Oslo - Budayawan yang juga pastor Katolik Franz Magnis-Suseno menyatakan dukungannya terhadap NU dan Muhammadiyah menjadi penerima penghargaan Nobel Perdamaian.
Dalam sebuah seminar di Oslo, Norwegia, pastor dari Ordo Katolik Serikat Yesus yang akrab dipanggil Romo Magnis ini mengatakan kedua organisasi tersebut memiliki andil besar dalam merekatkan bangsa Indonesia yang sangat majemuk, bahkan jauh sebelum kemerdekaan.
Baca Juga
Kiprah NU dan Muhamadiyah tidak hanya dirasakan oleh mayoritas kelompok muslim tapi juga oleh minoritas non-muslim.
Advertisement
"Saya sudah sejak lama sangat mengenal kedua organisasi ini. Kita tahu, Indonesia telah lama punya sejarah gerakan radikal. Seperti gerakan DI-TII tahun 1950-1966 yang mengancam wilayah Jawa Barat, Aceh, dan Sulawesi Selatan," ujar Romo Magnis, Kamis 20 Juni 2019, dalam seminar yang dihadiri cendekiawan dan tokoh pemikir dari berbagai kalangan ini seperti dikutip dari DW Indonesia, Rabu (26/6/2019).
"Kemudian sekitar tahun tujuh puluhan beberapa ideologi Islam dari Timur Tengah, seperti Ikhwanul Muslimin, Hizbut Tahrir dan Wahabi, menjalar di Indonesia. Demikian pula pengaruh mujahidin dari Afghanistan. Tokoh NU dan Muhamadiyah saat itu berjuang keras agar pengaruh-pengaruh tersebut berhenti berkembang," ujar Romo Magnis.
Ia menyimpulkan tiga prinsip fundamental dari kiprah NU dan Muhammadiyah untuk perdamaian dan memajukan toleransi di masyarakat seperti menjunjung tinggi keberagaman, kebebasan beragama, keterbukaan demokrasi dan menolak diskriminasi dan intoleransi.
Lebih lanjut ia menyatakan kalau kedua organisasi tersebut menanamkan dan mengembangkan warisan nilai budaya Indonesia yang mengutamakan kerukunan, kebersamaan, serta menghargai hak orang lain.
"Intinya, sebagai pendeta Katolik dan bagian dari kelompok minoritas saya mengakui NU dan Muhammadiyah meskipun jadi mayoritas tidak pernah menjadi ancaman bagi kami kelompok minoritas. Sebaliknya, kehadiran kedua organisasi ini di tengah masyarakat Indonesia memberikan rasa aman dan jaminan bahwa nilai-nilai pluralisme dan toleransi akan tetap terjaga dan tumbuh di Indonesia," tutur Romo Magnis.
Seminar yang digagas bersama oleh Peace Research Institute Oslo (PRIO) dan KBRI Oslo ini bertujuan untuk mengenalkan dan memublikasikan kepada publik Oslo tentang NU dan Muhammadiyah serta perannya dalam menangkal radikalisme di Indonesia. Sebelumnya, pada Januari 2019 lalu dua organisasi Islam terbesar Indonesia ini telah dinominasikan sebagai penerima penghargaan Nobel Perdamaian.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Organisasi Pemersatu
![20161229-Sejumlah Tokoh Melihat Kembali Tantangan Merawat Kebangsaan Indonesia-Jakarta](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/LvJLrhAmU1kpu8zi3aXBwak7Fd0=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1449904/original/032965500_1483002981-20161229-Sejumlah-Tokoh-Melihat-Kembali-Tantangan-Merawat-Kebangsaan-Indonesia-Tebe-1.jpg)
Dalam seminar tersebut hadir juga Prof. Dr. Azyumardi Azra dan Direktur Wahid Institut Yenny Wahid. Prof Azra mencontohkan pengaruh besar NU dan Muhammadiyah terlihat pada saat Indonesia dilanda krisis pasca runtuhnya Orde Baru tahun 1998. Saat itu Gus Dur yang merupakan tokoh NU terpilih sebagai Presiden Indonesia.
"Meski banyak yang mengkhawatirkan Indonesia akan pecah tapi saya tetap optimis selama kita bisa menjaga Pancasila dan nilai-nilai kebangsaan yang telah diwariskan pendiri bangsa, Indonesia akan tetap utuh. Dan kita yakin NU dan Muhammadiyah adalah guardian nilai-nilai tersebut untuk tetap tumbuh di masyarakat," jelas Prof Azra.
Sementara Yenny Wahid dalam paparannya menyampaikan bahwa untuk bisa melawan radikalisme maka perlu diteliti kelompok mana saja yang rentan dan menjadi target dari kelompok radikalis.
"Kalau kita amati setidaknya ada beberapa sebab. Di antaranya ketakutan yang berlebih dan selalu merasa kekurangan materi, memahami literatur agama secara tekstual saja, gampang terpengaruh oleh informasi keliru dari kelompok-kelompok yang mengatasnamakan agama yang cenderung menyebar kebencian. Sebab lainnya adalah mereka yang memiliki kecenderungan terhadap intoleransi dan menafikan hak kelompok yang berbeda paham," ujar Yenny.
Yenny juga menekankan perlunya NU dan Muhammadiyah untuk menjadi aktor utama dalam melakukan konter narasi dan konter identitas terkait maraknya hoaks dan fake news di media sosial.
Terkini Lainnya
Muhammadiyah: Judi Online Harus Diberantas
Muhammadiyah Sebut Nilai-Nilai Dasar Pancasila Harus Diaktualisasi
Muhammadiyah Gandeng KLHK Gelar Lomba Stand Up Comedy Lingkungan Hidup
Organisasi Pemersatu
DW
Romo Magnis
Nahdaltul Ulama (NU)
Muhammadiyah
Rekomendasi
Muhammadiyah Sebut Nilai-Nilai Dasar Pancasila Harus Diaktualisasi
Muhammadiyah Gandeng KLHK Gelar Lomba Stand Up Comedy Lingkungan Hidup
Muhammadiyah Bakal Gunakan Kalender Hijriah Global Tunggal Mulai Tahun Baru 1446 H, Apa Itu?
Seperti NU, Muhammadiyah Juga Dapat Jatah Kelola Tambang
Transaksi Judi Online Tembus Rp 600 Triliun, PP Muhammadiyah: Miris!
Menkop Teten Yakin Sidat Bisa Dongkrak Ekonomi Sukabumi
Soal Izin Tambang Ormas, Sekjen PAN Dukung Sikap Ketua Umum Muhammadiyah
Infografis 6 Ormas Keagamaan Dapat Konsesi Tambang dari Jokowi dan Lokasinya
HEADLINE: Heboh Ormas Keagamaan Dapat Konsesi Tambang dari Jokowi, Pertimbangannya?
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
Soal Pilkada Banten, AHY Ragu dengan Kader Sendiri?
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
5 Juli 2019: Gempa Bumi M6,9 di California, Bangunan Bergoyang dan Terjadi Kebakaran
Populer
Model di Inggris Jual Wine Pakai Anggur yang Diinjak Kakinya, Harganya Rp2 Juta Per Botol
Gunung Etna Meletus, Semburan Abu Vulkanik dan Lava Picu Bandara Catania Ditutup
5 Juli 2019: Gempa Bumi M6,9 di California, Bangunan Bergoyang dan Terjadi Kebakaran
Lumut Berpotensi Dapat Tumbuh di Mars
Hujan Picu Banjir India-Bangladesh, 9 Orang Tewas dan 3 Juta Warga Terdampak
Balas Kematian Komandan Top, 200 Roket dan 1 Skuadron Drone Peledak Hizbullah Serang Israel
Euro 2024
Link Live Streaming Euro 2024 Portugal vs Prancis, Sabtu 6 Juli Pukul 02.00 WIB
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Jerman Jumat 5 Juli Pukul 23.00 WIB, Duel Raksasa di 8 Besar
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Berita Terkini
Hina Agama Islam dan Rasis, Petinju Ryan Garcia Dipecat WBC
Kekayaan Merosot, Elon Musk jadi Miliarder Dunia Paling Boncos di Semester I 2024
Kolaborasi Penyanyi dan Restoran Sushi, Ado dan Kura Sushi Sukses Garap Lagu Baru
Bukan Bentrokan, Pendeta Paulus Tegaskan Insiden di GPIB Taman Harapan Adalah Penyerangan
Bakal Calon Gubernur Jateng, Kaesang Pangarep Dinilai Punya Peluang Besar
6 Potret Rafathar Menuju ABG Disebut Mulai Tampil Gaya, Raffi Ahmad Curhat Susah Peluk Anak Sendiri
TKN: Pemecatan Hasyim Asy’ari Jadi Bukti Tak Ada Backup Penguasa di KPU
Apa Saja Manfaat Sertifikat Tanah Elektronik?
Model di Inggris Jual Wine Pakai Anggur yang Diinjak Kakinya, Harganya Rp2 Juta Per Botol
Ganjar hingga Ahok Jadi Pengurus DPP PDIP, Ini Kata Puan Maharani
Kepemilikan Harta Dipertanggungjawabkan di Hari Kiamat, Bagaimana Cara Selamat?
Mau Jadi Pemain Utama Industri Kendaraan Listrik Dunia, Indonesia Perlu Perkuat Pasar Domestik
Bella Saphira Lebih Bangga Unggah Kuliner Lokal daripada yang Mewah dan Pemilih Saat Terima Endorse
Lirik Lagu Forever dari Babymonster Trending Nomor 1, Mendulang 35 Juta Views Hanya Dalam 4 Hari