, Jakarta - Belanja untuk memenuhi kebutuhan merupakan hal wajar. Namun, apa jadinya jika Anda berbelanja hanya untuk memenuhi keinginan sementara?
Tak lagi berdasarkan gender untuk menilai seseorang yang hobi belanja. Sekarang perempuan ataupun laki-laki senang belanja. Apalagi dengan adanya e-commerce, belanja bukan saja menjadi mudah, bahkan dapat merubah seseorang menjadi impulsive buying.
Impulsive buying merupakan perilaku seseorang dalam membuat keputusan tidak terencana atau spontan untuk membeli produk atau jasa. Jika Anda pernah merasakan hal sama, saat Anda membeli barang tersebut biasanya Anda akan merasa seolah sesuatu itu harus segera dibeli. Sehingga Anda mengedepankan emosi daripada logika.
Advertisement
Langkah seseorang dapat melakukan impulsive buying, biasanya didasari empat alasan. Anda melakukan pembelian karena emosi, pengalaman masa lalu, kesepakatan yang bagus, dan memang Anda si hobi berbelanja.
Impulsive buying pake emosi
Adapun hal yang mendasari seseorang belanja pakai emosi untuk terapi ritel, yakni meningkatkan mood dan mengurangi stres. Barang yang dibeli kerap kali bukan sesuatu yang benar-benar dibutuhkan. Transaksi terjadi hanya karena melihat barang bagus atau melihat orang lain telah membeli sesuatu yang sedang akan Anda beli.
Impulsive buying berdasarkan pengalaman masa lalu
Pengeluaran yang berlebihan dapat menjadi masalah pada masa akan datang. Berdasarkan pengalaman masa lalu, seorang impulsive buying bisa saja tidak memiliki ilmu mengatur keuangan dengan baik. Anda tidak pernah diajari cara mengatur keuangan, sehingga tanpa melihat dampaknya Anda membeli tanpa mengenali diri dan uang Anda.
Baca Juga
Jogja adalah salah satu dari beberapa kota tujuan wisata terbaik di Indonesia. Dari wisata sejarah, wisata belanja hingga wisata alam. Berikut ini 7 tempat belanja asyik untuk para shopaholic di Jogja..
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Impulsive buying atas dasar kesepakatan
![Ilustrasi Belanja Online](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/SsPu0uGtEq450CkPt9k3nhB1hWs=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2380824/original/054521300_1539245531-Screen_Shot_2018-10-11_at_15.09.36.jpg)
Era digital sekarang ini mempermudah untuk mendapatkan informasi dengan cepat. Para penjual memanfaatkan media ini untuk memberikan info pemasaran produk, salah satunya promosi.
Berdasarkan Ramseysolutions, menurut survei, 64% impulsive buying membeli karena penjualan atau promosi. Misalnya, barang yang Anda beli mendapatkan promo gratis ongkir tentu Anda mendapatkan kesepakatan tersebut lalu melakukan transaksi pembelian. Apalagi semua e-commerce saat ini menawarkan promo gratis ongkir, Anda akan dapat berbelanja dengan mudah hanya melalui layar ponsel Anda.
Impulsive buying si hobi belanja
Sudah memiliki hobi belanja, apakah dapat dinilai sebagai impulsive buying? Boleh saja jika Anda cinta belanja. Namun, yang berbahaya ketika pembelian Anda impulsif atau berlebihan. Anda menjadi kecanduan belanja.
Biasnya orang yang kecanduan belanja juga beralasan karena “balas dendam.” Di mana masa kecil Anda banyak yang tidak terpenuhi kebutuhannya, sehingga ketika sudah dewasa dan memiliki penghasilan sendiri saatnya membeli barang yang tidak bisa dibeli saat masa lalu.
Advertisement
Solusi Menghentikan Impulsive Buying
![Menyusun Anggaran Keuangan untuk Berbelanja](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/oC41o2EvA3jJGDTAekWvBDWs1QE=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3352863/original/093101500_1611030657-woman-making-wish-list-cyber-monday_23-2148675026.jpg)
Banyak dari impulsive buying tanpa sadar mengetahui sebab akibat dari tindakan yang telah dilakukan. Terutama pada era digital yang memudahkan Anda untuk berbelanja, hal ini pemicu paling besar yang menjadikan Anda seorang impulsive buying.
Dengan beberapa alasan yang sudah dijelaskan sebelumnya, merangkum solusi yang dapat mengurangi atau bahkan menghentikan Anda sebagai impulsive buying. Berikut 8 cara membantu menghindari godaan untuk mengeluarkan uang lebih banyak:
1. Buat Anggaran Bulanan
Anda membutuhkan anggaran bulanan untuk mengetahui pengeluaran yang akan Anda belanjakan selama satu bulan kedepan. Solusi ini dapat menjadi langkah awal yang mudah dilakukan bagi seseorang yang terjebak dengan situasi impulsive buying.
Anda dapat mencatat anggaran di buku, note smartphone, atau mengunduh aplikasi supaya lebih mudah di lihat sebelum atau setelah berbelanja. Pastikan Anda mengevaluasi kembali setelahnya. Jika hal mudah dapat Anda jalankan sesuai dengan aturan, maka Anda dapat mengubah kegiatan menghabiskan uang tanpa alasan.
2. Tidak Menghentikan Kegiatan Belanja
![Ilustrasi belanja online](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/H7wOXpt_dQiOI0yEXIFMyJn8-4U=/0x44:666x419/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2866876/original/037089300_1564394464-Mein_Deal.jpg)
Dalam solusi menghentikan kegiatan belanja, bukan berarti Anda berhenti belanja untuk menyenangkan diri sendiri. Anda hanya perlu memberikan diri Anda izin untuk berbelanja dengan anggaran yang sudah Anda buat.
Pastikan dalam anggaran keuangan bulanan, Anda menyisihkan uang untuk bersenang-senang. Jumlahnya dapat Anda tetapkan dengan syarat masih masuk akal dan terjangkau. Dengan begitu Anda dapat berbelanja tanpa rasa bersalah.
3. Beri Waktu Lebih Lama untuk Melakukan Pembelian
Bagi impulsive buying yang sering kali berbelanja dengan emosi membutuhkan solusi memberi waktu lama untuk melakukan pembelian. Waktu satu atau dua hari dapat digunakan untuk berpikir, apakah Anda membutuhkan barang tersebut saat itu juga atau dapat Anda beli pada lain waktu saat Anda sudah membutuhkannya. Dengan belanja berkepala dingin akan ada perspektif baru saat mengambil keputusan.
4. Hindari Memasukkan Email Saat Berbelanja
Belanja pada sebuah halaman website, sering kali diminta untuk mendaftarkan email Anda. Cara ini guna mengumpulkan database pembeli yang akan dimanfaatkan mengirimkan info promosi yang sedang dilakukan penjual. Maka dari itu, hindari mendaftarkan email Anda untuk mengetahui promosi lebih awal.
Advertisement
5. Batasi akses media sosial dan e-commerce
![Pelanggan membuka website Blibli untuk belanja online produk lokal (ilustrasi produk Uwitan, brand furnitur lokal asal Yogyakarta)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/imBAiVTDg_tvm9YXZspF3NkI25M=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4126107/original/098225600_1660650983-WhatsApp_Image_2022-08-16_at_4.17.28_PM.jpeg)
Setiap waktu kemudahan dalam berbelanja semakin meningkat. Media sosial dan e-commerce kini suah terintegrasi dengan hanya mengklik sebuah link. Apalagi dengan banyaknya iklan yang bermunculan di media sosial, Anda lebih mudah untuk menjadi impulsive buying. Segera batasi penggunaan media sosial dan e-commerce. Misalnya, Anda cukup mengakses satu dari masing-masing platform.
6. Ingat kejadian terakhir saat Anda kalap
Seorang impulsive buying pasti pernah mengalami kejadian berbelanja yang terlalu berlebihan sampai kalap. Misalnya, Anda kalap belanja sampai uang bulanan Anda habis di pertengahan bulan. Kejadian ini tentu menggerakkan hati Anda untuk tidak mengulanginya kembali. Karena itu, dengan mengingat kejadian terakhir Anda kalap dapat menjadi pengingat atau rem Anda saat belanja.
7. Blokir Kartu Kredit
Sudah menjadi impulsive buying, Anda juga membelinya dengan transaksi pembayaran kartu kredit. Ya, kartu kredit memang sering sekali menawarkan reward atau promo spesial. Namun, sebaiknya segera blokir kartu kredit Anda. Sebab, jika keduanya berjalan bersamaan Anda akan rugi di masa depan.
8. Buat tujuan kesejahteraan keuangan
Dengan tujuan yang jelas, impulsive buying dapat mencapai tujuan kesejahteraan keuangan. Anda dapat membuat list tujuan tersebut, seperti keluar dari hutang ataupun berinvestasi untuk masa depan.
Ingat menghabiskan uang tanpa manfaat kebutuhan saat ini, sama halnya dengan Anda menembak kaki Anda sendiri. Jadi, bantu diri Anda untuk keluar dari zona tersebut dan ingat tujuan penting yang Anda upayakan.
Itulah beberapa cara menghentikan impulsive buying. Buatlah kondisi keuanganmu dalam keadaan baik dan stabil. Jangan jadikan impulsive buying menjadi gaya hidup Anda.
![Infografis Hari Belanja Online](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/bF39QgbsTn57tRKKFzDdyf9RKuU=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1081079/original/074940800_1449796302-infografis_hari_belanja_Online.jpg)
Terkini Lainnya
Belanja Diam-Diam Tanpa Sepengetahuan Pasangan Baik untuk Hubungan, Kok Bisa?
4 Tips Belanja Smart Agar Gajian Enggak Cuma Numpang Lewat
Aurel Hermansyah Dapat Uang Belanja Ratusan Juta Rupiah, Atta Halilintar Berikan Alasannya
Impulsive buying atas dasar kesepakatan
Solusi Menghentikan Impulsive Buying
2. Tidak Menghentikan Kegiatan Belanja
5. Batasi akses media sosial dan e-commerce
Ecommerce
terapi
mengatur keuangan
Impulsive Buying
Rekomendasi
Ecommerce Dinilai Berkontribusi Positif Terhadap Layanan Logistik Tanah Air
Banyak Ecommerce Tak Sediakan Pilihan Perusahaan Ekspedisi, Apa Alasannya?
Barang Sampai Tepat Waktu Jadi Faktor Kunci Menangkan Pelanggan Ecommerce
Digunakan Hampir Semua Ecommerce, Apa Itu Sistem Integrasi Vertikal di Jasa Logistik?
Gratis Ongkir Bikin Orang Gemar Belanja di eCommerce
Evermos Jawab Tantangan Sosial Ekonomi di Asia Tenggara pada Nikkei Forum 29th
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
Pasca Hasyim Asy’ari Dipecat, Mahfud Sarankan Seluruh Komisioner KPU RI Diganti
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Alur Pilkada Serentak 2024, Catat Kapan Penyelenggaraannya
Pilkada Jakarta 2024, Suku Betawi Usulkan 5 Nama
Maju Pilkada, Sekda Kabupaten Tangerang Pamit Pensiun Dini
Ketum PSI Kaesang Bakal Kunjungi Kantor DPP PKS Sore Ini, Bahas Pilkada?
Coklit Pantarlih Pilkada 2024, Ketahui Pengertian dan Jadwal Pelaksanaannya
DPD PSI Jakbar Usul Kaesang hingga Deddy Corbuzier Maju Pilgub Jakarta 2024
TOPIK POPULER
TOP 3 CITIZEN6
Top 3: Zodiak yang Paling Suka Traveling
Top 3: Daftar Makanan Penurun Gula Darah yang Cocok Dikonsumsi Orang dengan Diabetes
Top 3: Zodiak yang Menyendiri Saat Sedang Kesal
Populer
5 Tanda Anda Memiliki Gaya Keterikatan Cemas dalam Hubungan
Top 3: Apa Itu Parental Loneliness, Kesepian yang Dialami Orang Tua
Genap 100 Tahun, SBD Gelar Distributor Gathering
5 Alasan Kenapa Anda Membutuhkan Work Bestie, Sahabat Saat Berada di Kantor
Sejarah Bubur Suro, Hidangan Khas Tahun Baru Islam yang Sarat Makna
Lagu BTS yang Membahas Tentang Kesehatan Mental, Penuh Pesan Positif
Tidak Tepat Waktu, Ini 3 Zodiak yang Paling Sering Datang Terlambat
5 Manfaat Tomat Bagi Kesehatan Tubuh, Turunkan Kolesterol hingga Kurangi Risiko Kanker
Agar Tak Dibobol, Ini 7 Cara Mengamankan Jaringan WiFi di Rumah
Ladies, Coba 5 Langkah Ini Menjadi Perempuan yang Mandiri Finansial
Euro 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Berita Terkini
Jokowi Bersyukur Ekonomi Indonesia Tetap Tumbuh 5% saat Global Melambat
PKS Resmi Usung Murad Ismail-Michael Wattimena di Pilkada Maluku
Investor Tunggu Kepastian Pemerintahan Prabowo-Gibran, Saham BBNI Diyakini Tetap Cuan
Mitsubishi Bangkitkan Lagi Pajero dengan Desain Mewah, Siap Bertarung dengan Range Rover
Melihat Hari Pertama Masuk Sekolah di SDN 01 Grogol Selatan Jakarta
Kakinya Sudah Sehat, Prabowo Pamer Jurus Silat dan Temui Jokowi di Istana
Alur Pilkada Serentak 2024, Catat Kapan Penyelenggaraannya
Mengenal Jean-Luc Melenchon Pemimpin Sayap Kiri yang Partainya Unggul dalam Pemilu Prancis 2024
Kontroversi Kontestan Ajang Kecantikan Singapura, Dirujak Warganet karena Dianggap Tak Ada yang Cantik
Bisa Kurangi Beban Rutan dan Lapas, Pidana Kerja Sosial Perlu Perhatian Khusus Pemerintah
10 Kota Ini jadi Destinasi Ekspatriat dengan Biaya Hidup Terjangkau, Indonesia Nomor Berapa?
Manchester United Makin Percaya Diri Bisa Segera Wujudkan Rekrutan Pertama di Musim Panas Ini
Ribuan Buruh Turun ke Jalan di Jakarta, Tuntut Pembatalan UU Cipta Kerja
Polisi Selidiki Asal Senjata Api Milik Anggota DPRD Lampung Tengah
Denny Sumargo Deg-Degan Menanti Kelahiran Anak Pertama, Ungkap Kondisi Kehamilan Sang Istri