, Jakarta - Cemas adalah kondisi mental yang seringkali tidak terkendali dan ditandai dengan kekhawatiran berlebihan yang meliputi berbagai aspek kehidupan. Gangguan Kecemasan Umum (GAD) merupakan salah satu bentuk cemas yang paling umum terjadi, di mana individu sering merasa cemas tanpa alasan yang jelas. Kecemasan yang terus menerus dan berlebihan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan mengurangi kualitas hidup seseorang.
Data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menunjukkan bahwa selama tahun 2020, pada masa awal pandemi COVID-19, lebih dari 18.000 individu mengalami gangguan kecemasan, menunjukkan dampak signifikan dari masalah kesehatan mental ini di masyarakat.
Gangguan kecemasan, atau yang sering disebut juga dengan anxiety disorder, merupakan kondisi psikologis yang dapat memengaruhi kesejahteraan seseorang secara keseluruhan. Gejalanya meliputi rasa takut yang berlebihan, peningkatan detak jantung, dan ketegangan pada otot-otot. Dalam keadaan yang lebih parah, gangguan kecemasan dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk berfungsi secara normal dalam kehidupan sehari-hari.
Advertisement
Melalui pemahaman yang lebih mendalam tentang cemas dan gangguan kecemasan, masyarakat dapat memperhatikan dan mengambil langkah-langkah yang tepat dalam menjaga kesehatan mental mereka. Penyadaran akan pentingnya kesehatan mental serta penanganan yang tepat dari pihak medis dan dukungan sosial dapat membantu mengurangi dampak negatif dari gangguan kecemasan.
Berikut ulas lebih mendalam penjelasannya, Rabu (28/2/2024).
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Gangguan Cemas atau Anxiety
Cemas adalah perasaan alami yang timbul saat seseorang merasa khawatir atau takut terhadap sesuatu yang dianggap berpotensi menimbulkan masalah. Menurut UNICEF (United Nations International Children's Emergency Fund), rasa takut dan panik merupakan respons manusiawi yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Setelah mengalami situasi yang menimbulkan cemas atau anxiety, biasanya seseorang akan merasa lebih tenang dan nyaman dalam waktu tertentu.
Meskipun dalam batasan tertentu rasa cemas dapat membantu menjaga dan melindungi individu dari bahaya, terkadang kecemasan dapat membuat keadaan terasa lebih buruk dari yang sebenarnya. Kekhawatiran yang berlangsung terlalu lama dapat menyebabkan terjadinya gangguan cemas jangka panjang, demikian yang diungkapkan oleh UNICEF.
Advertisement
Menurut Mayo Clinic, gangguan cemas adalah kondisi ketika seseorang mengalami rasa cemas yang berlebihan terhadap ancaman yang mungkin tidak nyata. Situasi yang dapat memicu kondisi ini bisa beragam, mulai dari wawancara kerja, ujian, hingga pengambilan keputusan penting dalam kehidupan sehari-hari. Gangguan cemas dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan mempengaruhi kualitas hidup seseorang.
Poltekes Denpasar mengutip penelitian dari American Psychological Association (APA) yang menyatakan bahwa kecemasan adalah keadaan emosi yang muncul saat individu sedang mengalami stres. Kecemasan ditandai dengan perasaan tegang dan pikiran yang membuat individu merasa khawatir, seringkali disertai dengan respon fisik seperti detak jantung yang meningkat, peningkatan tekanan darah, dan gejala fisik lainnya.
Penting untuk diingat bahwa gangguan cemas adalah kondisi medis yang serius dan memerlukan penanganan yang tepat.
Advertisement
Tingkatan Gangguan Cemas
Kecemasan adalah pengalaman yang umum terjadi pada semua orang dalam berbagai tingkatan, seperti yang dijelaskan oleh Peplau dalam penelitian yang dilakukan oleh Muyasaroh et al. pada tahun 2020, melansir dari jurnal Poltekes Denpasar. Terdapat empat tingkatan kecemasan yang dapat diidentifikasi, yaitu kecemasan ringan, sedang, berat, dan panik.
1. Ringan
Kecemasan ringan merupakan jenis kecemasan yang terkait dengan kehidupan sehari-hari. Biasanya, kecemasan ini mampu memotivasi seseorang untuk belajar dan menghasilkan pertumbuhan serta kreativitas. Contohnya adalah kecemasan sebelum presentasi di kelas atau rapat kerja. Tanda dan gejala kecemasan ringan meliputi peningkatan persepsi dan perhatian, kewaspadaan terhadap stimulus internal dan eksternal, serta perubahan fisiologis seperti gelisah dan sulit tidur.
2. Sedang
Kecemasan sedang memungkinkan individu untuk memusatkan perhatian pada hal-hal yang penting sambil mengesampingkan hal lain. Misalnya, kecemasan saat menghadapi deadline proyek. Respon fisiologisnya mencakup napas pendek, peningkatan denyut nadi dan tekanan darah, serta mulut kering. Sedangkan respon kognitifnya termasuk penyempitan persepsi dan fokus pada hal yang menjadi perhatian utama.
Advertisement
3. Berat
Kecemasan berat sangat mempengaruhi persepsi individu, membuat mereka sulit berkonsentrasi pada hal lain dan cenderung fokus pada hal-hal yang terinci dan spesifik. Contohnya adalah kecemasan yang dirasakan oleh seseorang yang menghadapi krisis keuangan yang parah. Tanda dan gejala kecemasan berat meliputi sakit kepala, pusing, mual, gemetar, serta gangguan tidur dan pencernaan.
4. Panik
Tingkat kecemasan tertinggi adalah tingkat panik, yang ditandai dengan perasaan terperangah, ketakutan, dan teror yang mendalam. Contohnya adalah serangan panik yang terjadi tanpa pemicu yang jelas. Kondisi ini mengakibatkan peningkatan aktivitas motorik, kesulitan berinteraksi dengan orang lain, dan persepsi yang menyimpang. Panik dapat mengakibatkan kelelahan yang parah bahkan berpotensi fatal jika tidak ditangani dengan tepat.
Gejala Umum Cemas
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), terdapat sepuluh gejala cemas yang umum dialami oleh individu yang mengalami gangguan cemas:
- Kecemasan yang berlebihan dan sulit dikendalikan menjadi salah satu tanda utama dari gangguan cemas. Individu mungkin merasa khawatir atau gelisah secara berlebihan tanpa sebab yang jelas, bahkan dalam situasi yang seharusnya tidak menimbulkan kekhawatiran yang signifikan.
- Rasa gelisah atau tegang yang persisten seringkali menyertai kondisi gangguan cemas. Perasaan tegang ini bisa terjadi sepanjang hari tanpa adanya penyebab yang jelas, mengganggu kesejahteraan sehari-hari individu.
- Ketegangan otot atau tremor juga dapat menjadi gejala gangguan cemas. Individu yang mengalami kecemasan sering merasa tegang pada otot-ototnya, bahkan tanpa aktivitas fisik yang intens.
- Kesulitan berkonsentrasi atau merasa mudah terganggu merupakan gejala lain yang sering terjadi pada gangguan cemas. Individu mungkin merasa sulit untuk fokus pada tugas atau aktivitas yang sedang dijalani karena pikiran mereka sering kali melayang pada hal-hal yang membuat mereka cemas.
- Gangguan tidur, seperti sulit tidur atau gangguan tidur lainnya, seringkali menjadi masalah bagi individu yang mengalami gangguan cemas. Kekhawatiran yang berlebihan bisa menyebabkan sulitnya tidur atau terbangun secara berulang dalam semalam.
- Kelelahan yang berlebihan juga sering kali dialami oleh individu yang mengalami gangguan cemas. Kecemasan yang berlangsung terus-menerus dapat menguras energi dan menyebabkan rasa kelelahan yang berkepanjangan.
- Perubahan fisik seperti sakit kepala, nyeri otot, atau gangguan pencernaan juga seringkali terjadi pada individu yang mengalami gangguan cemas. Kondisi ini bisa menjadi akibat dari respons fisik terhadap stres yang dialami oleh tubuh.
- Ketakutan akan hal-hal yang tidak rasional atau tidak proporsional adalah gejala lain dari gangguan cemas. Individu mungkin merasa takut atau cemas terhadap sesuatu yang sebenarnya tidak berbahaya atau tidak beresiko.
- Sensasi napas tersengal-sengal atau sesak napas juga seringkali dirasakan oleh individu yang mengalami gangguan cemas. Kecemasan yang berlebihan dapat memengaruhi pola napas dan menyebabkan sensasi sesak atau sulit bernapas.
- Gelisah atau sulit tenang adalah gejala lain yang sering terjadi pada gangguan cemas. Individu mungkin merasa gelisah atau sulit untuk merasa tenang, bahkan dalam situasi yang seharusnya tidak menimbulkan kecemasan.
Penting untuk diingat bahwa gangguan cemas adalah kondisi medis yang serius dan memerlukan penanganan yang tepat.
Advertisement
Advertisement
Penyebab Gangguan Cemas
Berdasarkan informasi yang dikutip dari Kemenkes RI, terdapat beberapa penyebab gangguan cemas yang perlu dipahami untuk meningkatkan kesadaran tentang kondisi ini:
- Keturunan: Salah satu faktor risiko yang dapat menyebabkan gangguan cemas adalah riwayat keluarga dengan Generalized Anxiety Disorder (GAD) atau gangguan kecemasan lainnya. Jika seseorang memiliki anggota keluarga yang telah mengalami GAD, risikonya untuk mengembangkan kondisi serupa juga dapat meningkat.
- Ketidakseimbangan Kimia Otak: Perubahan dalam neurotransmiter otak, seperti serotonin, dopamine, dan norepinefrin, dapat memainkan peran kunci dalam perkembangan GAD. Ketidakseimbangan kimia otak ini dapat mempengaruhi regulasi suasana hati dan respons terhadap stres, yang pada gilirannya dapat menyebabkan gejala gangguan cemas.
- Stres dan Trauma: Pengalaman stres yang berkepanjangan atau trauma tertentu dapat berkontribusi pada timbulnya GAD. Misalnya, tekanan pekerjaan yang konstan, masalah keuangan, atau pengalaman traumatis seperti kecelakaan atau kehilangan yang signifikan dapat memicu gangguan cemas.
- Perubahan Hormon: Perubahan hormonal pada wanita, seperti saat kehamilan atau menopause, dapat memengaruhi risiko terjadinya GAD. Fluktuasi hormonal ini dapat memengaruhi keseimbangan kimia otak dan merangsang timbulnya gejala cemas.
- Kondisi Medis: Beberapa kondisi medis tertentu juga dapat berhubungan dengan peningkatan risiko GAD. Misalnya, gangguan tiroid atau penyakit jantung dapat mempengaruhi kesejahteraan mental dan memicu munculnya gangguan cemas.
Penting bagi individu dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang faktor-faktor ini sehingga dapat diambil tindakan pencegahan atau penanganan yang tepat. Kesadaran akan penyebab gangguan cemas juga dapat membantu mengurangi stigma seputar masalah kesehatan mental, mendorong pencarian bantuan, dan meningkatkan kualitas hidup bagi mereka yang mengalami gangguan cemas.
Advertisement
Cara Mengatasi Gangguan Cemas
Mengutip dari Anxiety Disorders in Adults: A Clinical Guide oleh Oxford University Press, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengatasi dan mencegah gangguan kecemasan atau anxiety. Adanya pengelolaan yang tepat, individu yang mengalami cemas dapat meraih kesejahteraan mental yang lebih baik. Berikut adalah beberapa strategi yang direkomendasikan:
- Cognitive Behavioral Therapy (CBT): CBT atau terapi perilaku kognitif merupakan jenis psikoterapi yang terbukti efektif dalam mengatasi berbagai masalah kejiwaan, termasuk stres, depresi, dan gangguan kecemasan. Melalui CBT, individu dapat memahami dan mengubah pola pikir serta perilaku yang mendasari kecemasan.
- Behavior Therapy: Terapi perilaku bertujuan untuk mengubah perilaku negatif yang dapat membahayakan pasien. Selain itu, terapi ini juga menangani pikiran dan perasaan yang berpotensi membahayakan diri sendiri. Dengan pendekatan ini, individu dapat memahami dan mengelola respons perilaku terhadap situasi cemas.
- Mengonsumsi Obat-obatan: Selain terapi, pengidap gangguan kecemasan juga dapat mengobatinya dengan mengonsumsi obat-obatan tertentu. Jenis obat yang mungkin diresepkan meliputi obat anti-depresan, buspirone, beta-bloker (propranolol), obat penenang (diazepam), dan pregabalin. Konsultasi dengan profesional kesehatan mental diperlukan untuk menentukan pengobatan yang sesuai.
Cara Mencegah Gangguan Cemas
Selain mengatasi, pencegahan gangguan kecemasan juga merupakan aspek penting dalam kesehatan mental. Menurut National Institute of Mental Health, berikut beberapa cara mencegah gangguan kecemasan dalam psikologi:
- Mengurangi Konsumsi Kafein: Menyusutkan konsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein, seperti coklat, kopi, dan teh, dapat membantu mengurangi potensi pemicu kecemasan.
- Pemeriksaan Kesehatan Mental: Jika mengalami pengalaman traumatis yang mengganggu pikiran dan aktivitas sehari-hari, disarankan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter atau konseling untuk mendapatkan bantuan yang diperlukan.
- Latihan Pengelolaan Stres: Mengikuti latihan untuk mengelola stres, seperti meditasi, yoga, atau membuat jurnal harian, dapat membantu individu dalam mengembangkan strategi koping yang sehat.
Advertisement
Terkini Lainnya
Gangguan Cemas atau Anxiety
Tingkatan Gangguan Cemas
1. Ringan
2. Sedang
3. Berat
4. Panik
Gejala Umum Cemas
Penyebab Gangguan Cemas
Cara Mengatasi Gangguan Cemas
Cara Mencegah Gangguan Cemas
Cemas Adalah
Cemas
penyebab cemas
Gejala Cemas
Cara Mengatasi Gangguan Cemas
Cara Mencegah Gangguan Cemas
Konten Menarik
Joko pinurbo
Joko Pinurbo Wafat, Pernah Bakar Sajak-Sajaknya yang Dirasa Gagal
Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Warganet Ungkap Kesedihan dan Doa Terbaik untuk Sang Maestro Kata
Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Ini 3 Puisinya yang Mengisahkan Pandemi COVID-19
Penyair Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Seniman dan Aktor Ini Rasakan Duka Mendalam
Joko Pinurbo Berpulang, Sirat Rindu Dalam Perjamuan Khong Guan
Mematahkan Mitos Puisi ala Joko Pinurbo
Liga Inggris
Hasil Liga Inggris Manchester United vs Burnley: Setan Merah Gagal Kalahkan Calon Degradasi
Hasil Liga Inggris West Ham vs Liverpool: Imbang 2-2, Pasukan Jurgen Klopp Makin Sulit Juara
Link Live Streaming Liga Inggris Manchester United vs Burnley, Sebentar Lagi Main di Vidio
Tonton Live Streaming Liga Inggris West Ham vs Liverpool di Vidio 27 April 2024, Segera Dimulai
Link Live Streaming Liga Inggris Manchester United vs Burnley, Sabtu 27 April 2024 Pukul 21.00 WIB di Vidio
Link Live Streaming Liga Inggris West Ham vs Liverpool di Vidio 27 April 2024
Thomas Cup
Hasil Piala Thomas 2024: Hanya Kehilangan 1 Gim, Tim Putra Indonesia Sikat Inggris
Jadwal dan Link Siaran Langsung BWF Thomas & Uber Cup 2024 di Vidio
PP PBSI Rilis Skuad Indonesia untuk Piala Thomas dan Uber 2024, Ada Kejutan di Tim Putri
Thomas dan Uber Cup 2024: Hasil Drawing dan Link Streaming di Vidio
Hasil Drawing Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Tantang Juara Bertahan, PBSI Klaim Indonesia Bisa Unggul
Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis untuk Putra adalah Thomas Cup, Kenali Sejarahnya
BRI Liga 1
Paul Munster Ingin Persebaya Akhiri Musim Kompetisi dengan Kebanggaan Menang Lawan Persik
Klasemen BRI Liga 1: Persaingan Tiket Championship Series dan Degradasi Menuju Klimaks
Hasil BRI Liga 1 RANS Nusantara vs Persija Jakarta: Macan Kemayoran Jerumuskan The Prestige Phoenix ke Zona Merah
Hasil BRI Liga 1: Hajar Persikabo, PSIS Masih Jaga Asa ke Championship Series
Hasil BRI Liga 1 2023/2024: Arema Jauhi Zona Degradasi, Persib Sikat Borneo FC
Hasil BRI Liga 1: Dewa United vs Madura United Imbang, Tiket Terakhir Championship Series Masih Diperebutkan
TOPIK POPULER
Populer
6 Potret Bakso Berhadiah Uang Ini Bikin Kaget, Langsung Dapat Cashback
Job Insecurity Adalah Ketidakpastian Pekerjaan, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
6 Cara Mengatasi Keracunan Makanan dengan Bahan Alami, Penting untuk Memahami Gejalanya
6 Potret Reaksi Kocak Orang-orang ketika Adu Penalti Indonesia Vs Korea Selatan
7 Momen Kejutan Ultah Citra Kirana yang Dapat Hadiah Gelang Berlian
7 Potret Action Figure Nyeleneh yang Beda dengan Aslinya Ini Bikin Tepuk Jidat
6 Potret 'Pernikahan' Glenn Fredly dan Mutia Ayu di Glenn Fredly the Movie
120 Caption Semangat Kerja, Bisa jadi Motivasi Mencapai Kesuksesan
Daftar Kosakata Bahasa Inggris Anak Hewan, Pelajaran untuk Anak
Nama-Nama Pelukis yang Termasuk Aliran Realisme Adalah Berikut Ini, Simak Profil Singkatnya
100 Kosa Kata Bahasa Lampung dan Artinya, Paling Sering Digunakan dalam Aktivitas Sehari-hari
Rayakan Anniversary ke-7, Ini 7 Potret Liburan Momo Geisha di Hong Kong dengan Keluarga
Memaknai Pelestarian Alam dari Para Perempuan Perajin Batik Tulis Kebon Indah Klaten
6 Potret Masa Kecil Chika Bagaskara, Dekat dengan Ira Wibowo Sedari Dulu
6 Potret Ranty Maria Dilamar Rayn Wijaya di Disneyland, Tepat Hari Ulang Tahun
7 Potret Pamflet Nobar Queen of Tears di Berbagai Kota, Ajak Nangis Bareng
Gempa Garut
Cerita Warga Cirebon Merasakan Getaran Gempa Garut
Dua Warga Pameungpeuk Dirawat Akibat Gempa Garut Magnitudo 6.5
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Warga Kalibata City Jakarta Selatan Berhamburan
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Warga Histeris Berhamburan Keluar Rumah
Berita Terkini
Tekad Maju Pilkada Depok 2024, Sekda Supian Suri Serahkan Formulir ke PAN
Ingin Mimpi Bertemu Nabi Muhammad SAW? Ini Amalannya dari KH Quraish Shihab
Gaya Hidup Sederhana Putri Aiko dari Jepang Jadi Sorotan, Setia Pakai Tumbler Rp80 Ribuan Sejak SMP
Badan Geologi Ungkap Penyebab Gerakan di Gunung Halu, Ada Kesalahan Manusia
4 Hal yang Ditanyakan di Padang Mahsyar setelah Kiamat, Sudah Siapkah Kita?
Kondisi Korban Begal di Bogor Belum Stabil, Keluarga Dorong Polisi Tangkap Pelaku
Mengenal 7 Pemain Terbaik AC Milan Sepanjang Masa, Bawa Kejayaan ke San Siro
Profil Shin Jae Won, Anak Pelatih Timnas STY yang Dukung Indonesia
Kasus Brigadir RAT Bunuh Diri, Kompolnas Dorong Polri Sediakan Psikolog di Tiap Polres
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Minggu 28 April 2024
Simpel dan Berguna, Undangan Pernikahan Ditempel ke Produk Bumbu Instan
Lihat Alam Barzakh usai Mati Suri? Ini Kata Buya Yahya
Identitas Penumpang Kapal yang Nekat Melompat ke Laut di Perairan Lampung
Cerita Warga Cirebon Merasakan Getaran Gempa Garut