, Arizona - Selama hampir 20 tahun, tiga dari lima ember cat (setara dengan 19 liter air), ditempatkan di dekat pameran taksidermi di gedung koleksi museum Taman Nasional Grand Canyon, Arizona, Amerika Serikat.
Ketiga ember itu, ternyata, tidak berisi pewarna tembok, namun bijih uranium --batuan alami yang kaya akan uranium, mengeluarkan radiasi yang berpotensi berbahaya bagi makhluk hidup di Bumi. Tak ada satu pun orang yang mengetahui isinya sebelum ini.
Baca Juga
Elston "Swede" Stephenson, seorang manajer kesehatan dan kebugaran di taman South Rim, adalah orang yang mengklaim menemukan uranium tersebut. Selanjutnya, ia mengabarkan ke publik melalui serangkaian email ke Kongres, rekannya di National Park Service dan staf di koran The Arizona Republic.
Advertisement
Stephenson memperingatkan bahwa ribuan pegawai, wisatawan, dan kelompok sekolah yang mengunjungi pameran tersebut antara tahun 2000 dan 2018, kemungkinan terpapar dengan radiasi yang berbahaya, terutama anak-anak yang duduk selama 30 menit di sekitar uranium.
Bocah-bocah ini mungkin telah terjangkit sekitar 1.400 kali dosis radiasi yang aman, yang distandarkan oleh Nuclear Regulatory Commission, Stephenson menulis. Namun, beberapa ahli menegaskan bahwa penilaian Stephenson tidak berdasar.
"Jika waktu yang dihabiskan di dekat bijih itu pendek, kemungkinan ada sedikit alasan untuk khawatir," Bill Field, seorang profesor Kesehatan Kerja dan Lingkungan di University of Iowa, mengatakan kepada Live Science dalam email, sebagaimana dikutip pada Jumat (22/2/2019).
what do you do when you have uranium in your collections? #curation #
— Aaron Addison (@Spatialcomfort) February 21, 2019
Seiring waktu, uranium dapat terurai menjadi bahan radioaktif seperti radium, dan melepaskan gas berbahaya seperti radon. Studi tentang penambangan uranium telah menunjukkan bahwa kontak yang terlalu lama dengan produk peluruhan uranium dapat meningkatkan kemungkinan terkena kanker.
Menurut F. Ward Whicker, seorang ahli radioekologi dan profesor emeritus di Colorado State University, bijih uranium mampu memancarkan partikel gamma --jenis radiasi yang paling berbahaya.
"Jumlah paparan radiasi dari sumber terestrial alami dan sinar kosmik galaksi, jauh lebih tinggi daripada yang disadari kebanyakan orang," kata Whicker kepada Live Science dalam email. "Kehidupan berkembang di lingkungan radiasi konstan ini, karena mekanisme perbaikan DNA beroperasi secara efisien dan cepat dalam sel --asalkan intensitas paparan radiasi berada dalam level tertentu."
Modi Wetzler, seorang profesor kimia di Clemson University yang mempelajari limbah nuklir, mengatakan kepada The Arizona Republic bahwa, di samping membahayakan tubuh jika dihirup, namun sinar gamma mudah diserap dan tidak berbahaya bila jumlahnya hanya beberapa inci di udara, atau bahkan di luar lapisan kulit mati seseorang.
Setelah seorang remaja dengan sebuah konter Geiger (alat yang digunakan untuk mendeteksi dan mengukur radiasi pengion) secara tidak sengaja menemukan ember bijih di museum pada Maret 2018, Parks Service meluncurkan penyelidikan singkat untuk menguji tingkat radiasi di dalam dan sekitar gedung.
Menurut laporan mereka (yang dikutip Stephenson dari The Arizona Republic), kontak langsung dengan bijih uranium menghasilkan tingkat radiasi kira-kira dua kali lipat dosis tahunan aman yang dipatok oleh Nuclear Regulatory Commission.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Seorang Slackliner profesional uji nyali melintasi puncak grand canyon dengan menggunakan sepatu hak tinggi.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Langkah Selanjutnya
![Uranium RI Melimpah Tapi Belum Dipakai, Ini Kata Kepala Batan](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/OAWfFbOaHDr_Fyenu39lZm_FAns=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/721982/original/uranium.jpg)
Bijih uranium telah dibuang di tambang uranium terdekat. Sementara itu, Park Service, U.S. Occupational Safety and Health Administration dan Arizona Bureau of Radiation Control sekarang menyelidiki museum dan bangunannya.
Menurut Emily Davis, Grand Canyon National Park Public Affairs Officer, tingkat radiasi di lokasi tersebut normal dan aman.
"Sebuah survei baru-baru ini dari fasilitas pengumpulan data museum Taman Nasional Grand Canyon menemukan tingkat radiasi di sana masih bertaraf rendah --jumlah yang umumnya ada di lingkungan-- dan di bawah tingkat kepedulian terhadap kesehatan dan keselamatan masyarakat," Davis mengatakan kepada NPR.
"Tidak ada risiko berbahaya saat ini untuk karyawan publik atau Grand Canyon. Fasilitas pengumpulan data museum masih terbuka untuk umum dan rutinitas kerja terus berjalan seperti biasa."
Meskipun mungkin tampak diabaikan, bijih uranium diduga meningkatkan kadar radon di dalam gedung museum, kata Field kepada Live Science.
"Fasilitas itu harus melakukan pengujian radon," ungkap Field. "Namun, dalam jangka panjang, potensi paparan dari radon, dari sumber alami di tanah dan batuan di bawah fasilitas tersebut, kemungkinan akan menjadi sumber radiasi terbesar bagi masyarakat dan pekerja."
Terkini Lainnya
Studi: Jalan Kaki Terbukti Bisa Bantu Atasi Masalah Nyeri Punggung
Mengapa Anda Ingin Bersin Saat Terpapar Sinar Matahari? Ini Penjelasannya
Peneliti Ungkap Senyawa pada Kulit Jeruk yang Bermanfaat bagi Kesehatan Tubuh
Langkah Selanjutnya
bumi
grand canyon
Uranium
bijih uranium
Sains
Rekomendasi
Mengapa Anda Ingin Bersin Saat Terpapar Sinar Matahari? Ini Penjelasannya
Peneliti Ungkap Senyawa pada Kulit Jeruk yang Bermanfaat bagi Kesehatan Tubuh
Studi Jerman Ungkap Alasan Minum Alkohol di Pesawat Mungkin Buruk bagi Kesehatan
Ahli Sebut Produksi Buah Alpukat Menyusut, Ternyata Ini Penyebabnya
Peneliti Ungkap Kurang Tidur Meningkatkan Risiko Terkena Diabetes Tipe 2
Waspada, Ahli Ungkap Kemungkinan Seseorang Menderita Alzheimer Tanpa Gejala
Ilmuwan China Temukan Cara Bikin Baterai Lebih Efisien Pakai Air, Ini Penjelasannya
Studi: Gajah Afrika Panggil Kawanannya Pakai Nama Seperti Manusia
AS Rilis Pil Pertama untuk Depresi Pascapersalinan, Ini Klaim Keberhasilannya
Copa America 2024
Brasil Bersiap Hadapi Uruguay di Perempat Final Copa America 2024
Bungkam Venezuela Lewat Adu Penalti, Kanada Tantang Argentina di Semifinal Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Diwarnai Drama Adu Penalti, Kanada Kalahkan Venezuela dan Tantang Argentina di Semifinal
Jadwal Link Siaran Langsung Copa America 2024 Venezuela vs Kanada, Sabtu 6 Juli di Vidio
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Pengamat Prediksi Demokrat Usung Calon Eksternal Ketimbang Kader di Pilgub Banten
Jelang Pilkada 2024, Diskominfo Kepulauan Babel Awasi Konten Hoaks di Ruang Digital
Jadwal Pilkada 2024 Serentak di Indonesia, Lengkap Daftar Provinsi dan Cara Cek DPT
Pastikan Hak Politik Penyandang Disabilitas Terjamin di Pilkada 2024, KPU DKI Jakarta Mutakhirkan Data Pemilih
Infografis Bursa Bakal Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur di Pilgub Sumut 2024
Survei TBRC: Jelang Pilkada 2024 Kabupaten Yalimo Papua, Nama Bupati Petahana Unggul
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
6 Juli 2013: Militan Boko Haram Serang Sekolah Asrama di Nigeria, 30 Orang Termasuk Guru Tewas
Populer
Bendungan Jebol di China Picu Banjir, 6.000 Warga Mengungsi
Reformator Massoud Pezeshkian Terpilih Jadi Presiden Iran, Menang Pilpres Putaran Kedua
Indonesia Siap Bagi Pengalaman Keharmonisan Antar Umat Beragama di Konferensi Internasional Ini
Ucapan Selamat Prabowo Subianto untuk Perdana Menteri Baru Inggris Keir Starmer
Kedubes India Gandeng Rumania Luncurkan Jakarta Diplomatic Film Club, Jadi Wadah Unjuk Gigi Sinema Dunia
Delegasi Biro Komite Palestina PBB ke Indonesia, Bahas Upaya Tingkatkan Dukungan untuk Negaranya
Lewat Pameran Lukisan, 1 Seniman Indonesia Bareng 19 Pelukis ASEAN-India Pamer Hubungan Budaya dan Sejarah
Euro 2024
Jamal Musiala Puji Permainan Lamine Yamal, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 di Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Belanda vs Turki: Misi Oranje Menghindari Kejutan
Keriuhan Suporter Prancis Sambut Kemenangan Les Bleus atas Portugal
Akhir Tragis Karier Toni Kroos Bersama Timnas Jerman
Prediksi Euro 2024 Inggris vs Swiss: 3 Singa Terancam Kuda Hitam
Gusur Portugal, Prancis Tantang Spanyol di Semifinal Euro 2024
Berita Terkini
Tolak Upah Murah hingga Outsourcing, Buruh Desak Cabut UU Cipta Kerja untuk 9 Alasan
Jalan-Jalan ke Belanda, Sissy Prescillia Tunjukkan Sepeda Lebih Banyak daripada Penduduk Lokalnya
Robot Bunuh Diri karena Capek Kerja, Memang Bisa?
BPBD Jakarta Benarkan Turap Longsor di Tol JORR Pesanggrahan Akibat Hujan Lebat, Akses Jalan Tertutup
Menelusuri Jalur Kereta Tertua dan Tersibuk di Tokyo, Yamanote Line
Jerman Kembali Jual Bitcoin yang Disita, Nilainya Sentuh Rp 2,8 Triliun
Holding BUMN Jasa Survei Catatkan Peningkatan Kinerja di 2023
WhatsApp Ganti Warna Centang Verifikasi, dari Hijau Jadi Biru
Sudah 37 Tahun, Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Mulai Bersiap Hadapi Masa Pensiun
Sambut Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1446 Hijriah Jatuh Tanggal Berapa Masehi?
5 Fakta Menarik 'Pemukiman Setan', Film Horor Maudy Effrosina Tayang di Netflix
Tempat Pemakaman Ini Sengaja Diputarkan Film, Bioskop Orang Mati di Thailand
Mpok Alpa Rutin Makan Es Krim Saat Hamil 6 Bulan, Siap Cuti dari Dunia Hiburan Pada Trimester Akhir
Viral di Media Sosial, Detik-Detik Turap Longsor di Ruas Tol JORR Bintaro