, Wellington - Tepat 33 tahun yang lalu, telah terjadi sebuah tragedi, dua kereta tersapu ke ngarai oleh longsoran salju di Wellington, Washington, AS. Peristiwa pada 1 Maret 1910 itu menewaskan 96 orang.
Karena lokasi bencana yang jauh, dan risiko longsoran susulan akan terjadi, upaya penyelamatan korban dan penemuan jenazah belum selesai hingga beberapa hari kemudian setelah kejadian tersebut.
Baca Juga
1 Juli 2023: Bus Pariwisata Hangus Terbakar Usai Tabrak Pembatas Jalan di Maharashtra India, 25 Orang Tewas
30 Juni 1936: Penerbitan Novel Populer Gone with the Wind yang Jadi Inspirasi Film Pemenang Oscar
29 Juni 2020: Tabrakan 2 Feri di Bangladesh Picu 1 Kapal Tenggelam, 30 Orang Tewas dan Belasan Penumpang Hilang
Mengutip History.com, kereta arah barat milik perusahaan Great Northern Railroad berangkat ke Seattle, Washington, dari Spokane pada tanggal 23 Februari. Kemudian pada 26 Februari, badai salju di Washington menyebabkan tumpukan salju tinggi di Pegunungan Cascade yang memblokir jalur rel kereta api.
Advertisement
Meskipun banyak pekerja berusaha membersihkan rel kereta dari salju, namun kereta masih tertahan di Wellington, sebuah desa kecil di King County setelah Stevens Pass, hampir seminggu telah tertahan.
Jalur telegraf di daerah itu juga putus akibat badai, dan hanya ada sedikit penumpang atau personel kereta api yang bisa mengirim komunikasi sedangkan selebihnya menunggu badai berlalu.
Stasiun kereta Wellington terletak di dekat dasar Gunung Windy, tetapi tidak memiliki penutup pelindung untuk rel.
Pada 28 Februari, kondisi cuaca berubah, dengan suhu turun dan badai petir menghantam daerah tersebut. Di Idaho, beberapa penambang tewas dalam longsoran salju, dan banjir membahayakan penduduk di daerah dataran rendah.
Perubahan cuaca itu menjadi awal petaka bagi para penumpang kereta yang tertahan di Wellington. Pada pukul 04.20 waktu setempat keesokan paginya, dengan sekitar 50 penumpang dan 75 karyawan Great Northern Railroad tertidur di dalam Spokane Express, tiba-tiba longsoran salju dari Windy Mountain terjadi. Dipicu oleh kombinasi hujan, kilat, dan guntur.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kronologi Kejadian
Charles Andrews, seorang pekerja kereta api dan penduduk Wellington yang menyaksikan bencana tersebut, menggambarkan kejadian tersebut: salju putih bergerak menuruni lereng gunung di atas kereta api. Tanpa henti salju itu terus maju, bergemuruh, dan menggelinding. Spokane Express dan kereta pos terlempar dari rel ke ngarai terdekat sedalam 150 kaki atau 45 meter. Stasiun Wellington terdampak dan tertutupi oleh salju tersebut, meskipun hotel dan toko di kota itu tidak tersentuh oleh salju sama sekali.
Di dasar ngarai, kereta api tertutup salju dan puing-puing setebal 40 hingga 70 kaki (12 sampai 21 meter). Karena jalur telegraf terputus, penduduk Wellington tidak dapat meminta bantuan segera.
Terlepas dari risiko longsoran lebih lanjut, banyak orang turun tangan, untuk mencoba menggali menyelamatkan korban yang selamat. Pada malam tanggal 2 Maret bantuan dari luar Wellington baru bisa mencapai lokasi tersebut.
Saat itu, 23 orang telah di tarik keluar hidup-hidup, kebanyakan dengan luka serius. Butuh waktu lebih dari seminggu untuk mengevakuasi 96 jenazah korban longsoran salju, yang kemudian harus dipindahkan dengan kereta luncur ke jalur rel untuk transportasi lebih lanjut.
Sebagai buntut dari tragedi yang disebut sebagai kecelakaan kereta terburuk dalam sejarah Washington saat itu, Kota Wellington diganti namanya menjadi Tye dan jalur rel baru dengan terowongan pelindung didirikan, sedangkan jalur lama sekarang menjadi jalur pendakian yang populer.
Peristiwa ini menjadi sebuah pelajaran berharga soal bahaya penebangan kayu di pegunungan di atas kota dan desa, sehingga seharusnya penebang kayu tersebut bertanggung jawab atas kejadian ini.
Advertisement
Sejarah Lain di Bulan Maret
Ternyata bulan Maret juga dikenal sebagai perayaan untuk memperingati penyakit Bipolar di seluruh dunia. Hari Bipolar Sedunia di peringati setiap tanggal 30 Maret. Peringatan ini untuk menyebarkan kesadaran tentang gangguan kesehatan mental yang mempengaruhi orang-orang di seluruh dunia.
Hari Bipolar Sedunia di peringati pada 30 Maret bertepatan dengan peringatan kelahiran pelukis Belanda terkenal dunia Vincent Van Gogh yang hidup dengan gangguan bipolar sepanjang hidupnya. Ini digambarkan sebagai suatu kondisi di mana orang tersebut mengalami perubahan suasana hati dan energi yang ekstrem yang selanjutnya menghambat kemampuan berfungsi secara normal.
Gangguan bipolar juga tidak banyak di bicarakan seperti masalah kesehatan mental lainnya seperti kecemasan, depresi, dan PTSD.
Hari Bipolar Sedunia pada tahun 2022 mendorong orang untuk membicarakan masalah ini sehingga tidak dianggap tabu di masyarakat di mana pun. Hari Bipolar Sedunia membawa perhatian pada gejala yang sering hilang oleh orang yang terkena dan orang-orang di sekitarnya.
Bipolar Bertepatan dengan Kelahiran Vincent Van Gogh
Hari Bipolar Sedunia 2022 diperingati bersamaan dengan peringatan kelahiran pelukis Belanda terkenal di dunia Vincent Van Gogh. Dia adalah salah satu seniman paling berpengaruh dalam sejarah seni barat.
Hari Bipolar Sedunia mendidik serta mempromosikan penyebaran informasi tentang gangguan bipolar melalui upaya kolaboratif internasional.
Hari Bipolar Sedunia adalah inisiatif oleh Masyarakat Internasional untuk Gangguan Bipolar (ISBD) yang bermitra dengan Jaringan Gangguan Bipolar Asia (ANBD) dan Yayasan Bipolar Internasional.
Gangguan Bipolar Dunia diamati pada peringatan kelahiran Vincent Van Gogh yang hidup dengan gangguan itu sepanjang hidupnya. Van Gogh sendiri berkata, "Awalnya mungkin lebih sulit dari apapun, tapi tetaplah hati, semuanya akan baik-baik saja."
Bipolar Disorder bukanlah masalah modern, namun pemahaman konseptual modernnya terjadi pada abad ke-19. Kemudian pada tahun 1999, International Bipolar Foundation didirikan dan sejak itu telah meneliti gangguan bipolar dan membantu orang yang menderitanya.
Terkini Lainnya
1 Juli 2023: Bus Pariwisata Hangus Terbakar Usai Tabrak Pembatas Jalan di Maharashtra India, 25 Orang Tewas
30 Juni 1936: Penerbitan Novel Populer Gone with the Wind yang Jadi Inspirasi Film Pemenang Oscar
29 Juni 2020: Tabrakan 2 Feri di Bangladesh Picu 1 Kapal Tenggelam, 30 Orang Tewas dan Belasan Penumpang Hilang
Kronologi Kejadian
Sejarah Lain di Bulan Maret
Bipolar Bertepatan dengan Kelahiran Vincent Van Gogh
Today in History
tragedi
Sejarah
1 Maret
Badai Salju
kereta
Wellington
Rekomendasi
30 Juni 1936: Penerbitan Novel Populer Gone with the Wind yang Jadi Inspirasi Film Pemenang Oscar
29 Juni 2020: Tabrakan 2 Feri di Bangladesh Picu 1 Kapal Tenggelam, 30 Orang Tewas dan Belasan Penumpang Hilang
28 Juni 1836: Wafatnya James Madison, Presiden Ke-4 Sekaligus Salah Satu Bapak Pendiri Amerika Serikat
27 Juni 2015: Pesta Bubuk Warna-warni Color Play Asia di Taiwan Berakhir Tragis, 500 Orang Alami Luka Bakar
26 Juni 1906: Balapan Mobil Grand Prix Perdana di Le Mans Prancis
25 Juni 1996: Bom di Menara Khober Arab Saudi Tewaskan 19 Orang
24 Juni 2013: Mantan PM Italia Silvio Berlusconi Divonis 7 Tahun Penjara, Terjerat Skandal Seks PSK di Bawah Umur
23 Juni 1934: Terungkapnya William Bayly Dalang Pembunuhan Tanpa Mayat di Selandia Baru
22 Juni 2022: Gempa M 5,9 Afghanistan Tewaskan 1.000 Orang Lebih, Getaran Dirasakan hingga Pakistan dan Iran
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Senin 1 Juli Pukul 19.30 di Indosiar dan Vidio
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Judi Online
Nama Jurnalis Dicatut untuk Hoaks Promosi Situs Judi, Simak Daftarnya
Heru Budi Telusuri Oknum ASN Pemprov Jakarta Terlibat Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Kominfo: Telegram Sudah Respons Penghapusan Judi Online Usai Diberi Surat Peringatan
Pilkada 2024
Jelang Pilkada 2024, Jokowi Minta Polri Jaga Netralitas dan Stabilitas
KPU Jakarta Tunggu PKPU soal Batas Usia Kepala Daerah
Sandiaga Tunggu Penugasan PPP untuk Maju Pilkada 2024
Heru Budi Respons Peluang Maju Pilkada Jakarta 2024: Saya ASN, Tidak Pengalaman di Bidang Politik
Tiga Menteri Jokowi Disiapkan PDIP Maju Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
1 Juli 2023: Bus Pariwisata Hangus Terbakar Usai Tabrak Pembatas Jalan di Maharashtra India, 25 Orang Tewas
Populer
Pasukan Israel Lancarkan Serangan Bom ke 2 Kota di Lebanon Selatan
Ketegangan Israel-Hizbullah Meningkat, Arab Saudi Desak Warganya Tinggalkan Lebanon Sesegera Mungkin
Indonesia Kecam Keputusan Israel Sahkan Pos Pemukiman Yahudi, Dinilai Langgar Hukum Internasional dan Resolusi PBB
Mengenal Kampung Oben, Desa Inklusif yang Berdayakan Penyandang Disabilitas
Dikira Alkohol, 4 Nelayan di Sri Lanka Tewas Usai Minum Air dari Botol yang Ditemukan di Laut
Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Konsumsi Gula Terlalu Banyak? Ini Penjelasannya
Cerita Penyandang Disabilitas dan Lansia di Desa Besmarak NTT Bertahan Hidup dari Efek Perubahan Iklim
Menlu Israel ke Iran: Yang Mengancam Kehancuran Layak Dihancurkan
Korea Utara Luncurkan 2 Rudal Balistik, Tensi dengan Korea Selatan Makin Panas
1 Juli 2023: Bus Pariwisata Hangus Terbakar Usai Tabrak Pembatas Jalan di Maharashtra India, 25 Orang Tewas
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Prancis vs Belgia: Les Bleus Jadi Ancaman Serius De Rode Duivels
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Berita Terkini
Isuzu ELF NMR Adopsi Sistem Filter Bahan Bakar Baru
Angka Kemiskinan di Jateng Turun, Nana Sudjana Minta Semua Pihak Tetap Bekerja Keras
Baru 40 Persen Tenaga Teknis Museum Tersertifikasi, IHA Gandeng Prancis Latih Kurator
Kenali Conflict Resolution Style Demi Hubungan yang Lebih Sehat
KPK Lelang Ruko Milik Mantan Wakil Rektor UI Tafsir Nurchamid di Depok
5 Tips untuk Memulai Suka Makan Sayur, Bisa dari Sayuran yang Manis
Indonesia Deflasi di Mei dan Juni, Hati-hati PHK Besar-besaran
Kisah Haru Bocah Tahfiz Disabilitas Netra Lantunkan Ayat Suci Al-Qur'an Saat HUT Bhayangkara di Sukabumi
Samsung Rilis Bespoke AI Washer & Dryer, Tawarkan Pengalaman Mencuci Lebih Cerdas
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Nama Jurnalis Dicatut untuk Hoaks Promosi Situs Judi, Simak Daftarnya
Chand Kelvin Bersyukur Segera Lepas dari Predikat Presiden Jomlo
Gunung Ibu Erupsi Lagi, Semburkan Abu Vulkanik 1.500 Meter ke Arah Barat Daya
MenpanRB Azwar Anas Beberkan Skenario Pemindahan ASN ke IKN