, Tokyo - Kementerian Luar Negeri Jepang memberikan update mengenai kontribusi Negeri Sakura terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) dan perubahan iklim. Jepang menegaskan fokus mereka pada konsep "human security" (keamanan manusia).
Keamanan yang dimaksud Jepang adalah memastikan manusia bisa hidup dengan nyaman serta mewujudkan potensinya.
Baca Juga
"Keamanan manusia adalah pendekatan yang berfokus pada semua individu dan mendorong untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera dan berkelanjutan melalui perlindungan dan pemberdayaan individu-individu agar melindungi masyarakat dari bermacam ancaman di kehidupan, mata pencaharian, dan martabat mereka, dan agar mewujudkan potensi penuh mereka," ujar Akahori Takeshi, Asisten Duta Besar pada Divisi Kerja Sama Isu Global, dalam press briefing virtual Kamis (5/10/2023).
Advertisement
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida turut membawa isu UNTFHS pada Sidang Majelis Umum PBB 2022. Pihak Jepang ingin agar pendanaan UNTFHS bisa turut memajukan SDGs, serta memperkuat kehadiran Jepang di kancah global.
Pendanaan Ratusan Triliun Rupiah
Terkait aksi iklim, Akahiro mengungkap bantuan Jepang mulai dari bantuan bilateral ke Asia dan Afrika, serta pendanaan tambahan.
Dalam presentasinya, Akahiro menampilkan bahwa Jepang akan menyediakan pendanaan dari pemerintah dan swasta hingga USD 10 miliar (Rp 156,1 triliun) selain kontribusi 6,5 triliun yen (Rp 681,3 triliun) pada 2021-2025.
Pendanaan itu termasuk kontribusi dari peluncuran Innovative Financial Facility for Climate melalui kerja sama dengan Asian Development Bank dan mitra-mitra pendukung dekarbonisasi di Asia dan luar Asia.
Jepang juga menggelontorkan hingga USD 3 miliar untuk mendukung Green Climate Fund (GCF) yang berfungsi untuk menolong negara-negara berkembang dalam mengurangi emisi gas rumah kaca (Greenhouse gases/GHG) dan menangani dampak perubahan iklim.
Asumsi kurs:
1 dollar AS: Rp 15.622
1 yen: Rp 104
Berbagai upaya dilakukan Pemprov DKI Jakarta untuk mengembalikan kualitas udara menjadi hijau. Salah satunya adalah memperpanjang penerapan ganjil genap menjadi 24 jam.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Mikroplastik di Awan dan Perubahan Iklim
![Menikmati Surya dari Puncak Gunung Fuji](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/WOu-274YdJ4B5qYT_FMv3TPAX7w=/0x367:5070x3225/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3520226/original/041630600_1627176441-000_9FM27Q.jpg)
Sebelumnya dilaporkan, para peneliti menemukan beberapa jenis polimer dan karet di dalam air awan yang mengelilingi Gunung Fuji, gunung terbesar di Jepang, dan Gunung Ōyama. Studi yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Chemical Letters, semakin mengumpulkan bukti yang menunjukkan bahwa polusi plastik telah menyusup ke sebagian besar ekosistem di Bumi.
Mengutip dari laman Euro News, Sabtu (30/9/2023), fragmen plastik yang lebih kecil dari 5 mm atau kira-kira seukuran biji wijen telah ditemukan di bagian terjauh di planet ini dan di bagian paling intim tubuh manusia, termasuk darah, paru-paru, dan plasenta wanita hamil. "Sepengetahuan kami, penelitian ini adalah yang pertama mendeteksi mikroplastik di udara dalam air awan di troposfer bebas dan lapisan batas atmosfer," tulis para ilmuwan.
Inilah mengapa penemuan ini bukan saja tidak wajar namun juga mengkhawatirkan bagi iklim kita. Lalu bagaimana mikroplastik di awan berkontribusi terhadap perubahan iklim?
Air awan dikumpulkan di puncak dua gunung Jepang pada ketinggian antara 1.300--3.776 meter. Puncak Gunung Fuji terletak di troposfer bebas, sedangkan Gunung Ōyama memuncak di lapisan batas atmosfer di mana keduanya berada di lapisan terendah atmosfer bumi.
Para ilmuwan kemudian menggunakan teknik pencitraan canggih untuk menentukan ada atau tidaknya mikroplastik. Mereka menemukan sembilan jenis polimer berbeda dan satu jenis karet dalam mikroplastik di udara.
Advertisement
Kerusakan Lingkungan di Masa Depan
![Gunung Fuji di Jepang](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/jT21PqQjCGbRQsxPxWPnIzGcN9U=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4569610/original/087975800_1694269640-000_33UB6GB.jpg)
Awan tersebut mengandung sebanyak 14 potong plastik per liter air dengan ukuran berkisar antara 7 hingga 95 mikrometer; sedikit di atas rata-rata lebar rambut manusia yaitu 80 mikrometer. Plastik bersifat hidrofobik tetapi menjadi hidrofilik (artinya suka air) setelah terpapar sinar ultraviolet dalam waktu lama, jelas para penulis.
Banyaknya polimer ini di beberapa sampel menunjukkan bahwa mereka mungkin bertindak sebagai “inti kondensasi” awan es dan air. Inti kondensasi adalah partikel kecil tempat uap air mengembun di atmosfer, sehingga penting untuk pembentukan awan.
"Secara keseluruhan, temuan kami menunjukkan bahwa mikroplastik di ketinggian dapat mempengaruhi pembentukan awan dan, pada gilirannya, dapat mengubah iklim," menurut para ilmuwan.
"Mikroplastik di troposfer bebas terangkut dan berkontribusi terhadap polusi global," kata penulis utama penelitian tersebut, Hiroshi Okochi dari Universitas Waseda.
Lebih lanjut peneliti mengungkap, jika isu 'polusi udara plastik' tidak ditangani secara proaktif, risiko perubahan iklim dan ekologi dapat menjadi kenyataan. Hal ini akan menyebabkan kerusakan lingkungan yang serius dan tidak dapat diubah di masa depan.
Bagaimana Mikroplastik Bisa Mencapai Awan?
![Gunung Fuji dari Prefektur Yamanashi](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/ohXE2Hq25VXg5NIsmXLb1owsK4c=/0x608:4032x2880/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3437028/original/058694500_1619097719-000_98H9AK.jpg)
Bagaimana mikroplastik bisa mencapai awan? Mikroplastik memiliki banyak sumber potensial, mulai dari microbeads dalam kosmetik hingga pupuk dan degradasi benda-benda besar seperti kantong plastik.
Seperti yang ditulis oleh penulis dengan sedikit pernyataan yang meremehkan, plastik telah menjadi sangat populer. Meskipun sudah banyak penelitian mengenai pelepasan fragmen-fragmen kecil ini ke lingkungan laut dan darat, penelitian mengenai mikroplastik di udara masih sangat terbatas.
Ada berbagai cara mereka bisa masuk ke atmosfer. Debu jalan raya, tempat pembuangan sampah, keausan ban, dan rumput buatan merupakan titik masuk potensial dari daratan.
Laut juga dapat mengirimkan mikroplastiknya ke angkasa melalui semprotan air laut dan “proses aerosolisasi” lainnya – di mana partikel-partikelnya dibuat cukup ringan untuk dibawa ke udara.
"Ini menyiratkan bahwa mikroplastik mungkin telah menjadi komponen penting dari awan, mencemari hampir semua yang kita makan dan minum melalui 'curah hujan plastik',"menurut pernyataan tentang studi dari Universitas Waseda.
Para peneliti menambahkan bahwa, troposfer bebas merupakan jalur penting bagi pengangkutan polutan udara jangka panjang karena kecepatan angin yang kencang. Telah diamati pula bahwa mikroplastik di udara juga terbawa di troposfer bebas dan berkontribusi terhadap polusi global.
![Infografis Jurus Menko Luhut Tangani Polusi Udara di Jabodetabek. (/Abdillah)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/B5wle8YrQ6T8U5cyzTKhRY6URrg=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4557239/original/029278800_1693386897-Infografis_SQ_Jurus_Menko_Luhut_Tangani_Polusi_Udara_di_Jabodetabek.jpg)
Terkini Lainnya
Jepang Akhirnya Setop Penggunaan Disket Setelah Lebih dari 20 Tahun
Jepang Catat Rekor Baru, Kecepatan Internet Tembus 402 Terabit per Second
Kisah Izumo Kotanya Para Jagoan IT di Jepang, Mayoritas dari Eropa Timur
Pendanaan Ratusan Triliun Rupiah
Mikroplastik di Awan dan Perubahan Iklim
Kerusakan Lingkungan di Masa Depan
Bagaimana Mikroplastik Bisa Mencapai Awan?
Jepang
SDGs
kemanusiaan
Diplomasi
gas rumah kaca
Fumio Kishida
Rekomendasi
Jepang Catat Rekor Baru, Kecepatan Internet Tembus 402 Terabit per Second
Kisah Izumo Kotanya Para Jagoan IT di Jepang, Mayoritas dari Eropa Timur
Aturan Baru Gunung Fuji: Pendaki Dikenakan Tiket Masuk Rp202 Ribu
10 Rekomendasi Drama Jepang Tentang Makna Kehidupan, Wajib Ditonton
Aturan Baru Pendakian Gunung Fuji Jepang Berlaku Mulai 1 Juli 2024, Simak Detailnya
Taspen Tunjuk Konsorsium BUMN China dan Jepang Garap Gedung Pencakar Langit di Jakarta
Viral Politikus Taiwan Alami Pelecehan Seksual di Jepang, Tendang Selangkangan Pria Mabuk
Korea Utara Sebut Hubungan AS, Jepang, dan Korea Selatan bak NATO Versi Asia
Warga Negara China Ditangkap Polisi Jepang karena Kendarai Koper Pintar di Osaka
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Rivalitas Ronaldo vs Messi di Fase Final Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Unggul di Usia Senja?
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Judi Online
Polres Kota Dumai Razia Judi Online di Telepon Genggam Anggota, Hasilnya?
Muhammadiyah: Judi Online Harus Diberantas
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Pilkada 2024
Jelang Pilkada 2024, Bacagub NTB Lalu Muhamad Iqbal Bertemu Kaesang
Kinerja Pj Walikota Pekanbaru Muflihun Dinilai Jadi Tolak Ukur di Pilkada 2024
Komisi II DPR Pastikan Pemberhentian Ketua KPU Hasyim Asy'ari Tak Ganggu Proses Pilkada
Sosok Sudaryono di Mata Menantu Habib Luthfi Bin Yahya Pekalongan
Jelang Pilkada 2024, Pemkot Mojokerto Minta Masyarakat Manfaatkan Klinik Hoaks
Bawaslu Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada Jakarta, Heru Budi: Akan Dianalisis
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
3 Juli 2022: Tragedi Longsor Gletser Gunung Marmolada di Pegunungan Alpen Italia, 10 Pendaki Tewas
Populer
Istri Presiden Pertama RI Ratna Sari Dewi Sukarno ke Lokasi Gempa Hualien Taiwan, Beri Donasi Rp1 Miliar
Wayang Alien di Lokasi Crop Circle Jadi Penanda Indonesia UFO Festival 2024
Malang, Pria di Philadelphia Alami Gangguan Penglihatan Usai Bola Mata Disengat Lebah
Tak Tampil Maksimal di Debat Perdana Capres 2024, Joe Biden Ngaku Jet Lag
Israel Disebut Buang Limbah Cemari Aliran Air Al-Auja Spring, Kesehatan Warga Palestina di Desa Al-Auja Kian Terancam
Alasan Sejumlah Orang Takut Jika Melihat Badut
Kecelakaan Pesawat Jet Militer Subsonik Su-25 Georgia Saat Latihan, Pilot Tewas
10 Fakta Unik Bandara Dunia, Ada yang Terpencil hingga Mengapung di Laut
Indonesia dan Malaysia Komitmen Perjuangkan Kemerdekaan Palestina, Sepakat Aktif di Forum Internasional
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
HEADLINE: Rivalitas Ronaldo vs Messi di Fase Final Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Unggul di Usia Senja?
Legenda Jerman Remehkan Skuad Spanyol di Euro 2024, Dianggap Tim Bau Kencur
Cristiano Ronaldo Mau Pensiun? Euro 2024 Jadi Laga Terakhir Membela Portugal
Manchester United Naksir Bintang Turki di Euro 2024, Harganya Masih Murah Meriah
Berita Terkini
Sentilan Gus Baha, Mak Jleb! Ingat Allah kok Gara-Gara Utang Jatuh Tempo
Kejagung dan Polri Bantah Tutup Pintu Koordinasi, Ghufron KPK: Kami Anggap Itu Sebuah Komitmen
David Beckham Balas Dendam Setelah Diabaikan Pangeran Harry Atas Permintaan Meghan Markle
5 Kapten Terbaik Manchester United: Pemimpin yang Menginspirasi di Old Trafford
Nenek 66 Tahun di Lampung Tengah Dianiaya Oknum Bidan, Ini Kronologinya
Apakah Bumi Bisa Hancur karena Ledakan Supernova?
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Kamis 4 Juli 2024
Fakta Jambret CFD: Pakai Kode Saat Beraksi hingga Minggat Usai Viral
Bidan di Lampung Tengah Diduga Aniaya Nenek Hingga Bersimbah Darah, Videonya Viral
Kisah Iblis Terbakar oleh Kekuatan Doa Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani
Guru TK di Jambi Dituntut Kembalikan Uang Rp75 Juta ke Negara, Dede Yusuf Salahkan BKD
Polisi Tangkap Pengirim Narkoba Dalam Paket Ayam Jago Melalui Bandara Pekanbaru
Mengenal Planet Kerdil Ceres yang Diduga Dihuni Alien
Ayu Ting Ting Batal Nikah padahal Sudah Lamaran, Bagaimana Hukumnya dalam Islam?
Melacak Rekam Jejak Civitas Akademika Universitas Brawijaya Melalui Pameran QR Art