, Jakarta - Baru-baru ini para ilmuwan mendapati Gletser Thwaites, yang dikenal sebagai gletser kiamat (Doomsday glacier), mencair lebih cepat dari pada perkiraan. Hal ini tentunya meningkatkan kekhawatiran mengenai kenaikan permukaan laut akibat pencairan es yang dapat menjadi bencana.
Melansir laman Live Science pada Selasa (28/05/2024), temuan ini berasal dari studi endapan laut prasejarah yang ditemukan di pantai sekitar Gletser Thwaiter dan Gletser Pulau Pine. Keduanya terletak di Lapisan Es Antartika Barat.
Disebutkan bahwa pencairan gletser ini didorong oleh perubahan iklim, sehingga pencairan meningkat lebih cepat dibandingkan sebelumnya. Gletser (Glacier) adalah lapisan es yang luas dan dapat membentang hingga bermil-mil jauhnya.
Advertisement
Baca Juga
Gletser yang sangat besar disebut dengan gletser benua (continental glaciers) seperti yang terdapat di Arktik, Kutub Utara dan Antarktika, Kutub Selatan. Dikutip dari laman Britannica, Selasa (28/05/2024), gletser benua terbentuk dari akumulasi pemadatan dan kristalisasi salju di daratan selama ratusan tahun.
Gaya gravitasi membuat salju bergerak perlahan dari titik asal menuju tempat yang lebih rendah. Gletser Thwaites merupakan salah satu gletser benua yang diamati secara ketat oleh para ahli.
Sebab, geltser ini memiliki potensi pencairan yang dapat menimbulkan kenaikan permukaan air laut secara signifikan. Berikut fakta menarik gletser Thwaites.
1. Diidentifikasi pada 1947
Gletser Thwaites diidentifikasi pertama kali pada Januari 1947 melalui pemetaan wilayah berbentuk lidah es oleh Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy/AL AS). Gletser ini ditemukan selama pengambilan foto udara dalam misi bertajuk Operation High Jump.
Identifikasi pertama garis pantai Antartika telah dilakukan pada 1940, sebagai bagian dari ekspedisi Byrd (Richard E. Byrd, seorang penjelajah kutub berkebangsaan AS) yang ketiga. Gletser Thwaites yang terletak di Antartika barat dipetakan secara lebih detail pada 1959 hingga 1966.
Gletser Thwaites diberi nama dari Fredrik T. Thwaites (1883–1961), seorang ahli geologi glasial, geomorfologi dan profesor emeritus dari Univesitas Wisconsin-Madison. Profesor Thwaites sendiri tidak pernah mengunjungi Gletser Thwaites di Antartika.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Gletser Terluas di Dunia
2. Gletser Terluas di Dunia
Dikutip dari9 laman Science, Selasa (28/05/2024), gletser ini merupakan daratas es terluas di dunia. Gletser Thwaites membentang sejauh 120 km.
Area wilayahnya meliputi luas hingga 193.000 kilometer persegi yang lebih besar dari luas negara bagian Florida di AS. Namun, sedikit lebih kecil bila dibandingkan dengan pulau Great Britain (209.000 kilometer persegi).
Sebagian besar bagian gletser yang dikenal sebagai ice shelf menjorok hingga ke lautan. Ice shelf tersebut sangat rapuh dan rentan terhadap pencairan baik di bagian permukaan mapun di bagian bawahnya.
Ice shelf yang masih tersisa dari Gletser Thwaites saat ini dikhawatirkan sejumlah ahli akan runtuh pada beberapa dekade ke depan.
3. Asal-usul Julukan Gletser Kiamat
Gletser Thwaites dijuluki sebagai Doomsday glacier atau gletser hari kiamat. Julukan ini dikaitkan dengan pencairannya yang cepat dapat mendorong kenaikan permukaan laut yang dahsyat.
Menurut penelitian terbaru, gletser Thwaites mulai mencair dengan cepat dengan cara yang tidak terduga seperti sebelumnya. Faktor tersebut membuatnya dimonitor secara ketat oleh para ahli dan ilmuwan.
Apa yang akan terjadi pada gletser Thwaites akan membawa dampak yang serius untuk planet Bumi. Para ahli memperkirakan jika gletser Thwaites hilang seluruhnya akan menyebabkan kenaikan permukaan air laut global sekitar 65 cm.
Sementara itu, jika semua bagian yang berdekatan dari lapisan es di Antartika Barat mencair dan hilang, maka akan menyebabkan kenaikan permukaan air laut global sekitar 3,3 meter. Tidak semua ahli setuju dengan penamaan Doomsday glacier.
Nama tersebut menunjukkan manusia tidak dapat mengambil langkah proaktif untuk memperlambat pencairan gletser. Sedangkan sebenarnya kita mampu mengurangi emisi gas rumah kaca yang bisa sangat membantu menjaga Gletser Thwaites, setidaknya untuk sementara waktu.
Advertisement
Jutaan Ton Bongkahan Es ke Lautan Tumpah
4. Menumpahkan Jutaan Ton Bongkahan Es ke Lautan
Diperkirakan sekitar 50 miliar ton es hilang dari gletser Thwaites setiap tahunnya. Hal ini menyebabkan sekitar 4 persen kenaikan permukaan air laut global.
Namun perkiraan ini akan terus meningkat pada tahun-tahun yang akan datang. Dengan adanya fenomena pemanasan global yang terus meningkat saat ini, ada kemungkinan gletser Thwaites akan melepaskan potongan-potongan besar gunung es secara lebih cepat ke lautan.
Potongan gletser besar yang runtuh dan hanyut mengikuti arus lautan disebut dengan iceberg. Bagian yang terlihat mengapung dari iceberg hanyalah sebagian kecil, jika dibandingkan dengan bagian yang berada di bawah permukaan laut.
Fenomena ini dikenal dengan istilah gunung es. Iceberg inilah yang ditabrak oleh salah satu kapal terbesar di masanya, Titanic dalam perjalanan komersial perdananya dari Eropa menuju Amerika Serikat pada 1912.
(Tifani)
Terkini Lainnya
Ancaman Kenaikan Permukaan Air Laut, Pencairan Lapisan Es Antartika Barat Tak Dapat Dihindari
Hasil Survei: Lebih dari Separuh Gletser di Peru Mencair Akibat Perubahan Iklim
Krisis Iklim Picu Bagian Gletser Doomsday Meleleh Lebih Cepat, Kenaikan Permukaan Laut Disorot
Gletser Terluas di Dunia
Jutaan Ton Bongkahan Es ke Lautan Tumpah
Gletser
Gletser Thwaites
Rekomendasi
3 Juli 2022: Tragedi Longsor Gletser Gunung Marmolada di Pegunungan Alpen Italia, 10 Pendaki Tewas
Kekeringan Memaksa Sebuah Desa di Himalaya Nepal Direlokasi
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Amerika Serikat, Panama Melenggang ke Perempat Final
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Ini Penyebab Kekalahan Lawan Australia Menurut Pelatih
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah dan Kebobolan 5 Gol, Garuda Nusantara Gagal ke Final
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah, Garuda Nusantara Paksa Skor Imbang di Babak Pertama
Judi Online
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Dewan Pers Minta Kapolri-Kapolda Usut Kebakaran Rumah Wartawan di Karo
Pilkada 2024
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
KPU RI Resmi Terbitkan Peraturan Anyar soal Batasan Usia Kepala Daerah, Ini Isinya
Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Kaesang Maju Pilkada Jateng
Hasto PDIP: Coklit Ini Penting Dalam Menjamin Hak Konstitusional Warga
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
3 Juli 2022: Tragedi Longsor Gletser Gunung Marmolada di Pegunungan Alpen Italia, 10 Pendaki Tewas
Populer
Mengapa Negara-negara Eropa Timur Banyak yang Jago IT? Ini Alasannya
92 Negara Sepakati Komunike KTT Perdamaian Ukraina, Dubes Vasyl: di PBB Selalu Temui Jalan Buntu
Israel Perintahkan Warga Khan Younis Mengungsi
Kisah Izumo Kotanya Para Jagoan IT di Jepang, Mayoritas dari Eropa Timur
Hong Kong Bersiap Sambut 2 Panda dari China
Pesawat Air Europa dari Madrid Turbulensi dan Mendarat Darurat ke Brasil, 40 Orang Terluka
PM Lebanon Sebut Negaranya Sedang Berperang, Buntut Konflik Israel Vs Hamas Meluas ke Hizbullah
Hubungi Prabowo Subianto, PM Malaysia Doakan Pulih dari Operasi Kaki-Bersedia Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza
LSPR Institute Gelar Festival SaBOR Latin Food & Film, Jelajah Budaya Amerika Latin Termasuk Minuman Favorit Lionel Messi
Euro 2024
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Euro 2024: Sukses Hancurkan Rumania 3-0, Ronald Koeman Masih Punya Satu Penyesalan soal Permainan Belanda
Hasil Euro 2024: Segel Perempat Final, 2 Gol Mantan Bek Juventus Antarkan Turki Sikat Austria
Berita Terkini
Kemenhub Evaluasi Tarif Batas Atas Tiket Pesawat
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Cara Mencairkan Daging Sapi yang Masih Membeku, Jangan Cuma Cepat tapi Harus Aman
IHSG Berbalik Arah ke Zona Merah, Saham TINS Menghijau
Gelar Unpacked 2024 di Paris, Ini Deretan Gadget yang bakal Dirilis Samsung
Top 3: Data PDN Dibobol Hacker, 1.479 Permohonan Izin Usaha Lumpuh
Top 3 Islami: Jadwal Puasa Sunnah di Bulan Juli 2024: Muharram, Tasu'a, Asyura, Ayyamul Bidh Lengkap Niat dan Tata Caranya
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Cuaca Hari Ini Rabu 3 Juli 2024: Langit Jabodetabek Cenderung Cerah Berawan
Jangan Biarkan Pelek Sepeda Motor Peyang, Akibatnya Bisa Fatal
3 Ribu Polisi Siap Amankan Suroan dan Suran Agung di Madiun 6-7 Juli 2024, Pesilat Diimbau Tertib
Terjerat Skandal Doping, Mantan Pesakitan Manchester United Umbar Ambisi Besar
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Mengenal Telaga Biru Cicerem, Wisata Alam Cantik di Kuningan Jawa Barat