uefau17.com

7 Kebiasaan Buruk yang Dianggap Romantis tapi Justru Merusak Hubungan - Health

, Jakarta - Salah satu risiko dalam menjalin suatu hubungan adalah putus cinta.  Faktor terjadinya masalah pada hubungan bisa ditemukan melalui kebiasaan-kebiasaan yang sering dianggap romantis. 

Meskipun kebiasaan-kebiasaan ini sangat diromantisasi di masyarakat, namun ternyata hal ini dapat merusak hubungan, lho! Selengkapnya seperti melansir dari laman Reader's Digest pada Sabtu, 7 Oktober 2023. 

1. Membandingkan dengan Orang Lain

Banyak sekali wanita yang berpikir bahwa mereka ‘mendorong’ pacar mereka untuk menjadi lebih baik, berbuat lebih baik, berpenampilan lebih baik, dan sebagainya, bahkan sampai pada titik ekstrim dengan membuat perbandingan negatif dengan orang lain.

"Ucapan yang bermaksud baik seperti itu tidak menyemangati atau menginspirasi, mereka merendahkan dan meremehkan kepercayaan, dorongan, dan nilai orang lain,"

"Sebaliknya, berkonsentrasilah pada pola perilaku, seperti kurangnya fokus atau manajemen waktu, yang menghalangi kesuksesan, kesehatan, yang mampu dialami oleh orang tersebut," ucap Maura Sweeney, penulis, podcaster, pembicara internasional.

2. Berbagi Segala Sesuatu tentang Hubungan di Media Sosial

Hubungan adalah bagian dari kehidupan pribadi, jadi itu harus tetap bersifat pribadi. Coba untuk sedikit mengurangi kebiasaan membagikan semua hal kehidupan hubungan asmara di media sosial. 

"Jika seseorang membagikan setiap momen hubungannya di halaman Facebook atau Instagram, ia tidak meninggalkan sesuatu yang sakral di antara mereka berdua," kata Samantha Daniels, pemilik layanan perjodohan, Samantha’s Table, mantan pengacara perceraian, dan pendiri The Dating Lounge.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

3. Cemburuan

“Kecemburuan telah diromantisasi dalam budaya kita. Merupakan hal yang umum untuk percaya bahwa orang lain pasti sangat mencintai hingga begitu peduli dengan siapa pasangannya berbicara, " ucap Cynthia D'Amour, MBA, ahli strategi cinta.

Sebaliknya, kecemburuan menunjukkan kurangnya kepercayaan dan rasa hormat. Jadi sebaiknya kurangi rasa cemburu pada pasangan. 

4. Mengatakan bahwa Tidak Bisa Hidup Tanpa Pasangan

“Kamu benar-benar terpesona pada mereka sehingga kamu ingin menghabiskan setiap menit bersama. Ini berbahaya karena memberikan terlalu banyak tekanan pada pasangan untuk menjadi orang yang sempurna bagi pasangannya, tetapi juga menunjukkan kelemahan parah pada pasangan yang obsesif," tutur Stacey Greene, penulis Stronger Than Broken.

 

3 dari 4 halaman

5. Menjadikan Pasangan sebagai Prioritas Utama

Menjadikan pasangan sebagai prioritas pertama sebelum diri sendiri adalah 'larangan'. Terpenting adalah mencintai diri sendiri.

Jika seseorang berani memberikan kekuatannya dan menjadikan orang lain lebih penting, energinya tidak seimbang. Seseorang akan menjalani hidup yang menyedihkan dengan diri sendiri, dan jika sesuatu terjadi, pasangan akhirnya meninggalkan, atau hubungan berubah arah, maka seseorang itu adalah jiwa yang terjatuh dan tidak memiliki sarana untuk bangkit. 

"Seseorang harus mencintai dengan cara yang sehat dengan selalu menjadikan dirinya nomor satu," kata Audrey Hope, pakar hubungan.

 

4 dari 4 halaman

6. Mencintai Tanpa Syarat

“Cinta itu harus ada syaratnya, yaitu kamu akan mencintai pasangan selama dia memperlakukanmu dengan rasa hormat dan bermartabat. Jika seseorang melecehkan secara verbal atau emosional, tetap bersamanya karena cinta ‘tanpa syarat’ adalah hal yang tidak sehat," ucap David Bennett, konselor bersertifikat, pakar hubungan.

7. Ingin Bersama 24/7

Ketika seseorang menghabiskan terlalu banyak waktu bersama, seseorang menjadi tertipu dan mulai kehilangan identitasnya sendiri. Ia mungkin akan berhenti melakukan hal-hal yang disukai.

Seseorang bahkan mengusir teman atau keluarga, dan seluruh hidupnya hanya untuk tertuju pada pasangan.

"Ini tidak sehat," kata psikolog berlisensi, Jesse Matthews.

"Pada akhirnya seseorang akan menyadari betapa banyak dari dirinya atau hidupnya yang telah hilang. Dan jika itu tidak bertahan lama, mungkin tidak punya apa-apa lagi," lanjut Matthews. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat