uefau17.com

Rekam Jejak Virgil Abloh Sebelum Meninggal Dunia, Penentang Batas sampai Kerja Sama dengan BTS - Lifestyle

, Jakarta - Kepergian Virgil Abloh dalam usia 41 tahun setelah dua tahun berjuang melawan kanker langka, Minggu, 28 November 2021, jelas meninggalkan awan duka di dunia fesyen. Baik sebagai founder Off-White maupun direktur kreatif pakaian pria untuk Louis Vuitton, rekam karya Abloh disebut mementukan kisah mode selama satu dekade terakhir.

Melansir Vogue, Senin (29/11/2021), selain sebagai figur Afrika-Amerika dan seorang kreatif yang karyanya muncul dari genre streetwear rag-tag, Abloh adalah "penentang batas dalam bisnis yang terkenal berbatasan." Abloh lahir di Rockford, Illinois, pada 30 September 1980, lapor Elle.

Orangtuanya berasal dari Ghana, dan ibunya adalah seorang penjahit. Abloh lulus dari juruan bidang teknik sipil dan melanjutkan studi arsitektur di Institut Teknologi Illinois untuk gelar masternya.

Ketertarikannya pada fesyen dimulai saat di IIT. Pada 2009, ia lulus dan bekerja dengan Kanye West sebagai tenaga magang di Fendi, yang akhirnya membuka peluang lain.

Ia menata album Jay-Z/West 2011 Watch the Throne dan diperhatikan CEO Louis Vuitton Michael Burke. Abloh kemudian meluncurkan merek pertamanya, Pyrex Vision, pada 2012, sebelum menggagas Off-White.

Dalam jejak kariernya, Abloh lekat dengan sebutan "pembawa streetwear jadi fesyen mewah." Selain, pengaruhnya akan dikenang jauh melampaui semata mode. Baru enam bulan lalu, ia mengatakan dalam sebuah wawancara, "Saya bekerja dengan aturan saya sendiri, dalam logika saya sendiri, dan saya tidak takut."

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penciptaan Peluang yang Biasanya Ditolak

Virgin Abloh kemudian menggambarkannya sebagai "membuat komunitas global terlepas dari elitisme atau semacam teritorial yang dapat terjadi dalam subkultur." Ini khususnya mengarah pada penciptaan beragam peluang bagi orang lain yang biasanya ditolak.

Sebelumnya pada 2017, ia menciptakan seragam untuk Melting Passes, tim sepak bola imigran di Paris yang tidak memiliki tempat tinggal, yang mana berarti mereka tidak bisa berlaga di kompetisi resmi. Abloh juga memasukkan mereka ke dalam penonton peragaan busana Off-White.

Lalu, ada tiga ribu siswa pada pertunjukan Louis Vuitton pertamanya di Tuileries pada 2018. Ia bekerja untuk mendukung pemain skateboard dan peselancar di Ghana, negara kelahiran orangtuanya, dan menyediakan dana untuk memperbaiki fasilitas taman bermain di Chicago, kota yang ia sebut rumah.

Pada Agustus 2020, ia meluncurkan Dana Beasiswa Post-Modern sebagai respons progresif terhadap Black Lives Matter. Sejak itu, Abloh aktif mengumpulkan dana serta dukungan untuk bisnis milik orang kulit hitam.

Ia juga murah hati dalam bidang profesional, membimbing desainer kulit hitam yang lebih muda dan mempekerjakan orang lain dalam tim desain di Off-White, yang salah satunya menulis, "Saya berutang banyak kepada Virgil."

3 dari 4 halaman

Kerja Sama dengan BTS

Terungkapnya koleksi Off-White pertama pada 2014 bertepatan dengan pergeseran arus mode secara lebih luas. Dengan menunjukkan streetwear murni dalam konteks peragaan busana, Abloh melalui lini modenya melanggar batas solid dinding rumah mode.

Pada 2015, Off-White dinominasikan untuk LVMH Prize, dan pada 2018, ketika pergeseran seismik lebih besar terjadi di sektor pakaian pria, Abloh diperjuangkan Kim Jones untuk mengambil alih pekerjaan di Louis Vuitton. Di samping Olivier Rousteing di Balmain, ia jadi desainer kulit hitam lainnya yang berperan dalam desain terkemuka di sebuah rumah mode Paris.

Dalam peran tersebut, tahun ini salah satunya Abloh merancang koleksi mode dalam presentasi fashion show Spin-Off Men's Fall-Winter 2021 collection yang diperagakan BTS. Itu merupakan debut RM, Jin, Suga, J-Hope, V, Jimin, dan Jungkook sebagai house ambassador Louis Vuitton.

Abloh terinspirasi esai James Baldwin yang ditulis pada 1953 dalam penciptaannya. "Mendapat gelar di bidang teknik struktural, jadi arsitek, tidak pernah terpikir saya akan jadi perancang busana,” tulis Abloh dalam keterangan unggahan Instagram-nya saat itu.

"Lalu, sebagai perancang busana, tidak pernah terpikir saya akan menggunakan gelar saya sebagai insinyur atau arsitek," ujarnya. "Ide gedung pencakar langit datang dari sudut acak praktik seni saya ... dunia bekerja dengan cara yang misterius."

Ungkapan belasungkawa pun tertulis di akun Twitter member BTS atas kepergian Abloh. "RIP Virgil Abloh, Anda akan dirindukan. Merupakan suatu kehormatan bisa bekerja sama dengan Anda. Seorang jenius kreatif sejati," tulis mereka.

4 dari 4 halaman

Infografis Fakta-Fakta Menarik tentang Fashion

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat