, Jakarta - Pulau Sentosa yang terkenal di Singapura tidak hadir begitu saja. Dalam catatan perjalanannya, wilayah itu dulunya dikenal sebagai Pulau Belakang Mati. Beberapa orang menerjemahkan nama itu sebagai "pulau celaka," tapi terjemahan yang paling banyak dikutip adalah "pulau yang di baliknya terletak kematian."
Citranya kemudian diubah 180 derajart, dinamai Sentosa yang dalam Bahasa Melayu berarti damai. Dipenuhi taman hiburan, pantai, resor mewah, kasino, dan hiburan lain, kawasan ini menjelma jadi salah satu tujuan paling populer bagi wisatawan internasional. Tapi, bagaimana semua perubahan ini dimulai?
Advertisement
Baca Juga
50 tahun lalu, Singapura membentuk Singapore Development Corporation (SDC). Badan ini kemudian mengubah Sentosa, pulau pedesaan yang sebagian besar tidak berpenghuni, jadi taman bermain urban.
Mengutip CNA, Sabtu 17 September 2022, pulau seluas 500 hektare ini berbentuk seperti ujung besar pipa rokok, melengkung di sekitar sisi selatan yang sekarang disebut Singapura. Bentuk dan posisi Sentosa menjadikannya tempat sempurna bagi para pedagang yang bepergian dari dan ke Malaysia. Juga, tempat persembunyian bagi para perompak yang menyerbu kapal-kapal di zaman dulu.
Awalmya, ada tiga desa utama di sini: Ayer Bandera, Serapong, dan Belakang Mati. Penduduk pulau itu adalah campuran dari etnis Cina, Melayu, dan Bugis.
Pada 1819, Sir Stamford Raffles tiba di tempat yang kemudian kita kenal sebagai Singapura. Negarawan Inggris itu meninggalkan cap tidak terhapuskan. Tidak hanya di Singapura, tapi di sebagian besar Asia Timur, yang ia jelajahi dan tulis selama jabatan diplomatiknya di sana.
Sejak Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, mengumumkan perpanjang masa karantina hingga 1 Juni 2020. Sejumlah warga Singapura memadati dan menyerbu toko minuman boba untuk memborong minuman tersebut.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Penjajahan Inggris
![Donald Trump dan Kim Jong-un Menuju Pulau Sentosa](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/tTHD5QAePqgPPR5SFADRqg_RsLk=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2247330/original/078728100_1528765807-20180612-Donald-Trump-dan-Kim-Jong-un-Menuju-Pulau-Sentosa-AP-3.jpg)
Sebagai negara jajahan Inggris, selama paruh kedua abad ke-19, banyak dibangun benteng di sekitar Singapura. Ada empat di antaranya di Sentosa: Benteng Serapong berada dekat pusat pulau, Benteng Connaught, Baterai Imbiah, dan Benteng Siloso yang letaknya di ujung barat laut.
Sementara Singapura dikuasai Inggris, tentara tinggal di Pulau Belakang Mati. Buruh Melayu, Cina, dan India mencuci pakaian, mengemudikan perahu sampan, dan membuka lahan untuk anggota militer kulit putih. Meski Sentosa diubah pada 1970, penggemar sejarah masih akan mengenali nama banyak tempat yang tersebar di sekitar pulau.
Benteng Siloso sekarang jadi taman umum dan museum sejarah, tapi pantai, jalan setapak yang ditinggikan melalui hutan, dan stasiun trem semuanya juga menyandang nama Siloso. Baterai Imbiah sekarang jadi tempat pengamatan bagi para pejalan kaki, bangunan-bangunan yang ditinggalkan di Benteng Serapong populer bagi para penggemar eksplorasi perkotaan.
Sementara itu, resor The Barracks yang elegan pernah jadi rumah bagi artileri Inggris. Meski akomodasi jauh lebih nyaman akhir-akhir ini, para tamu masih dapat berjemur di bekas lapangan parade.
Advertisement
Dulunya Pedesaan
![[Bintang] Singapura](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/IqfiWguHOY-YXvyUM-2uNmTqTfQ=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1708602/original/069617500_1505282703-3.jpg)
Sebagian besar sejarah Sentosa sama dengan sejarah Singapura. Pada 1965, Singapura secara resmi keluar dari dederasi dengan Malaysia dan mulai mencari tahu negara seperti apa yang mereka inginkan.
Ketika perdagangan dan industri tumbuh di Negeri Singa, Sentosa sebagian besar tetap jadi pedesaan dan tidak berpenghuni. Sebagian besar penduduk pergi pada 1970-an dan bermukim kembali di pulau utama Singapura.
Perubahan datang dengan cepat dan dramatis. Pada 1970-an, pengunjung pulau dapat naik kereta gantung, tapi dalam satu dekade, ada juga trem yang memudahkan untuk pergi dari satu tempat ke tempat lain. Kemudian, pada 1992, Sentosa Causeway yang menghubungkan kedua pulau diresmikan.
Tempat-tempat wisata datang dan pergi seiring berubahnya tren. Underwater World, yang pada saat itu merupakan oseanarium terbesar di Asia, baru dibuka pada 1991. Jumlah pengunjung berfluktuasi selama bertahun-tahun, hingga atraksi itu tutup pada 2016.
Peninggalan masa lalu lainnya adalah The Asian Village. Atraksi ini mirip Epcot Disney World, dengan "desa" berbeda yang mewakili Malaysia, Thailand, Filipina, dan negara-negara Asia lain, ditambah beberapa wahana. Namun, tempat itu berhenti beroperasi pada 2000.
Apollo Hotel adalah akomodasi wisata pertama di pulau itu, dibuka pada 1978 dan ditutup tahun 1986. Sementara itu, resor pantai pertama di pulau itu adalah Shangri-La, yang menyambut tamu perdananya pada 1993. Butuh satu dekade, tapi akhirnya merek mewah besar lain yang melayani wisatawan internasional tiba di Sentosa, seperti Capella pada 2009, W pada 2012, dan Sofitel pada 2015.
Berkembang Pesat
![Resorts World Sentosa](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/OwHP93ceixCX-zRoqNMovfAJ0FU=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1848109/original/000059500_1517129089-TreeTopLoft-Bedroom.jpg)
Pertunjukan air mancur musikal adalah salah satu dampak pembangunan, serta kompleks Resorts World yang mencakup satu-satunya taman hiburan Universal Studios di Asia Tenggara dan sekitar 1.700 kamar hotel di beberapa properti. "Seiring berjalannya pariwisata, ekspektasi lebih tinggi (dan kita harus) membuka jalan untuk sesuatu yang baru," sebut Christopher Khoo, direktur pelaksana konsultan pariwisata internasional MasterCounsult, dikutip dari CNA.
Saat ini, katanya, wisatawan lebih tertarik pada pengalaman daripada landmark. Panas dan kelembapan kota yang konstan juga telah menciptakan permintaan untuk atraksi di malam hari. Kreasi digital dan pertunjukan cahaya pun ada dalam daftar kemungkinan wisata yang akan ditambahkan.
Di tengah perubahan pesat, anggapan Sentosa adalah pulau buatan terus bermunculan dari waktu ke waktu. Reklamasi lahan mungkin jadi sumber kebingungan. Pulau Belakang Mati berukuran sekitar 280 hektare, dan sejak 1972, Sentosa telah berkembang jadi sekitar 500 hektare.
Salah satu perubahan besar adalah kembalinya penduduk bermukim ke pulau itu. Namun, penduduk Sentosa modern hampir tidak memiliki kemiripan dengan masyarakat yang tinggal di Pulau Belakang Mati.
Sentosa Cove, di pantai timur pulau, adalah satu-satunya komunitas mewah yang terjaga keamanannya di Singapura. Itu dengan cepat jadi beberapa real estat yang paling dicari di negara ini.
Saat ini, rumah di Sentosa Cov dijual hingga 23 juta dolar Singapura atau setara Rp239 miliar. Kebanyakan dari mereka memiliki kolam renang, taman atap, garasi multi-mobil, dan kemewahan kelas atas lainnya.
![Infografis Terhantam Covid-19, Singapura Masuk Jurang Resesi Ekonomi. (/Trieyasni)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/pt_kwFB-CHjxo5a0n09t3FKvyHQ=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3180730/original/045154800_1594811195-infografis_singapura_masukjurang_resesi_ekonomi.jpg)
Terkini Lainnya
Sampai Singapura, Ini Momen Seru Sigi Wimala Saat Bersepeda
Biaya Layanan Penumpang di Bandara Changi Singapura Naik Mulai November 2022
RI Kedatangan Obat Cidofovir untuk Cacar Monyet dari Singapura
Penjajahan Inggris
Dulunya Pedesaan
Berkembang Pesat
Singapura
Pulau Sentosa
Sentosa Island
Sentosa Singapura
Objek Wisata di Singapura
Pariwisata Singapura
travel
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah dan Kebobolan 5 Gol, Garuda Nusantara Gagal ke Final
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah, Garuda Nusantara Paksa Skor Imbang di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Senin 1 Juli Pukul 19.30 di Indosiar dan Vidio
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Judi Online
MKD Akan Rapat Internal, Bahas Sanksi Tegas Bagi Anggota Dewan Terlibat Judi Online
Nama Jurnalis Dicatut untuk Hoaks Promosi Situs Judi, Simak Daftarnya
Heru Budi Telusuri Oknum ASN Pemprov Jakarta Terlibat Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Pilkada 2024
Kapolri Pastikan Pemetaan Potensi Kerawanan Pilkada 2024 di HUT ke-78 Bhayangkara
Jelang Pilkada 2024, Jokowi Minta Polri Jaga Netralitas dan Stabilitas
KPU Jakarta Tunggu PKPU soal Batas Usia Kepala Daerah
Santun dan Sederhana, Dukungan pada Eman Suherman Maju Cabup Disebut Terus Datang
Sandiaga Tunggu Penugasan PPP untuk Maju Pilkada 2024
Heru Budi Respons Peluang Maju Pilkada Jakarta 2024: Saya ASN, Tidak Pengalaman di Bidang Politik
TOPIK POPULER
Populer
Mengenal Grandma Core, Tren Fashion ala Nenek-nenek yang Lagi Ramai Digandrungi Gen Z
Mantan Miss Universe Olivia Culpo Menikah, Gaun Pengantin Rancangan D&G Dikritik Membosankan
Gajah Kerdil Borneo Masuk Daftar Merah Spesies Terancam Punah oleh Organisasi Internasional Konservasi Sumber Daya Alam
MUA Ungkap Wajah Alami Selvi Ananda yang Disebut Sudah Cantik Meski Belum Dirias
Korea Selatan Perketat Aturan Grup Turis Asal China, Imbas Keluhan Wisatawan yang Dipaksa Belanja
Wanita Terpaksa Servis Motor sampai Jutaan Rupiah karena Utamakan Beli Skincare Dibanding Ganti Oli
Layanan Sewa Mobil di Hotel untuk Mudahkan Tamu Bisnis dan Jalan-Jalan, Berapa Tarifnya?
Kado HUT ke-79 RI, Imigrasi Luncurkan Desain Baru Paspor Indonesia pada 17 Agustus 2024
Warga Negara China Ditangkap Polisi Jepang karena Kendarai Koper Pintar di Osaka
Istri Kanye West Digugat karena Dugaan Mengirimkan Film Porno ke Staf Yeezy
Euro 2024
Link Live Streaming 16 Besar Euro 2024 Portugal vs Slovenia, Selasa 2 Juli Pukul 02.00 WIB
Link Live Streaming Euro 2024 Prancis vs Belgia di Babak 16 Besar, Senin 1 Juli Pukul 23.00 WIB
Prediksi Euro 2024 Prancis vs Belgia: Les Bleus Jadi Ancaman Serius De Rode Duivels
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Berita Terkini
Generasi Ini Diramal Jadi Generasi Terkaya dalam Sejarah, tapi Dinilai Tak Bisa Mengelolanya
Penting, Penyadaran Kesehatan Mata dan Mental di Masyarakat
Sah, MIND ID Genggam Saham Mayoritas Vale Indonesia
Rangkaian HUT Bhayangkara, Divisi Humas Polri Gelar Khataman Alquran 78 Kali
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah dan Kebobolan 5 Gol, Garuda Nusantara Gagal ke Final
Wali Kota Cilegon Resmikan Sumber Air Bersih ke-9 di Kelurahan Gerem
Aturan Baru Gunung Fuji: Pendaki Dikenakan Tiket Masuk Rp202 Ribu
Ratusan Mahasiswa dan Akademisi Berbagai Kampus, Kumpul di Banyuwangi Perkuat Jejaring Geopark
Ayu Ting Ting Dipanggil Ayah Muhammad Fardhana Sebelum Putuskan Batal Nikah, Bahas Apa?
Pemerintah Indonesia Akan Kirim Bantuan untuk Korban Tanah Longsor di Papua Nugini
PDIP Usul MPR Kembali Berwenang Tetapkan GBHN Lewat Amandemen UUD 1945
Tren Kasus Uroginekologi pada Wanita Meningkat di Surabaya, Apa Penyebabnya?
7 dari 10 Ibu Alami Mom Shaming, Mayoritas Pelaku adalah Keluarga Inti
Link Live Streaming 16 Besar Euro 2024 Portugal vs Slovenia, Selasa 2 Juli Pukul 02.00 WIB
KPUD Garut Berpacu Kejar Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada Garut 2024, Kapan Selesai ?