, Jakarta - Nuremberg, yang terletak di tepian Sungai Pegnitz di negara bagian Bayern, Jerman menjadi saksi bisu peristiwa masa lalu yang kelam. Di sana lah, pada 15 September 1935, pemerintah Jerman mengambil keputusan penting yang mengubah laku sejarah.
Para pejabat Nazi menetapkan UU Nuremberg, yang mencabut hak dan status kewarganegaraan Jerman bagi komunitas Yahudi serta mengharamkan pernikahan atau hubungan asmara antara kaum tersebut dengan Bangsa Arya yang 'berdarah murni'.
Pada hari yang sama juga disahkan bendera baru, berlatar merah dengan simbol Swastika hitam dalam lingkaran putih.
Sejak saat itu, imej Swastika lekat dengan Nazi -- yang membawa panji-panji yang menyandangnya saat menyebar angkara, melakukan kekejaman dan pembantaian yang dilakukan kelompok itu, juga memicu pertempuran paling merusak di muka Bumi, Perang Dunia II.
Advertisement
Baca Juga
Simbol Swastika juga identik dengan orang paling dibenci sepanjang masa: Adolf Hitler, bos Nazi.
Padahal, Swastika adalah lambang kuno yang punya sejarah panjang selama 12 ribu tahun. Sebagai simbol keberuntungan di berbagai budaya di dunia.
Dalam Bahasa Sansekerta, swastika berarti "keselamatan atau kesejahteraan". Merupakan salah satu simbol yang paling disucikan dalam tradisi Hindu. Juga Buddha dan Jain selama ribuan tahun.
Dan yang tak banyak diketahui orang, Swastika juga berakar di budaya kuno Eropa.
Lambang yang sama digunakan masyarakat kuno Yunani, Celtic, Anglo-Saxon, dan ditemukan di sejumlah artefak dari masa lampau di Eropa Timur, dari Baltik hingga Balkan.
National Museum of the History of Ukraine bahkan memamerkan figur burung betina dari gading mamoth (gajah purba) yang ditemukan pada 1908 di pemukiman Palaeolitikum di Mezin, dekat perbatasan dengan Rusia -- yang menyandang pola rumit gabungan Swastika.
Pada era modern, orang Barat yang bepergian ke Asia, terinspirasi oleh sisi positif dan kaitannya dengan budaya kuno, dan mulai menggunakannya di kampung halaman. Pada awal Abad ke-20, muncul tren menggunakan swastika sebagai simbol keberuntungan.
Dalam bukunya, The Swastika: Symbol Beyond Redemption?, penulis buku tentang desain grafis Steven Heller mengatakan, orang-orang Barat kala itu antusias menggunakannya sebagai motif arsitektural, di iklan-iklan, bahkan desain produk.
"Coca-Cola menggunakannya. Juga Carlsberg pada botol birnya. Pun dengan Boy Scouts (organisasi kepanduan semacam Pramuka), bahkan Girls' Club of America menamakan majalahnya 'Swastika'. Mereka bahkan mengirimkan lencana swastika kepada para pembaca muda sebagai hadiah," kata Steven Heller, seperti dimuat BBC.
Lambang swastika juga digunakan unit militer AS selama Perang Dunia II. Juga bisa dilihat di pesawat-pesawat Royal Air Force (RAF) hingga tahun 1939. Simbol itu makin jarang digunakan pada tahun 1930-an saat Nazi naik ke tampuk kekuasaan di Jerman.
Padahal, swastika yang digunakan Nazi berbeda dengan yang aslinya -- berputar searah jarum jam.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Asal Usul Kaitan Nazi dan Swastika
Bagaimana ceritanya Swastika terkait Nazi?
Penggunaan simbol ini pertama kali diusulkan oleh seorang penyair berideologi nasionalistik Jerman, Guido von List untuk organisasi atau gerakan anti-Yahudi.
Ketika Adolf Hitler membentuk Partai Sosialis Nasional (Nazi), tahun 1919-1920, simbol rasial Jerman ini diadopsi sebagai lambang partainya, dan kemudian sebagai bendera nasional Jerman pada 15 September 1935.
Penggunaan lambang itu oleh Nazi berakar dari karya penulis Jerman pada Abad ke-19 yang menerjemahkan teks India kuno. Ia menemukan kesamaan antara bahasa yang ia gunakan dengan Sansekerta. Entah bagaimana ceritanya, si penulis menyimpulkan, India dan Jerman pastilah berbagi nenek moyang yang sama: para prajurit berkulit putih dengan figur milik Dewa yang disebut Arya.
Ide tersebut kemudian digunakan kelompok nasionalis anti-Semit sebagai simbol Arya untuk meningkatkan rasa bangga atas asal-usul nenek moyang bangsa Jerman kala itu.
Lambang palang bengkok atau Hakenkreuz dengan latar belakang lingkaran putih di bendera Nazi yang berwarna merah menjadi simbol paling dibenci pada Abad ke-20, karena keterkaitannya dengan kekejaman yang dilakukan di bawah Reich Ketiga.
"Untuk warga Yahudi, swastika adalah simbol ketakutan, penindasan, dan pemusnahan," kata Freddie Knoller, 93 tahun, yang selamat dari tragedi Holocaust.
"Jika mereka menorehkan lambang Swastika pada batu nisan atau sinagog, itu akan membuat kami takut. Semoga itu tak terjadi lagi di masa kini."
Swastika dilarang di Jerman di akhir Perang Dunia II. Negara itu gagal memberlakukan larangan yang sama secara meluas di Uni Eropa pada 2007.
Kini, sejumlah orang bertekad, mengembalikan Swastika -- yang disalahgunakan Hitler dan Nazi -- sebagai simbol yang positif di Eropa.
Terkini Lainnya
Kisah La Paiva, PSK yang Sukses 'Menghipnotis' Kaum Ningrat Eropa
Ramalan Jayabaya, dari Penjajahan, Presiden, hingga Ratu Adil
Kaisar Muslim Asal Afrika Ini Jadi Orang Terkaya 'Sepanjang Masa'
Asal Usul Kaitan Nazi dan Swastika
Jerman
Swastika
Nazi
Today in History
Adolf Hitler
Rekomendasi
Vladimir Putin Ungkap Syarat Akhiri Perang Rusia Vs Ukraina, Disebut Taktik Adolf Hitler hingga Propaganda
Putin Tuntut Lebih Banyak Wilayah Sebagai Syarat Akhiri Perang Ukraina
8 Juni 1948: Prototipe Cikal Bakal Mobil Mewah Porsche Bermula
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
Soal Pilkada Banten, AHY Ragu dengan Kader Sendiri?
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
5 Juli 2019: Gempa Bumi M6,9 di California, Bangunan Bergoyang dan Terjadi Kebakaran
Populer
Model di Inggris Jual Wine Pakai Anggur yang Diinjak Kakinya, Harganya Rp2 Juta Per Botol
Gunung Etna Meletus, Semburan Abu Vulkanik dan Lava Picu Bandara Catania Ditutup
5 Juli 2019: Gempa Bumi M6,9 di California, Bangunan Bergoyang dan Terjadi Kebakaran
Lumut Berpotensi Dapat Tumbuh di Mars
Hujan Picu Banjir India-Bangladesh, 9 Orang Tewas dan 3 Juta Warga Terdampak
Balas Kematian Komandan Top, 200 Roket dan 1 Skuadron Drone Peledak Hizbullah Serang Israel
Euro 2024
Link Live Streaming Euro 2024 Portugal vs Prancis, Sabtu 6 Juli Pukul 02.00 WIB
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Jerman Jumat 5 Juli Pukul 23.00 WIB, Duel Raksasa di 8 Besar
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Berita Terkini
Hina Agama Islam dan Rasis, Petinju Ryan Garcia Dipecat WBC
Erick Thohir Buru Koruptor BUMN, Bakal Gandeng KPK
Kekayaan Merosot, Elon Musk jadi Miliarder Dunia Paling Boncos di Semester I 2024
Kolaborasi Penyanyi dan Restoran Sushi, Ado dan Kura Sushi Sukses Garap Lagu Baru
Bukan Bentrokan, Pendeta Paulus Tegaskan Insiden di GPIB Taman Harapan Adalah Penyerangan
Bakal Calon Gubernur Jateng, Kaesang Pangarep Dinilai Punya Peluang Besar
6 Potret Rafathar Menuju ABG Disebut Mulai Tampil Gaya, Raffi Ahmad Curhat Susah Peluk Anak Sendiri
TKN: Pemecatan Hasyim Asy’ari Jadi Bukti Tak Ada Backup Penguasa di KPU
Apa Saja Manfaat Sertifikat Tanah Elektronik?
Model di Inggris Jual Wine Pakai Anggur yang Diinjak Kakinya, Harganya Rp2 Juta Per Botol
Ganjar hingga Ahok Jadi Pengurus DPP PDIP, Ini Kata Puan Maharani
Kepemilikan Harta Dipertanggungjawabkan di Hari Kiamat, Bagaimana Cara Selamat?
Mau Jadi Pemain Utama Industri Kendaraan Listrik Dunia, Indonesia Perlu Perkuat Pasar Domestik
Bella Saphira Lebih Bangga Unggah Kuliner Lokal daripada yang Mewah dan Pemilih Saat Terima Endorse