uefau17.com

Produk Cairan Pembersih Serbaguna yang Diklaim Ramah Lingkungan - Lifestyle

, Jakarta - Saat ini, produk pembersih rumah sudah mulai mementingkan isu lingkungan, salah satunya adalah The Good Wife. Setelah merilis berbagai produk, seperti sabun cuci tangan, sabun mandi, dan face mist, pihaknya kini memperkenalkan The Good Concentrate sebagai produk disinfektan serbaguna. 

Jessy Kusno dan Yollany Laxmi, pendiri The Good Wife, bercerita bahwa pihaknya memikirkan "konsep yang sangat matang" dalam mengusung produk ramah lingkungan. Ada beberapa hal yang diusung terkait ini.

Pertama, konsumen dapat menggunakan botol kemasan secara berulang kali untuk satu produk. Di samping itu, pihaknya juga menggagas program daur ulang.

Setiap penukaran delapan botol ukuran apa saja, konsumen akan mendapatkan voucer senilai Rp50 ribu. Caranya, konsumen dipersilakan menghubungi pihak The Good Wife melalui WhatsApp. Mereka kemudian akan diberikan formulir daring untuk diisi.

Setelahnya, konsumen bisa mengirimkan kemasan yang sudah dikumpulkan melalui alamat yang akan diinformasikan. Voucer dari program ini nantinya dapat digunakan langsung dalam pembelian melalui WhatsApp atau situs merek tersebut.

"Kami ingin promosikan program ini. Rp50 ribu lumayan bisa buat beli produk lain, dan ini berlaku kelipatan," ujar Jessy saat jumpa pers di Jakarta, Selasa, 6 Desember 2022.

Kedua, penggunaan bahan benzalkonium chloride dengan takaran yang sudah ditentukan menjadikan produk ramah lingkungan ini diklaim aman, bahkan bagi hewan peliharaan dan anak-anak. 

Terakhir, terkait pengemasan untuk pembelian daring. Alih-alih bubble wrap, pihaknya menggunakan honeycomb yang memberikan efek bantalan untuk melindungi semua jenis barang yang dibungkus.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Memakan Waktu 2 Tahun

Di balik peluncuran The Good Concentrate, produk tersebut seharusnya jadi produk unggulan The Good Wife pada awal pandemi lalu. Namun, pihaknya belum menemukan komposisi sesuai yang dibutuhkan dan melakukan riset lebih dalam, yang mana akhirnya memakan waktu hingga dua tahun. 

"Jadi sebenarnya ini produk utama kita. Seharusnya diluncurkan saat (awal) pandemi. Tapi karena menurut kami bahannya kurang okay, jadi harus melakukan riset lagi," sebut Jessy.

Akhirnya, setelah melakukan riset, pihaknya memilih benzalkonium chloride sebagai pengganti alkohol yang dinilai berbahaya bagi saluran pernapasan. Juga, memakai minyak esensial untuk memberi aroma pada produk. 

Dengan cairan pembersih serbaguna ini, konsumen dapat membersihkan permukaan meja, gagang pintu, gawai, permukaan kaca, dan toilet, bahkan sebagai linen spray. Produk cairan disinfektan ini ditawarkan dalam bentuk konsentrat 10 ml yang katanya ekonomis.

Sambil menunggu kepastian komposisi dari produk tersebut, mereka membuat item sekunder lain, seperti lap serat mikro, tote bag, dan keset. Kemudian, pihaknya juga menawarkan beberapa bundle yang cocok untuk diberikan sebagai hadiah. 

3 dari 4 halaman

Lebih Hemat?

Jessy mengatakan, segmen pasar produk pembersih serbaguna ini adalah ibu-ibu Indonesia yang kebingungan dalam mencari produk kebersihan dan akhirnya mengeluarkan dana dan sampah plastik yang lebih banyak. 

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, The Good Concentrate lebih menghemat pengeluaran Rp250 ribu--Rp500 ribu dalam satu bulan. Sebagai produk dan merek baru, pihaknya ingin mendapatkan perhatian lebih banyak dari masyarakat, khususnya ibu rumah tangga.

Ke depan, pihaknya berencana membuat sebuah komunitas The Good Wife Club. Diharapkan komunitas ini dapat jadi tempat para perempuan berbagai pengalaman satu sama lain, terlebih wanita yang baru saja menikah dan ingin mengurus rumah tangga.

Selain berbagi pengalaman, komunitas tersebut diharapkan jadi sebuah wadah edukasi untuk perempuan di luar sana. "Sebagai edukasi untuk memberitahu bahwa produk kita ramah lingkungan dan memiliki kelebihan di antara brand yang ada di pasaran," ungkap Jessy. 

Sementara untuk produk, pihaknya masih konsisten dalam home care. "Ada beberapa produk yang masih dalam riset kita dan akan diluncurkan tahun depan, tapi sifatnya masih rahasia," tambahnya. 

4 dari 4 halaman

Pentingnya Menjaga Kebersihan

Sementara itu, dr. Sonia Wibisono menyebut, penyakit paling banyak ditemukan akibat kurangnya kekebalan tubuh adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan, seperti respiratory syncytial virus (RSV).

Karena itu, jika ingin hidup sehat, Anda harus mulai menjaga lingkungan sekitar yang sangat berisiko terkontaminasi bakteri dan virus. "Kita harus mencegah penularan virus dan bakteri yang biasanya terjadi lewat benda-benda yang sudah terkontaminasi," katanya.

Dekontaminasi secara berkala melalui cuci tangan dan sanitasi permukaan benda merupakan hal yang utama. Selain itu, masyarakat harus memperhatikan paparan terhadap zat kimia di rumah yang bisa berdampak negatif.

Salah satunya adalah klorin yang sering ditemukan pada cairan pembersih, pemutih, dan disinfektan. Zat kimia tersebut dapat menimbulkan masalah pernapasan, iritasi, dan kulit mata.

Lebih lanjut, dr. Sonia mengungkap, selain menjaga kebersihan, penting juga menjaga kesehatan sehingga masyarakat harus lebih memilih makanan dan minuman sehat daripada gorengan dan makanan manis.

"Minum aja empon-empon. Kan di Indonesia empon-empon terkenal khasiatnya," katanya. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat