, Cincinnati - Hati ibu mana yang tak terluka jika nyawa anaknya terenggut dengan cara sadis: meninggal ditembak orang tak dikenal. Meski perih, wanita bernama Rukiye ini memilih untuk mengikhlaskan segalanya, menganggap kematian Suliman Abdul-Mutakallim adalah kehendak sang pencipta.
Tak hanya itu, ibunda Suliman Abdul-Mutakallim bahkan memutuskan untuk memaafkan pembunuh sang putra. Di ruang sidang, ia melakukan sesuatu yang menurut para veteran di ruang sidang belum pernah mereka lihat: memeluk sang pembunuh.
Melansir dari USA Today, Minggu (22/1/2022), Suliman Abdul-Mutakallim diketahui ditembak di bagian belakang kepalanya saat berjalan pulang membawa makanan untuk dirinya dan istrinya.
Advertisement
Pihak berwenang menyatakan Suliman sebagai korban yang tidak bersalah.
Tak berapa lama, pelaku pembunuhan Suliman terungkap. Dua remaja mengaku bersalah di persidangan pada Januari 2018 dan dijatuhi hukuman penjara. Salah satu remaja tersebut bernama Javon Coulter.
Di persidangan, ibu Suliman, Rukiye, anehnya justru tidak tampak marah saat bertatapan dengan pembunuh sang anak. Ternyata hal itu karena ia memilih untuk memaafkan dengan tidak ada rasa dendam, dan bahkan menawarkan untuk memeluk Javon.
Rukiye pun menyatakan akan mengunjungi para pelaku di penjara secara teratur dan membantu mereka menjadi orang yang lebih baik.
"Mereka telah terinfeksi oleh suatu penyakit, tetapi masih muda. Mereka bisa disembuhkan," kata Rukiye.
Menurut Rukiye juga, balas dendam tidak akan menyelesaikan apa pun. Hal itu nyatanya tidak akan membuat sang putra hidup kembali.
Rukiye mengatakan pembunuh putranya adalah anak-anak muda yang masih memiliki ibu, sama seperti dirinya.
"Para pemuda itu, meskipun mereka mengambil nyawa putra saya, kita harus berjuang untuk mereka. Karena mereka akan keluar (dari penjara) kembali. Dan mereka akan beranjak dewasa. Namun, jika mereka tidak memiliki harapan, maka penyakit yang sama ini akan terulang kembali dan mereka akan mengambil nyawa anak orang lain dan akhirnya nyawa mereka sendiri," ucap Rukiye.
Seorang ibu di Kudus, Jawa Tengah dibunuh anak kandungnya sendiri. Bahkan untuk mengelabui ulahnya, pelaku menyayat pergelangan tangan korban seakan bunuh diri.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kronologi Kejadian
![Ilustrasi pistol. (pixabay)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/4amTPoJ6fJGLTy_2mAx36i-viE8=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3529275/original/077765800_1627967001-gun-1678989_1280.jpg)
Pada 28 Juni 2015, Suliman Abdul-Mutakallim sedang berjalan pulang dengan membawa makanan di South Cumminsville, Amerika Serikat (AS).
Tiba-tiba, ia ditembak di bagian belakang kepala. Tiga orang tidak dikenal ternyata merampoknya.
Petugas mengatakan bahwa dompet Suliman tidak ditemukan di tempat kejadian. Dompet Suliman diperkirakan berisi kurang dari 60 dolar AS, setara dengan 900 ribu rupiah.
Untuk menangkap siapa yang membunuh Suliman, kepolisian mengecek rekaman kamera closed circuit television (CCTV) di area sekitar.
Kepolisian pun akhirnya mengidentifikasi tiga perampok tersebut. Salah satunya, Javon Coulter, yang berusia 14 tahun. Javon terlihat dalam video pengawasan menarik uang dari saku depan celana Suliman tepat setelah penembakan.
Video CCTV juga menunjukkan Javon menyerahkan uang kepada dua orang lain yang bersamanya. Salah satunya adalah Valentino Pettis yang berusia 17 tahun. Polisi meyakini orang ketiga adalah seorang pria berusia 20-an, tetapi ia tidak pernah dituntut.
Setelah menembak dan mengambil dompet Suliman, Javon, Valentino, dan orang ketiga kemudian berjalan menyusuri jalan sembari membawa makanan milik Suliman. Meninggalkannya dalam kondisi bersimbah darah.
Advertisement
Mengubah Sistem Hukum
![Ilustrasi Hukum. (unsplash.com/Tingey)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/G0p7AktQ7ejA2NKqdLYP-5HYX0U=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3233581/original/040586400_1599695840-photo-1589994965851-a8f479c573a9.jpg)
Rukiye merupakan penduduk asli Carolina Utara, AS. Ia adalah seorang Muslim taat yang pindah agama di akhir masa remajanya.
Dalam sebuah wawancara di rumahnya di College Hill, Rukiye mengenang momen saat Suliman meninggal di University of Cincinnati Medical Center.
Rukiye dan anggota keluarga lainnya berada di samping tempat tidur Suliman. Ia memegang tangan anaknya.
Agamanya mengajarkan bahwa tidak ada selamat tinggal. Maka dari itu, Rukiye berbisik kepada putranya, "Sampai jumpa lagi." Lalu, Rukiye mencium Suliman.
Suliman merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Ia juga adalah anggota Veteran Angkatan Laut di AS.
Usai persidangan, Rukiye juga menganjurkan perubahan pembebasan bersyarat baru di sistem hukum AS. Ini pun disetujui oleh hukum.
Rancangan Undang-Undang (RUU) yang akan mengubah opsi pembebasan bersyarat Ohio, AS, ditandatangani oleh Gubernur Mike DeWine pada 10 Januari 2021, dilansir dari WCPO.
Setelah pembunuhan anaknya dan menghadiri persidangan, Rukiye langsung mengadvokasi RUU Senat 256, yang akan menghapus hukuman seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat untuk remaja yang dihukum.
"Baginya untuk mengakui bahwa mereka adalah anak-anak yang membuat kesalahan yang mengerikan dan memiliki rahmat untuk memahami, sungguh luar biasa," kata Kevin Werner, anggota Pusat Keadilan dan Kebijakan Ohio.
Sisi dari Javon
![Ilustrasi hukum. (Unsplash)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/_Sgd418qhVIAy01nY8yZqlqxZsw=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3055575/original/019481300_1582175910-bill-oxford-udXD2NrbXS8-unsplash.jpg)
Ibu Javon, Malyyka Bonner, memahami bahwa anaknya perlu dihukum atas apa yang terjadi.
"Sebuah kesalahan telah dilakukan," kata Malyyka, dikutip dari Cincinnati.
Di persidangan, salah satu dari tiga pelaku, Valentino atau 'Tino', menyalahkan dan menuduh Javon. Seorang saksi di pengadilan mengatakan bahwa setelah penembakan itu, Valentino marah kepada Javon karena ia menembak "pria yang tidak bersalah".
Namun, Javon memberi tahu polisi bahwa orang ketiga yang tidak disebutkan namanya yang menembakkan pistol.
"Kudengar Tino yang melakukannya. Saya mendengar Javon melakukannya. Saya mendengar orang ketiga yang melakukannya," ucap Detektif Kepolisian Cincinnati Eric Karaguleff saat bersaksi di sidang.
"Saya tidak peduli, tidak masalah, mereka semua berperan dalam kejadian itu."
Malyyka mengatakan bahwa ia tidak tahu apa yang terjadi. Javon tidak pernah membicarakannya kepadanya.
"Saya tidak berpikir ia bisa sepenuhnya memahami... Seluruh realitas dari apa yang sebenarnya terjadi," tutur Malyyka.
Kasus terhadap Javon dan Valentino dimulai di pengadilan remaja, tetapi keduanya akhirnya dipindahkan ke pengadilan dewasa atas tuduhan pembunuhan. Keduanya mengaku bersalah atas pembunuhan tidak disengaja. Javon juga mengaku bersalah atas perampokan.
Malyyka tidak ingin sistem hukum tersebut menelantarkan putranya begitu saja. Ia takut ketika anaknya dibebaskan dari penjara, akan sulit untuk dirinya mencari pendidikan, pelatihan kerja dan perawatan yang memadai.
![Infografis Herry Wirawan, dari Vonis Seumur Hidup hingga Hukuman Mati. (/Abdillah)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/ZXmyHKwKbpHh3aKbXEEtWRiIxrA=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4282325/original/099793700_1672901763-Infografis_SQ_Herry_Wirawan__dari_Vonis_Seumur_Hidup_hingga_Hukuman_Mati.jpg)
Terkini Lainnya
Kronologi Kejadian
Mengubah Sistem Hukum
Sisi dari Javon
Suliman Abdul-Mutakallim
hukum
Pembunuh
Anak
ibu
rukiye
Persidangan
Pembunuhan
Berita Terkini
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Amerika Serikat, Panama Melenggang ke Perempat Final
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Ini Penyebab Kekalahan Lawan Australia Menurut Pelatih
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah dan Kebobolan 5 Gol, Garuda Nusantara Gagal ke Final
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah, Garuda Nusantara Paksa Skor Imbang di Babak Pertama
Judi Online
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Dewan Pers Minta Kapolri-Kapolda Usut Kebakaran Rumah Wartawan di Karo
Pilkada 2024
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
KPU RI Resmi Terbitkan Peraturan Anyar soal Batasan Usia Kepala Daerah, Ini Isinya
Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Kaesang Maju Pilkada Jateng
Hasto PDIP: Coklit Ini Penting Dalam Menjamin Hak Konstitusional Warga
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
3 Juli 2022: Tragedi Longsor Gletser Gunung Marmolada di Pegunungan Alpen Italia, 10 Pendaki Tewas
Populer
PM Lebanon Sebut Negaranya Sedang Berperang, Buntut Konflik Israel Vs Hamas Meluas ke Hizbullah
14 Negara Keluarkan Imbauan, Minta Warga Hindari Lebanon Imbas Tensi Tinggi Konflik Israel-Hizbullah
Utang Negara-negara di Afrika Makin Parah Akibat Bunga Pinjaman dari China
LSPR Institute Gelar Festival SaBOR Latin Food & Film, Jelajah Budaya Amerika Latin Termasuk Minuman Favorit Lionel Messi
Israel Perintahkan Warga Khan Younis Mengungsi
Kemlu RI: Tak Ada WNI Korban Mobil Tabrak Pejalan Kaki di Korea Selatan yang Tewaskan 9 Orang
Warga Korea Utara Mulai Wajib Kenakan Pin Kim Jong Un
Jutaan Nyamuk Wolbachia Dilepas di Hawaii, Demi Selamatkan Spesies Burung dari Kepunahan
Polisi Australia Tangkap Remaja 14 Tahun Pelaku Penusukan di Universitas Sydney
7 Fenomena Astronomi Juli 2024, Ada 2 Hujan Meteor
Euro 2024
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Euro 2024: Sukses Hancurkan Rumania 3-0, Ronald Koeman Masih Punya Satu Penyesalan soal Permainan Belanda
Hasil Euro 2024: Segel Perempat Final, 2 Gol Mantan Bek Juventus Antarkan Turki Sikat Austria
Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Turki, Sebentar Lagi Tanding
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Berita Terkini
Jangan Biarkan Pelek Sepeda Motor Peyang, Akibatnya Bisa Fatal
3 Ribu Polisi Siap Amankan Suroan dan Suran Agung di Madiun 6-7 Juli 2024, Pesilat Diimbau Tertib
Terjerat Skandal Doping, Mantan Pesakitan Manchester United Umbar Ambisi Besar
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Mengenal Telaga Biru Cicerem, Wisata Alam Cantik di Kuningan Jawa Barat
3 Resep Ayam Kukus Suwir yang Lezat supaya Tidak Selalu Makan Gorengan
PTPP Penuhi Kewajiban Obligasi dan Sukuk Mudharabah
Gejala Awal Hepatitis pada Anak Sering Disepelekan, Apa Saja?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Stablecoin USDT jadi Pembayaran Program Asuransi di Filipina
3 Juli 2022: Tragedi Longsor Gletser Gunung Marmolada di Pegunungan Alpen Italia, 10 Pendaki Tewas
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Foto Syaikh Abdul Qadir al-Jilani yang Beredar Asli atau Khayalan? Ini Kata Buya Yahya dan Habib Hasan
Polri Bantah Ada Masalah Koordinasi dan Supervisi dengan KPK, Ini Buktinya
Geger Anak di Bawah Umur Dinikahi Pengurus Pesantren Tanpa Izin Orangtua, Kiai Said Aqil: Jangan Digeneralisir, Itu Oknum