uefau17.com

Bukan Tanpa Alasan, Ini Penyebab Anak Pilih-Pilih Makanan dan Cara Mengatasinya - Health

, Jakarta - Anak-anak seringkali enggan mengonsumsi beberapa jenis makanan. Bahkan, hanya dengan melihat sudah membuatnya merasa jijik. Ini tentu tidak baik, mengingat semua makanan yang Anda siapkan bermanfaat bagi perkembangan si kecil.

Anda mungkin merasa bingung sebab anak tidak mau makan sayur, dan bahkan menghindarinya. Untuk itu, situs WebMD mengungkapkan beberapa alasan anak tidak mau makan serta cara mengatasinya.

1. Rasanya benar-benar tidak enak

"Secara umum, anak-anak cenderung menyukai rasa yang lebih manis," kata seorang ahli gizi Angela Lemond. "Karena mereka tumbuh begitu cepat, mereka secara alami menginginkan makanan yang lebih tinggi kalori."

Ditambah, 1 dari 4 orang dilahirkan dengan gen yang membuat mereka lebih sensitif terhadap rasa pahit. Itu mungkin menjelaskan mengapa anak Anda menghindari kubis Brussel, brokoli atau kembang kol.

Untuk mengatasinya, Anda tidak perlu menghapus brokoli dari menu untuk selamanya. Tetap sajikan dalam bentuk yang berbeda-beda, saran Lemond.

"Coba jadikan sup, salad, atau sebagai puree."

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak mungkin perlu mengonsumsi makanan tersebut 5 hingga 10 kali sebelum mereka mau makan lebih banyak. Anda juga dapat mencoba mencampur bahan makanan baru dengan bahan favoritnya.

Dalam sebuah penelitian, anak-anak tiga kali lebih mungkin makan sayuran mentah jika dipadukan dengan saus favoritnya.

2. Anak memiliki masalah medis

Ini tidak umum, tetapi beberapa anak pilih-pilih makanan karena kondisi kesehatan yang dimiliki. "Jika anak Anda tampak terlalu cemas dengan makanan atau sering menolak untuk datang ke meja, itu mungkin tanda peringatan," kata ahli diet yang berbasis di San Diego Maryann Jacobsen, RD.

Anak-anak mungkin memiliki alergi makanan atau masalah dengan cara otaknya menafsirkan informasi dari inderanya, yang disebut gangguan pemrosesan sensorik.

Jika khawatir akan kondisi tersebut, berkonsultasilah dengan dokter anak Anda. Sebutkan apakah anak Anda cenderung menolak makanan dengan tekstur tertentu, seperti keripik renyah dan kerupuk, atau sering mengatakan ia gatal dan sakit perut.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

3. Anak tidak mau diatur

Satu kata favorit balita adalah "tidak!" Pada waktu makan, mendorong piring adalah cara lain bagi anak untuk merasa memegang kendali.

"Ini adalah bagian alami dari perkembangan," kata Jacobsen.

Untuk mengatasinya, jangan mengubah makanan menjadi media perebutan kekuasaan. Tahan keinginan untuk memerintahkan anak makan brokoli. Ini dapat menyebabkan anak menghindarinya seumur hidup.

Hal yang sama berlaku untuk kegiatan tawar menawar. Misalnya anak hanya diperbolehkan makan makanan penutup jika menghabiskan sayurannya.

Ketimbang melakukan cara itu, biarkan ia membuat keputusan sendiri.

"Anda dapat mendiskusikan manfaat makanan tertentu," kata Lemond. "Dengan putra saya, saya menjelaskan bagaimana makan brokoli dapat membantunya menjadi pemain sepak bola yang baik."

4. Tidak lapar

Setelah berusia sekitar 2 tahun, pertumbuhan anak-anak melambat. "Bisa jadi anak Anda tidak memiliki banyak nafsu makan pada hari tertentu," kata Jacobsen.

Selama tidak ada masalah pada berat dan tinggi badannya, tidak perlu khawatir ketika ia sesekali pilih-pilih makanan. Anak-anak juga mungkin tidak menginginkan makanan berat jika ia terlalu sering ngemil dan minum, kata Jacobsen.

"Jika anak-anak makan keripik dan jus satu jam sebelum makan malam, ia tidak akan merasa lapar."

Untuk itu, jadwalkan makan tiga kali sehari dengan waktu camilan pagi dan sore. "Ini membantu anak-anak mendapatkan cukup makanan sembari membangun nafsu makan," kata Jacobsen.

3 dari 4 halaman

Bangun Kebiasaan Makan yang Sehat

Beberapa kebiasaan di bawah ini dapat membantu anak Anda melewati fase pilih-pilih makanan:

1. Tawarkan beberapa opsi

Menyediakan beberapa opsi hidangan berbeda di atas meja dapat mencegah makanan menjadi medan pertempuran. Misalnya, jika Anda menikmati pasta, siapkan pasta, saus, daging, salad, dan roti di meja. "Anak Anda mungkin hanya makan pasti dan saus, tapi itu tidak masalah," kata Jacobsen.

2. Tidak perlu menuruti semua makanan keinginan anak

Jika anak tidak mau makan apa yang disajikan, Anda mungkin berpikir perlu menyiapkan makanan yang diinginkannya—terlepas dari fakta bahwa makanan tersebut bergizi atau tidak—hanya agar ia tidak kelaparan.

Akan tetapi, kebiasaan ini bisa menciptakan siklus di mana anak-anak selalu meminta makanan tertentu sesuai keinginannya dan tidak mau makan apa yang Anda masak.

Oleh karena itu, jika anak menolak makan telur mata sapi dan merengek meminta es krim, cukup bereskan hidangan yang disajikan tanpa menawarkan pilihan lain.

4 dari 4 halaman

3. Kurangi gangguan

Anak-anak bisa lebih tertarik untuk bermain daripada makan. Oleh karena itu, matikan TV dan ponsel selama waktu makan dan tetap fokus pada makanan.

4. Ajak anak-anak ke dapur untuk membantu memasak

Biarkan anak-anak bergabung dengan Anda saat memasak atau menyiapkan makanan. Ini membantunya merasa memegang kendali dan mendorongnya untuk makan apa yang dimasak.

Anda juga bisa menyuruhnya melakukan hal-hal ringan seperti membantu mencuci sayuran, mengambil mangkuk, dan membantu kakak mengatur meja.

Saat berbelanja bahan makanan, biarkan anak-anak memilih buah dan sayuran yang ingin dicobanya.

5. Jadilah panutan

Anak-anak cenderung meniru orangtuanya. Oleh karena itu, jadilah panutan dengan memperhatikan apa yang Anda taruh di piring.

"Anda juga bisa membuat proses mencoba makanan baru menjadi menyenangkan," kata Lemond.

Sajikan sejumlah hidangan dan lakukan tes rasa, di mana setiap orang dalam keluarga menilai makanan dengan skala 1 hingga 10. Dengan begitu, anak akan mencoba semua makanan yang disajikan.

 

(Adelina Wahyu Martanti)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat