, Siberia - Taiga Siberia merupakan salah satu tempat paling terisolasi di dunia. Hutan yang diselimuti salju itu, menjadi medan paling sulit untuk dilalui dan hampir mustahil ditinggali manusia.
Panjangnya musim dingin dan suhu ekstrem, membuat Taiga Siberia menjadi alam liar terluas yang tak dihuni manusia.
Wilayah yang luasnya 10 persen dari daratan Bumi itu, menjadi tempat tinggal bagi binatang yang mampu hidup di tempat dingin, seperti beruang dan serigala.
Advertisement
Namun, pernah ada manusia yang tinggal di sana lebih dari 40 tahun. Hal tersebut terkuak pada 1978, setelah sejumlah ahli geologi Rusia menemukan sebuah keluarga di sana.
Baca Juga
Mereka adalah Keluarga Lykov, yang telah tinggal di Pegunungan Sayan, Siberia Selatan. Mereka tinggal di sana sejak 1936 hingga ahli geologi itu menemukannya.
Dikutip dari The Vintage News, Kamis (15/3/2018), mereka ditemukan sekitar 241 km dari permukiman terdekat, di wilayah yang belum pernah dieksplorasi sebelumnya. Sebelum 1936, keluarga tersebut tinggal di wilayah Rusia yang dihuni.
Namun setelah pasukan Soviet membunuh saudara laki-laki Karp Lykov, ia dan keluarganya memutuskan untuk pindah ke Taiga Siberia. Sejak saat itu, mereka tak pernah terlihat lagi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Hutan Siberia dikenal dengan suhunya yang dingin dan tempat tinggal berbagai binatang buas.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Bertahan Hidup di Alam Liar
![Ilustrasi salju](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/BmTr-X0i5t8einH7pIx0NqGx1RE=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1548085/original/088175000_1490590007-snowreports_istock_1083095.jpg)
Selama lebih dari empat dekade, Karp Lykov bersama dengan istri dan anak-anaknya tinggal di hutan yang hanya berjarak beberapa kilometer dari Mongolia.
Menurut Smithsonian, awalnya hanya ada Karp Lykov, istrinya (Akulina), anaknya (Savin), dan anak perempuannya (Natalia) saat mereka memutuskan untuk pindah.
Namun, di tempat ekstrem itu Akulina melahirkan dua anak lainnya, mereka adalah Dmitry (1940) dan Agafia (1943).
Injil dan buku doa disebut cukup untuk mengajari anak-anak Lykov membaca dan menulis. Namun, mereka harus berjuang dan beradaptasi untuk bertahan hidup di lingkungan yang esktrem.
Mereka bertahan hidup dengan mengonsumsi beri Siberia dan sayuran yang mereka tanam sendiri. Mereka pun belajar untuk berburu tanpa menggunakan pistol maupun panah. Namun, hal itu tak cukup untuk menghindarkan mereka dari kelaparan.
Pada akhir 1950-an, Akulina meninggal karena kelaparan. Hal tersebut membuat Karp dan anak-anaknya harus bertahan hidup tanpa seorang ibu.
Advertisement
Tak Tahu Ada Perang Dunia II
![Uni Soviet menerjunkan anjing ke medan tempur Perang Dunia II](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/7zBbFTBewMxRxFxM6lhMkcJnFTU=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1599716/original/039811500_1495200251-20170519-Anjing_Uni_Soviet.jpg)
Ketika sejumlah ahli geologi menemukan keluarga Lykov pada 1978, mereka tercengang oleh kenyataan bahwa keluarga tersebut masih hidup dalam kondisi Abad Pertengahan. Meski demikian, Lykov menyambut orang asing itu.
Smithsonian melaporkan bahwa pada awalnya keluarga Lykov menolak semua hal yang mereka tawarkan, kecuali satu hal, yakni garam. Dilaporkan sudah 40 tahun Karp tidak mencicipi garam, dan dia tak bisa menolak tawaran itu.
Saking terisolasinya, Keluarga Lykov bahkan tak sadar jika Perang Dunia II terjadi dan fakta bahwa manusia telah mendarat di Bulan.
Ketika ahli geologi mendapat kepercayaan dari mereka untuk memperlihatkan "keajaiban" kehidupan modern, Karp dilaporkan paling terkesima dengan kantong plastik bening.
Pada musim gugur 1981, tiga dari anak Karp (Dmitry, Natalia, dan Savin) meninggal hanya berjarak beberapa hari. Dua di antaranya menderita gagal ginjal sementara satu lainnya akibat pneumonia.
Para ahli geologi berusaha meyakinkan Karp dan anaknya, Agafia, untuk pindah bersama dengan kerabatnya di desa yang berjarak 241 km dari tempatnya. Namun mereka selalu menolak.
Karp meninggal pada 16 Februari 1988 dan anaknya, Agafia, masih tinggal di Taiga Siberia seorang diri.
Terkini Lainnya
10 Misteri Tak Terpecahkan soal Perang Dunia II
Kisah 2 Pertempuran Paling Berdarah di Tengah Perang Dunia II
9 Hal Konyol yang Terjadi dalam Perang Dunia II
Bertahan Hidup di Alam Liar
Tak Tahu Ada Perang Dunia II
Siberia
Perang Dunia II
Rekomendasi
Acara Bersejarah Festival Asia Afrika, Secuplik Soal Dasasila Bandung
4 Museum di Ibu Kota Rusia Ini Wajib Dikunjungi
Ini 10 Film Perang Terbaik Sepanjang Masa, Wajib Ditonton
Ibu Kota Jerman Pindah dari Bonn ke Berlin, Simak Sejarah Selengkapnya
Cerita Nenek Kate Middleton yang Bikin Sang Cucu Bangga, Kerja di Kantor Mata-Mata Saat Perang Dunia II
Putin Peringatkan AS Cs: Rusia Juga Bisa Kirim Senjata Jarak Jauh ke Negara Lain untuk Serang Kalian
Hari Kebangkitan Nasional dan Sejarah Panjang Kilang Pertamina Plaju
Fakta Menarik Film Dunkirk yang Terinspirasi Perang Dunia II, Berikut Sinopsisnya
Putin dan Xi Jinping Janjikan Era Baru Kemitraan Rusia-China, Bersama Menentang AS
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
Pilkada Sulteng 2024, PKS Beri Surat Rekomendasi untuk Pasangan Anwar-Reny
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
5 Juli 2019: Gempa Bumi M6,9 di California, Bangunan Bergoyang dan Terjadi Kebakaran
Populer
Balas Kematian Komandan Top, 200 Roket dan 1 Skuadron Drone Peledak Hizbullah Serang Israel
Partai Buruh Menang Pemilu, Keir Starmer yang Bergelar Bangsawan Jadi PM Inggris Gantikan Rishi Sunak
Profil Keir Starmer, PM Inggris Baru Pengganti Rishi Sunak yang Punya Gelar 'Sir'
Omar Garcia Harfuch, 'Batman' dari Meksiko Ditunjuk jadi Menteri Keamanan
Warga Negara Baru Amerika Serikat Siap Berikan Suara dalam Pilpres AS
Gunung Etna Meletus, Semburan Abu Vulkanik dan Lava Picu Bandara Catania Ditutup
Kapal Terbalik di Laut Mauritania, 89 Migran Hendak ke Eropa Tewas, 72 Orang Dinyatakan Hilang
Ilmuwan Temukan Perubahan Iklim Buat Jamur Lebih Beracun untuk Manusia
5 Juli 2019: Gempa Bumi M6,9 di California, Bangunan Bergoyang dan Terjadi Kebakaran
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Jerman, Sebentar Lagi Tanding
Link Live Streaming Euro 2024 Portugal vs Prancis, Sabtu 6 Juli Pukul 02.00 WIB
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Jerman Jumat 5 Juli Pukul 23.00 WIB, Duel Raksasa di 8 Besar
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Berita Terkini
Pemkot Tangerang Siap Gelar Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis
Polisi Gagalkan Peredaran 7.200 Botol Oli Palsu Asal Tangerang di Bandar Lampung
Ilmuwan Temukan Perubahan Iklim Buat Jamur Lebih Beracun untuk Manusia
13 Hewan Purba Tertua di Dunia yang Masih Hidup Sampai Sekarang
UAH Kisahkan Nabi Ayub AS yang Menolak Mengeluh saat Diuji Allah, Ini Hikmahnya
6 Hewan yang Berkaitan dengan Dewa-Dewi Mesir Kuno, Bahkan Menjadi Simbol
KRI Dewaruci Bersama Laskar Rempah Singgah di Tanjung Uban, Kepri
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Mengenal Sumur Thor, Lubang Raksasa Misterius di Tepi Laut
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
3 Bek yang Ingin Direkrut Manchester United di Musim Panas 2024: Ada Eks Pinjaman Setan Merah
Menara Pandang Banjarmasin, Spot Wisata Komplet untuk Nikmati Pesona Kota Seribu Sungai
HEADLINE: Bursa Pilgub Sumut 2024 Kian Sengit, Bobby Nasution Bakal Lawan Edy Rahmayadi Atau Ahok?