, Jakarta Memahami gempa bumi adalah peristiwa alam dari dalam bumi. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan gempa bumi adalah guncangan atau gerakan (bumi).
“Dalam ilmu Geografi, gempa bumi adalah peristiwa alam berupa getaran atau gerakan bergelombang pada kulit bumi yang ditimbulkan oleh tenaga asal dalam,” dijelaskan.
Lalu apa penyebab terjadinya gempa bumi tektonik itu?
Advertisement
Baca Juga
Badan Nasional Penanggulangan Bencana Banda Aceh menjelaskan penyebab terjadinya gempa bumi tektonik adalah pergeseran lapisan kulit bumi akibat lepasnya energi di zone penunjaman.
“Gempa bumi tektonik memiliki kekuatan yang cukup dahsyat. Contohnya gempa Aceh, Bengkulu, Pangandaran,” dijelaskan.
Agar lebih memahami, berikut ulas lebih mendalam penyebab terjadinya gempa bumi tektonik dan cara menghadapinya, Kamis (19/5/2022).
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Penyebab Terjadinya Gempa Bumi Tektonik
Memahami penyebab terjadinya gempa bumi tektonik adalah berhubungan dengan pergerakan lempeng tektonik. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjelaskan penyebab terjadinya gempa bumi tektonik adalah gempa pengaruh proses pengumpulan energi sebelum terjadinya pelepasan energi.
“Gempa bumi biasanya disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik dan terjadi di sekitar batas lempeng tektonik,” dijelaskan.
Penyebab terjadinya gempa bumi tektonik adalah pergerakan yang terlalu besar. Bumi tempat tinggal manusia memang tempat yang padat, tetapi selalu bergerak, dan inilah yang menjadi salah satu faktor penyebab gempa bumi tektonik. Penyebab terjadinya gempa bumi tektonik adalah ketika ada tekanan karena pergerakan sudah terlalu besar sehingga tidak bisa ditahan oleh lempeng tektonik.
Dijelaskan pula ada tiga tipe sesar atau lempeng bumi yang pergerakannya bisa menjadi penyebab terjadinya gempa bumi tektonik. Apa saja sesar penyebab terjadinya gempa bumi tektonik tersebut?
1. Penyebab Terjadinya Gempa Bumi Tektonik adalah Sesar Naik
Jika blok atas naik lebih tinggi dari blok kaki karena adanya gaya tekan yang terjadi pada kedua blok.
2. Penyebab Terjadinya Gempa Bumi Tektonik adalah Sesar Turun
Jika blok atas turun lebih rendah dari blok kaki karena adanya gaya tarikan terjadi pada kedua blok tersebut
3. Penyebab Terjadinya Gempa Bumi Tektonik adalah Sesar Mendatar
Jika kedua blok sesar bergerak mendatar satu sama lain.
Advertisement
Penyebab Terjadinya Gempa Bumi Lainnya
1. Pergerakan Magma Gunung Berapi
Penyebab terjadinya gempa bumi adalah pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa Bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi.
2. Tumbukan
Penyebab terjadinya gempa bumi adalah tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke bumi. Jenis gempa Bumi ini jarang terjadi.
3. Runtuhan
Penyebab terjadinya gempa bumi adalah runtuhan. Gempa bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan. Gempa bumi ini juga jarang terjadi dan bersifat lokal.
4. Penumpukan Massa Air yang Sangat Besar
Penyebab terjadinya gempa bumi adalah penumpukan massa air yang sangat besar. Beberapa gempa bumi terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika.
Walaupun hal ini cukup jarang terjadi. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam Bumi (contoh, pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas Bumi dan di Rocky Mountain Arsenal).
5. Gelombang Longitudinal dan Transversal
Penyebab terjadinya gempa bumi adalah gelombang longitudinal dan transversal. Gelombang primer (gelombang lungituudinal) adalah gelombang atau getaran yang merambat di tubuh bumi dengan kecepatan antara 7–14 km/detik. Getaran ini berasal dari hiposentrum.
Gelombang sekunder (gelombang transversal) adalah gelombang atau getaran yang merambat, seperti gelombang primer dengan kecepatan yang sudah berkurang,yakni 4–7 km/detik. Gelombang sekunder tidak dapat merambat melalui lapisan cair.
6. Bahan Peledak
Penyebab terjadinya gempa bumi adalah peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Penyebab gempa bumi yang dipengaruhi oleh manusia seperti ini disebut juga seismisitas terinduksi.
Cara Menghadapi Terjadinya Gempa Bumi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana Semarang dalam keterangan tertulisnya menjelaskan cara menghadapi terjadinya gempa bumi yang benar. Bagaimana saja?
1. Rumah
Jika gempa bumi terjadi saat kamu sedang di rumah, masuklah ke bawah meja untuk melindungi tubuh dari jatuhan benda-benda. Jika tidak memiliki meja, lindungi kepala dengan bantal. Jika sedang menyalakan kompor,maka matikan segera untuk mencegah terjadinya kebakaran.
2. Sekolah
Berlindunglah di bawah kolong meja, jika gempa mereda keluarlah berurutan, cari tempat lapang, jangan berdiri dekat gedung, tiang dan pohon.
3. Luar Rumah
Di daerah perkantoran atau kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnya kaca-kaca dan papan-papan reklame.
4. Gedung, Mall, Bioskop, dan Lantai Dasar Mall
Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari petugas atau satpam.
5. Lift
Jangan menggunakan lift saat terjadi gempabumi atau kebakaran. Jika terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia.
6. Mobil
Saat terjadi gempabumi besar jauhi persimpangan, pinggirkan mobil di kiri jalan dan berhentilah. Hentikan mobil di tempat terbuka. Jika harus mengungsi maka keluarlah dengan segera dari mobil.
Terkini Lainnya
Penyebab Gempa Magnitudo 5,4 yang Guncang Sukabumi
Gempa Bumi adalah Bencana Alam, Kenali Penyebab dan Tanggap Menghadapinya
4 Penyebab Gempa Bumi, Jenis, dan Cara Menghadapinya yang Tepat
Penyebab Terjadinya Gempa Bumi Tektonik
Penyebab Terjadinya Gempa Bumi Lainnya
Cara Menghadapi Terjadinya Gempa Bumi
Gempa
Penyebab Terjadinya Gempa Bumi Tektonik
Penyebab Terjadinya Gempa Bumi
Gempa Tektonik adalah
Cara Menghadapi Gempa Bumi
Berita Terkini
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Brace Vinicius Junior Bawa Brasil Gulung Paraguay
Hasil Copa America 2024: Vinicius Junior Brace, Brasil Gilas Paraguay dan Jaga Asa ke Perempat Final
Hasil Copa America 2024: Lumat Kosta Rika, Kolombia Makin Dekat dengan Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Paraguay vs Brasil, Sebentar Lagi Tanding di Vidio
Hasil Copa America 2024: Hajar Kosta Rika 3-0, Kolombia Selangkah Lagi ke Perempat Final
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Kamis 27 Juni Pukul 19.30 WIB: Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Pakar Sebut Generasi Muda Lebih Rentan Jadi Korban Judi Online
5 Negara dengan Transaksi Judi Online Terbesar, Indonesia Termasuk?
Kejati Jabar Dapat Instruksi Khusus Jaksa Agung soal Pemberantasan Judi Online
Bagaimana Hukum Bayar Uang Sekolah dari Judi Online, Bolehkah?
1.000 Anggota DPR dan DPRD Terseret Judi Online, Pemerintah Harus Apa?
Pilkada 2024
Jelang Pilkada 2024, Bawaslu RI Ingatkan Cianjur Masuk Kategori Rawan Tinggi
Rakernas PAN, Ketum Zulhas Serahkan SK Pilkada 2024 dan Tetapkan Jadwal Kongres
Punya Letak Strategis, Cabup Nina Agustina Yakin Indramayu Jadi Kawasan Industri Berkembang
Buka Mukerwil DPW PPP Kepri, Mardiono Sebut Akan Siapkan Calon Terbaik di Pilkada 2024
Aliansi Relawan Gibran Minta Presiden Terpilih Akomodir Anak Muda Masuk Kabinet Pemerintahan
Survei Pilkada Tana Tidung: Said Agil Unggul Tipis dari Petahana
TOPIK POPULER
Populer
7 Potret Nyeleneh yang Ditemukan di Bengkel Ini Absurd Banget
Profil Vivi Novika, Pegiat E-Sport yang Pernah Diselingkuhi Alfeandra Dewangga
Cara Cek NIK Sudah Jadi NPWP Secara Online, Begini Langkah-Langkahnya
Kumpulan Cara Lacak Paket JNT yang Mudah dan Cepat, Dijamin Akurat
6 Potret Tasyakuran 7 Bulanan Istri Angga Wijaya, Kenakan Busana NTB
10 Potret Gritte Agatha dan Suami Umumkan Kehamilan Pertama, Penuh Haru
Hukum Menyimpan Daging Kurban Melewati Hari Tasyrik, Masih Boleh Disantap?
7 Potret Melly Lee Tampilkan Dangdut di Korea Selatan, Penuh Kebanggan
6 Potret Ayu Ting Ting Sibuk Kerja di Tengah Kabar Hubungannya dengan Fardhana
Euro 2024
Manchester United Kepincut Bintang Euro 2024 Asal Turki, Bisa Jadi Pengganti Antony di Old Trafford
Asa Jerman Jaga Kans Juara di Euro 2024
Euro 2024: UEFA Sudah Ambil Keputusan Tegas pada Wasit Kontroversial yang Gagalkan Gol Belanda
Timnas Italia Enggan Remehkan Swiss di Babak 16 Besar Euro 2024
Manchester United Ternyata Sempat Pinang Bintang Muda Barcelona
Babak 16 Besar Euro 2024: Swiss Tak Gentar Hadapi Juara Bertahan
Berita Terkini
10 Potret Gritte Agatha dan Suami Umumkan Kehamilan Pertama, Penuh Haru
Deretan 10 Saham Top Gainers-Losers pada 24-28 Juni 2024
Sederet Bahasa Daerah dari Indonesia Ditambahkan ke Google Translate, Batak Karo sampai Madura
Lupa Bayar Pajak Daerah? Siap-Siap Kena Sanksi
Penimbangan Serentak Bisa Potret Angka Stunting Secara Lebih Nyata, Hasilnya Keluar Bulan Depan
Jelang Pilkada 2024, Bawaslu RI Ingatkan Cianjur Masuk Kategori Rawan Tinggi
Debat Capres AS 2024 Joe Biden Vs Donald Trump Masuk Kategori 1 dari 3 Debat Pertama Rating Terendah Sejak 1976
Hadiri Pelantikan Pujakesuma Jabar, Dedi Mulyadi: Kontribusi Paguyuban Penting
Rampung Dikerjakan, Tol Cimanggis-Cibitung Lengkapi Jaringan Ruas JORR 2
Kapolri Pimpin 31 Kenaikan Pangkat Pati, Agung Setya Imam Effendi dan Syahardiantono Resmi Jabat Komjen
Hasil MotoGP Belanda 2024: Bagnaia Tercepat di Kualifikasi, Marc Marquez Gagal 5 Besar
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Penyebab Ketindihan Saat Tidur dan Cara Mengatasinya
Industri Kripto Kehilangan Rp 8,3 Triliun Akibat Peretasan