uefau17.com

Pria Pengangguran Lulusan Oxford Gugat Orangtuanya agar Dibiayai Seumur Hidup - Lifestyle

, Jakarta - Seorang pria pengangguran lulusan Oxford University, Inggris tiba-tiba menarik perhatian publik. Bukan karena prestasi, tapi akibat menggugat orangtuanya ke pengadilan.

Lelaki bernama Faiz Siddiqui itu mengklaim bahwa ia sepenuhnya bergantung pada orangtuanya yang tinggal di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) Ia mengaku berhak mendapat pemeliharaan dari orangtuanya sebagai anak dewasa yang rentan masalah kesehatan, seperti dilansir dari laman The Daily Mail, Kamis, 11 Maret 2021.

Pria 41 tahun itu telah menganggur sejak 2011. Sebelumnya, ia tercatat sempat bekerja di beberapa firma hukum. Saat ini, Siddiqui tinggal bebas sewa di apartemen senilai satu juta pound sterling atau setara Rp19 miliar yang dimiliki oleh ibunya Rakshanda dan ayah Javed dekat Hyde Park di pusat kota London.

"Orangtua yang telah lama menderita ini memiliki pandangan sendiri tentang apa yang cocok untuk anak mereka," kata pengacara orangtua tersebut.

Ayah dan ibu Siddiqui yang notabene memang "berada" telah memberi putra mereka lebih dari 400 pound sterling seminggu setara Rp8 juta dan membantu membayarkan tagihannya. Namun, mereka sekarang ingin mengurangi dana tersebut setelah berselisih dengan putranya.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bukan yang Pertama

Kasus Siddiqui sekarang telah dikirim ke Pengadilan Banding setelah ditolak oleh hakim pengadilan keluarga tahun lalu. Ini bukan pertama kalinya Faiz Siddiqui jadi berita utama internasional.

Pada 2018, ia menuntut Oxford University dengan mengklaim bahwa institusi tersebut tidak memberi pengajaran yang memadai. Hal itu yang dinilai telah mencegahnya mendapatkan gelar kelas satu dan memengaruhi kariernya sebagai pengacara.

Siddiqui menilai menderita kerugian 1,4 juta dolar Amerika Serikat, tetapi klaimnya ditolak oleh hakim. Pihak universitas juga membantah tuduhan tersebut.

3 dari 3 halaman

9 Panduan Imunisasi Anak Saat Pandemi Covid-19

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat