, Jakarta Keputihan saat hamil adalah salah satu kondisi yang sering dialami oleh ibu hamil. Keputihan pada masa kehamilan sebenarnya normal terjadi, karena perubahan hormon yang terjadi di dalam tubuh. Namun, keputihan yang berlebihan atau diiringi dengan gejala lain seperti gatal atau berbau menyengat, dapat menjadi tanda adanya infeksi.
Untuk mengatasi keputihan saat hamil, ada beberapa cara alami yang dapat dilakukan, seperti mengonsumsi yogurt yang mengandung bakteri baik, membersihkan area kewanitaan dengan air hangat dan sabun ringan, serta menghindari penggunaan pakaian dalam yang terlalu ketat.
Selain itu, perubahan hormon saat hamil juga bisa memicu keputihan. Kandungan hormonal yang tinggi membuat lendir di area kewanitaan menjadi lebih banyak, sehingga meningkatkan risiko untuk mengalami keputihan. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kebersihan area kewanitaan dengan baik agar keputihan dapat terkontrol.
Advertisement
Dengan memahami penyebab keputihan saat hamil dan cara mengatasinya dengan bahan alami, diharapkan ibu hamil dapat menghadapi kehamilan dengan lebih nyaman dan tenang. Jika keputihan yang dirasakan terlalu mengganggu atau diiringi dengan gejala tidak normal lainnya, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Berikut ini penyebab dan cara mengatasi keputihan saat hamil yang rangkum dari berbagai sumber, Rabu (31/1/2024).
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Keputihan Saat Hamil
Pada wanita usia reproduktif, produksi cairan vagina berkisar antara 1-4 mm dalam periode 24 jam. Cairan ini memiliki karakteristik yang bervariasi tergantung pada siklus haid, dapat berupa transparan, tebal, atau tipis dan umumnya tidak memiliki bau atau rasa gatal. Keputihan yang bersifat normal merupakan hasil dari produksi cairan oleh lapisan dalam saluran rahim, sel epitel vagina yang luruh, flora normal vagina dan transudat vagina. Ini adalah bagian dari fungsi alami tubuh untuk menjaga kesehatan dan kebersihan area genital.
Gangguan pada ekosistem di area kemaluan, dapat menciptakan kondisi yang mendukung perkembangan flora pathogen vagina. Hal ini dapat memicu infeksi dan menghasilkan cairan yang berlebihan. Selama kehamilan, tubuh perempuan mengalami perubahan hormonal yang signifikan, termasuk peningkatan hormon estrogen dan progesteron. Akibatnya, produksi cairan keputihan atau leukorrhea, seperti yang dijelaskan oleh American Pregnancy, cenderung lebih banyak dari biasanya. Meskipun keputihan selama kehamilan umumnya dianggap normal, tetapi harus diwaspadai jika disertai dengan gejala mencurigakan seperti perubahan warna selain bening, bau yang tidak sedap, rasa gatal, atau nyeri di sekitar organ reproduksi.
Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua keputihan dianggap normal. Infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit dapat menjadi pemicu keputihan yang tidak normal. Gejala keputihan saat hamil yang normal sama dengan gejala keputihan pada umumnya. Gejala yang utama tentu keluarnya cairan dari vagina. Cairan ini keluar tiap hari dengan warna putih atau jernih, kental, seperti lendir, serta tak berbau atau hampir tak ada bau sama sekali. Jumlahnya mungkin lebih banyak daripada keputihan sebelum hamil, biasanya terjadi peningkatan jumlah atau perubahan cairan menjelang akhir masa kehamilan.
Sedangkan gejala keputihan saat hamil yang bisa jadi menandakan infeksi antara lain:
- Berbau tidak sedap
- Gatal-gatal di area kewanitaan
- Warna cairan berwarna hijau, kuning, cokelat, atau kemerahan
- Area kewanitaan terasa nyeri atau tidak nyaman
- Cairan keputihan jauh lebih banyak dari biasanya
Advertisement
Penyebab
Keputihan selama kehamilan dapat mengalami variasi yang signifikan, dipengaruhi oleh perubahan hormon dalam tubuh wanita hamil. Faktor-faktor lain juga turut berperan dalam menyebabkan perubahan ini, dan beberapa di antaranya dapat memiliki implikasi kesehatan yang penting.
1. Vaginosis Bakterialis
Keputihan saat hamil sering kali terkait dengan kondisi vaginosis bakterialis. Perubahan hormon yang memicu pertumbuhan bakteri berlebihan dalam vagina dapat menyebabkan gejala seperti gatal-gatal, keluarnya cairan berwarna abu-abu, dan rasa nyeri perut. Mengidentifikasi gejala ini penting, dan jika terjadi, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat. Tindakan ini dapat membantu mengurangi risiko kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah.
2. Infeksi Jamur
Keputihan saat hamil juga dapat disebabkan oleh infeksi jamur yang sering terjadi karena peningkatan kadar hormon estrogen dan progesteron. Candida, jamur yang tumbuh alami di vagina, dapat menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada labia atau vagina. Menjaga kebersihan tubuh selama masa kehamilan adalah langkah preventif penting untuk menghindari infeksi jamur yang berkepanjangan.
3. Streptococcus Grup B (SGB)
Bakteri Streptococcus Grup B (SGB) dapat menjadi penyebab keputihan saat hamil dan dapat menyebabkan infeksi serius pada kesehatan ibu. Gejala seperti air kencing keruh, sensasi terbakar saat buang air kecil, dan seringnya keinginan buang air kecil mungkin merupakan tanda infeksi. Penting untuk mendapatkan penanganan medis segera karena infeksi ini dapat menular kepada bayi yang dikandung, berpotensi membahayakan kesehatan keduanya. Melalui pemahaman mendalam terhadap berbagai faktor yang memengaruhi keputihan saat hamil, wanita hamil dapat mengambil langkah-langkah preventif dan berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan yang tepat. Memahami perubahan dalam tubuh dan meresponsnya dengan bijak, dapat membantu menjaga kesehatan ibu dan bayi yang sedang dikandung selama masa kehamilan.
Cara Mengatasi
Minyak Kelapa
Minyak kelapa telah dikenal memiliki berbagai manfaat kesehatan, salah satunya adalah kemampuannya sebagai agen antijamur. Penelitian menunjukkan bahwa minyak kelapa efektif melawan C. albicans, menghadirkan potensi penggunaannya dalam mengatasi keputihan berlebihan. Penting untuk memilih minyak kelapa organik murni untuk memastikan keamanan dan khasiatnya. Anda dapat mengoleskannya langsung ke area yang terkena.
Daun Sirih
Daun sirih juga terbukti efektif dalam mengatasi keputihan berlebihan. Banyak produk pembersih area intim yang menggunakan ekstrak sirih sebagai bahan utama. Zat antibakteri dan antijamur dalam daun sirih menjadikannya pilihan yang aman dan layak dicoba. Caranya pun sederhana, cukup merebus daun sirih dengan air dan mengonsumsi air rebusannya setiap hari.
Hindari Pembersih Berparfum
Menghindari penggunaan tisu dan sabun berparfum dapat menjadi langkah bijak dalam mengatasi keputihan saat hamil. Penyakit Organisasi Kesehatan dan Ginekologi Sosial Indonesia (HOGSI) menyarankan untuk membersihkan area kewanitaan dengan air bersuhu hangat dan menggunakan pembersih dengan asam laktat. Ini membantu menjaga pH normal vagina, melindungi dari kuman penyebab keputihan yang tidak normal dan aman bagi janin.
Cuci tangan setiap saat
Keputihan saat hamil adalah hal yang umum dialami oleh ibu hamil. Keputihan normal terjadi karena perubahan hormonal selama masa kehamilan. Namun, terkadang keputihan ini bisa menjadi mengganggu dan menimbulkan rasa tidak nyaman. Salah satu cara untuk mengatasi keputihan saat hamil dengan mudah adalah dengan menggunakan bahan alami. Cuci tangan setiap saat merupakan langkah pertama yang perlu dilakukan untuk menjaga kebersihan organ intim. Hindari penggunaan sabun atau produk pembersih yang mengandung bahan kimia yang keras, karena dapat mengganggu keseimbangan bakteri di area intim.
Bersihkan organ intim dengan cara yang tepat
Keputihan saat hamil adalah hal yang umum terjadi pada ibu hamil. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan. Namun, keputihan saat hamil dapat diatasi dengan cara yang alami dan aman. Salah satu cara untuk mengatasi keputihan saat hamil, adalah dengan membersihkan organ intim dengan cara yang tepat. Pastikan untuk membersihkan area vagina dengan air hangat dan sabun ringan setiap hari. Hindari penggunaan sabun atau produk pembersih yang mengandung pewangi atau bahan kimia keras, karena hal ini dapat mengganggu keseimbangan pH alami vagina. Selain itu, bisa juga menggunakan bahan alami seperti cuka apel atau air rebusan daun sirih untuk membilas area vagina. Kedua bahan alami ini memiliki sifat antibakteri dan antijamur yang dapat membantu mengatasi keputihan saat hamil.
Gunakan pakaian dalam yang nyaman
Keputihan saat hamil adalah hal yang umum dialami oleh ibu hamil. Hal ini terjadi karena perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan. Salah satu cara mengatasi keputihan saat hamil, adalah dengan menggunakan pakaian dalam yang nyaman dan tidak terlalu ketat. Pakaian dalam yang terlalu ketat dapat menyebabkan iritasi dan memperburuk keputihan. Selain itu, ibu hamil juga disarankan untuk menjaga kebersihan area kewanitaan dengan cara membersihkannya setidaknya dua kali sehari, menggunakan air hangat dan sabun ringan. Penggunaan bahan alami seperti cuka apel atau air kelapa muda juga dapat membantu mengurangi keputihan yang tidak diinginkan. Penting untuk diingat bahwa keputihan normal saat hamil adalah hal yang wajar, namun jika terjadi perubahan warna, bau yang tidak sedap, atau disertai dengan rasa gatal atau nyeri, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Terkini Lainnya
Keputihan Saat Hamil
Penyebab
1. Vaginosis Bakterialis
2. Infeksi Jamur
3. Streptococcus Grup B (SGB)
Cara Mengatasi
Minyak Kelapa
Daun Sirih
Hindari Pembersih Berparfum
Cuci tangan setiap saat
Bersihkan organ intim dengan cara yang tepat
Gunakan pakaian dalam yang nyaman
Keputihan
Keputihan Saat Hamil
Keputihan saat hamil muda
Penyebab Keputihan Saat Hamil
Cara Mengatasi Keputihan Saat Hamil
Hamil
Konten Menarik
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Amerika Serikat, Panama Melenggang ke Perempat Final
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Timnas Indonesia U-16
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia: Penghiburan Medali Perunggu
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Ini Penyebab Kekalahan Lawan Australia Menurut Pelatih
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah dan Kebobolan 5 Gol, Garuda Nusantara Gagal ke Final
Judi Online
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Pilkada 2024
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
KPU RI Resmi Terbitkan Peraturan Anyar soal Batasan Usia Kepala Daerah, Ini Isinya
Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Kaesang Maju Pilkada Jateng
Hasto PDIP: Coklit Ini Penting Dalam Menjamin Hak Konstitusional Warga
TOPIK POPULER
Live Streaming
Pencadangan Data Pasca Serangan Ransomeware, Kesiapan atau Keterlambatan?
Populer
15 Cara Download Foto di IG Kualitas Tinggi, Gampang Banget dan Gratis
Link Pendaftaran Beasiswa Unggulan 2024, Catat Syarat dan Tanggalnya
Ada Project Baru, Ini 6 Potret Terbaru Anya Geraldine yang Tampil Berponi
Mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo Dituntut 12 Tahun Penjara, Mengapa Ia Menolak?
Cara Memasak Sop Kepala Sapi, Pahami Cara yang Benar untuk Membersihkannya
7 Potret Natasha Wilona di Gala Premier Film Horor Janji Darah, Tampil Menawan
Melacak Hp Hilang dengan Email, Google dan WhatsApp, Mudah dan Cepat
Afif Maulana Siapa dan Mengapa Kasusnya Harus Dikawal? Pahami Kronologinya
6 Potret Ayu Ting Ting Sambut Orang Tua Pulang Haji, Penuh Haru Bahagia
5 Resep Semur Daging Sapi Berkuah yang Sedap dan Nikmat, Bikin Ketagihan
Euro 2024
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Dua Gol Merih Demiral Antar Turki Melaju ke Perempat Final Euro 2024
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Berita Terkini
Hijaukan Labuan Bajo, 18 Duta Besar Tanam Pohon Tabebuya di Bukit Parapuar
Dukung PSN Smelter Merah Putih Kolaka, Menteri ESDM Resmikan 2 Masjid
7 Komplikasi Kesehatan yang Sering Dialami Anak dengan Down Syndrome, Jangan Diabaikan
Dan Ashworth Beres, Manchester United Langsung Incar Mantan Petinggi Chelsea
Aksi Warga Muna Barat Jebak dan Tangkap Buaya Raksasa
Apa Itu Gestun? Ketahui Risiko dan Alasan Dilarang oleh Bank Indonesia
Cek Fakta: Klarifikasi Video 100 Anak Korban Perang Gaza Diselamatkan ke Hotel di Indonesia
Respons Ivan Gunawan Soal Ayu Ting Ting Batal Nikah dengan Muhammad Fardhana
Pendaftaran Beasiswa Kuliah untuk 1.000 Santri Dibuka, Ini Syarat dan Ketentuannya
Mengekor Wall Street, Bursa Asia Dibuka Cerah
Serunya Nutrilon Royal Science Camp di Singapura, Dukung Stimulasi Anak Melalui Pengenalan Science
Taksi Terbang Bakal Beroperasi di IKN, Kemenhub harap Tak Ganggu Lalu Lintas Pesawat
Jarang Tersorot, 6 Potret Suami Sus Rini Hadiri Kelulusan Anak Ini Curi Perhatian
PVMBG: Gunung Semeru Alami Peningkatan Erupsi dan Guguran Lava Sepekan Terakhir
Indonesia dan Australia Garap Transisi Energi Bareng, mulai Hidrogen hingga Mineral Kritis