, Jakarta - Mitos yang meyakini bahwa hujan meteor atau bintang jatuh memiliki kemampuan untuk mengabulkan permintaan adalah sebuah keyakinan yang telah berkembang selama berabad-abad. Asal usul mitos hujan meteor bisa mengabulkan permintaan dapat ditelusuri kembali hingga zaman Yunani Kuno.
Baca Juga
Tepatnya ketika seorang astronom terkemuka bernama Ptolemy disebut-sebut dalam catatan sejarah. Menurut pandangannya pada abad kedua, saat dewa-dewa merendahkan pandangan mereka ke arah Bumi, terbentuklah semacam portal antara langit dan bumi, yang membuat bintang-bintang terlihat seperti bintang jatuh.
Advertisement
Meskipun fenomena hujan meteor telah ada selama ribuan tahun, tidak ada dasar ilmiah yang mendukung klaim bahwa hujan meteor bisa mengabulkan permintaan manusia. Para ilmuwan menjelaskan hujan meteor sebenarnya adalah hasil dari partikel-partikel kecil yang masuk ke atmosfer Bumi dan terbakar karena gesekan dengan atmosfer.
Proses ini menghasilkan kilatan cahaya yang kita lihat sebagai meteor, tetapi tidak memiliki hubungan dengan kemampuan memenuhi permintaan. Berikut ulas penjelasan lengkap tentang mitos hujan meteor bisa mengabulkan permintaan, Jumat (11/8/2023).
Fenomena astronomi akan menghiasi langit sepanjang Desember. Mulai dari hujan meteor, konjungsi planet, hingga gerhana matahari cincin.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Meteor jatuh tidak bisa mengabulkan permintaan
![Indahnya Hujan Meteor Perseid di Taman Geologi Nasional Danxia Zhangye](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/wIlBPbb5GRIhTgh_58p9u25KEGQ=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3208879/original/035124500_1597379783-CjkinzN007004_20200814_CBPFN0A001.jpg)
Hujan meteor atau bintang jatuh telah menjadi bagian dari mitologi dan budaya populer selama berabad-abad. Banyak orang percaya bahwa melihat bintang jatuh dan mengeluarkan permintaan atau doa pada saat itu akan membuat permohonan mereka dikabulkan.
Akan tetapi, pandangan ini sebenarnya tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat dan lebih merupakan produk dari legenda dan kepercayaan yang berkembang sejak zaman kuno.
Menurut catatan sejarah yang dilansir dari Library of Congress, asal mula keyakinan bintang jatuh atau meteor jatuh bisa mengabulkan permintaan dapat ditelusuri kembali ke zaman Yunani Kuno. Seorang astronom bernama Ptolemy, yang hidup pada abad kedua, diyakini menjadi salah satu inisiatif awal dalam mempopulerkan pandangan bahwa bintang jatuh memiliki kemampuan untuk mengabulkan permintaan.
Ptolemy menggambarkan bahwa ketika dewa menurunkan pandangannya ke Bumi, tercipta suatu portal yang menghubungkan langit dan bumi. Melalui portal ini, bintang-bintang di langit bisa terlihat seperti bintang jatuh, dan pada saat itulah seseorang dapat memohon untuk permintaan mereka.
Meski begitu, pandangan ini tidak diterima dengan mudah oleh komunitas ilmiah dan skeptisisme terhadap klaim tersebut terus ada. Selama berabad-abad, ilmu pengetahuan dan observasi astronomi telah membantu manusia memahami fenomena hujan meteor dengan lebih baik. Meteor yang terlihat saat hujan meteor sebenarnya adalah partikel-partikel kecil yang masuk ke atmosfer Bumi dan terbakar karena gesekan dengan udara selama perjalanan mereka melintasi atmosfer. Ini menghasilkan cahaya yang terlihat dari permukaan Bumi dan dikenal sebagai "meteor."
Mengutip dari laman website resmi Edukasi Sains Antariksa dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dijelaskan bahwa hujan meteor terjadi ketika Bumi melewati orbit komet dan serpihan komet tersebut masuk ke atmosfer Bumi. Ketika meteoroid, atau serpihan-partikel kecil ini memasuki atmosfer, mereka menghasilkan cahaya yang terlihat dari permukaan Bumi sebagai meteor. Jika meteoroid cukup besar dan tidak habis terbakar selama perjalanan melalui atmosfer, mereka dapat mencapai permukaan Bumi dan dikenal sebagai meteorit.
Namun, penting untuk dipahami bahwa meteorit sebenarnya sangat jarang terlihat dan biasanya tidak dapat diamati dengan mata telanjang. Mereka seringkali terdeteksi menggunakan teleskop atau peralatan observasi lainnya. Ini sebagian besar disebabkan oleh ukuran dan karakteristik meteoroid yang mempengaruhi apakah mereka akan terbakar sepenuhnya dalam atmosfer atau mencapai permukaan.
Momen yang umumnya hanya bisa diamati melalui teleskop, dan kemunculannya sangat jarang inilah yang membuatnya memunculkan kepercayaan, bahwa bintang jatuh atau meteor jatuh memiliki kemampuan untuk mengabulkan permintaan.
Advertisement
Proses terjadinya meteor jatuh ke bumi
![Hujan Meteor Leonid](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/5Si6sgf0ekrlwZ-AsgQ2bHYgNyI=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2968277/original/081054600_1573795500-leonid.jpg)
Proses hujan meteor atau yang dikenal dengan bintang jatuh yang lansir dari berbagai sumber sebagai berikut:
1. Bumi berotasi melalui kumpulan partikel luar angkasa yang orbitnya sama dengan Bumi
Bumi berada dalam orbitnya mengelilingi Matahari, dan dalam perjalanannya, Bumi melintasi jalur partikel-partikel kecil yang tersebar di luar angkasa. Ini termasuk debu, serpihan komet, dan partikel lain yang berasal dari objek-objek di tata surya kita.
2. Partikel yang berjarak dekat dengan Bumi akan tertarik pada lapisan Bumi karena adanya gaya gravitasi yang cukup kuat
Gaya gravitasi yang dimiliki oleh Bumi dapat menarik partikel-partikel ini ke arahnya. Terutama jika partikel tersebut berada dalam orbit yang cukup dekat dengan Bumi, gaya gravitasi ini menjadi kuat dan memengaruhi pergerakan partikel tersebut.
3. Benda langit secara perlahan mulai menuju ke permukaan atmosfer
Partikel yang tertarik oleh gravitasi Bumi mulai mendekati permukaan atmosfer. Perjalanan ini seringkali dimulai dari jarak yang sangat jauh di luar angkasa.
4. Benda luar angkasa bergesekan dengan atmosfer Bumi
Saat partikel ini mendekati atmosfer, ia akan mengalami gesekan dengan lapisan luar atmosfer. Gesekan ini disebabkan oleh molekul-molekul gas dalam atmosfer yang bertabrakan dengan partikel tersebut. Ini adalah tahap yang penting karena gesekan ini yang akan menyebabkan partikel mulai memanas.
5. Benda langkasa tersebut meluncur hingga lapisan atmosfer, terjadi gesekan yang semakin kuat dan kecepatan bertambah
Proses masuk ke dalam atmosfer akan menghasilkan pemanasan yang sangat signifikan akibat gesekan. Karena partikel tersebut bergerak dengan kecepatan tinggi, energi kinetiknya berubah menjadi panas akibat gesekan dengan molekul-molekul atmosfer.
6. Pada saat memasuki langit Bumi, partikel ini telah terbakar menghasilkan cahaya. Selain itu, benda langkasa ini juga secara perlahan akan menguap hingga pecah
Suhu yang tinggi akibat gesekan dengan atmosfer menyebabkan partikel ini terbakar. Cahaya yang dihasilkan oleh pembakaran ini yang kita lihat sebagai "meteor". Suhu yang sangat tinggi juga dapat menyebabkan partikel ini menguap dan pecah menjadi potongan-potongan yang lebih kecil, dan dalam beberapa kasus, jika partikel ini cukup besar, pecahan yang masih tersisa mungkin sampai ke permukaan Bumi dan disebut meteorit.
Terkini Lainnya
LAPAN: Cahaya Hijau Dekat Gunung Merapi Diduga Terkait Hujan Meteor
Meteor adalah Meteoroid yang Jatuh ke Atmosfer Bumi, Begini Proses Terjadinya
Menyingkap Suro Bulan Sial, Mitos atau Fakta? Ini Pandangan Islam
Meteor jatuh tidak bisa mengabulkan permintaan
Proses terjadinya meteor jatuh ke bumi
1. Bumi berotasi melalui kumpulan partikel luar angkasa yang orbitnya sama dengan Bumi
2. Partikel yang berjarak dekat dengan Bumi akan tertarik pada lapisan Bumi karena adanya gaya gravitasi yang cukup kuat
3. Benda langit secara perlahan mulai menuju ke permukaan atmosfer
4. Benda luar angkasa bergesekan dengan atmosfer Bumi
5. Benda langkasa tersebut meluncur hingga lapisan atmosfer, terjadi gesekan yang semakin kuat dan kecepatan bertambah
6. Pada saat memasuki langit Bumi, partikel ini telah terbakar menghasilkan cahaya. Selain itu, benda langkasa ini juga secara perlahan akan menguap hingga pecah
hujan meteor bisa mengabulkan permintaan
apakah hujan meteor bisa mengabulkan permintaan
penyebab hujan meteor
hujan meteor
Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Brace Vinicius Junior Bawa Brasil Gulung Paraguay
Hasil Copa America 2024: Vinicius Junior Brace, Brasil Gilas Paraguay dan Jaga Asa ke Perempat Final
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Lumat Kosta Rika, Kolombia Makin Dekat dengan Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Paraguay vs Brasil, Sebentar Lagi Tanding di Vidio
Hasil Copa America 2024: Hajar Kosta Rika 3-0, Kolombia Selangkah Lagi ke Perempat Final
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Kamis 27 Juni Pukul 19.30 WIB: Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Bagaimana Hukum Bayar Uang Sekolah dari Judi Online, Bolehkah?
1.000 Anggota DPR dan DPRD Terseret Judi Online, Pemerintah Harus Apa?
Tangani 23 Kasus Judi Online, Polda Metro: Semua Bandar Ada di Luar Negeri
Judi Online Cari Mangsa, Literasi Digital Senjata Penangkalnya
Infografis PPATK Kuak 1.000 Orang di DPR dan DPRD Main Judi Online
Pilkada 2024
Punya Letak Strategis, Cabup Nina Agustina Yakin Indramayu Jadi Kawasan Industri Berkembang
Buka Mukerwil DPW PPP Kepri, Mardiono Sebut Akan Siapkan Calon Terbaik di Pilkada 2024
Aliansi Relawan Gibran Minta Presiden Terpilih Akomodir Anak Muda Masuk Kabinet Pemerintahan
Survei Pilkada Tana Tidung: Said Agil Unggul Tipis dari Petahana
Pengamat Nilai Program Pro Rakyat Sekda Majalengka Eman Suherman Bisa Raih Dukungan di Pilkada 2024
Jelang Pilkada Indramayu, Kelompok Petani Milenial Akui Kinerja Nina Agustina
TOPIK POPULER
Populer
Cara Cek Bantuan PKH-BPNT 2024 Secara Online, Bisa Lewat Ponsel
Hukum Menyimpan Daging Kurban Melewati Hari Tasyrik, Masih Boleh Disantap?
Rum Adalah Jenis Minuman Alkohol, Simak 9 Fakta Menariknya
7 Potret Nyeleneh yang Ditemukan di Bengkel Ini Absurd Banget
10 Cara Simpan Daging Kurban di Kulkas Agar Awet, Jangan Dicuci dengan Air
10 Penyebab Nomor HP Diblokir WhatsApp, Simak Cara Mengatasinya
6 Resep Kambing Kecap Empuk dan Tidak Prengus, Bisa jadi Lauk Favorit Keluarga
7 Potret Randy Pangalila Mundur dari Dunia Seni Bela Diri, Balik Fokus di Entertainment
Kumpulan Cara Lacak Paket JNT yang Mudah dan Cepat, Dijamin Akurat
Mengenal Stockholm Syndrome, Penyebab, Gejala, dan Cara Pengobatannya
Euro 2024
Manchester United Ternyata Sempat Pinang Bintang Muda Barcelona
Babak 16 Besar Euro 2024: Swiss Tak Gentar Hadapi Juara Bertahan
Prediksi Euro 2024 Jerman vs Denmark: Tim Panser Ogah Menanggung Malu
Prediksi Euro 2024 Swiss vs Italia: Tidak Mudah Singkirkan Juara Bertahan
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Berita Terkini
Zenless Zone Zero Rilis Global 4 Juli 2024: Dapatkan 100x Master Tape dari HoYoverse!
Tentang Tahlil, Apa Doa Sampai ke Mayit? Ini Penjelasan Gus Baha
Pengurus Pesantren di Lumajang Dilaporkan Polisi karena Nikahi Anak Dibawah Umur Tanpa Izin Orangtua
Pengacara SYL: Ada Green House di Pulau Seribu, Milik Pimpinan Parpol dari Uang Kementan
PAN Resmi Usung Waktum NasDem Ahmad Ali di Pilgub Sulteng 2024
Raffi Ahmad Jadi Saksi Pernikahan Karyawannya dan Kasih Kado Khusus, Penampilan Nagita Slavina Bikin Salah Fokus
10 Cara Simpan Daging Kurban di Kulkas Agar Awet, Jangan Dicuci dengan Air
Astra Financial Kantongi Laba Rp 2,1 Triliun Selama Kuartal I 2024
Mewujudkan Transisi Energi Bersih, Pertamina Geothermal Energy Gandeng Elnusa hingga PGAS Solution
Potensi Pasar Perumahan di Bogor Masih Tinggi, Pengembang Ini Bangun Hunian 15,7 Ha
9 Rekomendasi Drakor Tema Persahabatan, Cocok Ditonton di Waktu Senggang
Ma'ruf Amin Apresiasi Pengelolaan Limbah Terintegrasi di Pasuruan Industrial Estate Rembang
Manchester United Ternyata Sempat Pinang Bintang Muda Barcelona
Catat, 6 Rekomendasi Kuliner Nikmat di Ciamis