uefau17.com

Mengapa Kita Harus Baca Al-Qur’an? Penjelasan Buya Yahya Ini Bisa Bikin Semangat Lagi - Islami

, Jakarta - Al-Qur’an menjadi penyempurna kitab suci sebelumnya seperti Zabur, Taurat, dan Injil. Al-Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW berisi firman-firman Allah SWT sebagai pedoman hidup umat Islam.

Al-Qur’an tidak hanya bicara tentang aqidah, sejarah, atau dasar fiqih. Kitab suci umat Islam ini juga kerap menjadi sumber dalam mengembangkan sains dan teknologi. Tak ayal banyak ilmuwan yang kagum terhadap isi Al-Qur’an.

Sebagai seorang muslim, kita diperintahkan untuk membaca Al-Qur’an, bahkan menjadi salah satu ibadah yang paling utama. Di balik membaca Al-Qur’an pahala besar dan ganjaran mulia.

Dari Abu Umamah, ia berkata, ‘Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Hendaklah kalian membaca Al-Qur’an karena ia nanti akan datang sebagai pemberi syafaat bagi pembacanya pada hari kiamat.’” (HR Bukhari dan Muslim).

Selain memberi syafaat, tentu saja masih banyak keutamaan lain dari membaca Al-Qur’an. Kendati begitu, masih ada muslim yang jarang membaca kitab sucinya, padahal manfaatnya begitu luar biasa untuk kehidupan di dunia dan akhirat.

Agar semakin semangat membaca Al-Qur’an, Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya membeberkan beberapa alasan mengapa harus membaca Al-Qur’an. Simak penjelasannya berikut. 

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

3 Alasan Harus Baca Al-Qur’an, Buya Yahya

Pertama, Al-Qur’an adalah kalam Allah. Buya Yahya mengatakan, sebaik-baiknya perkataan adalah kalamullah (perkataan/firman Allah).

“Para santri agar semakin happy, semakin senang, di saat membaca Al-Qur’an harus disadari bahwa ini kalamullah,” katanya dikutip dari YouTube Buya Yahya, Rabu (12/6/2024).

Kedua, isi dari Al-Qur’an adalah kalimat yang pernah diucapkan Baginda Nabi Muhammad SAW. Adapun alasan yang ketiga adalah setiap membacanya akan mendapatkan pahala.

“Pertama, pahala untuk dirimu sendiri. Kedua, pahala untuk orang tuamu. Ketiga, pahala untuk guru-gurumu. Keempat, pahala untuk orang yang berjuang,” sebut Buya Yahya.

3 dari 3 halaman

Pemegang Wasiat Rasulullah SAW

Buya Yahya mengutip salah satu riwayat bahwa sekelompok orang yang menuntut ilmu dan ilmunya adalah ilmu Al-Qur’an, maka ia adalah wasiatnya Rasulullah SAW. Oleh karenanya, kata Buya Yahya, beruntunglah bagi pembelajar Al-Quran.

“Kalian (santri yang belajar dan menghafal Al-Qur’an) digelari dengan wasiatnya Rasulillah,” katanya.

“Nabi meneruskan, perhatikan mereka. Kita semua yang ada di kiri kanan kalian harus memperhatikan. Liat anak-anakku semuanya. Apakah kalian tidak bangga menjadi sebab keberuntungan orang lain. Kalian sendiri beruntung dan orang lain beruntung karena kalian,” ucap Buya Yahya.

Oleh karenanya, Buya Yahya berpesan agar para santri penghafal Al-Qur’an terus menjaga hafalan Al-Qur’an-nya. Kalau bisa bukan sekadar menghafal, tapi levelnya naik ke memahami isi Al-Qur’an dan mengamalkannya. Wallahu a'lam.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat