tekstil per tahun. Mayoritas sampah itu berakhir di TPA atau diinsinerasi alias dibakar. Itu jelas kerugian karena produksinya menghabiskan jutaan ton air dan berkilowatt energi, serta berjam-jam tenaga manusia.
Advertisement
Baca Juga
Situasi tak berbeda juga terjadi di Indonesia. Dikutip dari laman its.ac.id, co-founder Our Reworked World Annika Rachmat menyebut 1 juta ton dari 33 juta ton tekstil yang diproduksi di Indonesia berakhir jadi limbah. Maka, perlu strategi untuk menekan produksinya, seperti dengan pendekatan upcycle dan recycle produk fesyen.
Pakar trend fesyen Dina Midiani membedakan upcycle dan recycle lewat tujuan dari proses produksi item fesyen. "Sebenarnya mirip-mirip. Kalau recycling mengolah kembali yang juga memperpanjang usia barang, tapi di upcycling, upaya penambahan nilainya lebih diutamakan. Bisa saja dari sesuatu yang sebelumnya produk biasa saja, tapi naik nilainya karena olah barunya itu," ujarnya kepada lewat aplikasi perpesanan, Jumat, 13 Januari 2023.
Menurut Dina, kesadaran baik produsen maupun konsumen untuk menekan jumlah sampah pakaian sudah mulai meluas, seiring dengan kesadaran perlunya menjaga lingkungan hidup. Karena itu, pelaku sustainable fashion di Indonesia juga mulai bermunculan, meski ia menyebut jumlahnya belum terlalu banyak.
"Yang mencoba-coba juga mulai, tapi pemahamannya masih campur aduk. Karena itu, kami (IFC) dengan BI sebenarnya sedang membuat buku dan video sustainable fashion untuk muslim fashion, yang di dalamya ada tentang upcycling, untuk pemahaman awal," Dina menjelaskan.
Maggie Hutauruk menampilkan busana unik di New York Fashion Week Spring / Summer 2020. Ia mendesain karung beras hingga karung terigu menjadi item fesyen.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Bukan Semata Bisnis
![Cerita Akhir Pekan: Masih Banyak PR Membumikan Bisnis Upcycle Fesyen di Indonesia](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/onp6CoJu083Eask8Dc5RW4X6E14=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4291062/original/072789300_1673670605-Snapinsta.app_1080_324692876_573040197974735_7461668688202947460_n.jpg)
Dina mengakui bahwa bisnis upcycling merupakan peluang baru yang dapat dikembangkan. Tapi, ia mengingatkan bahwa itu bukan semata-mata bisnis menjanjikan, melainkan bisnis yang memiliki value. "Menjadi bagian dari menjaga lingkungan yang mutlak harus disadari dan dilakukan," ucapnya.
Mereka yang tertarik terjun ke bisnis tersebut, sambung Dina, harus memahami dulu konsep upcycling disambung dengan keterampilan olah produk sesuai dengan target pasar dan value yang ditawarkan. Keterampilan teknis untuk olah produk sebenarnya beragam, misalnya produk lama dikembangkan dengan teknik patchwork atau tie dye (tenun ikat).
"Batik, bordir, teknik cut and sew, dan sebagainya, dapat disesuaikan dengan keterampilan yang sudah dikuasai atau partner kerja. Yang penting juga adalah keterampilan menghasilkan produk berdaya pakai dan daya jual yang baik," ia menambahkan.
Daya tahan produk jelas harus diperhatikan dan itu tergantung dari bahan, bentuk, teknik yang digunakan, bentuk busana, serta desain yang dipilih. "Jika bahan menjadi karya olah bahan baru tapi desain yang dipilih yang mengarah ke basic atau new basic, daya tahan pakai ditinjauu dari sisi trend akan lebih panjang, dstnya," lanjut Dina.
Pemilik bisnis juga harus mampu memetakan target pasar yang disasar dengan tepat serta membuat strategi pemasarannya. Jika tidak, bisnis akan mandeg dan tidak berkelanjutan, akhirnya layu sebelum berkembang. "Konsistensi dan kesinambungan produk perlu dijaga walau jumlah mungkin lebih terbatas, namun tetap konsisten muncul produk/desain baru," ujar Dina.
Advertisement
Keterbatasan Konsumen
![Cerita Akhir Pekan: Masih Banyak PR Membumikan Bisnis Upcycle Fesyen di Indonesia](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/blank.png)
Meski pelaku usaha upcycle mulai meluas dan produknya semakin diminati, Dina menyebut konsumen lokal cenderung masih terbatas. Mereka didominasi kelompok urban, anak muda, dan kelompok terdidik yang sadar akan isu lingkungan.
"Atau, tertarik karena faktor artistik, karena upaya menambah nilai, biasanya karya-karya tersebut lebih memperhatikan nilai estetika daripada sekadar fungsi," ucapnya.
Itu pula yang diungkapkan Chitra Subiyakto, pendiri label Sejauh Mata Memandang. Peluangnya sudah ada, tetapi semua pihak, baik produsen maupun konsumen perlu sama-sama belajar lagi dan saling mengedukasi tentang pentingnya upcycle dan bagaimana meng-upcycle.
"Tantangannya berbeda-beda, namun mungkin masalah umum seperti informasi sumber daya, metode yang paling efisien, dan lain-lain dan tentunya membutuhkan usaha daya kreativitas agar hasilnya menarik dan tidak ada rasa 'barang bekas'," ucapnya.
Faktor 'menghargai barang bekas' juga menjadi titik kritis kelangsungan bisnis upcycle di Indonesia. Dina menyebut walau menggunakan bahan bekas atau sisa, harganya rata-rata tidak murah karena ada proses kreatif dan proses kerja untuk memberi nilai tambah.
"Pada saat mendesain, memikirkan hasil akhirnya setelah tidak mau dipakai lagi oleh pembeli, apakah masih bisa melanjutkan proses sirkular, didaur ulang lagi, ataukah akan menjadi sampai abadi," urai Chitra tentang sekelumit kerja kreatif para pelaku bisnis upcycle.
Apakah Bisa untuk Produk Massal?
![Alasan Harga Baju Upcycle Lebih Mahal dari Baju Baru Versi Didiet Maulana](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/bm3v-N4UxHyUPkSQDBeVXQbhmRk=/0x0:4000x3000/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,540,20,0)/kly-media-production/medias/2977063/original/061112500_1574670443-IMG20191122141241.jpg)
Keterbatasan konsumen itu, kata Chitra, salah satunya karena faktor harga. Dibandingkan dengan fast fashion, harga produk upcycle fesyen cenderung lebih tinggi. Hal ini menjadi pekerjaan rumah untuk membumikan konsep upcycle, terutama di bisnis yang produksinya massal.
"Bisa (untuk produk massal). Semua dimulai saat mendesain sebuah produk. Selain pikirkan proses desain dan produksi, juga memikirkan hasil akhirnya setelah tidak mau dipakai lagi oleh pembeli... Contoh, bahan dengan serat alami masih bisa terus di upcyclenamun bahan mengandung polyester tidak bisa dan akan menjadi sampah abadi," tutur Chitra.
Selain itu, Dina menambahkan ada keterbatasan bahan baku sehingga jumlahnya lebih terbatas. Kalau pun bisa ditingkatkan kapasitasnya, keseragamannya akan berbeda dari produk massal umumnya. "Namun, kekurangan ini dapat menjadi kekuatan dengan branding yang tepat, misalnya “similar but not the same”," dia menyarankan.
Salah satu pelaku dalam negeri yang sudah memulai adalah Eiger. Brand lokal yang berbasis di Bandung itu baru saja memperkenalkan Eiger Green Project melalui rangkaian produk Upcycling Collection vol.1. Produk upcycling Eiger ini diciptakan dari pemanfaatan produk yang tidak memenuhi standar kualitas atau tidak layak jual dengan tujuan mengurangi limbah mode.
"Melalui proses upcycling, kami memberikan kesempatan kedua kepada produk-produk yang awalnya tidak layak jual, lalu kami desain dan olah kembali menjadi produk baru dengan memberikan nilai tambah kepada produk tersebut, sehingga dapat diterima konsumen," tutur GM Product & Sustainability Project Leader Eiger Harimula Muharam.
Setidaknya 35 produk yang dihasilkan dari ratusan produk tidak layak jual di koleksi pertama ini. Rangkaian produk upcycling ke depannya akan dijual secara terbatas mengikuti ketersediaan bahan baku dan eksklusif hanya di Eiger Adventure Official Store di platform Lazada.
![Infografis Ragam Material Fesyen Berkelanjutan](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/DpiXe-Zjt-7V2gzw9RnPqH6hyAw=/0x0:0x0/640x640/filters:quality(75):strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-square-new.png,540,20,0)/kly-media-production/medias/4291211/original/055842600_1673683363-Cerita_akhir_pekan__2_.jpg)
Terkini Lainnya
Tren Busana Anak di Jakarta Fashion Trend 2023, Angkat Tradisi hingga Futuristik
Kate Middleton Ulang Tahun ke-41, Adaptasi Ikon Fesyen Jadi Calon Ratu Inggris
Cerita Akhir Pekan: Pergeseran Mindset Pembeli Pakaian di Thrift Shop
Bukan Semata Bisnis
Keterbatasan Konsumen
Apakah Bisa untuk Produk Massal?
Cerita Akhir Pekan
Upcycle
Upcycle Fashion
Chitra Subiyakto
Limbah Fesyen
Fashion Beauty
Fesyen
Sustainable fashion
Rekomendasi
Budayakan Teknologi Pasca-panen Sejak di Tingkat Petani, Ekstra Usaha di Awal Tambah Cuan Kemudian
Pro Kontra Daging Buatan Laboratorium di Indonesia yang Masih Punya Banyak Sumber Alternatif Pangan
Serba-serbi Bisnis Daging Marinasi yang Bikin Masak Jadi Simpel
Bahaya Diet untuk Anak Dihubungkan Status Gizi dan Body Goals Menurut Ahli
Kapan Kita Perlu Ikut Program Diet dengan Pengawasan Ahli dan Dokter Gizi?
Mengenal Operasi Bariatrik dan Efek Sampingnya
Diet Dibantu Obat-obatan, Apakah Aman?
Inovasi Wisata Ramah Lingkungan yang Manfaatkan Potensi Desa dan Hotel Minim Jejak Karbon
Tindak Tegas Para Wisatawan Perusak Lingkungan
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Timnas Indonesia U-16
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Rabu 3 Juli Pukul 03.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Rekor Pertemuan Indonesia vs Vietnam di Piala AFF U-16, Kembali Adu Penalti?
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia: Penghiburan Medali Perunggu
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Judi Online
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Pilkada 2024
Pilkada 2024, Burhanuddin Didukung Maju Jadi Cabup Bombana
PKPU soal Syarat Eks Napi Koruptor Maju Pilkada Harus dengan Catatan
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
KPU RI Resmi Terbitkan Peraturan Anyar soal Batasan Usia Kepala Daerah, Ini Isinya
TOPIK POPULER
Populer
6 Fakta Menarik Gunung Halau-Halau di Kalimantan Selatan yang Dianggap Keramat Bagi Suku Dayak Meratus
Sebar Kuis Cari Pacar, Influencer dari Belanda Mengaku Sudah Tolak 5.000 Pria
Profil Xaviera Putri, Mahasiswi Indonesia di KAIST Curi Perhatian Usai Jadi Peserta Clash of Champions
Imbas Overtourism Barcelona Kembali Naikkan Pajak Turis Oktober 2024, Berapa Besarnya?
Pempek Palembang Masuk Daftar 50 Makanan Terbaik Berbasis Seafood Versi TasteAtlas
Waspada Penipuan! Ketahui Tips Memilih Agen Travel Haji dan Umrah yang Tepat
Putri Anne Adik Raja Charles III Ungkap Kesedihan di Pesan Perdana Sejak Keluar dari Rumah Sakit
Kepala Desa di Wakatobi Dirujak Warganet karena Memprotes Aksi YouTuber Denmark Kristian Hansen Perbaiki Jembatan Rusak
Euro 2024
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Dua Gol Merih Demiral Antar Turki Melaju ke Perempat Final Euro 2024
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Berita Terkini
Berapa Gaji Parkir Pesawat? Segini Nominal dan Tugasnya
Sempat Diretas, Bagaimana Nasib Data Penumpang KAI Commuter?
Gunung Ibu Meletus Dahsyat Lagi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 3.000 Meter
Jalan Kaki 10 Menit Habis Makan Siang Bikin Kurus, Begini Tips dan Triknya
Driver Ojol Lapor Polisi Usai Dapat Orderan Paket Berisi Narkoba di Cengkareng
4 Resep Sop Kambing Betawi yang Enak dan Tidak Prengus, Mudah Dipraktikkan
Matthijs de Ligt Beri Lampu Hijau untuk Kepindahan ke Manchester United, Berapa Harga Pasarnya?
Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus Lagi, Kolom Abu Letusan Capai 800 Meter
Bukan Minyak dan Air, PKS dan PDIP Sudah Sering Koalisi di Pilkada
Hizbullah Serang Israel Utara dengan Puluhan Roket Katyusha, Balas Kematian Warga Sipil
Penjelasan BWF terkait Meninggalnya Pebulu Tangkis China Zhang Zhi Jie di GOR Amongrogo Yogya
Penurunan Tertinggi Nasional, Jatim Cetak Sejarah Pertama Kali Angka Kemiskinan Tembus 1 Digit
Juventus Segera Dapatkan Pemain Incaran Manchester United
Dua Tahun Rudapaksa Anak Tiri, Pelaku Akhirnya Diringkus Personel Polres Serang