, New York - Pada zamannya, Romawi menjadi panutan peradaban dunia. Bangsa Romawi mengistilahkan imperiumnya sebagai "tempat bertenggernya nilai-nilai, kekaisaran, dan harga diri" yang tunduk kepada hukum.
Namun demikian, tentu saja definisi nilai-nilai dan harga diri pada masa itu berbeda dengan pengertian pada masa kini.
Advertisement
Baca Juga
Beberapa aturan yang amat dibanggakan bangsa Romawi cukup janggal dan beberapa lagi jelas-jelas tak masuk di akal. Dikutip dari Listverse.com pada Senin (17/10/2016), berikut ini adalah 10 aturan janggal yang dimaksud:
1. Pemidanaan Warna Ungu
Pada masa Romawi Kuno, warna ungu dipandang sebagai yang paling mulia dan agung. Para kaisar mengenakan toga terbaiknya berwarna ungu setiap pagi. Orang lain dilarang memakainya.
Peraturan pelarangan pengenaan warna ungu dimaksudkan agar warga kelas rendah dilarang mempertontonkan kekayaan. Hal tersebut untuk memastikan tidak ada orang yang tidak sengaja bersopan santun kepada rakyat jelata.
Peraturan itu sangat ketat. Orang yang bukan warga negara dilarang mengenakan toga. Toga berwarna ungu hanya diperuntukkan bagi kaisar, karena pewarna ungu sangat mahal.
Pewarna itu diimpor dari Funisia dan dibuat dari tiram. Untuk membuat pewarna satu toga diperlukan 10.000 tiram, jadi memang mahal sekali.
2. Kaum Wanita Dilarang Menangis di Pemakaman
Pemakaman ala Romawi dimulai dengan prosesi orang-orang yang terisak-isak berjalan mengekor arak-arakan jenazah. Semakin banyak yang menangisi, orang yang meninggal dianggap semakin populer, sehingga ada saja keluarga yang membayar orang-orang khusus untuk menangis.
Beberapa wanita-wanita dibayar untuk berjalan bersama arak-arakan sambil menarik-narik rambut dan mencakari muka dalam kesedihan, walaupun mereka tidak mengenal orang yang meninggal.
Tapi hal itu semakin menjadi-jadi sehingga diciptakan peraturan melarang mereka menangis di pemakaman Romawi, maksudnya untuk meniadakan wanita-wanita bayaran tersebut.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Menghukum Pelaku Selingkuh
3. Ayah Boleh Membunuh Pacar Putrinya
Jika seorang pria mendapati istrinya berselingkuh, ia dianjurkan untuk mengurung istri dan pacar istrinya, lalu memanggil para tetangga untuk menonton pasangan selingkuh itu.
Suami memiliki waktu 20 jam untuk memanggil sebanyak mungkin tetangga dan mengundang mereka untuk memeriksa pria yang sudah tidur dengan istrinya.
Suami memiliki 3 hari untuk membuat pernyataan umum yang menjelaskan tempat ia memergoki istrinya, pacar selingkuhan istrinya, dan beberapa kisah seru seputar perselingkuhan.
Suami itu juga diwajibkan untuk menceraikan istrinya atau suami itu sendiri bisa dituduh menjadi mucikari. Ia boleh membunuh selingkuhan istrinya jika pria itu adalah seorang budak atau pekerja seks komersial.
Tapi, jika pria selingkuhan istrinya adalah seorang warga negara Romawi, maka suami bisa membicarakan dengan ayah mertua.
Kaum ayah Romawi boleh secara legal membunuh selingkuhan putrinya, tak peduli betapa indah toga yang dipakai selingkuhan itu.
Sebaliknya, jika seorang wanita memergoki suaminya berselingkuh, secara hukum istri itu hanya boleh menangis.
4. Hukuman Dikarungi Bersama Binatang
Jika seseorang melakukan suatu hal yang buruk, ia bisa dihukum pancung. Tapi, kalau pelanggarannya sangat jahat, orang itu bisa diseret ke atap penjara dan didorong hingga jatuh.
Jika seseorang membunuh ayahnya, ia dihukum secara mengerikan. Terhukum akan ditutup matanya dan dituduh tidak layak melihat cahaya. Kemudian terhukum akan digelandang ke lapangan di luar kota, ditelanjangi, dan dipukuli dengan tongkat.
Ketika sudah tak tertahankan, ia dimasukkan dalam karung yang diisi dengan seekor ular, seekor anjing, seekor monyet, dan seekor ayam jantan. Karung itu kemudian dijahit dan dibuang ke laut.
Advertisement
PSK Wajib Berambut Pirang
5. Warna Rambut Pekerja Seksual Komersial Harus Diwarnai Pirang
Kaum wanita Romawi secara alamiah memiliki rambut berwarna hitam. Warna rambut pirang alamiah, pada masa itu, dimiliki oleh kaum barbar, terutama bangsa Galia.
Pelacuran dilarang dikaitkan dengan kehormatan seorang wanita Romawai, jadi pekerja seks komersial (PSK) harus terlihat seperti kaum barbar. Rambut mereka harus diwarnai pirang.
Aturan itu tidak terlalu berhasil karena kaum wanita Romawi kemudian cemburu kepada kaum barbar pirang itu. Mereka mulai ikut-ikutan mewarnai rambut menjadi pirang.
Sebagian lagi bahkan mencabuti rambut pirang kaum budak untuk dijadikan wig. Kaum wanita terhormat itu pun akhirnya tak terbedakan dibandingkan para PSK.
6. Izin untuk Bunuh Diri
Dalam beberapa keadaan, bunuh diri dianggap sebagai pemikiran yang cermat. Raja-raja biasanya menyimpan racun untuk dipakai saat keadaan memburuk dan orang-orang sakit dianjurkan minum racun untuk menyudahi penderitaan.
Orang-orang yang dilarang bunuh diri adalah tentara, budak, dan narapidana, semua karena alasan ekonomi. Tentara memiliki kegunaan dan tidak boleh undur.
Terpidana tidak diizinkan mati sebelum dijatuhi hukuman supaya harta bendanya masih bisa disita oleh negara. Kalau seorang budak bunuh diri, ia berhak meminta kembali uang pembelian budak itu.
Untuk suatu keadaan, mereka mengundangkan sistem untuk memohon bunuh diri. Seorang yang depresi dapat mengajukan kepada senat agar diijinkan mati. Jika senat menyetujuinya, orang itu menerima sebotol racun. Gratis.
Tumbal Dewa Yupiter
7. Larangan Mengubur Orang Tersambar Petir
Dalam masyarakat Romawi Kuno, sambaran petir dipandang sebagai tindakan Dewa Yupiter. Kalau ada sesuatu yang tersambar petir, itu bukan nasib sial, tapi karena sang dewa membencinya, entah pohon atau orang.
Kalau teman kita tersambar petir, kita secara legal dilarang untuk mengangkat jasadnya di atas batas dengkulnya. Yang jelas, dilarang menguburnya. Jika tetap dilakukan, itu berarti mencuri korban dari Yupiter.
Tapi ada cara mengganti hukuman. Jika ada yang mengubur seseorang yang tersambar petir, maka orang yang menguburnya itulah yang kemudian dibunuh untuk dijadikan korban sesembahan kepada Yupiter.
8. Ayah Hanya Boleh 3 Kali Menjual Putranya Sebagai Budak
Kaum ayah pada masa itu memiliki hak legal untuk menjual anak-anak mereka secara temporer.
Penjualan dilakukan melalui perjanjian dengan pembeli, lalu putranya menjadi milik pembeli. Sebagai bagian dari tawar-menawar, pembeli diharapkan mengembalikan anak itu ke ayahnya setelah masa kerja berakhir.
Siapapun yang lebih dari 3 kali menjual anak mereka sebagai budak dipandang sebagai tidak layak sebagai ayah. Anak itu harus menyelesaikan sesi ke tiga perbudakan seturut perjanjian, tapi setelah itu harus diambil dari orangtuanya.
Batasnya hanya 3 kali penjualan sebagai budak untuk setiap anak. Jadi, kalau si sulung sudah dijual 2 kali, berikutnya adalah giliran adiknya.
Advertisement
Izin untuk Membunuh
9. Kaum Wanita Harus Keluar Rumah 3 Hari dalam Setahun
Aturan Romawi ini dikenal sebagai 'usuacpio', yaitu peraturan lama waktunya untuk memiliki sesuatu sebelum boleh dijadikan properti.
Jika terlalu lama berpegang pada sesuatu, maka benda itu secara legal menjadi milik, demikian juga dengan manusia.
Secara legal, istri menjadi benda milik suami jika ia tinggal di rumah yang sama selama setahun penuh. Jika wanita itu ingin tetap mempertahankan kebebasannya, ia harus hengkang keluar rumah selama 3 hari berturutan dalam setahun itu.
Jadi, di Romawi, istri bisa pergi meninggalkan rumah dan bersembunyi selama beberapa hari. Jika tidak, ia menjadi benda milik.
10. Ayah Boleh Membunuh Seluruh Keluarganya
Di masa awal Romawi, tidak ada batasan tentang hal-hal yang boleh dilakukan seorang ayah terhadap keluarganya. Ia boleh melakukan segala bentuk kekerasan.
Bukan hanya memukul bokong anak, tapi ia berhak membunuh anaknya kalau anak itu bandel. Hak ayah tetap berlaku bahkan setelah anak-anaknya sudah dewasa.
Anak-anak perempuan masih ketakutan kepada ayahnya bahkan setelah menikah dan anak-anak lelaki baru merdeka setelah ayah meninggal dunia.
Seiring berjalannya waktu, aturan ini sedikit diperlunak. Hak untuk membunuh para anggota keluarga diakhiri pada Abad I SM, tapi ada beberapa perkecualian. Dalam aturan baru, ayah boleh membunuh putra-putranya kalau putranya didakwa pidana.
Terkini Lainnya
Kutukan hingga Pelet, 10 Praktik 'Mistis' dalam Sejarah Dunia
Bumbu Dapur Ini Ternyata Jadi Simbol Kemewahan di Zaman Romawi
Incest, Pesta Pora...Ini Fakta Kaisar 'Gila' Caligula dan Nero
Menghukum Pelaku Selingkuh
PSK Wajib Berambut Pirang
Tumbal Dewa Yupiter
Izin untuk Membunuh
Romawi Kuno
pekerja seks komersial
Ular
Histori
Copa America 2024
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Kominfo: Telegram Sudah Respons Penghapusan Judi Online Usai Diberi Surat Peringatan
80 Ribu Pelajar Kecanduan Judi Online, Komnas PA Bandar Lampung Minta Cek Aktivitas Daring Anak
Promosikan Situs Judi Online, Belasan Selebgram Lampung Kena Batunya
Kepala Desa di Sampang Diminta Jadi Pelopor Pencegahan Judi Online
Hoaks Terkini Seputar Judi Online, Simak Biar Tak Terpengaruh
Punya Ayah Kecanduan Judi dan Menafkahi Keluarga dari Uang Haram, Bagaimana Buya?
Pilkada 2024
Tiga Menteri Jokowi Disiapkan PDIP Maju Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
Pilkada 2024, PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Gerindra sampai PKB
Bukan di Jakarta, Golkar Pastikan Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jawa Barat
Ribuan Petani Kumpul di Semarang Minta Sudaryono Maju Gubernur Jawa Tengah
LSI Sebut Jokowi Effect Pengaruhi Pemilih di Pilgub Jateng 2024
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
1 Juli 2023: Bus Pariwisata Hangus Terbakar Usai Tabrak Pembatas Jalan di Maharashtra India, 25 Orang Tewas
Populer
1 Juli 2023: Bus Pariwisata Hangus Terbakar Usai Tabrak Pembatas Jalan di Maharashtra India, 25 Orang Tewas
Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Konsumsi Gula Terlalu Banyak? Ini Penjelasannya
Dikira Alkohol, 4 Nelayan di Sri Lanka Tewas Usai Minum Air dari Botol yang Ditemukan di Laut
4 Museum di Ibu Kota Rusia Ini Wajib Dikunjungi
Volodymyr Zelenskyy Serukan Serangan Jarak Jauh dan Pertahanan Udara Pasca-Serangan di Kota Vilniansk
Bank Sentral Myanmar Bantah Laporan PBB soal Transaksi Senjata: Kami
7 Tumbuhan Tertua yang Masih Hidup hingga Saat Ini, Ada yang Berusia 14.000 Tahun
Korea Utara Sebut Hubungan AS, Jepang, dan Korea Selatan bak NATO Versi Asia
Kata 'Tolong' Sudah Jarang Terdengar dalam Permintaan Orang Amerika Serikat, Kesopanan Menurun?
5 Orang Tewas dalam Ledakan di Gudang Kembang Api Filipina
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Bungkam Georgia, Spanyol Tantang Jerman di Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Berita Terkini
Pegiat Sepak Bola Sebut Adi Saputra Sosok Visioner untuk Cawagub Sumut
6 Cuitan 'Juni Cepat Berlalu' Bikin Senyum Tipis, Tak Terasa Sudah Berganti Bulan
Bursa Targetkan Transaksi 3% Lewat Short Selling
Tiga Menteri Jokowi Disiapkan PDIP Maju Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Waspada Hipertensi Bisa Picu Pecahnya Aneurisma Otak, Begini Penjelasan Dokter
6 Pasang Seleb Dunia Ini Pakai Outfit Sama, Tapi Terlihat Sangat Berbeda
Korea Utara Luncurkan 2 Rudal Balistik, Tensi dengan Korea Selatan Makin Panas
Dicoret Arema FC, Widodo Cahyono Putro Digaet Madura United Jadi Pelatih dengan Kontrak Setahun
Korea Selatan Perketat Aturan Grup Turis Asal China, Imbas Keluhan Wisatawan yang Dipaksa Belanja
Terganjal Pipa Gas Alam, Proyek Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Kapan Rampung?
Top 3 Berita Bola: PSG Siap Pecahkan Rekor Transfer Buat Bintang Muda Pengganti Kylian Mbappe
Kominfo: Telegram Sudah Respons Penghapusan Judi Online Usai Diberi Surat Peringatan
Acara Bersejarah Festival Asia Afrika, Secuplik Soal Dasasila Bandung
Cek Fakta: Hoaks Video Aiman Witjaksono Promosikan Situs Judi