, Jakarta Di antara pulau-pulau yang berkilauan di Samudera Hindia terdapat sebuah negara yang menarik, yakni Indonesia. Negara Indonesia adalah suatu misteri yang memukau dengan beragam kekayaan alamnya. Dari gunung-gunung megah hingga lautan biru yang memikat, negara Indonesia adalah tempat yang memikat setiap orang untuk menjelajah. Tapi, apakah Anda benar-benar tahu apa yang membuat negara Indonesia begitu istimewa?
Negara Indonesia adalah rumah bagi ratusan suku yang memiliki kebudayaan yang kaya dan beragam. Setiap sudutnya dipenuhi dengan cerita-cerita lama yang menyentuh hati, membuat negara Indonesia seperti labirin yang tak pernah habis untuk dijelajahi. Namun, di balik semua keindahan itu, negara Indonesia adalah tempat yang menyimpan misteri besar yang belum terpecahkan.
Negara Indonesia adalah tonggak sejarah yang menarik, dengan warisan masa lalu yang menjadi saksi bisu perjalanan panjangnya. Dari kerajaan-kerajaan kuno hingga perjuangan kemerdekaan yang heroik, Indonesia memiliki banyak rahasia tersembunyi yang menanti untuk diungkapkan. Namun, seberapa dalam kita telah melangkah ke dalam lorong-lorong sejarah negara Indonesia?
Advertisement
Untuk lebih memahami bagaimana Negara Indonesia ada dan berdiri, berikut ini telah rangkum dari berbagai sumber sejarah singkat Indonesia, pada Selasa (30/4).
Berita Video, deretan momen-momen penting yang tercipta di laga semifinal Piala Asia U-23 antara Indonesia Vs Uzbekistan pada Senin (29/4/2024)
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Era Prasejarah
![Ilustrasi peta Indonesia](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/gLpOQVUjIDEawD9dT4l-OI7dex4=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4391733/original/072601500_1681272312-indonesia-g55a210585_1920.jpg)
Selama periode prasejarah di Nusantara, wilayah Indonesia modern terbentuk akibat pertemuan tiga lempeng benua utama: Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik. Hal ini terjadi setelah berakhirnya Zaman Es sekitar 10.000 tahun yang lalu, yang menyebabkan pembentukan kepulauan Indonesia seperti yang dikenal saat ini.
Pada masa Pleistosen, ketika masih terhubung dengan Asia Daratan, Nusantara mulai dihuni oleh pemukim pertama. Bukti pertama keberadaan manusia adalah fosil-fosil Homo erectus manusia Jawa yang berasal dari masa 2 juta hingga 500.000 tahun lalu. Temuan fosil "manusia Flores" (Homo floresiensis) di Flores juga menunjukkan kemungkinan keberadaan Homo erectus hingga masa Zaman Es terakhir.
Homo sapiens pertama diduga masuk ke Nusantara sekitar 100.000 tahun yang lalu, mengikuti jalur pantai Asia dari Asia Barat. Mereka telah mencapai Pulau Papua dan Australia sekitar 60.000 sampai 70.000 tahun yang lalu. Mereka membawa kultur kapak lonjong (Paleolitikum) dan menjadi nenek moyang penduduk asli Melanesia.
Selanjutnya, gelombang migrasi berbahasa Austronesia datang sejak 3000 SM dari Cina Selatan melalui Formosa dan Filipina. Mereka membawa kultur Neolitikum, termasuk teknik pertanian, beternak kerbau, pengolahan perunggu dan besi, tenun ikat, serta praktik megalitikum. Mereka juga membawa kepercayaan animisme dan dinamisme. Pada abad pertama SM, permukiman dan kerajaan kecil sudah terbentuk, dengan kemungkinan adanya pengaruh kepercayaan dari India akibat hubungan perdagangan.
Advertisement
Era Kerajaan
![Gajah Mada](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/Nu7nTKCgwLeFCMLoiR5N65sJtCs=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1206246/original/038490600_1460948986-Gajah_Mada_Statue.jpg)
Selama era kerajaan di Nusantara, terdapat perkembangan yang signifikan dalam bidang politik, sosial, dan budaya. Era Kerajaan-Kerajaan di Nusantara mencakup beberapa periode penting dalam sejarah Indonesia, yang meliputi:
Awal Mula Sejarah
Catatan awal tentang kerajaan Hindu di Nusantara disebutkan dalam tulisan cendekiawan India tentang Dwipantara atau kerajaan Hindu Jawa Dwipa di Pulau Jawa dan Sumatra sekitar 200 SM. Bukti fisik awal menunjukkan adanya kerajaan Hindu seperti Salakanagara di Jawa Barat pada abad ke-1 dan kerajaan di Sumatra pada abad ke-4 hingga ke-5, seperti Kerajaan Kandis dan Kerajaan Tarumanagara.
Kerajaan Hindu-Buddha
Pada abad ke-4 hingga ke-7, terdapat kerajaan Hindu-Buddha di Jawa Barat, seperti Kerajaan Tarumanagara yang kemudian dilanjutkan dengan Kerajaan Sunda hingga abad ke-16. Di Sumatra, kerajaan Buddha Sriwijaya berkembang pesat pada abad ke-7 hingga ke-14. Pada masa ini, juga muncul kerajaan Hindu di Jawa Timur, yaitu Majapahit, yang mencapai puncak kejayaannya di bawah pimpinan Gajah Mada.
Kerajaan & Kesultanan Islam
Islam mulai masuk ke Indonesia pada abad ke-7 melalui jalur pelayaran internasional. Pada abad ke-12, kesultanan Islam sudah ada dan membangun peradaban. Meskipun Islam sudah masuk sejak lama, perkembangan kesultanan Islam di Indonesia mencapai puncaknya pada abad ke-16, menggantikan Hindu dan Buddha sebagai kepercayaan utama di Jawa dan Sumatra. Kesultanan-kesultanan penting pada masa ini antara lain Kesultanan Demak, Kesultanan Banten, Kesultanan Mataram, Kesultanan Gowa, Kesultanan Ternate, dan Kesultanan Tidore.
Migrasi dan perdagangan menjadi faktor penting dalam penyebaran Islam di Nusantara, dengan para pedagang dan mubalig sebagai utusan agama yang memainkan peran kunci dalam proses ini. Sementara itu, di Bali, kepercayaan Hindu masih tetap dominan. Selain itu, rohaniawan Kristen dan Islam juga aktif di kepulauan Timur pada abad ke-16 dan 17, menciptakan keragaman agama yang khas di Indonesia.
Era Penjajahan
![Penderitaan yang Dialami Rakyat Akibat Penjajahan Belanda](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/W3veTuBvWJ51yuwzKqMizenWwbo=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4617351/original/078045700_1697767371-Ilustrasi_Zaman_Penjajahan_Belanda_di_Papua.jpg)
Sejarah penjajahan di Indonesia adalah bagian integral dari perjalanan bangsa ini menuju kemerdekaan. Periode penjajahan dimulai pada awal abad ke-16 dengan kedatangan bangsa Eropa, terutama Portugis, di Nusantara. Portugis datang dengan tujuan menguasai jalur perdagangan rempah-rempah yang sangat bernilai ekonomis pada saat itu. Mereka mendirikan pos-pos perdagangan di beberapa wilayah, termasuk Maluku dan Malaka.
Namun, dominasi Portugis tidak berlangsung lama karena pada pertengahan abad ke-16, Belanda mulai menyaingi kekuasaan Portugis di wilayah ini. Belanda akhirnya menguasai banyak wilayah di Indonesia, terutama di Jawa, Sumatra, dan Kalimantan. Mereka menggunakan sistem tanam paksa (cultuurstelsel) yang merugikan petani pribumi untuk mengumpulkan hasil bumi secara paksa.
Periode penjajahan Belanda tidak hanya ditandai dengan eksploitasi ekonomi, tetapi juga penindasan budaya dan politik. Perlawanan terhadap penjajah Belanda semakin intens, dengan tokoh-tokoh seperti Diponegoro yang memimpin perlawanan di Jawa, Pangeran Antasari di Kalimantan, dan Pattimura di Maluku.
Selama Perang Dunia II, Indonesia diduduki oleh Jepang setelah mereka berhasil mengalahkan Belanda. Kedatangan Jepang membawa perubahan besar dalam kehidupan sosial, politik, dan ekonomi di Indonesia. Namun, kekuasaan Jepang tidak berlangsung lama karena setelah Jepang kalah dalam perang, Indonesia kembali berada di bawah pengaruh Belanda.
Perjuangan untuk meraih kemerdekaan semakin memuncak setelah Perang Dunia II berakhir. Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia menyatakan kemerdekaannya, meskipun Belanda tidak langsung mengakui kemerdekaan tersebut. Perjuangan melawan penjajah Belanda terus berlanjut hingga Konferensi Meja Bundar pada tahun 1949, di mana Belanda akhirnya mengakui kedaulatan Indonesia.
Periode penjajahan ini bukan hanya tentang perjuangan fisik melawan penjajah, tetapi juga perjuangan untuk mempertahankan identitas budaya dan nilai-nilai nasional. Tokoh-tokoh seperti Soekarno, Mohammad Hatta, dan banyak lagi menjadi pilar-pilar perlawanan dan pembangunan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan dan kedaulatan yang seutuhnya.
Advertisement
Era Kemerdekaan
![20150820-6 Cerita Tersembunyi Seputar Soekarno-Jakarta](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/KWBbZ5pKLf4ZhXAy7JQvw4ggIWY=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/961476/original/000754400_1440065555-20150820-6-Cerita-Tersembunyi-Seputar-Soekarno-Jakarta-02.jpg)
Sejak proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Indonesia mengalami berbagai fase penting dalam sejarah kemerdekaannya. Proklamasi tersebut dipelopori oleh Soekarno dan Mohammad Hatta setelah mendapat informasi bahwa Jepang telah kehilangan kemampuan untuk mengambil keputusan pada tanggal 16 Agustus. Kabar proklamasi menyebar melalui radio, memicu semangat perlawanan dari berbagai elemen masyarakat termasuk Pasukan Pembela Tanah Air (PETA) dan pemuda.
Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) melantik Soekarno sebagai Presiden dan Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden. Mereka menggunakan konstitusi yang dirancang sebelumnya dan membentuk pemerintahan baru yang menghendaki Republik Indonesia terdiri dari delapan provinsi.
Periode awal kemerdekaan ditandai dengan perang kemerdekaan melawan upaya Belanda untuk kembali berkuasa. Pasukan Belanda merebut kembali ibu kota kolonial Batavia, namun para nasionalis menjadikan Yogyakarta sebagai ibu kota perjuangan. Pada 27 Desember 1949, setelah perang dan negosiasi yang berlangsung selama empat tahun, Belanda akhirnya mengakui kedaulatan Indonesia.
Setelah kemerdekaan, Indonesia mengalami fase demokrasi parlementer dengan sistem parlemen yang dipilih oleh dan bertanggung jawab kepada MPR. Namun, stabilitas politik sulit dicapai karena perbedaan pandangan mengenai peran Islam dalam negara.
Pada era Soekarno, Indonesia memasuki periode demokrasi terpimpin dengan kekuasaan presidensil yang besar. Soekarno juga mengarahkan kebijakan luar negeri Indonesia ke arah non-blok dan mempererat hubungan dengan negara-negara komunis.
Selama periode tersebut, masalah seperti konflik Papua Barat dan konfrontasi dengan Malaysia juga menjadi sorotan. Konflik Papua Barat mencakup negosiasi sulit antara Indonesia dan Belanda serta perjuangan militer untuk mengamankan wilayah tersebut. Konfrontasi dengan Malaysia dipicu oleh keberatan Soekarno terhadap pembentukan Federasi Malaysia yang dianggapnya sebagai upaya neo-kolonialisme.
Pada akhirnya, gerakan 30 September 1965 yang menimbulkan kudeta dan konflik internal memunculkan masa transisi yang berujung pada pengambilalihan kekuasaan oleh Soeharto. Konflik ini juga mengarah pada tragedi yang melibatkan banyak korban jiwa, terutama di Jawa dan Bali.
Era Orde Baru
![Pak Harto dan Ibu Tien Soeharto](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/bVXKSvhphpsHwzgdGvqaRNTYf1g=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4745534/original/078974000_1708169183-Soeharto_1.jpg)
Setelah peristiwa Gerakan 30 September 1965 yang mengakhiri masa Soekarno, Indonesia memasuki era Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto. Pada 19 September 1966, Indonesia kembali menjadi anggota PBB setelah Soeharto menjadi Presiden. Pemerintahan Soeharto ditandai dengan periode stabil secara politik dan ekonomi yang berfokus pada pembangunan ekonomi melalui kebijakan Pelita.
Selama masa Orde Baru, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan, meskipun tidak merata di seluruh wilayah. Hal ini terlihat dari penurunan jumlah orang kelaparan pada tahun 1970-an dan 1980-an. Namun, kebijakan eksploitasi sumber daya alam secara besar-besaran juga menimbulkan perbedaan yang signifikan dalam distribusi kekayaan.
Dalam konteks politik, Orde Baru juga menghadapi tantangan terutama terkait dengan isu separatisme di daerah-daerah seperti Irian Jaya dan Timor Timur. Pada 1969, Indonesia melaksanakan "Act of Free Choice" di Irian Jaya yang memilih bergabung dengan Indonesia. Sementara itu, pemberontakan di Timor Timur dimulai setelah invasi Indonesia pada 1975, dengan konflik yang berlangsung hingga Timor Timur meraih kemerdekaan penuh sebagai Timor Leste pada tahun 2002.
Pada akhir era Orde Baru, Indonesia menghadapi krisis ekonomi dan keuangan yang melanda Asia pada pertengahan 1997. Krisis ini menyebabkan gejolak sosial dan politik di Indonesia, dengan demonstrasi yang menuntut pengunduran diri Soeharto. Akhirnya, Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998, dan B.J. Habibie menjadi Presiden ketiga Indonesia.
Selama Orde Baru, Indonesia mengalami perkembangan signifikan dalam berbagai aspek, termasuk ekonomi dan politik, namun juga diwarnai dengan tantangan dan kontroversi terkait hak asasi manusia serta isu-isu regional seperti separatisme.
Advertisement
Era Reformasi
![Ilustrasi Jokowi](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/rGyxHDJRmGxJZA9S5YGEW1VSPtw=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/761406/original/000057200_1415178102-Ilustrasi-Jokowi-20141105-Johan.jpg)
Setelah era Orde Baru di bawah pemerintahan Soeharto berakhir, Indonesia memasuki era reformasi yang ditandai oleh perubahan politik, ekonomi, dan sosial yang signifikan.
- Pemerintahan Habibie: Setelah Soeharto mengundurkan diri pada tahun 1998, B.J. Habibie menjadi Presiden dan membentuk kabinet untuk mendukung program pemulihan ekonomi dan perbaikan situasi politik. Dia juga mengurangi kontrol terhadap kebebasan berpendapat.
- Pemerintahan Gus Dur: Abdurrahman Wahid, atau Gus Dur, terpilih sebagai Presiden pada 1999. Pemerintahannya ditandai oleh proses demokratisasi lanjutan dan konflik antar etnis dan agama di beberapa daerah, seperti Aceh, Maluku, dan Papua.
- Pemerintahan Megawati: Megawati Sukarnoputri terpilih sebagai Wakil Presiden dan kemudian mengambil alih jabatan Presiden pada 2001 setelah Gus Dur mengundurkan diri. Pemerintahannya berfokus pada peningkatan manajemen dan koordinasi pemerintahan serta menangani masalah korupsi.
- Pemerintahan SBY: Susilo Bambang Yudhoyono terpilih sebagai Presiden pada 2004 dan memimpin Indonesia melalui berbagai tantangan, termasuk bencana alam seperti gempa bumi di Aceh dan Nias. Pemerintahannya juga berhasil mencapai kesepakatan damai dengan Gerakan Aceh Merdeka.
- Pemerintahan Joko Widodo: Joko Widodo, atau Jokowi, terpilih sebagai Presiden pada 2014 dan terus melanjutkan reformasi di berbagai sektor, termasuk ekonomi, infrastruktur, dan pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia.
Selama masa reformasi ini, Indonesia mengalami perubahan yang signifikan dalam hal demokrasi, hak asasi manusia, pertumbuhan ekonomi, dan penyelesaian konflik regional, menunjukkan evolusi yang berkelanjutan dalam pemerintahan dan masyarakatnya.
Terkini Lainnya
Era Prasejarah
Era Kerajaan
Awal Mula Sejarah
Kerajaan Hindu-Buddha
Kerajaan & Kesultanan Islam
Era Penjajahan
Era Kemerdekaan
Era Orde Baru
Era Reformasi
Indonesia
Negara Indonesia Adalah
Negara Indonesia
Sejarah Negara Indonesia
content
Sejarah Indonesia
Sejarah Bangsa Indonesia
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Timnas Indonesia U-16
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Rabu 3 Juli Pukul 15.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Rekor Pertemuan Indonesia vs Vietnam di Piala AFF U-16, Kembali Adu Penalti?
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia: Penghiburan Medali Perunggu
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Judi Online
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Pilkada 2024
PDIP: Mantan Panglima TNI Andika Perkasa Lebih Cocok Jadi Bakal Cagub daripada Wagub di Pilkada Jakarta 2024
Pilkada 2024, Burhanuddin Didukung Maju Jadi Cabup Bombana
PKPU soal Syarat Eks Napi Koruptor Maju Pilkada Harus dengan Catatan
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
TOPIK POPULER
Populer
Jarang Tersorot, 6 Potret Suami Sus Rini Hadiri Kelulusan Anak Ini Curi Perhatian
Pamer Foto saat Ikut Casting, Ini 7 Potret Enzy Storia di Awal Karier
Melacak Hp Hilang dengan Email, Google dan WhatsApp, Mudah dan Cepat
16 Manfaat Susu Kambing Murni yang Berkhasiat, Redakan Kolesterol dan Cegah Alergi
6 Khasiat Daging Kambing bagi Kesehatan, Kolesterolnya Lebih Rendah dari Sapi
Resep Kambing Bumbu Kecap yang Gurih dan Empuk, Kaya Rempah dan Bikin Selera
6 Resep Daging Kambing Bumbu Kecap Pedas Manis, Bikin Keluarga Ketagihan
Manfaat Daun Pepaya untuk Daging, Bikin Daging Sapi dan Kambing Super Empuk
6 Momen Kelulusan SD Anak Daus Mini dan Yunita, Wajah Tampannya Curi Perhatian
Euro 2024
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Dua Gol Merih Demiral Antar Turki Melaju ke Perempat Final Euro 2024
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Berita Terkini
Elektabilitas Tinggi, Gerindra Resmi Usung Karna-Khoirani di Pilkada Situbondo 2024
Pertama dan Terbesar di Asia Tenggara, Pabrik Baterai di Indonesia Resmi Beroperasi
Resmikan Ekosistem Mobil Listrik Karawang, Indonesia Siap Jadi Pemain Kunci
Bujuk Agar Mau Pindah ke Manchester United, Jawaban Pemain Incarannya Bikin Erik ten Hag Harus Bersabar
Awalnya Gratis, Layanan Apple Intelligence Bakal Tarik Biaya Langganan ke Pengguna
Kondisi Terkini Prabowo Setelah Operasi Kaki Berisiko Tinggi, Begini Kisahnya
Hepatitis pada Anak Tidak Selalu Ditandai dengan Mata Kuning, Kenali Gejala Lain
Tenang Harap Bersabar, Anime Kaiju No. 8 Umumkan Game Pertamanya
Suami di Tangerang Tega Bakar Istri Resmi Ditetapkan Sebagai Tersangka
Potret Kompak Thalita Latief Bareng Anak dan Kekasih, Sudah Akrab
Deretan Hoaks Seputar Peristiwa di Gaza, Simak Faktanya
Ternyata Hani EXID yang Lamar Kekasihnya, Bakal Nikah September Mendatang
Siapa Brain Cipher, Peretas yang Klaim Jadi Pembobol PDNS 2?
Pelindo Bakal Lepas 65% Saham Tol Cibitung-Cilincing