uefau17.com

Fakta Menarik UY Scuti, Bintang Terbesar Alam Semesta yang Tengah Sekarat - Global

, Jakarta - Bintang adalah benda langit yang memancarkan cahaya dan panas dari reaksi fusi nuklir yang terjadi di intinya. Benda langit ini serupa bola gas bercahaya raksasa yang disatukan oleh gravitasinya sendiri dan terutama terdiri dari hidrogen dan helium.

Di antara miliaran bintang yang berkilauan, terdapat raksasa kosmik yang menonjol karena ukurannya yang luar biasa. Bintang terbesar di alam semesta adalah yang pernah diketahui adalah UY Scuti.

Dikutip dari laman Space pada Kamis (30/05/2024), berikut fakta menarik UY Scuti bintang paling besar di alam semesta.

1. Bintang Terbesar di Bima Sakti

Bintang UY Scuti merupakan salah satu bintang merah yang berada di galaksi Bima Sakti. Tepatnya di konstelasi Scutum, yaitu di area tengah galaksi.

UY Scuni rtama kali ditemukan oleh para astronom Jerman di Observatorium Bonn pada 1860. Pada saat itu, astronom menamainya sebagai BD -12 5055.

Selama pengamatan kedua, para astronom menyadari bahwa UY Scuti lebih terang dan redup selama periode 740 hari. Hal ini mengarah pada klasifikasinya sebagai bintang variabel, yakni jenis bintang yang mengembang dan menyusut secara teratur saat kecerahannya berubah.

2. Sangat Jauh dari Bumi

UY Scuti berjarak sekitar 9.500 tahun cahaya, dekat dengan pusat Bima Sakti di konstelasi Scutum. UY Scuti adalah supergiant merah yang diselimuti debu.

Bintang ini memiliki diameter sekitar 1.700 kali lebih besar dari matahari. Baru pada 2012 tim astronom menggunakan Very Large Telescope di Chili, menegaskan ukuran UY Scuti yang luar biasa besar.

Untuk memberi gambaran tentang seberapa besar UY Scuti, jika bintang ini menggantikan Matahari sebagai pusat tata surya. Fotosfernya akan melampaui orbit Jupiter.

Sementara itu, karak dari Matahari ke Jupiter kira-kira 779 juta km. Gas yang memancar dari UY Scuti pun akan membentuk nebula yang membentang sejauh 400 AU ,sehingga akan jauh melampaui orbit Pluto.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tidak Sepanas Matahari

3. Tidak Sepanas Matahari

Suhu permukaan UY Scuti hanya berkisar 3000 Kelvin. Hal itu suhunya masih dikatakan lebih rendah bila dibandingkan dengan suhu permukaan matahari.

Permukaan matahari bersuhu sekitar 5000 Kelvin.

4. Kenapa UY Scuti Sangat Besar

UY Scuti merupakan supergiant merah, sejenis bintang yang berada di tahap akhir hidupnya. Jenis bintang ini telah menghabiskan bahan bakar hidrogen di intinya dan akan mulai melebur helium.

Saat bintang terus melebur helium, ia akan mengembang dan mendingin sehingga menjadi salah satu bintang terbesar di alam semesta. Pada titik tertentu, salah satu bintang lain pasti akan menggeser UY Scuti sebagai bintang terbesar.

Pasalnya, UY Scuti sangat besar sehingga gravitasinya tidak cukup kuat untuk menahan lapisan luarnya. Akibatnya, UY Scuti kehilangan massa pada tingkat yang ekstrem.

Para astronom menemukan, UY Scuti menelan massanya sendiri lebih dari 20 juta kali massa bumi setiap tahunnya. Hilangnya massa ini menyebabkan bintang menyusut dan memanas.

 

3 dari 3 halaman

Supernova

5. UY Scuti Akan Meledak Menjadi Supernova

Para astronom memperkirakan UY Scuti akan segera memasuki fase yang dikenal sebagai supernova. Ledakan supernova merupakan tanda dari akhir kehidupan yang dimiliki oleh bintang.

Hal ini karena memang setiap bintang memiliki umurnya yang berbeda-beda, sehingga bintang tersebut dapat meledak dan kehilangan dayanya secara signifikan. Ledakan supernova ini memiliki kekuatan yang sangat besar. Melansir NASA Kamis (30/05/2024), ledakan supernova menjadi salah satu ledakan terkuat yang ada di alam semesta.

Sebab diperkirakan ledakannya seperti bom berkekuatan 1028 megaton 1028. Tidak heran jika ledakan supernova ini bisa menghasilkan sinar X dan sinar gamma yang bisa menghancurkan lapisan ozon pada suatu planet.

Ledakan supernova dapat menghasilkan objek lainnya yang tak kalah kuat. Hal ini tergantung pada massa yang terdapat dari sisa-sisa ledakan supernova tersebut.

Setelah ledakan supernova nantinya inti bintang akan tertinggal. Jika kepadatan pada intinya berkurang maka hal tersebut akan menjadi bintang neutron.

Sementara jika inti menjadi lebih padat maka akan berubah menjadi lubang hitam.

(Tifani)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat