, Jakarta Penyebab terjadinya gerhana matahari yang merupakan fenomena alam ini mungkin masih belum diketahui oleh beberapa orang. Sebenarnya penyebab terjadinya gerhana matahari ini dikarenakan adanya posisi Bumi, Bulan, dan Matahari yang membentuk satu garis lurus.
Baca Juga
Begini Detik-Detik Gerhana Matahari Total di Langit Argentina, Bikin Merinding
VIDEO: Rangkaian Waktu Gerhana Matahari Cincin di Indonesia
Strawberry Full Moon hingga Gerhana Matahari Cincin, Ini 19 Fenomena Langit Juni 2020
Advertisement
Dan penyebab terjadinya gerhana matahari ini sebabkan ketika posisi bumi, bulan, dan matahari tersebut membentuk garis lurus, maka Bulan akan menutupi matahari. Posisi Bulan yang menutupi Matahari ini akan menyebabkan terhalangnya pandangan manusia terhadap Matahari.
Meskipun ukuran Matahari sebenarnya sangat besar, bahkan berukuran Matahari sekitar 1,2 juta kali dari besar Bumi. Namun, Matahari dan Bumi dipisahkan jarak sekitar 150 juta kilometer, dan karena jarak yang sangat jauh inilah Matahari terlihat kecil jika dilihat dari Bumi.
Sedangkan Bulan memiliki jarak yang lebih dekat dari Bumi. Itulah mengapa, manusia akan melihat Bulan ukurannya lebih besar dari Matahari. Dan wajar saja, ketika bulan berada di posisi tengah-tengah dari Bumi dan Matahari, maka akan menjadi penyebab terjadinya gerhana matahari
Mungkin Anda masih cukup bingung mengenai bagaimana lebih detailnya yang menjadi penyebab terjadinya gerhana matahari tersebut. Berikut ini telah merangkum penyebab terjadinya gerhana matahari tersebut, serta cara melihat gerhana matahari yang aman, Senin (15/6/2020).
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
1. Posisi Matahari, Bulan, dan Bumi satu garis lurus
Penyebab terjadinya gerhana matahari ini memang sempat dijelaskan di awal tadi, ketika posisi Bumi, Bulan, dan Matahari membentuk satu garis lurus, maka dapat menyebabkan gerhana Matahari. Meski ukuran dari Bulan jutaan kali lebih kecil dari Matahari, namun akibat posisi Bulan yang jaraknya lebih dekat ke Bumi, menyebabkan ilusi optik yang menyebabkan ukuran bulan akan telihat lebih besar dari Matahari jika dilihat dari Bumi.
Jadi wajar saja, ketika posisi Bula nada di tengah-tengah antara Bumi dan Matahari, maka akan menyebabkan Bulan layaknya sedang menutupi bentuk dari Matahari, dan akhirnya muncul fenomena alam yang disebut sebagai gerhana Matahari.
Advertisement
2. Revolusi Bumi Mengelilingi Matahari
Sudah sewajarnya jika Bumi melakukan gerakan revolusi untuk mengitari Matahari. Di sisi lain, Bulan yang merupakan satelit bagi Bumi, juga ikut bergerak untuk mengitari Bumi setiap harinya. Gerakan Bulan mengelilingi Bumi disebut sebagai revolusi Bulan. Dan, karena sama- sama berputar mengelilingi masing-masing targetnya, maka wajar saja jika ada kalanya posisi Bumi, Bulan, dan Matahari akan sejajar. Gerhana matahari yang terjadi juga tidak hanya terjadi di satu tempat dan sangat mungkin akan berganti-ganti.
3. Jarak Bumi dengan Matahari dan Bulan dengan Bumi
Sebenarnya gerhana Matahari dibagi menjadi beberapa jenis. Hal tersebut memang mengacu pada proses terjadinya gerhana Matahari tersebut. Lalu faktor lain yang juga menjadi penyebab terjadinya gerhana Matahari tergantung dari jarak dari Matahari dengan Bumi, serta jarak Bulan dengan Bumi, yang bisa berubah sewaktu-waktu. Umumnya, gerhana matahari dibedakan menjadi empat jenis, yaitu Gerhana Matahari Total, Gerhana Matahari Sebagian, Gerhana Matahari Cicin, dan Gerhana Matahari Hibrida.
Advertisement
Cara Melihat Gerhana Matahari yang Aman
Melihat gerhana Matahari secara langsung dengan mata telanjang dapat menyebabkan mata menjadi terganggu. Hal ini disebabkan sinar radiasi dari Matahari akan mudah sampai ke mata kita yang ada di Bumi. Dan apabila nekat untuk dilakukan untuk secara langsung melihat area fotosfer Matahari atau bagian cincin terang ketika gerhana Matahari, maka akan membahayakan dan dapat berakibat pada kerusakan permanen retina mata. Dan jika dilakukan terus menerus, maka akan menyebabkan kebutaan.
Oleh karena itu, di bawah ini ada beberapa cara aman untuk menikmati gerhana Matahari yang sedang terjadi, yaitu:
1. Menggunakan Kacamata Anti Radiasi
Cara ini terbilang cukup banyak dilakukan masyarakat ketika sedang terjadinya gerhana Matahari. Selain itu, untuk menemukan jenis kacamata anti radiasi ini juga sangat mudah dan murah.
2. Menggunakan Teleskop
Teleskop biasanya digunakan untuk melihat bintang di langit. Namun, teleskop ini juga terkadang digunakan untuk melihat gerhana Matahari. Akan tetapi diperlukan cara khusus agar tidak berbahaya bagi mata. Cara tersebut adalah dengan memantulkan cahaya dari teleskop ke sebuah bidang rata yang memiliki warna putih, contohnya seperti kertas atau papan tulis berwarna putih.
3. Melalui Siaran Media
Mungkin terdengar bercanda, namun sebenarnya ini adalah cara paling aman dan justru paling memberi gambaran jelas mengenai bentuk dari gerhana Matahari tersebut. Anda bisa menikmati gerhana Matahari tersebut melalui siaran televisi atau saat ini juga bisa memanfaatkan fitur ‘Live’ di YouTube yang mungkin saja sedang menayangkan fenomena alam ini.
Itulah tadi beberapa penyebab terjadinya gerhana Matahari, serta bagaimana cara yang aman untuk menikmati fenomena tersebut, mengingat gerhana Matahari memang jarang terjadi, dan jika Anda sempat melihatnya dan menikmati tiap momennya, maka akan menjadi pengalaman yang berkesan seumur hidup.
Terkini Lainnya
Begini Detik-Detik Gerhana Matahari Total di Langit Argentina, Bikin Merinding
VIDEO: Rangkaian Waktu Gerhana Matahari Cincin di Indonesia
Strawberry Full Moon hingga Gerhana Matahari Cincin, Ini 19 Fenomena Langit Juni 2020
1. Posisi Matahari, Bulan, dan Bumi satu garis lurus
2. Revolusi Bumi Mengelilingi Matahari
3. Jarak Bumi dengan Matahari dan Bulan dengan Bumi
Cara Melihat Gerhana Matahari yang Aman
1. Menggunakan Kacamata Anti Radiasi
2. Menggunakan Teleskop
3. Melalui Siaran Media
Gerhana Matahari
Penyebab Terjadinya Gerhana Matahari
Penyebab Gerhana Matahari
Konten Timeless
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Pertandingan 8 Besar Euro 2024
Terkesan Penampilannya di Euro 2024, Real Madrid Ingin Datangkan Rekan Setim Jude Bellingham
Top 3: Pola Makan Nabati Bisa Perlambat Perkembangan Kanker Prostat
Top 3 Berita Bola: Timnas Belanda Lolos ke Perempat Final Euro 2024, Ronald Koeman Malah Menyesal
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Prediksi Copa America 2024 Argentina vs Ekuador: Semuanya Memihak Tim Tango
Timnas Ekuador Siap Berjuang Mati-matian di Perempat Final Copa America 2024
Copa America 2024 Argentina Vs Ekuador: Tim Tanggo Didukung Rekor Apik
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
Survei Warna Research Center: Tingkat Elektabilitas Hendy Siswanto dan Faida Tinggi Jelang Pilkada Jember 2024
Respons Jokowi soal Kabar Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024, Benarkah Sodorkan ke Parpol?
Ridwan Kamil Dianggap Masih Kuat di Pilkada Jawa Barat, Bawa Untung Buat Golkar
TOPIK POPULER
Populer
6 Ciri-Ciri Weton Tulang Wangi yang Dikaitkan dengan Malam 1 Suro
5 Potret Artis Bakal Jadi Bridesmaid Pernikahan Aaliyah dan Thariq, Ada Mahalini
Sering Diremehkan Orang Lain? Hindari 8 Sikap Menyebalkan Ini
15 Aplikasi Belajar Mengetik 10 Jari untuk Pemula, Gampang Banget
Resep Daging Sapi Kuah Bening, Gurih, Segar, dan Mantap
5 Cara Cek Status BPJS Kesehatan Aktif atau Tidak Secara Online, Gampang Banget
7 Jenis Kartu Debit Mandiri, Ketahui Perbedaan Layanan dan Limitnya
6 Potret Benda Rusak Tapi Estetik Ini Bikin Salfok, Tak Terlihat Ada Kerusakan
6 Potret Dosma Hazenbosch di Lokasi Bidadari Surgamu, Diduga Cinlok dengan Rizky Nazar
Ketua KPU
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Jokowi Sebut Keppres Pemberhentian Hasyim Asy'ari dari Ketua KPU Masih Diproses
DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari, Jokowi Pastikan Pilkada 2024 Jujur dan Adil
Berita Terkini
Hujan Masih Bertahan di Tengah Musim Kemarau, BMKG Jelaskan Alasannya
Pasar Tablet Ramai Bikin Poco Tergiur Boyong Poco Pad ke Indonesia
Top 3: Upah Minimum UMP dan UMK Berbeda Bikin Penasaran
Ini Alasan KY Pantau Sidang Pra Peradilan Pegi Setiawan
Top 3 Islami: Kisah Karomah Mbah Kholil Bangkalan yang Bikin Takjub Gurunya, Doa Syaikh Abdul Qadir al-Jilani Bikin Iblis Terbakar
Asal-usul Pecel Lele, Makanan Favorit Naufal Hafidz Si Jenius dari ITB
Gunung Ibu Masih Terus Erupsi hingga Jumat Pagi 5 Juli 2024, Kolom Abu Capai 3.000 Meter
Cuaca Hari Ini Jumat 5 Juli 2024: Hujan Guyur Jabodetabek Siang Nanti
Kasus Korupsi BTS 4G, Mantan Komisaris Ini Divonis Hukuman 5 Tahun Penjara
Pertamina Klaim Bisa Produksi Biodiesel B100, Tapi Harganya Belum Murah
Respons BEI Terkait Saham Emiten Baru Banyak yang Loyo
Mengintip Pesona Sanghyang Heuleut, Wisata Alam Indah di Bandung Barat
Wali Kota Depok Sudah Serahkan Rancangan Perda Pertanggungjawaban APBD 2023
Perusahaan Kripto di AS Wajib Lapor Pajak pada 2026
Sudah Ditaksir Manchester United 2 Tahun, Bintang Euro 2024 Malah Lebih Tertarik Gabung Real Madrid