, Banyumas - Sebentar lagi kita akan memperingati HUT kemerdekaan ke-76 RI. Tentunya kemerdekaan yang kita capai saat ini tidak bisa dilepaskan dari jasa-jasa perjuangan para pahlawan nasional yang tak kenal lelah dan menyerah.
Untuk merebut negeri Indonesia tercinta dari penjajah dibutuhkan keberanian dan pengorbanan yang sangat besar. Sebab bukan hanya pengorbanan harta benda yang dilakukan, akan tetapi juga nyawa.
Mengutip Buku Ensiklopedia Pahlawan Nasional yang diterbitkan Dirjen Kebudayaan tahun 1995, berikut ini nama-nama pahlawan muslim Indonesia pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia:
Advertisement
1. Sultan Agung
Sultan Agung Anyokrokusumo lahir tahun 1591 di Yogyakarta. Ia adalah cucu dari Sutawijaya atau yang lebih dikenal dengan Panembahan Senopati, pendiri Kerajaan Mataram.
Sejak tahun 1613 Sultan Agung berkuasa di kerajaan Mataram dengan keagungan dan kebijaksanaannya ia berusaha mempersatukan seluruh Jawa. Wawasannya tidak terbatas pada bidang politik dan ekonomi tetapi juga pada bidang kebudayaan yang luas dan menjangkau jauh ke depan.Sultan Agung merupakan putra Indonesia pertamayang menyerang Belanda secara teratur dan besarbesaran.
Baca Juga
Ketika itu kompeni Belanda telah menguasai beberapa daerah di Indonesia, antara lain Batavia. Hak monopoli dagang yang dituntut Belanda sangat bertentangan dengan pendirian Sultan Agung, apalagi setelah Belanda mengadakan perampokan di Bandar Jepara.
Pertentangan ini semakin meruncing, sehingga peperangan tak dapat dihindarkan lagi. Dua kali serangan dilakukan oleh pasukan Mataram ke Batavia.
Setelah serangan pertama tahun 1628 mengalami kegagalan, maka Sultan Agung menyiapkan serangan keduanya, Persiapan dilakukan dengan teliti dan seksama dan serangan kedua dimulai pada 22 Agustus 1629 dan sasarannya benteng-benteng Belanda antara lain Pare,Holland,Robijn, dan Safier dan Diamant.
Namun serangan kedua inipun gagal. Sultan Agung wafat 1645. Ia adalah seorang yang anti penjajah dan penganut agama Islam yang taat.
2. Sultan Hasanuddin
Sultan Hasanuddin lahir pada tahun 1631 di Ujung Pandang. Ia putera kedua Sultan Malikusaid, Raja Gowa ke-15.
Sultan Hasanuddin memerintah Kerajaan Gowa,ketika Belanda sedang berusaha menguasai perdagangan rempah-rempah. Gowa merupakan kerajaanbesar di wilayah Timur Indonesia yang menguasailalu Untas perdagangan.
Pada tahun 1666 dibawah pimpinan Cornelis Speelman Belanda berusaha menundukkan kerajaankerajaan kecil, tapi belum berhasil menundukkan Gowa. Pertempuran terus berlangsung, sehingga Gowa semakin lemah dan tanggal 18 November 1667 bersedia mengadakan perdamaian Bongaya.
Gowa merasa dirugikan karena itu Sultan Hasanuddin mengadakan perlawanan lagi. Akhirnya pihak Belanda (dibawah pimpinan Speelman) minta bantuan tentara ke Batavia.
Akibatnya Belanda berhasil menerobos benteng terkuat Gowa yaituSamba Opu tanggal 12 Juni 1669. Sultan Hasanuddin kemudian mengundurkan diridan wafat tanggal 12 Juni 1670.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Menilik Tempat Pertemuan Bersejarah Tan Malaka dan Jenderal Soedirman di Banyumas
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Imam Bonjol hingga Pangeran Diponegoro
![Pangeran Diponegoro](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/QGDbPhes3zzM0dzKjwLaNRR538w=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1216281/original/feec7355a41d4122bb08b5124e883c1bprofil.jpg)
3. Tuanku Imam Bonjol
Peto Syarif yang lebih dikenal dengan Tuanku Imam Bonjol, lahir pada tahun 1772 di Kampung Tanjung Bunga, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat. Ia juga pendiri negeri Bonjol, sebuah desa kecil yang diperkuat dengan benteng dari tanah liat.
Pertentangan kaum adat dengan kaum paderi (kaum agama) melibatkan Imam Bonjol dalam perlawanan melawan Belanda.
Belanda memihak kaum adat, sedang kaum paderi di bawah pimpinan Imam Bonjol. Tahun 1824, Belanda mencoba berdamai dengan kaum paderidengan "perjanjian masang" tetapi dilanggar oleh Belanda sendiri.
Belanda menyerang Sumatera Barat dan dapat menguasai Bonjol pada tahun 1832, tiga bulan kemudian Bonjol dapat direbut kembali.Setelah berulangkali mencoba selama 3 tahun Bonjol dapat diserbu Belanda tanggal 16 Agustus 1837.
Imam Bonjol terjebak oleh penghianatan Belanda, dia ditangkap dan diasingkan ke Cianjur, kemudian ke Ambon, dan terakhir Manado hinggawafat tanggal 6 November 1864 dalam usia 92 tahun.
4. Pangeran Diponegoro
Pangeran Diponegoro, nama kecilnya Raden Mas Ontowiryo lahir pada 11 November 1785 di Yogyakarta. Ia adalah putera Sultan Hamengkubuwono Ill.Pangeran tidak menyetujui campur tangan Belanda dalam urusan kerajaan.
Ia kemudian bertekad melawan Belanda. Kediaman Pangeran di Tegalrejo diserang Belanda pada 20 Juli 1825. Pangeran Diponegoro kemudian pindah ke Selarong, sebuah daerah berbukit-bukit yang dijadikan markas besarnya.
Perjuangan Diponegoro mendapat dukungan dari kalangan bangsawan, ulama maupun petani. Ulama besar Kyai Mojo dan Sentot Ali Basah Prawirodirdjo pun menggabungkan diri pada barisan Pangeran Diponegoro dengan menjanjikan uang sebesar 20.000 ringgit Belanda mencoba menangkap Pangeran Diponegoro.
Usaha Belanda ini gagal, Belanda kemudian menjalankan siasat licik dengan pura-pura mengajak berunding di Magelang tahun 1830. Dalam perundingan tersebut PangeranDiponegoro ditangkap dan dibuang ke Manadoselanjutnya dipindah ke Ujung Pandang dan meninggal disana tanggal 8 Januari 1855.
5. Teungku Cik Di Tiro
Muhammad Saman, yang kemudian dikenal dengan nama Teungku Cik Di Tiro, adalah pahlawan dari Aceh. Ia adalah putra dari Teungku Sjech Ubaidillah.
Sedangkan ibunya bernama SitiAisyah, putri Teungku Sjech Abdussalam Muda Tiro. Ia lahir pada tahun 1836, bertepatan dengan1251 Hijriah di Dajah Krueng kenegerian Tjombok Lamlo, Tiro, daerah Piciie, Aceh.
Ia dibesarkan dalam lingkungan agama yang ketat. Ketika ia menunaikan ibadah haji di Mekkah, ia memperdalam lagi ilmu agamanya. Selain itu tidakl upa ia menjumpai pimpinan-pimpinan Islam yang ada di sana, sehingga ia mulai tahu tentang perjuangan para pemimpin tersebut dalam berjuang melawan imperialisme dan kolonialisme.
Sesuaidengan ajaran agama yang diyakininya, Teungku Cik Di Tiro sanggup berkorban apa saja baik harta benda, kedudukan, maupun nyawanya demi tegaknya agama dan bangsa. Keyakinanya ini dibuktikan dengan kehidupan nyata, yang kemudian lebih dikenal dengan Perang Sabil.
Dengan Perang Sabilnya, satu persatu benteng Belanda dapat direbut. Begitu pula wilayah-wilayah yang selama ini diduduki Belanda jatuh ke tangan pasukan Cik Di Tiro. Pada bulan Mei tahun 1881, pasukan Cik Di Tiro dapat merebut benteng Belanda Lambaro, Aneuk Galong dan lain-lain.
Belanda merasa kewalahan akhirnya memakai "siasat liuk" dengan mengirim makanan yang sudah dibubuhi racun.Tanpa curiga sedikitpun Cik Di Tiro memakannya, akhirnya meninggal pada bulan Januari 1891 dibenteng Aneuk Galong.
Penulis: Khazim Mahrur
Terkini Lainnya
Janda Bertanya, Bolehkah Mencintai Suami Orang? Ini Jawaban Gamblang Buya Yahya
Viral Kota Gaib Saranjana, Ini Keterangan Al-Qur'an tentang Teknologi Bangsa Jin
Hukum Muslim Pelihara Anjing, Adab dan Peruntukannya
Saksikan Video Pilihan Ini:
Imam Bonjol hingga Pangeran Diponegoro
Pahlawan Nasional
Pahlawan Nasional Muslim
kemerdekaan bangsa Indonesia
Perjuangan
Pahlawan Muslim
Pahlawan Muslim Indonesia
Rekomendasi
Gibran Bagikan Buku Bersampul Jan Ethes, Begini Respons Sekjen PDIP
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Timnas Indonesia U-16
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Rabu 3 Juli Pukul 15.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Pilkada 2024
PDIP: Mantan Panglima TNI Andika Perkasa Lebih Cocok Jadi Bakal Cagub daripada Wagub di Pilkada Jakarta 2024
Pilkada 2024, Burhanuddin Didukung Maju Jadi Cabup Bombana
PKPU soal Syarat Eks Napi Koruptor Maju Pilkada Harus dengan Catatan
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
TOPIK POPULER
Populer
Spanyol Minta Bergabung dengan Afsel Gugat Israel di Mahkamah Internasional
Allah Tidak Suka Orang yang Berdoa Begini, Kata Gus Baha
Kenapa Minta Petunjuk Allah dalam Kehidupan Sehari-hari Penting? Buya Yahya Ungkap Kedahsyatannya
Benarkah Syaikh Abdul Qadir al-Jilani Menentang Aqidah Asy'ariyah? Ini Kata Buya Yahya
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Rabu 3 Juli 2024
Datang Jelang Kematian, Bisakah Manusia Melihat Malaikat Izrail?
Top 3 Islami: Jadwal Puasa Sunnah di Bulan Juli 2024: Muharram, Tasu'a, Asyura, Ayyamul Bidh Lengkap Niat dan Tata Caranya
Ini yang Harus Dilakukan di Tahun Baru Islam Menurut Ustadz Adi Hidayat
Foto Syaikh Abdul Qadir al-Jilani yang Beredar Asli atau Khayalan? Ini Kata Buya Yahya dan Habib Hasan
Bolehkah Mengusap Wajah setelah Sholat, Apa Hukumnya?
Euro 2024
Daftar Tim 8 Besar Euro 2024 Beserta Ranking Masing-masing, Cek di Sini
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Dua Gol Merih Demiral Antar Turki Melaju ke Perempat Final Euro 2024
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Berita Terkini
MIND ID Genggam Saham Mayoritas Vale Indonesia, Dapat Hak Beli Bijih Nikel Mulai 2026
Prudential Akui Lebih dari 2,5 Juta Data Nasabah dan Karyawan Disusupi Hacker
Incar Blok Migas Baru, Pertamina Internasional EP Buka Kantor Cabang di Dubai
Media Italia Bikin Heboh Bursa Transfer, Sebut Manchester United Bakal Tukar Rasmus Hojlund demi Victor Osimhen
Peringatan 3 Juli, Hari Bebas Kantong Plastik Sedunia
Menikah Tidak Didampingi Ayah, Ini 6 Potret Kebersamaan Dea Sahirah dan Ibunda
Thariq Halilintar Dicibir Perkara Gelar Haji, Atta Halilintar Iba: Anggap Cobaan dan Penghapus Dosa
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Fenomena Remaja Jompo, Ketika Nyeri Sendi Menghantui Generasi Muda Kurang Aktif
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Cara Jenius Indah Rachma Berdayakan Masyarakat Desa: Lewat Buku dan Bikin Inovasi
Bacaan Doa Setelah Adzan Sesuai Sunnah Lengkap Arab, Latin dan Artinya
Geger Penemuan Benda Diduga Granat di Jambi
Pimpinan MPR Temui Zulhas, Minta Pandangan soal Amandemen UUD 1945