uefau17.com

FDA Setujui Tes Darah untuk Diagnosis Lupus - Health

, Jakarta Lupus Foundation of America belum lama ini mengumumkan pembaruan bahwa FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan AS) telah menyetujui tes darah diagnostik baru untuk lupus, yang mengidentifikasi penyakit autoimun dengan mendeteksi antibodi spesifik terkait lupus pada orang yang antinuklear antibodi-negatif.

Dilansir dari WebMD, antibodi antinuklear menyerang sel-sel sehat tubuh, yang biasanya merupakan ciri khas lupus, penyakit jaringan ikat. Hampir semua orang dengan lupus, atau sekitar 97%, positif antibodi antinuklear. Itulah mengapa dokter memesan tes darah positif antibodi antinuklear untuk mencoba mendeteksi pasien yang menderita Lupus, lapor Lupus Foundation of America.

Tetapi hasil positif dari tes darah positif antibodi antinuklear biasanya tidak cukup untuk mendiagnosis penyakit, kata yayasan itu. Sebagian kecil penderita lupus memiliki antibodi antinuklear-negatif, yang berarti tes diagnostik baru "sangat penting" untuk diagnosis pada pasien tersebut.

“Penyakit autoimun seperti lupus dapat menjadi tantangan untuk didiagnosis,” kata organisasi tersebut.

“Pilihan tes baru yang andal dapat membantu penyedia layanan kesehatan mengidentifikasi penyakit lebih cepat, pada akhirnya membantu orang dengan lupus mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan lebih cepat dan meningkatkan hasil klinis.”

Perusahaan bioteknologi Thermo Fisher Scientific Inc. mengembangkan tes baru, yang disebut EliA Rib-P, untuk mendeteksi antibodi P ribosom monospesifik.

Tes ini dirancang dengan "sensitivitas dan spesifisitas yang optimal" untuk mendukung diagnosis lupus eritematosus sistemik, yang merupakan jenis lupus yang paling umum, jelas perusahaan tersebut dalam sebuah pengumuman.

“Penyakit autoimun dapat menjadi tantangan untuk didiagnosis. Tes laboratorium yang andal dan akurat yang memberikan kejelasan klinis adalah alat penting bagi dokter yang menangani pasien ini,” kata Henry Homburger, MD, profesor emeritus kedokteran laboratorium di Fakultas Kedokteran Mayo Clinic dan direktur laboratorium untuk Thermo Fisher Phadia Immunology Reference Laboratory.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Apa itu Lupus?

 

Lupus adalah penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Lupus juga disebut sebagai penyakit seribu wajah karena bisa menimbulkan gejala yang beragam pada setiap orang.

Biasanya gejala penyakit lupus adalah peradangan, pembengkakan, dan kerusakan pada persendian. Penderita lupus juga bisa mengalami gangguan pada kulit, ginjal, darah, jantung, dan paru-paru.

Lupus adalah kondsi autoimun jangka panjang yang secara keliru menyerang jaringannya sendiri. Penting diketahui, lupus adalah penyakit yang tidak menular. Berikut penjelasan tentang penyakit lupus, penyebab, jenis, dan gejalanya.

Ketika seseorang memiliki kondisi autoimun, seperti lupus, sistem kekebalan tidak dapat membedakan antara zat yang tidak diinginkan, atau antigen, dan jaringan sehat. Akibatnya, sistem kekebalan mengarahkan antibodi pada jaringan sehat dan antigen. Ini menyebabkan pembengkakan, nyeri, dan kerusakan jaringan.

3 dari 4 halaman

Penanganan Penyakit Lupus

Penanganan untuk masalah lupus bergantung pada gejala dan keluhan yang dialami. Dikutip dari Klikdokter, pengobatan yang umumnya digunakan untuk mengontrol gejala lupus termasuk:

- Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), digunakan untuk menangani nyeri, pembengkakan, atau demam yang disebabkan oleh lupus.Obat kortikosteroid, digunakan untuk menangani peradangan yang disebabkan oleh lupus.

Beberapa efek samping tercatat timbul akibat penggunaan obat ini, seperti peningkatan berat badan, lebam pada tubuh, diabetes, tekanan darah tinggi, dan peningkatan risiko infeksi.

- Obat imunosupresan, yang merupakan obat untuk menekan sistem daya tahan tubuh. Efek samping mungkin timbul berupa peningkatan risiko infeksi, kerusakan hati, dan penurunan kesuburan. 

Penderita lupus dianjurkan untuk melakukan kontrol rutin sesuai jadwal yang diberikan oleh dokter. Hal ini bertujuan agar kondisi dan kemajuan pengobatan bisa terpantau.

4 dari 4 halaman

Dianjurkan untuk menjalani gaya hidup sehat

Penderita lupus juga dianjurkan untuk menjalani gaya hidup sehat agar pengobatannya efektif dan menurunkan risiko terkena lupus atau kekambuhannya.

Gaya hidup sehat yang dimaksud, yaitu:

- Melindungi kulit dari paparan sinar matahari secara langsung, misalnya dengan menggunakan pakaian tertutup dan mengoleskan tabir suryaRajin berolahraga, untuk menjaga kekuatan otot, tulang, serta memperbaiki suasana hatiBeristirahat dan tidur dengan cukup

- Menerapkan pola makan sehat, seperti memperbanyak konsumsi buah, sayur, dan biji-bijian utuhMengonsumsi vitamin dan suplemen, seperti vitamin D atau suplemen kalsium, jika disarankan dokter

- Menghindari konsumsi alkohol, karena alkohol bisa berinteraksi dengan beberapa obat untuk lupus

- Berhenti merokok, karena kebiasaan ini berdampak buruk pada kesehatan tubuh, termasuk kesehatan paru-paru dan jantungMelakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami penyakit infeksi. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat