, Jakarta Sejumlah negara dilaporkan bakal mengalami penurunan angka kelahiran hidup. Setidaknya ada 23 negara yang diprediksi mengalami penyusutan populasi, termasuk Spanyol dan Jepang yang diperkirakan akan mengalami penurunan populasi pada tahun 2100.
Apa yang sebenarnya terjadi?
Baca Juga
Mengutip BBC, fertility rate (jumlah rata-rata anak yang dilahirkan) menurun jika jumlahnya menurun sekitar di bawah 2.1. Pada tahun 1950, fertility rate-nya adalah 4.7.
Advertisement
Para peneliti di Institute for Health Metrics and Evaluation, University of Washington, Amerika Serikat menunjukkan fertility rate dunia turun menjadi 2.4 di tahun 2017 dan diperkirakan akan terus menurun dan mencapai di bawah 1.7 pada tahun 2100. Penelitian ini diterbitkan di Lancet.
Berdasarkan data tersebut, para peneliti memperkirakan jumlah orang di planet ini mencapai puncaknya, yaitu 9,7 miliar jiwa sekitar tahun 2064, sebelum berkurang hingga 8,8 miliar jiwa pada akhir abad ini.
"Itu hal yang cukup besar. Sebagian besar dunia sedang mengalami transisi ke penurunan populasi alami," kata peneliti Profesor Christopher Murray.
"Saya pikir ini sangat sulit untuk memikirkan dan mengenali seberapa luar biasanya hal ini, sehingga kita harus mengatur kembali populasi."
Mengapa angka fertility rate turun?
Ini tidak ada hubungannya dengan jumlah sperma atau hal-hal yang biasa terpikirkan ketika membahas kesuburan. Sebaliknya, itu didorong oleh semakin meningkatnya pendidikan perempuan dan banyak yang bekerja, serta banyak yang mengakses kontrasepsi, sehingga perempuan lebih memilih untuk memiliki lebih sedikit anak.
Dalam banyak hal, penurunan angka fertilitas adalah kesuksesan bagi wanita.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Negara mana yang akan paling terpengaruh?
Populasi Jepang diperkirakan akan turun dari puncaknya sebanyak 128 juta jiwa pada 2017 menjadi 53 juta jiwa pada akhir abad ini.
Italia diproyeksikan mengalami penurunan populasi yang drastis dari 61 juta jiwa menjadi 28 juta jiwa dalam jangka waktu yang sama.
Keduanya adalah dua dari 23 negara, termasuk Spanyol, Portugal, Thailand dan Korea Selatan, yang diperkirakan populasinya turun lebih dari setengahnya.
"Itu sangat mengejutkan," kata Prof Christopher Murray.
China, yang saat ini merupakan negara terpadat di dunia, diperkirakan mencapai puncaknya pada 1,4 miliar jiwa dalam waktu empat tahun sebelum hampir berkurang menjadi 732 juta jiwa pada tahun 2100. Maka kemudian India yang akan menggantikan posisi sebagai negara terpadat.
Inggris diperkirakan akan mencapai angka 75 juta jiwa pada tahun 2063, dan turun menjadi 71 juta jiwa pada tahun 2100.
Namun, ini akan menjadi masalah global, dengan 183 dari 195 negara memiliki angka fertilitas di bawah angka pergantian.
Anda mungkin berpikir ini bagus untuk lingkungan. Populasi yang lebih kecil akan mengurangi emisi karbon serta deforestasi untuk lahan pertanian.
"Itu memang benar kalau struktur usia terbalik (lebih banyak orang tua daripada yang muda), itupun dengan semua konsekuensi negatif seragam dari struktur ini," kata Prof. Murray.
Adapun studi ini memproyeksikan:
- Jumlah balita akan turun dari 681 juta jiwa pada 2017 menjadi 401 juta jiwa pada 2.100.
- Jumlah populasi berusia di atas 80 tahun akan melonjak dari 141 juta jiwa pada 2017 menjadi 866 juta jiwa pada 2.100.
Prof Murray menambahkan, kondisi ini akan menciptakan perubahan sosial yang sangat besar. Yang ia pikirkan adalah: Siapa yang membayar perawatan kesehatan untuk orang tua? Siapa yang merawat orangtua? Apakah orang masih dapat pensiun dari pekerjaan?
Advertisement
Apakah ada solusi?
Negara-negara, termasuk Inggris, telah menggunakan migrasi untuk meningkatkan populasi mereka dan mengimbangi penurunan angka fertilitas. Namun ini tidak cukup untuk menjadi solusi jika hampir setiap populasi dunia menyusut.
Beberapa negara telah mencoba kebijakan seperti peningkatan cuti hamil dan paternitas, pengasuhan anak gratis, insentif keuangan dan hak-hak kerja tambahan, tetapi tidak ada jawaban yang jelas.
Swedia telah berupaya meningkatkan fertilitas dari 1.7 menjadi 1.9. Negara-negara lain juga telah berupaya keras untuk mengatasi "baby bust" (penyusutan drastis fertility rate), namun masih di bawah rata-rata, salah satunya Singapura yang masih memiliki fertility rate sekitar 1,3.
Bagaimana cara negara memerangi penurunan angka fertilitas?
Para peneliti memperingatkan agar tidak membatalkan kemajuan pendidikan wanita dan akses ke kontrasepsi.
Prof Stein Emil Vollset mengatakan: "Menanggapi penurunan populasi cenderung menjadi perhatian utama kebijakan di banyak negara, tetapi tidak boleh mengkompromikan upaya untuk meningkatkan kesehatan reproduksi perempuan atau kemajuan hak-hak perempuan."
- Afrika: Populasi Afrika sub-Sahara diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat menjadi lebih dari tiga miliar jiwa pada tahun 2100.
- Nigeria: Berdasarkan penelitian tersebut, NIgeria akan menjadi negara dengan populasi terbesar kedua di dunia, dengan populasi 791 juta jiwa.
Prof Murray mengatakan: "Kita akan memiliki lebih banyak orang keturunan Afrika di lebih banyak negara saat kita menghadapi ini. Sehingga tantangan seputar rasisme akan menjadi semakin kritis jika ada banyak orang keturunan Afrika di banyak negara."
Menurut Murray, perbandingan yang ideal memiliki anak atau ambang batas fertility rate adalah 2.1 (dua orangtua, dua sampai tiga anak)."Itu karena dengan perawatan kesehatan terbaikpun, tidak semua anak bertahan hidup sampai dewasa. Juga sedikit kemungkinan bayi yang lahir adalah laki-laki. Makanya ambang batasnya adalah 2.1 di negara-negara berkembang."
Negara dengan tingkat kematian anak yang lebih tinggi juga membutuhkan angka fertilitas yang lebih tinggi.
Prof Ibrahim Abubakar, University College London (UCL), mengatakan: "Jika prediksi ini setengah akurat, migrasi akan menjadi kebutuhan bagi semua negara dan bukan pilihan. Untuk menjadi sukses, kita perlu memikirkan ulang fundamental politik global. Distribusi populasi usia kerja (usia produktif) akan sangat penting untuk menentukan umat manusia akan bertambah atau berkurang."
Terkini Lainnya
Penting Dicatat untuk Para Pejuang Garis Dua, Kapan Harus Konsultasi ke Klinik Fertilitas?
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Negara mana yang akan paling terpengaruh?
Apakah ada solusi?
Angka Kelahiran
angka kelahiran rendah
fertilitas
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Amerika Serikat, Panama Melenggang ke Perempat Final
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Ini Penyebab Kekalahan Lawan Australia Menurut Pelatih
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah dan Kebobolan 5 Gol, Garuda Nusantara Gagal ke Final
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah, Garuda Nusantara Paksa Skor Imbang di Babak Pertama
Judi Online
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Dewan Pers Minta Kapolri-Kapolda Usut Kebakaran Rumah Wartawan di Karo
Pilkada 2024
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
KPU RI Resmi Terbitkan Peraturan Anyar soal Batasan Usia Kepala Daerah, Ini Isinya
Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Kaesang Maju Pilkada Jateng
Hasto PDIP: Coklit Ini Penting Dalam Menjamin Hak Konstitusional Warga
TOPIK POPULER
Populer
5 Cara Mudah Bersosialisasi Buat Pemilik Kepribadian Introvert, Anti Baper dan Minder
Efek Samping Obat-obatan Terhadap Pertumbuhan Rambut
8 Masalah Organ Reproduksi yang Wajib Diwaspadai, Segera Cek dan Jangan Tunggu Sakit!
Daun Salam: Pahlawan Tak Terduga dalam Perang Melawan Kolesterol, Begini Cara Merebusnya
Frisian Flag Indonesia Resmikan Pabrik Baru di Cikarang, Terapkan Teknologi Ramah Lingkunan
Gejala Awal Hepatitis pada Anak Sering Disepelekan, Apa Saja?
Konsumsi Bawang Putih Bisa Turunkan Kolesterol, Bagaimana Caranya?
Orang di Atas 50 Tahun yang Kesepian Kronis Berisiko Lebih Tinggi Terkena Stroke
Migrain Rentan Terjadi di Usia 20-30an, Dokter Sebut Tidak Dapat Disembuhkan
Cara Menyimpan Nomor Ponsel Orang yang Ditaksir Bisa Tunjukkan Potensi Hubungan
Euro 2024
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Euro 2024: Sukses Hancurkan Rumania 3-0, Ronald Koeman Masih Punya Satu Penyesalan soal Permainan Belanda
Hasil Euro 2024: Segel Perempat Final, 2 Gol Mantan Bek Juventus Antarkan Turki Sikat Austria
Berita Terkini
Istri Presiden Pertama RI Ratna Sari Dewi Sukarno ke Lokasi Gempa Hualien Taiwan, Beri Donasi Rp1 Miliar
Berjiwa Bebas, 2 Zodiak Ini Suka Menghindari Pernikahan Meski Didesak Keluarga
Generasi Muda China Doyan Menabung saat Gen Z di Dunia Menumpuk Utang, Ada Apa?
Cek Fakta: Tidak Benar Pendaftaran Gebyar Undian Hadiah BritAma Festival
6 Momen Kelulusan SD Anak Daus Mini dan Yunita, Wajah Tampannya Curi Perhatian
BPS Catat Ada 3,85 Juta Penduduk Miskin di Jabar
Imbas Overtourism Barcelona Kembali Naikkan Pajak Turis Oktober 2024, Berapa Besarnya?
Azriel Hermansyah Dibilang Netizen Pengangguran, Inilah Kekayaannya yang Berasal dari Berbagai Sumber
Kemenhub Evaluasi Tarif Batas Atas Tiket Pesawat
Kualitas Udara Jakarta Terburuk di Dunia Pagi Ini, Sangat Tidak Sehat
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Cara Mencairkan Daging Sapi yang Masih Membeku, Jangan Cuma Cepat tapi Harus Aman
IHSG Berbalik Arah ke Zona Merah, Saham TINS Menghijau
Gelar Unpacked 2024 di Paris, Ini Deretan Gadget yang bakal Dirilis Samsung
Top 3: Data PDN Dibobol Hacker, 1.479 Permohonan Izin Usaha Lumpuh