, Jakarta - Organisasi Profesi Kesehatan menilai pembahasan RUU Kesehatan sampai sekarang dinilai masih terkesan sembunyi-sembunyi dan tidak transparan. Bahkan Organisasi Profesi (OP) seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan OP di bawah naungan IDI merasa tidak ikut dilibatkan dalam penyusunan Daftar Inventarisasi Masalah (DIM).
Juru Bicara Aksi Damai IDI untuk RUU Kesehatan Beni Satria turut mempertanyakan, kenapa pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) dengan metode omnibus law ini dilakukan sembunyi-sembunyi?
Hal itulah yang dituntut IDI dan 4 OP lain, harus ada transparansi pembahasan RUU Kesehatan. Keempat OP lain yang dimaksud, yakni Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI).
Advertisement
"Ini yang kami tuntut hari ini, transparansi. Ada apa ini? Kenapa harus sembunyi-sembunyi? Kemudian kenapa kami tidak dilibatkan? Kita kan sama-sama berdiri atas kepentingan rakyat," terang Beni saat Aksi Damai Jilid 2 'Setop Pembahasan RUU Kesehatan' di depan Gedung DPR/MPR RI Jakarta pada Senin, 5 Juni 2023.
'Berdarah-darah' Menolong Pasien
Menyuarakan organisasi profesi yang kecewa lantaran tidak dilibatkan dalam RUU Kesehatan, Beni menuturkan, para tenaga kesehatan justru yang berdarah-darah menolong pasien.
"Kami berdiri atas pelayanan kesehatan, kami yang melayani masyarakat di lapangan sampai di daerah. Kami yang menyeberang pulau, kami yang harus berjalan kaki. Kami yang menolong persalinan, kami yang 'berdarah-darah', bahkan kami menikmati baunya pasien itu kami," tuturnya.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Tidak Ingin Pasien Cacat dan Cedera
Disampaikan kembali oleh Beni Satria, dokter dan tenaga kesehatan berupaya keras melayani pasien. Organisasi Profesi juga khawatir substansi Rancangan Undang-Undang (RUU) Kesehatan justru mempermudah tenaga kesehatan mengalami kriminalisasi.
"Kenapa kami tidak dilibatkan gitu -- dalam pembahasan RUU. Apalagi dengan mudahnya ada pasal-pasal kriminalisasi, padahal kami tidak menginginkan pasien meninggal, cacat, cedera," jelasnya.
"Bahkan kami meninggalkan keluarga. Kami ingin sampaikan itu, bahwa kami bukan orang yang kemudian membiarkan orang terlantar atau tidak dilayani, tidak. Bahkan saat kami dihubungi telepon, kami akan datang (kepada pasien). Anak istri pun kami tinggalkan."
Seluruh Profesional Kesehatan Menuntut Haknya
Pada Aksi Damai Jilid 2, tenaga kesehatan menuntut haknya. Dengan tidak adanya transparansi, tuntutan menyetop pembahasan RUU Kesehatan disuarakan.
"Hari ini, kami ingin buktikan bahwa massa yang turun adalah seluruh profesional kesehatan yang menuntut haknya, termasuk dia sebagai masyarakat, rakyatnya," pungkas Beni.
"Jadi soal transparansi yang disampaikan dengan tetap membahas RUU itulah yang kami tentang."
Advertisement
Hentikan Pembahasan RUU Kesehatan
![Ketua IDI Adib Khumaidi dalam orasinya menyerukan bahwa pihaknya ingin pemerintah menghentikan pembahasan RUU Kesehatan.](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/pRK9KWcHZ4YZcuuj7OYvEwXmYlA=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4419372/original/026792400_1683534068-Aksi_Damai_IDI_dan_Nakes.jpg)
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Pengurus Besar IDI Adib Khumaidi menegaskan agar pembahasan RUU Kesehatan dihentikan. Terlebih lagi, RUU Kesehatan akan mempermudah izin dokter dan tenaga kesehatan (nakes) asing untuk bekerja di Indonesia.
"Karena negara Indonesia akan dikuasai oleh dokter asing. Kami semua berusaha datang dari Sabang sampai Merauke. Semuanya di sini, nakes ada di garda terdepan. Kita tunjukkan pada rakyat dan wakil rakyat," ucapnya.
Kepedulian Masalah Kesehatan
Aksi Damai Jilid 2 ini juga menyangkut kepedulian masalah kesehatan.
"Apa yang kami lakukan di sini, teriakan semangat. Kalau sudah turun beribu-ribu seperti ini berarti ada sesuatu yang salah di negeri ini dengan ada kepedulian dari kami yang menyangkut masalah kesehatan masyarakat saat ini," kata Adib.
"Pandemi bisa selesai karena peran kita semua. Pemerintah harus bersyukur nakes dan tenaga kesehatan. Peran dokter, perawat, dokter itu besar."
Jika RUU Kesehatan Dipaksakan, yang Dirugikan Rakyat
Adib Khumaidi menyuarakan agar tuntutan setop pembahasan RUU Kesehatan harus disuarakan. Sebab, jika RUU ini dipaksakan, menurutnya yang akan dirugikan adalah rakyat.
"Jangan lupa yang kita lakukan saat ini harus disampaikan, harus sosialisasikan. Kita ingin mencatat sejarah, kalau regulasi saat ini dipaksakan, yang dirugikan rakyat Indonesia," imbuhnya.
"Kami ingin tunjukkan bahwa di Indonesia, organisasi profesi itu hanya satu, organisasinya tunggal. Jangan salahkan kami tidak bisa menjamin pelayanan yang bukan dari anggota kami."
"Jangan Benturkan Kami dengan Rakyat"
Aksi damai tolak pembahasan RUU Kesehatan, kata Adib, bukan karena kepentingan organisasi profesi.
"Yang hadir di sini, kalau kami melihat permasalahan ini, kita semua akan menangis. Akan sedih meneteskan air mata kepada negara, sudah tidak peduli pada nakes," tutupnya.
"Mudah-mudahan ini aksi terakhir kami. Jangan benturkan kami dengan rakyat karena kami paling terdepan."
![Infografis 7 Tips Pulihkan Penciuman Akibat Terpapar Covid-19. (/Abdillah)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/_s1Cdhwcpqhb70ZB7NJJ-fQrno4=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3506042/original/001842300_1625819171-Infografis_7_tips_pulihkan_penciuman_akibat_covid-19.jpg)
Terkini Lainnya
Taktik Industri Rokok Lemahkan Regulasi Zat Adiktif di UU Kesehatan Menurut Studi Rukki dan Lentera Anak
'Berdarah-darah' Menolong Pasien
Tidak Ingin Pasien Cacat dan Cedera
Seluruh Profesional Kesehatan Menuntut Haknya
Hentikan Pembahasan RUU Kesehatan
Kepedulian Masalah Kesehatan
Jika RUU Kesehatan Dipaksakan, yang Dirugikan Rakyat
"Jangan Benturkan Kami dengan Rakyat"
IDI
RUU Kesehatan
RUU Kesehatan Omnibus Law
organisasi profesi
Organisasi profesi kesehatan
Demo RUU Kesehatan
Copa America 2024
Brasil Bersiap Hadapi Uruguay di Perempat Final Copa America 2024
Bungkam Venezuela Lewat Adu Penalti, Kanada Tantang Argentina di Semifinal Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Diwarnai Drama Adu Penalti, Kanada Kalahkan Venezuela dan Tantang Argentina di Semifinal
Jadwal Link Siaran Langsung Copa America 2024 Venezuela vs Kanada, Sabtu 6 Juli di Vidio
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Jelang Pilkada 2024, Diskominfo Kepulauan Babel Awasi Konten Hoaks di Ruang Digital
Jadwal Pilkada 2024 Serentak di Indonesia, Lengkap Daftar Provinsi dan Cara Cek DPT
Pastikan Hak Politik Penyandang Disabilitas Terjamin di Pilkada 2024, KPU DKI Jakarta Mutakhirkan Data Pemilih
Infografis Bursa Bakal Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur di Pilgub Sumut 2024
Survei TBRC: Jelang Pilkada 2024 Kabupaten Yalimo Papua, Nama Bupati Petahana Unggul
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
TOPIK POPULER
Populer
Pertama di Asia Tenggara, Lactacyd Baby Wash Jalin Kolaborasi dengan CoComelon
Indahnya Keberagaman, Cerita Pelatih Paduan Suara Gereja Latih Tim Pelajar NU Bernyanyi di Pembukaan MTQ
Ancaman Serius yang Perlu Diwaspadai, Bagaimana Cara Mendeteksi Kanker Paru-paru?
Terungkap, Perempuan yang Suka Pria Tinggi Menganggap Diri Sendiri Menarik
Pola Makan yang Melibatkan 3 Jenis Makanan Ini Disebut Bisa Perpanjang Usia Pasien Kanker
Cara Memilih Makanan Kering untuk Kucing agar Anabul Kesayangan Tumbuh Sehat
Punya Alergi Tapi Ingin Pelihara Anabul? Dokter Rekomendasikan Jenis Kucing Ini
Sejarah Hari Ciuman Sedunia 6 Juli, Kenali Tiga Bentuk Kecupan Menurut Orang Romawi
Jokowi Teken UU KIA, KemenPPPA Segera Susun Peraturan Turunannya
Akademi Olahraga dan Seni Ini Hadirkan Lebih dari 19 Program, Cara Hangout Sehat bagi Anak dan Remaja
Euro 2024
Jamal Musiala Puji Permainan Lamine Yamal, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 di Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Belanda vs Turki: Misi Oranje Menghindari Kejutan
Keriuhan Suporter Prancis Sambut Kemenangan Les Bleus atas Portugal
Akhir Tragis Karier Toni Kroos Bersama Timnas Jerman
Prediksi Euro 2024 Inggris vs Swiss: 3 Singa Terancam Kuda Hitam
Gusur Portugal, Prancis Tantang Spanyol di Semifinal Euro 2024
Berita Terkini
Bendungan Jebol di China Picu Banjir, 6.000 Warga Mengungsi
AirAsia Buka Penerbangan Internasional Langsung Kuala Lumpur-Labuan Bajo
Hari Ciuman Internasional, Seperti Ini Gaya Ciuman Masing-Masing Zodiak
Bawaslu Situbondo Temukan Pantarlih Hanya Tempel Stiker Coklit, Tidak Temui Langsung Pemilih
Sejarah Hari Ciuman Sedunia 6 Juli, Kenali Tiga Bentuk Kecupan Menurut Orang Romawi
Saham Tesla Melambung 27% Pekan Ini, Apa Pendorongnya?
Sadar Lingkungan, Aksi Pangeran William Naik Skuter Listrik Saat ke Kastil Windsor Jadi Viral
Asal-usul Amalan Minum Susu 1 Muharram, Doa, dan Adabnya
Heboh Thariq Halilintar Haji Umur 2 Bulan, Habib Jafar Jelaskan Hadis soal Bayi dan Rukun Islam Kelima
Sinopsis 'Sekawan Limo', Film Horor Komedi Bayu Skak dan Nadya Arina
Manchester United Susun Plan B yang Libatkan Mantan Pemain Jika Gagal Rekrut Striker Idaman di Musim Panas 2024
Deretan Konten Satir yang Sempat Viral di Masyarakat, Simak Daftarnya
Telaah Teori Sosiocultural, Antar Girindra Raih Beasiswa S3 di UK