, Jakarta - Para ahli di negara maju menasihati keluarga untuk menghindari menyalahkan diri sendiri bila anak mengalami obesitas atau kelebihan berat badan. Sebaiknya, menyempatkan diri untuk memuji anak-anak atas perilaku yang sehat dan keputusan yang baik.
Anda mungkin bingung menjelaskan ke dokter ketika berat badan anak meningkat terlalu cepat, terutama saat pandemi seperti saat ini.
Namun di sisi lain ada masalah dari stigma gemuk, bahwa beberapa orang menganggap ketika dokter mengungkit masalah berat badan, hal ini sama dengan merenggut kepolosan dan kebahagiaan anak yang merasa nyaman-nyaman saja dengan tubuhnya.
Advertisement
Sayangnya, pandemi telah menimbulkan kekhawatiran tentang kenaikan berat badan anak-anak dan mungkin diperburuk oleh ketidakaktifan anak seperti tidak pergi ke sekolah, yang biasanya memiliki program aktivitas dan olahraga dan menandai beberapa waktu untuk larangan makan. Kesulitan ekonomi dan terbatasnya belanja bahan makanan bahkan mungkin membatasi kemampuan beberapa keluarga untuk membuat pilihan makanan sehat.
Seorang profesor pediatri dan direktur Duke Center for Childhood Obesity Research, Dr. Eliana Perrin, menyarankan agar orang tua harus memberanikan diri memuji diiri sendiri.
“Keluarga mengalami masa sulit, anak-anak mengalami masa sulit, peningkatan kerawanan pangan, orang kehilangan pekerjaan, anak-anak mungkin kehilangan makanan sekolah (yang sehat yang biasanya sudah diatur oleh ahli gizi sekolah)," katanya, seperti dikutip Nytimes.
Seorang dokter anak, Dr. Sandy Hassink, yang mengabdikan karirnya untuk merawat anak-anak dengan obesitas dan sekarang bekerja dengan American Academy of Pediatrics di Institute for Healthy Childhood Weight, mengatakan, “Bahkan pada masa sebelum COVID-19, saya memperhatikan sebagai seorang dokter bahwa nutrisi dan aktivitas cenderung hilang pada saat stres."
Ada beberapa faktor yang memang menyulitkan keluarga untuk mempertahankan gaya hidup sehat selama pandemi, dari peningkatan waktu duduk dan waktu layar hingga peningkatan ngemil dan tidur yang tidak teratur yang terkadang terjadi saat berada di rumah. Keluarga mungkin memiliki akses yang lebih sedikit ke makanan segar dan kemudian, tentunya stres makan, kata Dr. Hassink.
Simak Video Berikut Ini:
Tim dokter yang menangani Arya, akan terus memantau dan mengedukasi orangtuanya.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Saran untuk keluarga
![Anak-anak obesitas semuda usia delapan tahun sudah perlihatkan masalah pada jantungnya.](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/a_3WZGwjpLV1VW3FL1T0WT0trwM=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1286271/original/079368200_1468313031-obesitas-iStock_000043084900_Large.jpg)
Dr. Perrin dan rekan-rekannya di Duke pediatrics mengumpulkan serangkaian saran untuk keluarga, tetapi sebelum mereka membahas perubahan pola makan secara spesifik, peningkatan aktivitas, waktu layar dan tidur, mereka memulai dengan kategori yang mereka sebut "Bertahan Hidup." Menasihati keluarga untuk memperhatikan “pikiran, hati, tubuh, jiwa,” untuk menghindari menyalahkan diri sendiri, meluangkan waktu untuk memuji anak-anak atas perilaku yang sehat dan keputusan yang baik.
“Lupakan apa yang 'perlu' dilakukan untuk tujuan aktivitas fisik dan tujuan makan yang 'sempurna'. Lakukan yang terbaik untuk makan di rumah dan usahakan untuk melakukan aktivitas fisik setiap hari,” tulis Dr. Perrin. Saran khusus seputar makanan termasuk melibatkan anak-anak dalam memasak, melihat panduan gizi untuk merencanakan makanan sehat dengan anggaran terbatas. Untuk aktivitas fisik, carilah cara untuk bergerak, meski sedikit, setiap hari.
"Seperti biasa, cobalah untuk fokus pada perilaku, bukan berat badan. Yang penting adalah memastikan keluarga makan sebaik yang mereka bisa, biji-bijian, protein, buah-buahan dan sayuran, air minum, daripada banyak makanan cepat saji atau minuman yang dimaniskan dengan gula, dan memastikan mereka tetap aktif," tulis Dr. Perrin.
Ada banyak masalah yang harus ditangani dalam hal pemerataan kesehatan, tetapi untuk obesitas pada masa kanak-kanak adalah masalah kesehatan serius juga, karena terkait dengan beberapa kondisi mendasar yang membuat orang berisiko COVID-19 lebih tinggi terkena penyakit parah.
Kesenjangan ini memerlukan perbaikan sistemik yang kompleks, mulai dari akses ke makanan sehat, tempat aman untuk aktivitas luar ruangan, hingga layanan kesehatan mental yang lebih baik, hingga dukungan lain yang dapat mengurangi stres pada keluarga. Namun yang terjadi saat ini, orang tua dan anak-anak sering kali disalahkan dan dicela.
“Obesitas itu sendiri sebagai penyakit menghadirkan risiko infeksi COVID yang lebih parah,” kata Dr. Hassink.
Dr. Michelle White, asisten profesor pediatri di Duke, adalah peneliti layanan kesehatan yang mempelajari apa yang mungkin melindungi keluarga dengan risiko tinggi obesitas, melihat faktor lingkungan dan keluarga, termasuk cara lingkungan dapat berkontribusi terhadap solusi risiko obesitas. Dr. White mengatakan bahwa penting untuk tidak melihat kenaikan berat badan pandemi hanya sebagai produk dari pola makan dan perilaku olahraga. “Konteks sosial dan konteks fisik keluarga sangat penting dalam hal risiko kenaikan berat badan,” katanya. Selain itu beberapa orang mengalami hambatan untuk berolahraga karena ketakutan terpapar COVID dan juga rawan pangan serta tingkat stres yang tinggi.
“Begitu banyak orang yang tidak mencapai tujuan mereka karena mereka memiliki kebutuhan kesehatan mental yang tidak terpenuhi,” kata Dr. Messito, menunjuk pada kebutuhan akan lebih banyak sumber daya kesehatan mental untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
Penambahan berat badan karena pandemi adalah masalah bagi orang dewasa maupun anak-anak, kata Dr. Taveras. “Kami lebih sering di rumah, memiliki lebih banyak akses ke tempat tidur kami, lemari es kami, layar kami, kami mengalami stres dan ketidakpastian yang ekstrem, dan makanan serta istirahat adalah hal-hal yang digunakan orang untuk kenyamanan. Dan sangat berat untuk menangani semua ini sekaligus.
“Mungkin kita harus membantu orang memilih satu hal yang mereka pikir dapat mereka ubah untuk membuatnya lebih sehat, menyusun strategi tentang bagaimana mereka dapat membuat kemajuan dalam satu hal,” kata Dr. Hassink
Orang tua mungkin mencoba untuk menyimpan makanan yang lebih sehat di rumah, sehingga menghilangkan kebiasaan anak untuk jajan yang tidak sehat.
Aatu mungkin mulai dengan mengatur waktu untuk makan makanan tertentu. Mungkin juga membuuat kesepakatan dengan anak untuk berdiri dan berjalan-jalan di sekitar rumah selama lima menit jeda diantara waktu layar.
“Ambillah satu hal pada satu waktu yang mungkin ingin Anda ubah, dapatkan bantuan dari dokter anak Anda tentang sumber daya apa yang mungkin tersedia di komunitas Anda untuk makanan dan aktivitas fisik, dan jangan menyalahkan diri sendiri,” kata Dr. Hassink. “Ambil satu langkah kecil dan kemudian doronglah untuk mengambil langkah berikutnya.”
Advertisement
Infografis Obesitas
![Infografis Obesitas](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/1tajNHHZ2r0Tdhzfq509pua5sSw=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1289324/original/000539900_1468574680-Infografis_Obesitas_revisi.jpg)
Terkini Lainnya
Peneliti Ungkap Penyebab Penis Anak Gemuk Lebih Kecil
Simak Video Berikut Ini:
Saran untuk keluarga
Infografis Obesitas
Obesitas
Anak
obesitas disebabkan oleh
obesitas pada anak
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
TOPIK POPULER
Populer
Pertama di Asia Tenggara, Lactacyd Baby Wash Jalin Kolaborasi dengan CoComelon
Dokter Ini Ungkap Rahasia untuk Jaga Stamina Pria Dewasa
Jerawat Membandel di Pipi, Ini Penyebab dan Solusi Efektif untuk Mengatasinya
Bantu Jaga Stamina, Ini 8 Waktu Terbaik untuk Konsumsi Multivitamin
Ancaman Serius yang Perlu Diwaspadai, Bagaimana Cara Mendeteksi Kanker Paru-paru?
Bukan Cuma Perawatan Medis, Anak dengan Kanker Perlu Dapat Dukungan Psikososial
Transformasi Kesehatan Wanita, Kadin dan Brawijaya Hospital Bersatu Lawan Kanker Payudara dan Serviks
Tidak Sholat Jumat 3 Kali Berturut-Turut Otomatis Kafir, Perlu Baca Syahadat agar Balik Islam?
Pantau Tinggi Badan Anak di Sekolah, Dokter: Penting untuk Deteksi dan Intervensi Masalah Psikososial
Terbangun Tengah Malam dengan Kondisi Lapar, Ini 8 Makanan yang Bisa Dikonsumsi Tanpa Khawatir Berat Badan Naik
Euro 2024
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Jerman Jumat 5 Juli Pukul 23.00 WIB, Duel Raksasa di 8 Besar
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Berita Terkini
Kisruh soal Impor Beras, DPR Bisa Bergerak dengan Buat Pansus
Soraya Rasyid Menolak Tuduhan Jadi Orang Ketiga di Rumah Tangga Andrew Andika dan Tengku Dewi
Aktivitas Kawasan Gedebage Bandung Meningkat, Alasan Pemprov Jabar Rencana Buka Kembali 2 Gerbang Tol
Link Live Streaming Euro 2024 Portugal vs Prancis, Sabtu 6 Juli Pukul 02.00 WIB
Transformasi Yayasan BUMN, Erick Thohir Langsung Gandeng Temasek Foundation
5 Potret Anak Maudy Koesnaedi dan Diah Permatasari Jadi Model Jersey Timnas Indonesia
Kumpulan Hoaks Seputar Kecelakaan Kapal, Simak Faktanya
Masa Tugas Satgas BLBI Akan Diperpanjang, Menko Hadi: Masih Banyak Aset yang Harus Diselesaikan
IHSG Ditutup Perkasa di Tengah Tekanan Bursa Asia
Likuidasi Pasar Kripto Sentuh Level Tertinggi dalam Sepekan
Impor Ilegal Produk China Diduga Sentuh Rp 22,8 Triliun
Fun Match Turnamen Badminton, Atlet Bulu Tangkis Bakal Lawan Selebtok di Tanjung Barat Pekan Ini
Warga Negara Baru Amerika Serikat Siap Berikan Suara dalam Pilpres AS