uefau17.com

Gejala Meningitis, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahannya dengan Hidup Sehat - Hot

, Jakarta Gejala meningitis perlu dikenali oleh setiap orang. Pasalnya, penyakit ini dapat menyerang segala kelompok usia dan bisa menyebabkan berbagai komplikasi jika tidak ditangani dengan segera. Bahkan, bila kondisi terus memburuk, penyakit ini dapat menyebabkan kematian. 

Meningitis disebut juga dengan radang selaput otak. Meningitis adalah peradangan pada meninges, yaitu tiga selaput yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang. Meningitis bisa terjadi ketika cairan di sekitar meninges terinfeksi. Infeksi virus dan bakteri adalah penyebab paling umum dari meningitis. 

Gejala meningitis agak sulit dikenali karena serupa dengan gejala flu, seperti demam dan sakit kepala. Selain itu, penyakit ini juga dapat memicu kejang dan kaku di leher. Kamu tentunya perlu mengenali gejala meningitis agar dapat segera menanganinya.

Berikut rangkum dari berbagai sumber, Kamis (12/1/2023) tentang gejala meningitis.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Gejala Meningitis

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, gejala meningitis kerap kali sulit dikenali gara-gara mirip dengan gejala flu. Gejala meningitis dapat berbeda-beda, tergantung tipe, usia, dan keparahan kondisi pasien. Gejala meningitis yang umumnya muncul pada penderita adalah:

- Demam tinggi

- Sakit kepala berat

- Mati rasa di area wajah

- Leher kaku

- Kejang

- Sensitif terhadap cahaya

- Sulit berkonsentrasi

- Tidur yang terlalu lelap

- Ruam

- Nafsu makan berkurang

- Sakit perut atau muntah

- Lebih sering mengantuk

- Tidak merasakan haus

Gejala meningitis tersebut tentunya perlu ebnar-benar diperhatikan. Sementara itu, pada bayi atau anak-anak di bawah 2 tahun biasanya terdapat beberapa gejala meningitis lain yang lebih spesifik, seperti adanya benjolan di bagian kepala dan bayi terus menangis. Ketika gejala meningitis ini muncul, pasien harus segera mendapatkan penanganan yang tepat.

3 dari 5 halaman

Penyebab Meningitis

Virus

Meningitis virus adalah jenis meningitis yang paling umum. Virus dalam kategori Enterovirus menyebabkan 85 persen kasus ini. Virus ini di antaranya adalah coxsackievirus A, coxsackievirus dan echovirus. Virus dalam kategori Enterovirus menyebabkan sekitar 10 hingga 15 juta infeksi per tahun, tetapi hanya sebagian kecil orang yang terinfeksi akan mengembangkan meningitis. Virus lain dapat menyebabkan meningitis di antaranya Virus West Nile, influensa, penyakit gondok, HIV, campak, virus herpes, Coltivirus (menyebabkan demam kutu Colorado).

Meningitis virus biasanya hilang tanpa pengobatan. Namun, beberapa penyebab memang perlu diobati. Meningitis virus bisa menular melalui kontak langsung dengan cairan tubuh, termasuk lendir, kotoran, dan air liur. Tetesan cairan yang terinfeksi dapat disebarkan dan dibagikan dengan bersin dan batuk. Kamu tidak harus bersentuhan langsung dengan orang yang terinfeksi untuk mendapatkan infeksi ini.

Bakteri

Meningitis bakteri menular dan disebabkan oleh infeksi dari bakteri tertentu. Meningitis ini fatal jika tidak dirawat, antara 5 hingga 40 persen anak-anak dan 20 hingga 50 persen orang dewasa dengan kondisi ini meninggal. Jenis bakteri yang paling umum yang penyebab meningitis bakteri adalah Streptococcus pneumoniae, yang biasanya ditemukan di saluran pernapasan, sinus, dan rongga hidung dan dapat menyebabkan apa yang disebut "pneumokokus meningitis".

Selain itu, ada pula Neisseria meningitidis, yang menyebar melalui air liur dan cairan pernapasan lainnya dan menyebabkan apa yang disebut "meningitis meningokokus". Bakteri lainnya yaitu Haemophilus influenza, yang dapat menyebabkan tidak hanya meningitis tetapi juga infeksi darah, radang tenggorokan, selulitis, dan radang sendi menular. Listeria monocytogenes, yang merupakan bakteri bawaan makanan. Terakhir, Staphylococcus aureus, yang biasanya ditemukan pada kulit dan saluran pernapasan, dan menyebabkan “meningitis stafilokokus”.

Jamur

Meningitis jamur adalah jenis meningitis yang langka. Penyebab meningitis ini adalah jamur yang menginfeksi tubuh dan kemudian menyebar dari aliran darah ke otak atau sumsum tulang belakang. Orang dengan sistem kekebalan yang lemah lebih cenderung mengembangkan meningitis jamur. Ini termasuk orang dengan kanker atau HIV.

Jamur yang paling umum terkait dengan meningitis jamur meliputi Cryptococcus yang dihirup dari tanah atau tanah yang terkontaminasi oleh kotoran burung, Blastomyces, jenis jamur lain yang ditemukan di tanah, terutama di Amerika Serikat bagian Barat Daya, Histoplasma, yang ditemukan di lingkungan yang sangat terkontaminasi oleh kelelawar dan kotoran burung, terutama di negara-negara Midwestern dekat Sungai Ohio dan Mississippi, serta Coccidioides, yang ditemukan di tanah di daerah tertentu di AS Barat Daya dan Amerika Selatan dan Tengah.

Parasit

Biasanya meningitis parasit ini disebabkan oleh parasit yang ditemukan di tanah, tinja, dan pada beberapa hewan dan makanan, seperti siput, ikan mentah, unggas, atau produk. Meningitis parasit tidak ditularkan dari orang ke orang. Sebaliknya, parasit ini menginfeksi binatang atau bersembunyi di makanan yang kemudian dimakan manusia. Jika parasit atau telur parasit menular ketika dicerna, infeksi dapat terjadi.

Satu jenis meningitis parasit yang sangat langka, meningitis amebic, adalah jenis infeksi yang mengancam jiwa. Jenis ini disebabkan ketika salah satu dari beberapa jenis ameba memasuki tubuh melalui hidung saat berenang di danau, sungai, atau kolam yang terkontaminasi. Parasit dapat menghancurkan jaringan otak dan pada akhirnya dapat menyebabkan halusinasi, kejang, dan gejala serius lainnya. Spesies yang paling dikenal adalah Naegleria fowleri.

4 dari 5 halaman

Faktor Penyebab dan Pengobatan Meningitis

Faktor Penyebab Meningitis

Selain itu, terdapat beberapa faktor penyebab meningitis, seperti:

- Usia. Umumnya, meningitis virus muncul pada anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun, dan meningitis bakteri muncul pada anak-anak yang berusia di bawah 20 tahun.

- Kehamilan. Kehamilan meningkatkan potensi meningitis yang disebabkan oleh bakteri Listeria. Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi pada ibu hamil berupa keguguran.

- Tinggal dalam lingkungan yang ramai, seperti siswa yang tinggal di asrama.

- Melewati jadwal vaksinasi. Risiko akan meningkat apabila pasien melewati jadwal vaksinasi yang telah dianjurkan dokter.

Pengobatan Meningitis

Pengobatan meningitis tergantung pada jenis meningitis yang dialami. Meningitis bakteri membutuhkan pengobatan dengan antibiotik. Dokter mungkin akan memberi antibiotik umum, bahkan sebelum menemukan bakteri yang menyebabkan penyakit ini. Penderita meningitis mungkin juga mendapatkan kortikosteroid untuk meredakan peradangan, ketika dokter telah menemukan bakteri dan memberikan obat yang lebih spesifik.

Meningitis virus biasanya hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan. Dokter mungkin akan meminta pasien untuk tetap di tempat tidur, lebih banyak minum, dan minum obat pereda nyeri jika merasakan demam atau sakit. Jika virus seperti herpes atau influenza yang menyebabkan meningitis, dokter mungkin akan merekomendasikan minum obat antivirus.

5 dari 5 halaman

Pencegahan Meningitis

Pencegahan meningitis dilakukan dengan mengurangi kemungkinan penyebaran infeksi dan menjalankan pola hidup sehat. Berikut beberapa upaya pola hidup sehat yang dapat dilakukan dalam pencegahan meningitis:

- Istirahat yang cukup

- Cuci tangan tiap kali beraktivitas

- Rutin berolahraga

- Menghindari asap rokok

- Jaga jarak dengan orang yang terinfeksi

- Jangan berbagi makanan atau barang pribadi

- Gunakan masker

- Pilih makanan yang telah dipasteurisasi

Selain itu, pencegahan meningitis juga dapat dilakukan dengan pemberian vaksinasi atau imunisasi. Pemberian vaksin bertujuan agar melindungi pasien dari penyebab seperti bakteri atau virus. Beberapa vaksin yang digunakan untuk mencegah meningitis meliputi Vaksin pneumococcal, Vaksin Hib, Vaksin MenC, Vaksin MMR, Vaksin ACWY, dan Vaksin meningitis B. Pemberian vaksin harus disesuaikan dengan umur pasien. Tentunya pemberian vaksin ini harus dikonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat