, Jakarta - Seorang psikolog penyintas kanker, Cindy Cheng menceritakan kisah bagaimana kucing peliharaannya membuat dirinya merasa diterima, terutama di hari-hari terburuknya. "Saya mencurahkan isi hati saya kepada mereka dan mereka membalas cinta," ujarnya dikutip dari South China Morning Post, Senin (12/12/2022).
Pada Maret tahun lalu, selama pandemi virus corona, Cindy Cheng didiagnosis menderita kanker payudara stadium 2B. Dia menghadapi depresi saat merenungkan apa yang akan terjadi di masa depan. Selama 12 bulan berikutnya, Cheng menjalani kemoterapi, operasi untuk mengangkat benjolan di payudara kirinya dan terapi target, serupa dengan kemoterapi tetapi kurang invasif.
Advertisement
Baca Juga
Selama ini, dia khawatir tentang bagaimana perawatan kanker akan mempengaruhi dirinya dan apakah kondisinya akan memburuk. "Saya tahu kanker itu bisa diobati, tapi saya masih takut dengan apa yang akan terjadi pada saya," kata dosen paruh waktu dan guru bahasa Inggris, yang tinggal di distrik Tuen Mun Hong Kong itu.
Dia juga menghadapi masalah pribadi dan mengalami masalah dengan perusahaan asuransinya, membuatnya frustrasi serta marah. Terlepas dari keadaan emosionalnya yang rapuh, dia mengatakan pada dirinya sendiri untuk tetap kuat saat melewati masa-masa sulit.
"Saya mendapat dukungan dari suami, keluarga, teman, dan pembantu rumah tangga saya, tetapi saya juga mendapat penghiburan dari keempat kucing saya Yeung Yeung, yang baru saja meninggal, Cha Cha yang kini berusia 15 tahun, Sun Sun, yang berusia 11 tahun, dan Gay masih aktif kini berusia lima tahun," paparnya.
Cheng tidak tahu bagaimana dia bisa bertahan tanpa kucing-kucingnya. Mereka tidak hanya memberinya kekuatan untuk mengalahkan penyakitnya, tapi juga memotivasi dia untuk berjuang sembuh. "Rasa sakit setelah kemoterapi tak tertahankan, saya memiliki lebih dari 30 bisul di mulut dan persendian saya sakit. Saya juga.. merasa lemas, lelah dan mual. Melalui itu semua, kucing saya selalu ada," cerita Cheng.
"Memegang, mencium, dan memeluk mereka menenangkan saraf saya, mengurangi stres saya, dan meredakan rasa sakit fisik saya," sebutnya.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Bukti Ilmiah Terapi Hewan
Ketika rambut Cheng rontok selama kemoterapi, ia menangis karena selalu suka memiliki rambut panjang tapi kucingnya tidak peduli seperti apa penampilannya. Suatu kali, setelah sesi kemoterapi Cheng sangat kesakitan sehingga berharap hidupnya berakhir saat itu juga. Tapi Yeung Yeung sepertinya merasakan perasaannya dan mulai mengeong.
"Ketika saya memeluknya, air mata mulai mengalir di pipi dan saya merasa jauh lebih tenang. Saya kemudian bersumpah untuk tidak pernah menyerah pada diri saya sendiri dan untuk terus berjuang, tidak peduli betapa sulitnya situasi saya."
Kini, Cheng merasa bertanggung jawab untuk tetap hidup demi kucingnya, terutama Yeung Yeung, yang juga didiagnosis menderita kanker pada waktu yang hampir bersamaan dengannya. "Saya tahu saya harus ada di sekitar untuk memberinya makan dan memberikan obatnya," katanya.
Di sisi lain, ada bukti bahwa hewan peliharaan atau hewan pendamping dapat membantu selama penyakit serius atau kronis. Sebuah studi besar di Swedia, yang diterbitkan pada 2019 dalam jurnal Circulation: Cardiovascular Quality and Outcomes, menemukan bahwa kepemilikan anjing dikaitkan dengan hasil yang lebih baik setelah kejadian kardiovaskular utama.
Para peneliti menyatakan bahwa kepemilikan anjing memberi pasien dukungan sosial dan motivasi untuk aktivitas fisik. Sebuah penelitian kecil di Kanada, yang diterbitkan pada 2018 di jurnal Ilmu Sosial, menyimpulkan bahwa berpelukan dengan hewan peliharaan dapat membantu orang dengan nyeri kronis untuk tidur lebih nyenyak dan membangun rutinitas tidur yang lebih sehat.
Advertisement
Dari Sisi Psikologis
Terapi hewan telah terbukti sangat bermanfaat bagi pasien kanker. Sebuah studi 2015, yang diterbitkan dalam Journal of Community and Supportive Oncology, mengikuti pasien yang dikunjungi oleh anjing terapi saat menerima perawatan kemoterapi dan radiasi untuk kanker gastrointestinal atau kanker kepala dan leher. Para peneliti melaporkan bahwa kunjungan ini meningkatkan kualitas hidup pasien dan "memanusiakan" perawatan mereka.
Studi lain pada 2015 dari Kanada, yang diterbitkan dalam jurnal Integrative Cancer Therapies, menetapkan bahwa terapi hewan peliharaan dapat membantu meredakan stres dan kecemasan pasien kanker payudara dan "mempromosikan peningkatan komunikasi dengan profesional kesehatan".
"Orang yang didiagnosis dengan penyakit serius mungkin mengalami banyak sekali emosi, seperti kesedihan, keterkejutan, kecemasan, kemarahan, frustrasi, dan rasa kehilangan," kata Dr Joyce Chao, seorang psikolog klinis di Dimensions Center di Hong Kong.
Kebanyakan bergumul dengan menerima diagnosis dan melewati masa penyangkalan, banyak juga yang akan merasa tertekan. Suasana hati tentunya memengaruhi hubungan antarpribadi mereka dan mungkin juga merasa sulit untuk berada dalam situasi sosial.
"Semua ini dapat memengaruhi kualitas hidup mereka. Tentu saja, tidak semua orang yang didiagnosis dengan penyakit serius atau penyakit mematikan bereaksi dengan cara yang sama, tergantung pada kepribadian dan pandangan individu," jelas Chao.
Pengakuan Pasien
Chao menambahkan, hewan peliharaan dapat membantu pasien yang sakit parah atau terminal merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri, memberi mereka tujuan, menghibur mereka, dan membuat mereka merasa hidup mereka lebih bermakna terlepas dari apa yang mereka alami.
"Hewan tidak menghakimi, dan beberapa, seperti anjing, cukup peka terhadap emosi pemiliknya," sebutnya.
Beberapa pasien merasa lebih mudah untuk berbagi perasaan mereka dengan hewan peliharaan daripada ke anggota keluarga atau pengasuh. Membawa hewan peliharaan membuat pemiliknya keluar rumah dan olahraga dikenal sebagai penguat suasana hati dan baik untuk kesehatan fisik dan sistem kekebalan seseorang.
Selain itu, orang yang sakit parah mungkin tidak ingin berkomunikasi atau berinteraksi dengan orang lain. Tetapi jika pasien memiliki seekor anjing, mereka mendapat kesempatan untuk berbicara dengan pemilik anjing lain saat mereka berjalan-jalan dengan hewan peliharaannya.
"Umumnya, kepemilikan hewan peliharaan memiliki efek moderat pada siapa saja yang mengalami masa sulit dan stres secara emosional," tukasnya lagi.
Cheng sekarang dalam masa pengobatan kanker terakhirnya. Dia mengambil suplemen untuk memperkuat sistem kekebalan tubuhnya dan menemui seorang praktisi pengobatan tradisional Tiongkok untuk perawatan herbal dan untuk membantu agar tetap sehat.
Terkini Lainnya
Pemeriksaan Kanker Terkini Bantu Pasien Tentukan Terapi Berdasarkan Profil Genomik
Eka Hospital Skrining Kanker Payudara Gratis untuk Karyawan Perempuan
Kasus Kalideres: Polisi Temukan Obat Kanker Payudara di Salah Satu Jasad Korban
Bukti Ilmiah Terapi Hewan
Dari Sisi Psikologis
Pengakuan Pasien
Kanker
Penyintas Kanker
binatang peliharahaan
Kucing
kemoterapi
Penjelasan Ilmiah
Terapi Hewan
Euro 2024
Top 3: Pola Makan Nabati Bisa Perlambat Perkembangan Kanker Prostat
Top 3 Berita Bola: Timnas Belanda Lolos ke Perempat Final Euro 2024, Ronald Koeman Malah Menyesal
Swiss Percaya Diri Jinakkan Tim Tiga Singa Inggris
Infografis Jadwal Euro 2024 dan Copa America 2024 Fase Final: Perempat Final, Semifinal, Final
Timnas Inggris Temui Lawan Berat di Babak Perempat Final Euro 2024
Duel 8 Besar Euro 2024: Portugal Siap Tampil Maksimal Hadapi Gempuran Prancis
Copa America 2024
Infografis Jadwal Euro 2024 dan Copa America 2024 Fase Final: Perempat Final, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Rivalitas Ronaldo vs Messi di Fase Final Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Unggul di Usia Senja?
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Lewat Relawan Rindu, Milenial Indramayu Punya Wadah Sampaikan Aspirasi Jelang Pilkada 2024
Jelang Pilkada 2024, Bacagub NTB Lalu Muhamad Iqbal Bertemu Kaesang
Kinerja Pj Walikota Pekanbaru Muflihun Dinilai Jadi Tolak Ukur di Pilkada 2024
Komisi II DPR Pastikan Pemberhentian Ketua KPU Hasyim Asy'ari Tak Ganggu Proses Pilkada
Sosok Sudaryono di Mata Menantu Habib Luthfi Bin Yahya Pekalongan
Jelang Pilkada 2024, Pemkot Mojokerto Minta Masyarakat Manfaatkan Klinik Hoaks
TOPIK POPULER
Populer
Cara Mengolah Kulit Melinjo agar Tidak Pahit, Salah Satunya Rebus hingga Getahnya Hilang
Kasus Virus West Nile di Israel Sudah Makan 5 Korban Jiwa, Wisatawan Diminta Cegah Gigitan Nyamuk
Serunya Isi Libur Sekolah dengan Jelajah Kampung Wisata Batik Kauman Solo, Ada Aktivitas Apa Saja?
Profil Xaviera Putri, Mahasiswi Indonesia di KAIST Curi Perhatian Usai Jadi Peserta Clash of Champions
Nama SBY Muncul Jadi Line-Up Pestapora, Rilis 2 Lagu Baru di Bulan Juni 2024
Berat Badan Turun 10 Kg dalam 2 Bulan, Mo Sidik Ungkap Pantangan Makanannya dari Gorengan sampai Santan
Top 3 Berita Hari Ini: Interaksi Paula Verhoeven dan Baim Wong di Acara Wisuda Kiano Jadi Sorotan
Tampilan Nita Ambani di Acara Kawin Massal Jelang Pernikahan Putra Bungsunya
Jennie BLACKPINK Kejutkan Penggemar dengan Tindik Hidung dan Gaun Chanel Semi Transparan
Berfoto dengan Pakaian Formal, Scarf yang Dipakai Prilly Latuconsina Disebut Punya Dikta
Ketua KPU
DKPP Pecat Hasyim Asy'ari, KPU Diminta Berbenah untuk Pilkada 2024
Ketua KPU Hasyim Asy'ari Harus Rela Lepas Gaji Segini Usai Dipecat Gara-Gara Tindak Asusila
Diberhentikan DKPP Karena Kasus Asusila, Hasyim Asy'ari: Terima Kasih Telah Membebaskan Saya dari Tugas Berat KPU
Komisi II DPR Pastikan Pemberhentian Ketua KPU Hasyim Asy'ari Tak Ganggu Proses Pilkada
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari Dipecat karena Terbukti Cabul, Begini Kronologinya
Ketua KPU Hasyim Asy'ari Kembali Diperiksa DKPP Hari Ini Terkait Dugaan Pelanggaran Etik
Berita Terkini
Ada Layanan Angkut Sampah Besar Secara Gratis di Kota Bandung, Simak Cara Aksesnya
Barcelona Bisa Bantu Manchester United Buang Pemain Tak Berguna di Musim Panas 2024
Inara Rusli Bantah Bersyukur Virgoun Kena Narkoba, Takut Diamini Malaikat dan Balik ke Diri Sendiri
10 Negara dengan Pekerja Makin Makmur, Israel dan Kosta Rika Masuk Daftar
Keberhasilan Klungkung Turunkan Angka Stunting dari 19,4 Persen Jadi 4,9 Persen Patut Ditiru
Dirjen Aptika Kominfo Semuel Abrijani Mundur Buntut Serangan Ransomware Brain Cipher ke PDNS
Indosat: Oknum Terduga Pembocor Data PDNS bukan Karyawan Lintasarta
Sederet Lowongan Kerja Terbaru buat Lulusan SMA/SMK, Simak Posisi dan Persyaratannya
Melihat Gambar Gerhana Matahari Cincin, Begini Proses Terjadinya
Kerupuk Kulit Ikan Patin UMKM Sumut Go Internasional, Ekpor Perdana 2.500 Kg ke Malaysia
Pertamina Patra Niaga RJBB Kerjasama dengan Paljaya
Top 3: Pola Makan Nabati Bisa Perlambat Perkembangan Kanker Prostat
Pingin Dunia Serasa Kecil dalam Pandangan Anda? Simak Kata Ustadz Adi Hidayat
Alasan Inara Rusli Belum Jenguk Virgoun Usai Terjerat Kasus Narkoba: Lagi Cari Waktu Sekalian Ajak Anak
Hasyim Asy'ari Pernah Minta Video Ucapan Selamat dari Vincent-Desta untuk CAT