, Jakarta Rematik menjadi salah satu penyakit yang sering banget dianggap remeh. Banyak yang mengira kondisi ini hanya sebatas pegal-pegal biasa atau radang sendi yang tidak terlalu berbahaya. Padahal kenyataannya, rematik bisa jadi momok menakutkan jika diabaikan dan tidak ditangani dengan benar dari awal. Penyakit ini bisa menyerang persendian dan tulang hingga membuat penderitanya kesulitan bergerak bebas di hari tua nanti.
Di tengah dampak buruk masalah rematik bagi kesehatan, ternyata masih banyak yang salah paham karena sudah terpengaruh mitos-mitos seputar rematik yang beredar di masyarakat. Mulai dari anggapan rematik cuma penyakit orang tua, sampai kepercayaan kalau tidur di lantai bisa membuat rematik kambuh.
Baca Juga
Nah, sebelum kesalahpahaman itu makin meluas, setiap orang perlu meningkatkan pengetahuan seputar masalah rematik, agar tidak terlalu larut dalam mitos. Berikut sejumlah mitos tentang rematik yang sering bikin salah kaprah, dan fakta yang bisa jadikan pegangan.
Advertisement
1. Mitos: Rematik Hanya Menyerang Persendian
![6 Mitos Rematik yang Sering Bikin Salah Kaprah, Cek Faktanya di Sini!](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/LZkv3iqhcOc3drlYCoM4dOkOZ2Y=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4868047/original/060311000_1718795282-shutterstock_2141273003.jpg)
Faktanya, rematik bukan hanya menyerang sendi saja. Penyakit autoimun ini juga bisa menyebabkan peradangan pada bagian tubuh lain, seperti paru-paru, jantung, mata, bahkan kulit. Sehingga gejala rematik tidak hanya ditandai pada masalah persedian, tetapi juga sesak nafas dan ruam kulit. Di samping itu, rematik juga berpotensi merusak pembuluh darah dalam jangka panjang. Hal ini disebabkan oleh peradangan kronis yang terjadi di seluruh tubuh. Akibatnya, penderita berisiko mengalami masalah kardiovaskular seperti stroke atau serangan jantung.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
2. Mitos: Rematik Hanya Menyerang Orang Tua
![Ilustrasi pria mengalami kesakitan bagian lutut](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/z4Jrykn1Y6NnpeYIxdPnq1I2kGQ=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4868048/original/070035700_1718795282-shutterstock_2371704871.jpg)
Faktanya, rematik bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak dan anak muda. Memang rematik lebih sering terjadi pada rentang usia 45 - 60 tahun, tapi bukan berarti rentang usia di bawah itu akan kebal terhadap penyakit tersebut jauh lebih kebal. Pada orang tua, tulang rawan pelindung sendi cenderung menipis dan cairan pelumas sendi pun berkurang. Kondisi ini memudahkan terjadinya gesekan dan kerusakan pada persendian, sehingga meningkatkan risiko rematik.
Meskipun demikian, rematik juga dapat menyerang anak muda. Salah satu penyebabnya adalah faktor genetik yang kuat, terutama pada jenis rematoid artritis, sehingga memicu munculnya suatu penyakit pada usia yang lebih muda. Gangguan sistem kekebalan tubuh (autoimun) juga dapat terjadi pada usia muda dan menyebabkan peradangan kronis pada persendian. Jadi, jangan sepelekan gejala rematik hanya karena masih berusia muda.
3. Mitos: Hanya Wanita yang Bisa Terkena Rematik
![Ilustrasi lutut mengalami kesakitan.](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/ixlpapWOCeJ5fO9Crm9NcYPwLQI=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4868049/original/079943200_1718795282-shutterstock_1784966525.jpg)
Faktanya, pria juga bisa terkena rematik, namun dengan rasio lebih kecil 1:3 dari pada wanita. Meskipun rasionya lebih rendah, pria yang terkena rematik dapat mengalami gejala yang sama seperti wanita, seperti nyeri sendi, kekakuan, pembengkakan, dan kesulitan dalam bergerak. Oleh karena itu, penting bagi pria untuk waspada terhadap gejala-gejala tersebut dan segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami masalah pada persendian. Penanganan yang tepat dan perubahan gaya hidup dapat membantu mengurangi risiko dan mengendalikan gejala rematik pada pria maupun wanita.
Advertisement
4. Mitos: Berolahraga Memperburuk Gejala Rematik
![Ilustrasi wanita muda berolahraga](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/tt-D1K9I6XBi89WJoaYcmsfyqxQ=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4868050/original/089766300_1718795282-shutterstock_2270471895.jpg)
Faktanya, olahraga yang tepat dapat membantu mengurangi rasa sakit dan meningkatkan fleksibilitas sendi bagi penderita rematik. Olahraga ringan seperti jalan kaki, berenang, atau yoga sangat dianjurkan karena dapat mengurangi gejala rematik. Hindari olahraga dengan intensitas berat atau berlebihan dan tidak sesuai anjuran dokter.
5. Mitos: Perubahan Gaya Hidup Tidak Membantu Mengatasi Rematik
![Ilustrasi mengonsumsi makanan bergizi](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/hIWT4ZkOZmwyOJgQ0rM-PgQ5dVc=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4868051/original/099637800_1718795282-shutterstock_2382811219.jpg)
Faktanya, menerapkan gaya hidup sehat seperti mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, menjaga tubuh agar tetap ideal, serta mengatur pola tidur sangat penting untuk mengatasi masalah rematik. Agar radang di persendian tidak semakin parah, hindari mengonsumsi makanan olahan, gorengan yang kaya akan lemak jenuh serta minuman yang mengandung gula tinggi. Selain itu, berhenti merokok akan sangat mengurangi kemungkinan terkena rematik.
6. Mitos: Tidak Ada Pilihan Pengobatan untuk Rematik
Faktanya, saat ini tersedia banyak pilihan terapi dan pengobatan yang dapat membantu mengendalikan gejala dan memperlambat kerusakan sendi akibat rematik. Mulai dari menggunakan obat anti-inflamasi, obat untuk menekan sistem kekebalan, terapi fisik, hingga operasi penggantian sendi jika sudah parah.
Selain menerapkan gaya hidup sehat seperti berolahraga, pertolongan pertama jika rematik kambuh adalah dengan menggunakan NEO rheumacyl Anti Inflammation IBP Gel.
![NEO rheumacyl Anti Inflammation IBP](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/yRd41Pq76MweiGNZcOYfToAwtVs=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4868052/original/008008700_1718795283-NEO_rheumacyl_1.jpg)
NEO rheumacyl Anti Inflammation IBP adalah inovasi baru gel pereda nyeri yang dilengkapi Active Pro Formula dengan Ibuprofen, tidak lengket, efektif hilangkan nyeri akibat keseleo, cedera olahraga dan rematik. Kandungan bahan aktifnya bekerja secara efektif untuk meredakan nyeri peradangan, serta rasa tidak nyaman yang menyertai kondisi-kondisi tersebut.
Gel ini bisa menjadi teman setia bagi mereka yang memiliki gaya hidup aktif, terutama anak muda yang gemar berolahraga. Sebab aktivitas fisik yang intens seringkali berpotensi menyebabkan cedera atau ketegangan otot. Dengan mengoleskan NEO rheumacyl Anti Inflammation IBP dapat mengurangi rasa nyeri akibat cedera olahraga, sehingga memungkinkan kamu untuk bisa kembali melanjutkan aktivitas.
Untuk hasil yang maksimal, oleskan 3-4 kali sehari secara merata pada area nyeri. Jangan digunakan pada kulit yang luka atau iritasi.
Itulah mitos dan fakta seputar masalah rematik, dengan memahami perbedaannya, diharapkan kamu jadi dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengendalikan gejala rematik dan meningkatkan kualitas hidup yang lebih sehat. Konsultasikan masalah kesehatan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
(*)
Terkini Lainnya
Bagaimana Bisa Jantung Terserang Rematik? 4 Faktor Ini Diduga Menjadi Penyebabnya
Solusi Atasi Rematik yang Sering Dialami Saat Usia Muda
Apakah Mandi Jam 12 Malam Menurut Islam Menyebabkan Rematik, Ini Faktanya
2. Mitos: Rematik Hanya Menyerang Orang Tua
4. Mitos: Berolahraga Memperburuk Gejala Rematik
Rematik
mitos rematik
Fakta Rematik
NEO rheumacyl Anti Inflammation IBP
NEO rheumacyl
Advertorial
Rekomendasi
Solusi Atasi Rematik yang Sering Dialami Saat Usia Muda
Apakah Mandi Jam 12 Malam Menurut Islam Menyebabkan Rematik, Ini Faktanya
Copa America 2024
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Kominfo: Telegram Sudah Respons Penghapusan Judi Online Usai Diberi Surat Peringatan
80 Ribu Pelajar Kecanduan Judi Online, Komnas PA Bandar Lampung Minta Cek Aktivitas Daring Anak
Promosikan Situs Judi Online, Belasan Selebgram Lampung Kena Batunya
Kepala Desa di Sampang Diminta Jadi Pelopor Pencegahan Judi Online
Hoaks Terkini Seputar Judi Online, Simak Biar Tak Terpengaruh
Pilkada 2024
Tiga Menteri Jokowi Disiapkan PDIP Maju Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
Pilkada 2024, PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Gerindra sampai PKB
Bukan di Jakarta, Golkar Pastikan Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jawa Barat
Ribuan Petani Kumpul di Semarang Minta Sudaryono Maju Gubernur Jawa Tengah
LSI Sebut Jokowi Effect Pengaruhi Pemilih di Pilgub Jateng 2024
TOPIK POPULER
Populer
Belanja Terus Menerus tapi Tetap Nggak Puas? Kenali 7 Gejala Kecanduan Belanja
Rambut Rontok Bikin Panik? Simak 6 Kemungkinan Penyebab dan Cara Mengatasinya
Dokter Sarankan Jangan Tunda Periksa Mata untuk Cegah Kebutaana Mata untuk Cegah Kebutaan
Ransomware Tak Hanya Pengaruhi Layanan Imigrasi tapi Bisa Serang Data Kesehatan dan Ancam Keselamatan Jiwa
Makanan Pencetus Migrain, Camilan Kesukaan Banyak Orang Masuk Daftar
[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: 5 Hal tentang Bakteri Pemakan Daging dan 7 Langkah Antisipasi Berbagai Negara
Menko PMK Optimistis Angka Stunting 2024 Turun hingga di Bawah 20 Persen
Waspada Hipertensi Bisa Picu Pecahnya Aneurisma Otak, Begini Penjelasan Dokter
Ransomware Bisa Serang Data Kesehatan, Bagaimana Cara Mencegahnya?
Jangan Buru-Buru Marah, Ini 3 Langkah Menghadapi Pasangan yang Ketahuan Berbohong
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Bungkam Georgia, Spanyol Tantang Jerman di Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Berita Terkini
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
BPS Catat Deflasi 0,08% di Juni 2024, Deflasi kedua Tahun Ini
Top 3 Tekno: Spesifikasi Oppo Reno12 F hingga Klaim Hacker Bobol Data 4 Lembaga di Indonesia
Kapan Tahun Baru Islam 1446 H? Ini 12 Amalan Muharram yang Jangan Dilewatkan
Cara Membuat Daging Empuk dengan Daun Pepaya yang Benar, Perhatikan Durasinya
Lirik Lagu Belum Mulai dari Insomniacks dan Nabila Taqiyyah Trending Nomor 6, Ya Ampun Galau Banget!
Kemendikbudristek: Data KIP Kuliah dan Pencairan Tidak Terganggu Meski PDN Bermasalah
Pegiat Sepak Bola Sebut Adi Saputra Sosok Visioner untuk Cawagub Sumut
6 Cuitan 'Juni Cepat Berlalu' Bikin Senyum Tipis, Tak Terasa Sudah Berganti Bulan
Bursa Targetkan Transaksi 3% Lewat Short Selling
Dibuka Sejak 26 Juni 2024, Pendaftar Capim KPK Baru 10 Orang
Tiga Menteri Jokowi Disiapkan PDIP Maju Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Waspada Hipertensi Bisa Picu Pecahnya Aneurisma Otak, Begini Penjelasan Dokter