, Jakarta Jika Anda pernah mengalami kondisi ketika tiba-tiba tidak bisa bergerak atau bicara ketika tidur atau bangun tidur, berarti Anda mengalami kondisi yang disebut dengan sleep paralysis atau banyak juga masyarakatnya yang menyebut kondisi tersebut sebagai 'ketindihan'. Nama 'ketindihan' di Indonesia berasal dari penyebab sleep paralysis yang dikaitkan dengan penyebab mistis.
Kondisi sleep paralysis merupakan kondisi yang ditandai dengan hilangnya kontrol otot secara singkat yang dikenal dengan atonia. Selain itu, seseorang juga sering mengalami halusinasi selama sleep paralysis. Transisi tubuh ke atau dari tidur gerakan mata cepat atau rapid eye movement (REM) tidak sinkron dengan otak. Kesadaran kita mungkin terjaga, tetapi tubuh tetap dalam kondisi kelumpuhan tidur.
Baca Juga
Sleep paralysis atau kelumpuhan tidur dialami oleh banyak orang. Dilansir dari Insider, menurut Gonzalo Laje, MD, direktur Washington Behavioral Medicine Associates di Chevy Chase, Maryland, sebanyak 8% orang di Amerika Serikat akan mengalami sleep paralysis setidaknya sekali seumur hidup. Selain itu, kondisi tersebut memang mengerikan, tetapi tidak berbahaya dan biasanya berlangsung hanya dalam beberapa menit. Penyebab sleep paralysis yang paling umum adalah narkolepsi, tetapi ada pula yang mengaitkan penyebab sleep paralysis dengan kebudayaan atau kepercayaan tertentu. Oleh karena itu, liputan6 rangkum dari berbagai sumber tentang penyebab dan gejala sleep paralysis dalam sudut pandang medis, pada Senin (26/9/22) :
Advertisement
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Penyebab dan Jenis Sleep Paralysis
Dilansir dari penelitian dengan judul “ A systematic review of variables associated with sleep paralysis” oleh Dan Denis dkk, menyebutkan ada dua istilah untuk sleep paralysis, yaitu :
1. Kelumpuhan Tidur Terisolasi ( Isolated Sleep Paralysis)
Merupakan kondisi kelumpuhan tidur yang tidak terkait dengan narkolepsi sebagai penyebabnya. Gangguan neurologis yang mencegah otak mengendalikan terjaga dengan benar dan tidak jarang menyebabkan sleep paralysis.
2. Kelumpuhan Tidur Berulang (Recurrent sleep paralysis)
Termasuk beberapa kondisi sleep paralysis yang terjadi secara berulang dari waktu ke waktu.
Beberapa penyebab sleep paralysis, adalah sebagai berikut :
1. Narkolepsi
Narkolepsi merupakan faktor risiko yang mungkin menjadi penyebab sleep paralysis. Narkolepsi merupakan kondisi jangka panjang yang dapat menyebabkan seseorang tiba-tiba tertidur. Narkolepsi ditandai dengan kantuk di siang hari yang berlebihan, katapleksi (kehilangan tonus otot yang tiba-tiba, singkat, bilateral sebagai respons terhadap emosi yang kuat, seperti tertawa atau marah) dan pola tidur yang terganggu. Sehingga mengobati kondisi ini juga dapat mengurangi frekuensi episode sleep paralysis.
2. Apnea Tidur
Sleep Foundation menyebutkan bahwa dalah suatu penelitian oleh Sun Wung Hsieh dkk dari Kaohsiung Medical University Hospital menyebutkan bahwa tingkat sleep paralysis yang lebih tinggi, sekitar 38% dialami oleh orang-orang yang memiliki gangguan apnea tidur obstruktif atau Obstrictive Sleep Apnea (OSA). OSA merupakan gangguan tidur dari penyimpangan berulang dalam pernapasannya.
3. Kram Kaki
Penelitian menemukan bahwa orang yang mengalami kram kaki di malam hari juga rentan mengalami sleep paralysis.
4. Insomnia
Penyebab sleep paralysis selanjutnya adalah insomnia. Salah satu gejala insomnia yang menjadi faktor risiko penyebab sleep paralysis adalah dengan mengalami kesulitan tidur dan kantuk yang berlebihan di siang hari.
Advertisement
Penyebab Sleep Paralysis
5. Pola Tidur yang Tidak Teratur
Penyebab sleep paralysis yang berkaitan dengan terganggunya pola tidur dapat disebabkan karena ritme sirkadiannya tidak selaras dengan siklus siang-malam tempat atau lokal mereka. Kondisi ini biasanya dapat terjadi ketika jet lag, dan mungkin bagi mereka yang merupakan pekerja shift. Hal tersebut memungkinkan mereka berisiko lebih dapat mengalami sleep paralysis.
6. Gangguan Kecemasan
Gangguan kecempasan juga menjadi salah satu faktor risiko penyebab sleep paralysis. Kondisi kesehatan tertentu telah menunjukkan hubungannya dengan kelumpuhan tidur, salah satunya adalah kecemasan, termasuk juga gangguan panik.
7. Gangguan Stress Pasca Trauma atau PTSD
Riwayat pelecehan seksual semasa kanak-kanak secara signifikan terkait dengan sleep paralysis. Selain itu seseorang yang juga mengalami, tinggkat stress, kelelahan dan trauma yang tinggi, baik karena trauma tekanan fisik dan emosional lainnya juga erat hubungannya sebagai penyebab sleep paralysis.
8. Riwayat Keluarga
Risiko yang lebih tinggi mengalami sleep paralysis dimiliki oleh orang yang mempunyai riwayat keluarga kelumpuhan tidur. Akan tetapi tidak ada dasar genetik spesifik yang telah diidentifikasi.
9. Melamun
Penelitian oleh Dan Denis dan Giulia dengan judul “ Terror and bliss? Commonalities and distinctions between sleep paralysis, lucid dreaming, and their associations with waking life experiences” menunjukkan bahwa orang yang memperlihatkan sifat-sifat imajinatif dan disosiasi dari lingkungan sekitar mereka, seperti dengan melamum akan lebih mungkin mengalami sleep paralysis.
7. Konsumsi Alkohol
8. Posisi Tidur
Verywellhealth menyebutkan bahwa tidak sedikit orang dengan sleep paralysis menyebutkan bahwa hal tersebut terjadi ketika mereka tidur dengan posisi telentang. Sedangkan orang lebih jarang mengalami kelumpuhan tidur ketika tidur tengkurap atau menyamping.
9. Efek penggunaan obat-obat tertentu, seperti ADHD
10. Penyalahgunaan zat
Tanda dan Gejala Sleep Paralysis
Gejala utama dari sleep paralysis adalah tidak mampu menggerakkan tubuh ketika tertidur atau bangun. Akan tetapi, terdapat beberapa tanda dan gejala lainnya, seperti :
1. Tidak dapat berbicara selama episode sleep paralysis
2. Mengalami halusinasi yang bahkan sangat menakutkan
Dalam penelitian yang berjudul ”Relationships between sleep paralysis and sleep quality: current insights” oleh Dan Denis, sekitar 75% episode kelumpuhan tidur biasanya diikuti dengan berbagai halusinas. Halusinasi tersebut terdapat tiga kategori. Pertama halusinasi penyusup, yang terdiri dari rasa kehadiran jahat di dalam ruangan, bersama dengan halusinasi multisensori yang jelas dari penyusup kamar tidur. Kedua adalah halusinasi incubus yang menggambarkan rasa tekanan pada dada, sering disertai dengan sensasi tersedak atau mati lemas. Kedua kategori tersebut biasanya terjadi bersamaan. Ketiga, halusinasi vestibular-motorik (V-M) yang melibatkan perasaan ilusi gerakan, perasaan di luar tubuh, dan autoskopi di luar tubuh.
3. Berkeringat
4. Sakit kepala dan nyeri otot
5. Dilanda rasa takut
6. Panik
7. Tidak berdaya
8. Sekitar tenggorokan terasa kencang
Advertisement
Cara Mengobati dan Mencegah Sleep Paralysis
Setelah mengetahui penyebab sleep paralysis dan gejalanya, maka selanjutnya penting bagi Anda mengetahui beberapa informasi untuk mengobati sleep paralysis. Insider menyebutkan bahwa tidak ada obat pasti untuk kelumpuhan tidur, tetapi jika seseorang mengalaminya maka dapat mencoba mengatasinya dengan mengurangi faktor risiko penyebabnya. Pertama, mungkin Anda dapat berkonsultasi dengan dokter jika penyebab sleep paralysis terkait dengan nerkolepsi, sleep apnea dsb. Akan tetapi, karena sleep paralysis terkait dengan tidur maka dengan tidur yang sehat atau meningkatkan kualitas tidur mungkin dapat mencegah atau mengurangi risiko penyebab terjadinya sleep paralysis adalah sebagai berikut :
1. Tidur dengan jadwal yang sama setiap hari, termasuk bangun dam tidur bahkan ketika akhir pekan
2. Menjaga rutinitas sebelum tidur yang dapat membantu tidur nyaman
3. Tidur dengan kasur dan bantal terbaik untuk kebutuhan Anda
4. Mengurangi asupan alkohol dan kafein, terutama di malam hari.
5. Menyingkirkan perangkat elektronik, seperti ponsel misalnya setengah jam sebelum tidur
6. Menciptakan lingkungan atau suasana tidur yang tenang, nyaman dan gelap sedang
7. Tidak makan malam yang berat atau makan dalam waktu dua jam setelah tidur
8. Berolahraga secara teratur, terutama di awal hari
Nah, demikian pembahasan tentang penyebab, gejala, cara pengobatan dan pencegahan sleep paralysis. Terlepas dari penyebab lain yang mungkin dikaitkan dengan budaya atau kepercayaan, artikel ini membahas rangkaian informasi dari sudut padang medis atau kesehatan.
Penulis : Friska Nur Cahyani
Terkini Lainnya
Apa Itu Ketindihan? Berikut Penjelasannya dari Sisi Medis dan Cara Mengatasinya
Penyebab Ketindihan Saat Tidur dan Cara Mengatasinya
Penyebab dan Jenis Sleep Paralysis
1. Kelumpuhan Tidur Terisolasi ( Isolated Sleep Paralysis)
2. Kelumpuhan Tidur Berulang (Recurrent sleep paralysis)
1. Narkolepsi
2. Apnea Tidur
3. Kram Kaki
4. Insomnia
Penyebab Sleep Paralysis
5. Pola Tidur yang Tidak Teratur
6. Gangguan Kecemasan
7. Gangguan Stress Pasca Trauma atau PTSD
8. Riwayat Keluarga
9. Melamun
7. Konsumsi Alkohol
8. Posisi Tidur
9. Efek penggunaan obat-obat tertentu, seperti ADHD
10. Penyalahgunaan zat
Tanda dan Gejala Sleep Paralysis
1. Tidak dapat berbicara selama episode sleep paralysis
2. Mengalami halusinasi yang bahkan sangat menakutkan
3. Berkeringat
4. Sakit kepala dan nyeri otot
5. Dilanda rasa takut
6. Panik
7. Tidak berdaya
8. Sekitar tenggorokan terasa kencang
Cara Mengobati dan Mencegah Sleep Paralysis
Penulis : Friska Nur Cahyani
Sleep Paralysis
Kelumpuhan Tidur
penyebab sleep paralysis
penyebab kelumpuhan tidur
Ketindihan
Tindihan
Ketindihan Mahluk Halus
Cara Mengatasi Ketindihan saat Tidur
Rekomendasi
Penyebab Ketindihan Saat Tidur dan Cara Mengatasinya
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Survei TBRC: Jelang Pilkada 2024 Kabupaten Yalimo Papua, Nama Bupati Petahana Unggul
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
Pilkada Sulteng 2024, PKS Beri Surat Rekomendasi untuk Pasangan Anwar-Reny
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
TOPIK POPULER
Populer
7 Potret Nagita Slavina Kembali Lepas Hijab Sepulang Haji, Sibuk Momong Lily
Ngeri, Pria Ini Alami Gangguan Penglihatan Usai Disengat Lebah di Bola Mata
Kapan Gaji Ke 13 Cair? Ini Rinciannya
Daftar Wakil Presiden Soeharto Selama 3 Dekade, Simak Masa Jabatannya
7 Potret Salshabilla Adriani dan Ibrahim Risyad Disebut Bakal Menikah, Sebar Undangan
Cara Masak Bumbu Racik Rendang yang Enak dan Sedap, Cita Rasa Tetap Autentik
6 Potret Desain Bangunan Sekolah di Luar Ekspektasi, Bikin Murid Baru Terkesan
7 Potret Richard Kyle dan Pacar Bulenya yang Romantis, Bak Pasangan Hollywood
12 Cara Membuat Daging Kambing Empuk dan Tidak Bau, Wajib Dicoba
Upaya Wisata Taiwan Ramah Muslim, Ada Musala dan Pojok Produk Makanan Halal
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Permalukan Jerman, Spanyol Raih Tiket Semifinal Euro 2024
Euro 2024: Pengakuan Jujur Pelatih Jerman dan Ungkapan Sedih Toni Kroos Usai Akhiri Karier dengan Kecewa
Euro 2024: Komentar 2 Pahlawan Spanyol Mikel Merino dan Dani Olmo Usai Singkirkan Jerman di Perempat Final
Hasil Euro 2024: Dramatis, Prancis Singkirkan Portugal 5-3 Lewat Adu Penalti
Berita Terkini
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Tesla Masuk Mobil Resmi Pemerintah China?
Menikmati Keindahan dan Kedamaian di Trinity St. Sergius Lavra, Biara Kristen Ortodoks Utama Rusia
Restoran Korea Hidden Gem di Jakarta, Ketika Resep Warisan Keluarga Berpadu Nuansa Premium
Olimpiade 2024 Bakal Penuh Kejutan Sejak Upacara Pembukaan
Ada Kereta Cepat Whoosh, Kunjungan Wisatawan ke Jabar Melesat
Disebut Baby Face, Ini 7 Potret Putri Titian saat Asuh 2 Anak
Review Film Daddio: Adu Akting Dakota Johnson Vs Sean Penn, Bahas Kehilangan, Cinta dan Selingkuhan
Sanksi Pemecatan Mengintai Prajurit TNI yang Terlibat Judi Online
Maling Beraksi Siang Bolong, Gondol Perhiasan Warga Senilai Rp36 Juta di Depok
Top 3: Aturan Pembatasan Kendaraan Pribadi di Jakarta Rampung Tahun Ini
Top 3 Islami: Amalan Jumat agar Cepat Kaya dari Abah Guru Sekumpul, Ayu Ting Ting Batal Nikah dan Hukumnya dalam Islam
Permalukan Jerman, Spanyol Raih Tiket Semifinal Euro 2024
Cuaca Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024: Langit Pagi hingga Siang Jabodetabek Diprediksi Hujan